Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rizqya Juwita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara cinta dan kepuasan perkawinan pada individu dalam tahap awal perkawinan. Sebanyak 53 perempuan dan 32 laki-laki atau 85 orang (Musia = 26,6 tahun, SD = 2,4) melengkapi Sternberg's Triangular Love Scale yang mengukur cinta, serta Fowers and Olson's ENRICH Marital Satisfaction Scale yang mengukur kepuasan perkawinan.
Hasil menunjukkan bahwa level cinta dan kepuasan perkawinan partisipan tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan signifikan yang positif (r =0,294, p<0,01, 2-tailed) antara cinta dan kepuasan perkawinan pada individu dalam tahap awal perkawinan.

This study aimed to examine the relationship between love and marital satisfaction among individuals in the early stage of marriage. As much as 53 females and 32 males or a total of 85 participants (Mage =26.6 years old, SD=2.4) completed Sternberg's Triangular Love Scale measuring love and Fowers and Olson's ENRICH Marital Satisfaction Scale measuring marital satisfaction.
Results showed that the participants' love and marital satisfaction levels are high. Results also showed a significant positive relationship (r =.294, p<0.01, 2-tailed) between love and marital satisfaction among individuals in the early stage of marriage.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Kurniawan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
S2385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisantia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara cinta dan kepuasan perkawinan pada individu yang pertama kali menjadi orangtua. Sebanyak 62 partisipan diminta untuk mengisi kuesioner cinta (Sternberg’s Triangular Love Scale) dan kepuasan perkawinan (Fowers & Olson’s ENRICH Marital Satisfaction Scale). Pada penelitian ini, partisipan ditemukan memiliki cinta dan kepuasan perkawinan yang tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara cinta dan kepuasan perkawinan (r = 567, p < .01). Hal ini berarti semakin tinggi cinta, maka semakin tinggi pula kepuasan perkawinan pada individu yang pertama kali menjadi orangtua.

The aim of this research was to examine the relationship between love and marital satisfaction in first-time parent. A total of 62 participants were asked to complete questionnaires on love (Sternberg’s Triangular Love Scale) and marital satisfaction (Fowers & Olson’s Marital Satisfaction). In this research, participants were found to have high love and marital satisfaction. The result also indicates a positive and significant relationship between love and marital satisfaction (r = 567, p < .01). This means that the higher the love, the higher the marital satisfaction in first-time parent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulvianti Zulyadi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
S2396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sarah Vernanda Anjani
"Semakin terbukanya akses komunikasi dan terhadap berbagai negara menjadi pemicu meningkatnya fenomena perkawinan campur. Perkawinan campur juga memiliki tantangan tersendiri yang dapat menguji kepuasan dalam perkawinan. Kepuasan perkawinan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya komitmen dan cinta. Pada studi ini sendiri akan diuji apakah cinta dapat memoderasi hubungan antara komitmen dan kepuasan perkawinan. Sebanyak 90 individu yang telah melakukan perkawinan campur berpartisipasi dalam studi ini. Hasil menunjukan hubungan yang signifikan antara komitmen dan kepuasan perkawinan (r(90) = 0,530, p < ,01). Selain itu, ditemukan pula bahwa interaksi antara komitmen dan cinta terbukti tidak signifikan (t= - 0,72, p > ,05) pada kepuasan perkawinan.

