Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, [date of publication not identified]
398.215 IND t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
398.215 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Danusi Jamalan
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , [date of publication not identified]
398.21 DAN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Fridolin
Jakarta : Grasindo, 2001
398.2 IWA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eem Suhaemi
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI, 2009
398.3 EEM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
"ABSTRAK
Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang pencitraan wanita sebagaimana diungkapkan di dalam satua-satua Bali. Penelaahan terhadap masalah tersebut pada dasarnya dilakukan karena ungkapan yang berkenaan dengan kewanitaan terlihat sangat jamak di dalam satua-satua Bali itu. Kajian terhadap masalah ini dimaksudkan untuk: (1) mengungkapkan citra wanitanya, terutama yang menyangkut nilai-nilai kewanitaan yang terkandung di dalamnya, dan berkaitan dengan itu (2) melalui kajian atas ungkapan-ungkapan tersebut untuk mengetahui pola pemikiran dan latar belakang sosial-budaya yang bertautan dengan peranan wanita di dalam tradisi lisan (orality) terutama dalam tradisi nyatua dalam masyarakat Bali serta dalam konteksnya dengan dominasi budaya purusaisme ataupun androginus pada umumnya.
Metode pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini pada prinsipnya adalah analisis isi (content analysis). Nnmun sejauh itu juga disadari, bahwa dalam penelahaan terhadap nilai-nilai kewanitaan yung merupakan unsur isi dari satua-satua Bali itu tidak secara kese1uruhan terintegrasikan ke dalam pendekatan struktur yang lengkap. Melainkan hanya sepanjang berkaitan dengan kepentingan di atas baru disinggung --terutama masa1ah tokoh secara singkat. Dalam hal itu juga didukung oleh adanya konsep gander dan teori nilai berkenaan dengan kritik sastra feminis. Untuk itu pengambilan data dari sumber data sekunder ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun satua-satua Bali yang dijadikan sumber datanya telah dikelompokan atas jenis satua-satua Bali yang sangat banyak menggunakan judul dengan tokoh wanita dan jenis satua yang tidak menggunakan tokoh wanita, ataupun fable.
Dari analisis yang dilakukan dapat ditarik beberapa simpulan, yaitu: (1) secara umum pencitraan wanita di dalam satua-satua Bali tidak dapat dilepaskan dari sistem nilai sosio-kultural dan sosio-historis yang melatarbelakangi kehidupan masyarakat Bali itu sendiri, (2) pencitraan wanita di dalam satua-satua dengan jelas diungkapkan terutama dalam kaitan dengan perannya: sebagai ibu dan Dewi Kesuburan, wanita ideal atau sebaliknya, yakni wanita (ibu tiri) yang serakah, wanita (putri perawan atau perempuan tua/monopause) sebagai perawat atau penyupat laki-laki atau makhluk lainnya yang terkena kutukan ataupun sihir jahat untuk kembali menjadi manusia atau pulang ke Hyang Mahasumber-Nya, 3) pencitraan wanita yang terungkap ituterbukti menunjukkan adanya sesuatu "warna" yang merupakan telah masuknya perbagai pengaruh dari budaya lainnya terhadap budaya Bali sejak waktu yang berabad-abad lamanya."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI, 2009
398.3 DHA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Cerita rakyat merupakan bagian dari kebudayaan suatu
maayarakat. Mengukur nilai keindahan atau kesakralan sebuah
carita rakyat tidak dapat dilakukan begitu saja. Setiap
masyarakat memiliki ukuran-ukuran tersendiri yang satu eama
lainnya tidak dapat disamakan.
Pada masyarakat tertentu, miaalnya Seperti masyarakat
Jawa cerita rakyat menjadi bagian dari kehidupan mereka
sehari-hari. Oleh karenanya_ketika masyarakat Jawa menyusun
sebuah oerita atau hikayat tentang negerinya, mereka memasuki
cerita rakyat sebagai bagian dari riwayat negerinya- Dalam
keadaan seperti ini seorang peneliti harue hati-hati
melihatnya, tidak memakai ukuran yang berbeda. Ada beberapa
hal yang harus diindahkan.
Cerita Jaka Tarub adalah cerita rakyat. Pada mulanya
cerita ini merupakan cerita lisan rakyat yang sangat digemari
oleh eemua lapisan maeyarakat Jawa. Cerita Jaka Tarub ini
berkait erat dengan mitos-mitos rakyat yang berakar kuat dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu cerita ini selalu
menjadi bahan beroerita bagi juru cerita di masyarakatnya.
Di dalam Babad Tanah Jawi yang merupakan cerita/riwayat
mepgenai negeri Jawa menurut pandangan orang Jawa, cerita Jaka
Tarub memiliki tempat yang penting. Cerita ini dianggap
sebagai sebuah cerita sakral yang ikut menentukan riwayat
negeri Jawa ini.
Cerita Jaka Tarub yang terkenal itu setelah menjadi
bagian dari cerita yang ada dalam Babad Tanah Jawi kemudian
menjadi sumber penulisan bagi naskah cerita Jaka Tarub yang
berdiri sendiri. Tentu saja dalam naskah pengembangan dari
yang sumbernya cerita Jake Tarub Jauh lebih lengkap dari pada
yang aslinya. Pengembangan cerita dari yang aslinya kepada hasil pembangunan "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LAPEN 02 Les c
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kristiani
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2018
398.21 DIA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Triana Lolitasari
"Perkembangan teknologi digital di Korea Selatan secara tidak langsung mempengaruhi kesusastraan mereka. Salah satu contohnya adalah digitalisasi karya sastra, khususnya cerita rakyat. Perubahan media cerita tentunya menyebabkan perubahan isi maupun cara penyampaian. Penelitian ?DIGITALISASI CERITA RAKYAT KOREA KONGJWI dan PATJWI: SEBUAH PERBANDINGAN? bertujuan untuk menjelaskan digitalisasi cerita rakyat di Korea yang menyebabkan cerita tidak lagi disampaikan hanya melalui bentuk teks melainkan telah mengalami penambahan efek suara, gerak, dan penyederhanaan cerita dalam bentuk digital. Bentuk digital ini dipublikasikan dan dapat diakses secara bebas. Pemaduan dari berbagai media dalam cerita digital membuat cerita tersajikan dengan lebih baik dan memberikan kesan lebih kepada penonton.

The advancement of digital technology in South Korea indirectly has affected Korean Literature. One of the examples is digitalization of Korean folklore. The digitalization give effects to the folklore itself and creates a new way in storytelling by using digital medias. A research about ?Digitalization Korean Folklore Kongjwi and Patjwi: A Comparison" has a purpose to explain the whole things about the folklore itself. The Digitalization of Korean folklore made the story of it to be no longer only be submitted through a text but has experienced the addition of sound effects, motion, and simplification of the story which is then presented in digital form. This digital form has been published and can be freely accessed by anyone. The proper integration of various medias in the digitalized story makes the story more interactive and gives more impression to the audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>