Ditemukan 3024 dokumen yang sesuai dengan query
Michelle Chin
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
T41367
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
PATRA 13 (1-4) 2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tettoni, Luca Invernizzi, photographer
New York : Thames and Hudson, 1996
712.5 TET b (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Warren, William
London: Thames and Hudson, 1995
R 712.5 WAR b
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Padangpanjang : UPT Humas & Dokumentasi Seni (STSI)
050 JPT 4:8 (2000)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Davison, Julian
Singapore : Periplus, 2003
720.959 86 DAV i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hooykaas, Christiaan, 1902-1979
The Hague: Martinus Nijhoff, 1978
899.223 8 HOO b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Slattum, Judy
Singapore: Periplus, 2003
R 391.434095986 SLA b
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Ni Nengah Kristanti Supraba
"Skripsi ini membahas bangunan Pura Subak Kedangan dan Perannya di dalam sistem irigasi subak. Tujuan penelitian ini untuk merekonstruksi kegiatan religi pada masa Bali kuno lewat peninggalan bangunan Pura Subak Kedangan dan mengetahui perannya terhadap kegiatan irigasi subak serta kegiatan-kegiatan religi yang dilakukan di pura ini. Di dalam skripsi ini dijabarkan mengenai konsep subak serta fungsinya dalam hal religi, bangunan Pura Subak Kedangan secara keseluruhan dan tinggalan-tinggalan arkeologi di dalamnya, fungsi setiap bangunan dan makna simbolik ornamen hiasnya, serta upacara-upacara ritual padi yang dilakukan. Melalui penjelasan mengenai bangunan pura dan ritual upacara yang dilakukan, dapat diketahui bagaimana peran Pura Subak Kedangan dalam sistem subak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Peran Pura Subak Kedangan sangat berkaitan dengan kesuburan serta kemakmuran kegiatan pertanian dan persawahan milik para penyungsungnya.
This thesis discusses Pura Subak Kedangan building and its role in the subak irrigation system. The purpose of this study to reconstruct the religious activities in the period of ancient Bali through Pura Subak Kedangan and know its role on subak irrigation activities and religious activities are performed in this temple. In this thesis described about subak concept and the religious function, Pura Subak Kedangan building overall and and archaeological remains in it, the function of every building dan symbolic meaning of the ornament, and rice (paddy) ritual ceremonies are performed. Through the description of the building of temples and ritual ceremonies, it can be seen how the role of Pura Subak Kedangan in subak system. Based on the survey results revealed that the role of Pura Subak Kedangan is associated with fertility and prosperity of agriculture and paddy fields belonging to local people."
2013
S46465
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Allysa Miranda
"
ABSTRACTSkripsi ini membahas tentang desakralisasi atau perubahan fungsi tari-tarian di Bali serta dampaknya terhadap aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Munculnya sejumlah garapan tarian baru di tengah masyarakat didorong oleh majunya kegiatan pariwisata Bali yang digencarkan sejak dicanangkannya program PELITA tahun 1969. Desakralisasi tari Bali pada tahun 1969-1988 merupakan bentuk dukungan para seniman dalam memajukan kegiatan pariwisata berbasis kebudayaan Bali. Hal tersebut dapat terlihat dari munculnya berbagai tarian garpan yang merupakan turunan dari tari sakral wali. Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan metode sejarah berupa heuristik; yakni pencarian sumber baik itu arsip, buku, ataupun wawancara pelaku, kritik sumber; yakni memverifikasi sumber yang telah didapat, interpretasi, dan terkahir ialah historiografi.
ABSTRACTThis paper thoroughly discuss about desacralization or the changes of Balinese Dances form and its cause to social and cultures aspect in society. The emergence of a new form of Balinese dances in the middle of society is driven by the advent of Bali tourism activities which became intense since the launch of the PELITA program in 1969. Desacralization of Balinese dance in 1969-1988 is a form of Balinese artists support to promote tourism activity based on Balinese culture which can be seen from the emergence of a new form of Balinese dance based on the Sacred Dances. In this paper, the researcher used historical method heuristic the search for sources be it archives, books, or interviews, source critic verifying the sources that have been obtained, interpretation, and historiography."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library