Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8530 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tio, Keng Jian
Jakarta : Marwin , 1998
895.13 TIO st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Uliyah
"Teks Sie Jin Kwie yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah teks drama Sie Jin Kwie yang dibuat oleh Nano Riantiarno berdasarkan novel Sie Jin Kwie Ceng Tang (Sie Jin Kwie Berperang ke Timur) karya Tio Keng Jian & Lok Dan Chung yang diterjemahkan oleh Marcus, A.S. pada tahun 1993. Penelitian ini akan membahas (1) bagaimana struktur naratif (sintaksis dan semantis) teks drama Sie Jin Kwie, (2) bagaimana konstruksi pahlawan yang ditampilkan melalui tokoh Sie Jin Kwie. Hasil Kajian semiotik ini berupa skema aktan yang memperlihatkan Sie Jin Kwie sebagai tokoh yang berperan sebagai subyek. Aktan yang berperan sebagai pendukung adalah Raja Liesibin yang melihat Sie Jin Kwie dalam mimpi sebagai pahlawan. Adapun aktan yang menjadi penghambat adalah Lietocong-Thiosukwie dan Jenderal Kaesobun. Konstruksi pahlawan yang dibangun untuk cerita kepahlawanan Sie Jin Kwie tidak hanya dibangun oleh sifat-sifat alami yang ada dalam dirinya, tetapi juga dibangun oleh bantuan dari tokoh-tokoh lain di luar dirinya (baik tokoh manusia maupun tokoh gaib dewa-dewi).

The text of the Sie Jin Kwie wich become object of this research is Sie Jin Kwie drama text by N. Riantiarno based on the novel Sie Jin Kwie Ceng Tang (Sie Jin Kwie Fought to The East) by Tio Keng Jian & Lok Dan Chung that translated by Marcus, A.S. in 1993. This research will explore: (1) how narrative structure (syntax and semantics) of Sie Jin Kwie drama text; (2) how the construction of the hero is shown through the character Sie Jin Kwie. These findings semantics was actant scheme which will be shown by Sie Jin Kwie who acted as a subject. The enabling actant was the King Liesibin who met Sie Jin Kwie as a hero in his dream. Where as, the enhibiting actants were Lietocong-Thiosukwie and General Kaesobun. The construction of the hero in a story of heroism is not only built by the properties of natural that exists in himself, but also built by the aid of others there out of itself (both human and supernatural figures of deities)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T38915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2007
899.222 DWI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2007
091 DWI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Pakuati
"Wayang Potehi adalah wayang kantong yang berasal dari Tiongkok dan telah hadir di Pulau Jawa sejak ratusan tahun yang lalu seiring dengan migrasi etnik Cina ke Nusantara abad ke-16. Sejak era pemerintahan Soeharto, Wayang Potehi dilarang pentas selain di kelenteng. Kebangkitan Wayang Potehi dimulai sejak tahun 2000 di masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid. Kepunahan Wayang Potehi mengantarkan sanggar Rumah Cinta Wayang (Rumah Cinwa) untuk memperkenalkan kembali Wayang Potehi kepada masyarakat. Rumah Cinwa telah mempergelarkan lakon Sie Jin Kwi dalam pertunjukan Wayang Potehi. Lakon Sie Jin Kwi digubah dari berbagai sumber tertulis tentang kisah Sie Jin Kwi. Berbagai sumber tertulis kisah Sie Jin Kwi ditulis dalam bentuk novel, komik, dan tembang macapat berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan sumber data tertulis dari Serat Sik Jin Kwi I (NR 141) yang mengisahkan Sie Jin Kwi dalam bahasa Jawa. Pada proses penciptaan lakon Sie Jin Kwi telah terjadi alih wahana, dari teks tertulis dalam bentuk macapat menjadi teks dalam bentuk lakon. Berkaitan dengan proses penciptaan lakon tersebut penelitian ini membahas struktur dramatik lakon Sie Jin Kwi sebagai teks lakon dalam Wayang Potehi. (1) Bagaimana struktur dramatik lakon Sie Jin Kwi Satria Utama; (2) Bagaimana alih wahana Serat Sik Jin Kwi I dalam pertunjukan Wayang Potehi lakon Sie Jin Kwi Satria Utama. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan struktur dramatik dan alih wahana dan lakon Sie Jin Kwi Satria Utama. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori alih wahana dari Sapardi Djoko Damono (2012) dan teori struktur dramatik lakon dari Sudiro Satoto. Metode analisis deskriptif kualitatif dari J.W. Creswell (2010) digunakan dalam penelitian ini. Data utama penelitian ini adalah Serat Sik Jin Kwi I koleksi Perpustakaan UI dan pertunjukan Wayang Potehi lakon Sie Jin Kwi oleh Rumah Cinwa tahun 2019. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dari segi struktur dramatik lakon telah mengalami penyederhanaan unsur-unsur pembentuk cerita. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya alih wahana dari sastra tulis menjadi seni pertunjukan
Wayang Potehi is a glove puppetry originating from China and has been exist in Java island since hundreds of years ago along with the migration of ethnic Chinese into the 16th century Archipelago. Since the Soeharto era, Wayang Potehi has been banned from performing other than the temple. The revival of Wayang Potehi was began in 2000 during the era of President Abdurahman Wahid. The extinction of Wayang Potehi brought the Rumah Cinta Wayang (Rumah Cinwa) studio to reintroduce Wayang Potehi to the public. Rumah Cinwa has performed traditional play Sie Jin Kwi in the Wayang Potehi performance. Sie Jin Kwi`s play was composed from various written sources about the story of Sie Jin Kwi. Various written sources for the story of Sie Jin Kwi are written in the form of novels, comics, and macapat (Javanese form of poetry). This study uses written data sources from Serat Sik Jin Kwi I (NR 141) which tells the story of Sie Jin Kwi in Javanese language. The process of creating the play based on Sie Jin Kwi story has taken place of adaptation, from written text in the form of macapat to text in the play form. In accordance with the process of creating the play, this study discusses the dramatic structure of Sie Jin Kwi`s play as a play text in Wayang Potehi. (1) What is the dramatic structure of Sie Jin Kwi Satria Utama`s play; (2) What about the adaptation of Serat Sik Jin Kwi I in the Wayang Potehi performance of Sie Jin Kwi Satria Utama? The purpose of this study is to explain the dramatic structure and adaptation of Sie Jin Kwi Satria Utama`s rides and plays. The theory used in this research is the theory of adaptation from Sapardi Djoko Damono (2012) and the dramatic structure theory of the play from Sudiro Satoto. The descriptive qualitative analysis method from JW Creswell (2010) was used in this study. The main data of this study are the Serat Sie Jin Kwi I Library of Universitas Indonesia and the performance of Sie Jin Kwi Satria Utama by Rumah Cinwa in 2019. This research concludes that in terms of dramatic structure, the drama has undergone simplification of the elements forming of story. This process resulted in the adaptation from written literature into a performing art."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syinta Dewi
"Skripsi ini berisi tentang pelanggaran terhadap prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat dalam naskah Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See karya Dwi Woro Mastuti. Naskah tersebut menceritakan perjalanan tokoh dari Tiongkok yang bernama Sik Jin Kwi berperang ke Barat guna menumpas kejahatan. Pelanggaran prinsip kesantunan yang dapat ditemukan di dalamnya berupa kata/frase/kalimat. Teori yang digunakan adalah teori maksim kesantunan berbahasa menurut Leech. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan kata/frase/kalimat yang dilanggar dalam naskah Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See. Hasil analisis menyatakan bahwa pelanggaran prinsip kesantunan Leech di dalam naskah Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See didominasi oleh frase dan pelanggaran maksim yang paling produktif yaitu maksim pujian, maksim kerendahhatian, maksim kesepakatan, dan maksim simpati.

