Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haji, Raja Ali Raja Ali al-haji
Singapore Royal Asiatic Society 1926
I 899.231 R 20
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Ali Al-haji
Malaya: Pustaka Antara, 1973
899.231 RAJ s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Hikmah
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1986
899.209 IBR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zali Abu Bakar
"Zali Abu Bakar, skripsi berjudul; SULTAN IDRIS TRAINING COLLEGE: Antara Pendidikan dan Semangat Nasionalisme Melayu (1922-1945). Di bawah bimbingan Dr. R.Z. Leirissa, Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, 1992. Syahdan, pada tanggal 22 Juni 1927 berkata seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat zaman Hindia Belanda; meskipun seorang awan di bidang pendidikan, saya memberikan diri mengambil bagian di dalam pertukaran pikiran atas dasar keyakinan mendalam bahwa dalam analisa terakhir pendidikan hanyalah alat menuju tujuan dan bahwa dia tidak akan bergerak lebih dari itu untuk menjadi tujuan dalam dirinya sendiri. Betapapun jua kepentingan dan kebutuhan masyarakat adalah yang terutama dan tentang itu saya ingin mengatakan; Bilamana kita meneliti sistem pendidikan kita, kita lihat adanya kekurangan pada 2 masalah pokok. Apakah pendidikan meningkatakan ketidak puasan dan mempertajamkan pertentangan? Apakah pendidikan turut mempertajam kontras sosia-ekonomi sedemikian rupa sehingga melonggorkan sendi-sendi persatuan? saya yakin bahwa pendidikan membawa pembangunan, meningkatkanherkat pribadi dan nasionalisme. Saya sadar bahwa justru karena akan datangnya satu yang spesifik dari berbagai lembaga pendidikan di Tanah melayu masa peniajahan ialah SITC. Motivasi yang melatar belakangi berdirinya SITC paling tidak ada 3 hal; Pertama, untuk memberi pendidikan kepada anak-anak Melayu dari golongan bawah. Kedua, sebagai sarana pembentukan k e dalam, untuk menentukan arah dan insperasi penjajahn_ Ketiga, menghemat biaya pendidikan yang kian membengkak.Pembukaan SITC merupakan detik yang memberi nafas baru pada kehidupan masyarakat Melayu, detik yang mungkin dapat meneteskan air mata syukur. Detik yang menandakan sebuah College for the Malay Teachers, di buka dengan rasminya di Tanjung Malim, Perak. Juga di sifatkan sebagai tanda zaman baru dalam sejarah pendidikan Melayu, Sir Wolfe, Director of Education, berkata; Ini adalah hari yang agung dalam sejarah bangsa Melayu, karena College ini dapat di anggap sebagai tanda penting dalam sejarah perkembangan pendidikan dan pelajaran Venekuler Melayu. Pendidikan dianggap sebagai penyebaran inteklektualisme, baik yang membangkitkan nasionalisme dengan segala jenis aksinya. Sering dikatakan SITC adalah tempat menyatukan nasionalisme Melayu. Dengan adanya Keberhasilan SITC melahirkan banyak guru-guru yang berdedikasi dan berdisplin, juga banyak melahirkan tokoh-tokoh politik, pakar-pakar bahasa dan sastera serta ilmuan lainnya telah menjadi catatan sejarah. Semanga t SITC itu terns hidup dari generasi ke generasi, karena Di sini mula berkembangnya asas Pendidikan dan Nasionalisme Melayu Engkau Iihat pads Masyarakat Masyarakat sawo Matang segala kemiskinannya, Segala kesempitannya, Segala Penderitaannya Engkau tidak bisa tidur, Ke mana engkau berada ke mana engkau pergi, Ia dalam dadamu, Ia sebagian darimu dan engkau sebagian darinya Engkau tak bisa tidur, Engkau sedih, Engkau rnenangis, Engkau menjerit-Jerit, Engkau akan senyum bila masyarakat senyum, Engkau akan bahagia bila masyarakat bahagia, Engkau akan damai bila masyarakat damai, Engkau akan maju bila masyarakat maju.(Masyarakat Sawa Matang, Nahmar Jamil, 1929)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 8(1-4) 2007
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendraswati
"Abstrak
Kain tenun Pagatan merupakan salah satu warisan penting dalam kebudayaan Indonesia
karena mencerminkan pengetahuan masyarakat pendukungnya yang bernilai tinggi.
Sayangnya, penelitian sosial yang membahas tentang tenun Indonesia masih sangat terbatas.