The increased open access to communication and to various countries are becoming the triggers for the increasing phenomenon of international marriages. International marriages also have their own challenges that can test satisfaction in a marriage. Marital satisfaction itself is influenced by several factors, including commitment and love. Commitment and marital satisfaction have proven to be the topics that attracted many researchers. A total of 90 individuals who have done international marriages participated in this study. The result shows a significant relationship between commitment and marital satisfaction (r(90) = 0,530, p <,01). In addition, it was also found that the interaction between commitment and love proved insignificant (t = -0,72, p> ,05) on marital satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Reksa Samudra
"Dengan menggunakan Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia tahun 2013 studi ini ingin melihat ketimpangan dari perspektif perkawinan apakah perkawinan berdasarkan tingkat pendidikan ada serta apakah ada dampaknya terhadap ketimpangan pengeluaran di Indonesia Korelasi Kendall rsquos Tau digunakan untuk melihat kekuatan korelasi tingkat pendidikan suami dan istri Indeks Gini dibuat untuk melihat seberapa besar ketimpangan pengeluaran di Indonesia Dengan membandingkan kondisi nyata dan kontrafakta studi ini menemukan bahwa perkawinan berdasarkan tingkat pendidikan terjadi dan memiliki dampak terhadap membesarnya ketimpangan pengeluaran di Indonesia Studi ini juga menemukan bahwa partisipasi angkatan kerja status kerja kepemilikan anak dan lama kawin suatu pasangan secara signifikan membuat pengeluaran antar pasangan bervariasi dan menyebabkan memburuknya ketimpangan pengeluaran di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nursamsiah Danardono
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanna Domikus
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sosioemosional
dan tahap perkawinan dengan kepuasan perkawinan. Pengujian hipotesis dilakukan
terhadap 258 subyek, yang terdiri dari 129 pasangan suami-isteri. Hasil penelitian secara
umum menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara perilaku sosioemosional,
baik yang diberikan maupun yang diterima subyek dengan kepuasan perkawinan. Derajat
hubungan itu sendiri berbeda antar tahap perkawinan, di mana hubungan terkuat
ditemukan pada tahap perkawinan 4 (21 - 30 tahun usia perkawinan) dan makin melemah
berturut-turut pada tahap 3 ( 1 3 - 2 0 tahun usia perkawinan), tahap 2 (3 - 12 tahun usia
perkawinan), dan tahap 1 (kurang dari atau sama dengan 2 tahun usia perkawinan).
Penelitian ini juga menemukan sumbangan yang cukup besar dari perilaku
sosioemosional terhadap kepuasan perkawinan. Jika dilihat berdasarkan tahap
perkawinan, pada perilaku sosioemosional yang diberikan subyek, sumbangan terbesar
terjadi pada tahap perkawinan 4, dan makin mengecil pada tahap 3, tahap 2, dan tahap 1.
Sedangkan pada perilaku sosioemosional yang diterima subyek, sumbangan terbesar
terjadi pada tahap 3, dan semakin mengecil pada tahap 4, tahap 2, dan tahap 1. Sesuai
dengan teori pertukaran sosial, temuan ini menegaskan bahwa perilaku positif dan minat
seksual merupakan ganjaran yang menimbulkan daya tarik bagi perkawinan, sedangkan
perilaku negatif bertindak sebagai biaya yang akan mengurangi daya tarik perkawinan.
Pengujian terhadap hubungan antara perilaku sosioemosional antara suami dan isteri
menghasilkan temuan bahwa jika ditinjau dari perilaku sosioemosional yang diberikan
subyek, hubungan terkuat terjadi antar perilaku positif, dan diikuti berturut-turut oleh
minat seksual dan perilaku negatif. Sedangkan pada perilaku sosioemosional yang
diterima subyek, hubungan yang terjadi adalah sama kuat, baik pada perilaku positif,
minat seksual, maupun perilaku negatif. Temuan ini kiranya mendukung teori tentang
resiprositas dalam perkawinan, di mana jika suami menunjukkan perilaku positif kepada
isteri, maka isteri akan cenderung ?membalas? berlaku positif kepada suaminya, dan
sebaliknya.
Hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan perilaku sosioemosional antar
tahap perkawinan ternyata tidak sepenuhnya terbukti. Perbedaan hanya ditemukan pada
dimensi perilaku positif dan minat seksual antara tahap 1 dengan tahap 2, tahap 1 dengan
tahap 3, dan tahap I dengan tahap 4. Keduanya menunjukkan bahwa tingkat perilaku
positif dan minat seksual tertinggi terjadi pada tahap perkawinan 1.
Akan halnya variabel kepuasan perkawinan, terbukti bahwa perbedaan kepuasan
perkawinan hanya terjadi antara tahap perkawinan 1 dan tahap 2, dimana tingkat
kepuasan perkawinan pada tahap 1 lebih tinggi daripada tahap 2. Sedangkan untuk
kepuasan perkawinan antara suami dan isteri, penelitian ini tidak menemukan
perbedaannya."
2002
T38570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>