This undergraduate thesis tells about violation to politeness principles in a manuscript of Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See, written by Dwi Woro Mastuti. Those manuscript narrates the tale of a man from Tiongkok who had a journey to the West for criminality extermination mission. Violation to politeness principles occur in this manuscript formed word/phrase/sentence. I used the maxim politeness principles theory from Leech to make an analysis for this thesis. This research purposeful look on word/phrase/sentence violated in a manuscript of Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See. It all boils down to are violation to politeness Leech principles in a story of Sik Jin Kwi Ceng See is dominated by phrase and the most productive maxims are approbation maxim, modesty maxim, agreement maxim, and sympathy maxim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11713
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peking: Foreign Languages Press , 1956
895.12 WOM;895.12 WOM (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Gubahan cerita roman Tiongkok ini dikembangkan dalam bentuk tembang macapat. Kisahnya berpusat pada petualangan tokoh Liu Sie Jun yang banyak diwarnai dengan kekerasan, intrik-intrik sosial dan asmara. Liu Sie Jun digambarkan sebagai pria tampan yang perkasa. Dalam petualangannya ia banyak membantu orang yang tengah dilanda kesusahan, sehingga banyak yang bersimpati kepadanya. Liu Sie Jun pun dilukiskan sebagai pria yang mudah jatuh cinta terhadap wanita, maka ia pun banyak terlibat asmara dengan beberapa orang gadis. Diceritakan ada dua orang gadis yang dinikahinya dengan resmi, dan delapan orang gadis lainnya masih mengharapkan untuk dijadikan sebagai isterinya. Dalam pada itu ia pun pernah berbuat cela, yakni menghamili seorang gadis hingga menghasilkan seorang anak. Pada bagian lain ia pernah menjadi tuna wicara untuk beberapa waktu. Sebagaimana keadaannya yang banyak disukai oleh orang lain, ia juga mempunyai musuh yang kerap bentrok fisik dengannya. Cerita diakhiri dengan diangkatnya Liu Sie Jun oleh Raja Ing Cong, sebagai petinggi negara dengan gelar Cing Kok Peng Se Ong, setelah sebelumnya ia berhasil membunuh penjahat ulung Song Bun Jeh yang dianggap sebagai pengganggu ketentraman kerajaan Ting Ciu. Kedelapan orang gadis yang masih belum sempat dinikah akhirnya diperisteri oleh Liu Sie Jun. Naskah disalin antara tanggal 1 Jumadilakir dan 5 Sawal, Wawu 1825 (19 November 1895-20 Maret 1896). Dijelaskan dalam mukadimah bahwa teks ini digubah dari cerita Tiongkok Kuno yang berjudul Pat Bi Ta, Sebuah karya sastra pada masa pemerintahan Raja Ing Cong. Cerita ini digubah di Surakarta dengan berawal tembang dhandhanggula. Teks ini pun telah diterbitkan dalam bahasa Melayu, aksara Latin, dalam bentuk tembang macapat. Teks naskah Liu Sie Jun ini telah dibuatkan uittreksel oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1932. Ringkasan di atas diambil dari catatan Mandrasastra tersebut. Keterangan lain berkenaan dengan naskah dicatat pada h.i yang menyebutkan bahwa Pigeaud memperoleh naskah ini dari Jayasaputra, pada tanggal 10 Desember 1930, di Surakarta. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) sinom; (4) kinanthi; (5) asmarandana; (6) gambuh; (7) durma; (8) dhandhanggula; (9) kinanthi; (10) mijil; (11) megatruh; (12) sinom; (13) pangkur; (14) dhandhanggula; (15) pucung; (16) maskumambang; (17) dhandhanggula; (18) kinanthi; (19) pangkur; (20) sinom; (21) durma; (22) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.14-NR 140
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Zhang, Kaiyuan
Beijing: Gaodeng Jiaoyu, 2002
SIN 338.951 ZHA z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Guo, Bonan
Beijing Shi: Wu zhou chuan bo chu ban she, 2009
SIN 951.014 GUO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>