Tujuan penelitian ini untuk melihat proses produksi, fungsi, nilai, dan peluang ekonomi, serta upaya pengembangan kain tenun Pagatan di Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi menenun merupakan keterampilan yang dimiliki wanita migran Bugis Pagatan dalam mengolah benang menjadi kain. Kain dibuat secara tradisional menggunakan gedok. Fungsi kain tenun tersebut dapat terlihat dari penggunaannya sehari-hari dan saat upacara adat. Kain tenun ini memiliki simbol budaya, identitas sosial, dan etnik. Keindahan corak, kualitas bahan, dan kekhasan motifnya membuat kain ini memiliki nilai jual sehingga peluang ekonomi bagi para penenunnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan tenun Pagatan sebagai salah satu pakaian resmi di lembaga pemerintahan, perhelatan budaya, membangun pusat kerajinan tenun Pagatan, dan dijadikan materi muatan lokal di sekolah."
Kalimantan Barat: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018
900 HAN 1:2 (2018) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elin Erlina
"Banten Sultanate is a region known having active and productive ulema (the savants) in writing and copying manuscripts (works) especially religious manuscripts. The process of works writing got full support from the ruler. It had been recorded since Sultan Abu Mafakir Mahmud Abd al-Qadir regime (ruled 1626-1651), and furthermore, the productive period of process of works writing continued until the 19th century. Many of them belonged to Middle East ulema alumnae and stayed in Mecca for a long time, while being there they were active in writing work. Banten Sultanates had a religion counselor, who was one of ulema alumnus, at the same time as a royal work writer who was used to write on his king request. Some religious manuscripts were /dab literature which contained religious teaching an advices, for example filch, theology, Sufism or mysticism, tafsir, nahwu and sarI(Arabic grammer), akhlaq (morals and Islam etics), etc. They were written in Arabic, Sundanesse, Javanesse, and Malay with Pegon, Jawi, Arabic and Latin writing character. And those manuscripts haven't been much researched yet until to day primarity from philological approach. One of Bantenese who had ever been in Mecca is Abdullah bin Abd al-Qahhar al-Bantani - henceforth we call him al-Bantani - he was a writer and copier of the 18""' century's works in the rule of Sultan Abu Nasr `Arif al-Din Zain al-`Asyigin bin `Abd al-Fath Syifa' 7ain al-`Arifin (1753-1777). He wrote three religious books and one of them is Fat/i al Muluk Liyasila ila Malik al-Mu/0k `ala Qa `idat Ahl al-Su/ilk (FM) that contained mysticism. This book had neo¬sufism typical written based on Sultan's request in 1183 H (1769M) and become one of Sultan's private library collections. He is also considered as a great Bantenes ulemas after Yusuf al-t Makassari (d. 1699M). The other his works and copies in manuscripts now are still kept in National Library of Indonesia and have not been published yet. FM is a codex unicus and autographic manuscript which in this research as an object that is done using philological and intertextual approach with editing of the text and content analysis. FM's content represents description of Sufism tendency happened commonly in the world of Islam in the 17d' - 18' centuries. In that era, Sufism tended to Islam orthodhox that was tighter and was reconciled with al-Ghazali teaching. While al-Ghazali was considered as a sunni sufic mystic prominent figure. Around the 16tl' - 17d' centuries, sufism world tended to heterodhox and heretical teaching, for instance wandat al-wujud (the unity of being) doctrine of Ibn `Arabi which is considered as a philosophical sufic mystic. Through FM, al-Bantani did reconciliation between al-Ghazali's teaching and Ibn 'Arabi's teaching, and based this reconciliation (or combination) of teaching on the main source of syari a (Islamic formal law, Sacred law); the Koran and the sunna (the prophet tradition). It made al-Bantani's teaching and thought categorized Neo-sufism. This reconciliation of the two teaching (al-Ghazali's and Ibn `Arabi's) was reflected primarily on al-Bantani's thought of relation between God and Nature which regarded as the relation between Khhliq (The Creator) and khalq (the creature). In such a relation, al-Bantani made the concept of tajalli (manifestation of God) of Ibn `Arabi becoming more accessible from the syaz a side, that is Allah does tajalli with creature in His tanzih (purification) and His tasybth (assimilation) so the only and only God as The One Reality is Allah who is pure from all countable creature - He is an Uncountable - and similarity to the creature. His tajalli or tanazzul is..."
2007
T37302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hamid Hasan
[Ternate] [T.p] 1999,
959.85 Has a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul Radio Korea International KBS 1995,
951.9 Wor s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daradjadi
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2014
920 DAR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>