Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hyatt, Carole
Taibei shi: Tian Xia Wen Hua, 1993
SIN 153.8 HYA z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Finkelstein, Sydney
Jakarta: Intermasa, 2003
658.409 FIN wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hyatt, Corde
Taibei shi: Tianxia Wenhua Chubanshe, 1987
SIN 155.2 HYT z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carnegie, Dale, 1888-1955
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019
158.1 CAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cole, Brent
New York: Simon & Schuster, 2011
158.1 COL h;158.1 COL h (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecantikan wajah dan ekspresi senyum terhadap kesediaan laki-laki untuk berbohong dalam preferensi pemilihan pasangan hidup. Pada penelitian ini kecantikan wajah yang dilakukan pada pilot study hingga didapatkan material berupa tiga foto perempuan sebagai calon pasangan partisipan. Untuk melihat pengaruh perilaku nonverbal, peneliti menggunakan ekspresi senyum sebagai representasi keramahan, keterbukaan, dan perilaku prososial.
Dalam mengukur kesediaan laki-laki untuk berbohong, peneliti menggunakan alat ukur dari Rowatt, Cunningham, dan Druen (1999) dalam bentuk kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UI berusia 18-24 tahun, heteroseksual, tidak sedang menjalani hubungan romantis, dan termotivasi dalam mencari pasangan dengan jumlah partisipan 107 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari kecantikan wajah terhadap kesediaan laki-laki untuk berbohong dengan F (1,71, 179,80) = 48,98 , p <0,05, η2= 0,32, tetapi tidak dengan ekspresi senyum. Interaksi antara kecantikan wajah dan ekspresi senyum juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesediaan laki-laki untuk berbohong. Oleh karena itu, kecantikan wajah adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laki-laki untuk berbohong dalam preferensi pemilihan pasangan hidup.

This study examined the impact of facial beauty and smiling expressions towards males’ willingness to lie about their life partner preference. In this study, facial beauty is measured on the pilot study, resulting items in the form of female photos as the potential partner of the participant. To examine the impact of nonverbal behaviour, researcher used smiling expression as representation of friendliness, openness, and prosocial behaviour.
In measuring males willingness to lie, the researcher used an instrument from Rowatt, Cunningham, and Druen (1999) in quesionaire. Participants of this study are students from University of Indonesia, within the age range of 18-24, heterosexual, not currently in a romantic relationship, and motivated to find a romantic partner. Total participants are 107 subjects.
The result of this study shows that there is a significant influence on facial attractiveness to males’ willingness to lie with F (1,71, 179,80) = 48,98 , p< 0,05, η2= 0,32, but not with smiling expressions. Interaction effect between facial beauty and smilling expression. Thus, it is concluded that facial beauty is a factor that can influence males to lie in their life partner preference.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carla Lucia Wantania
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan lingkungan dengan sikap siswa SLIP terhadap Pelestarian Lingkungan di kotamadya Jakarta Barat , DKI Jakarta. Masalah lingkungan hidup sangat kompleks karena menyangkut dimensi ruang dan waktu serta dampaknya bersifat lokal, wilayah tertentu, daerah, negara bahkan global. Karenanya diperlukan penanganan dengan pendekatan terpadu dan komprehensif antar disiplin ilmu, pihak-pihak terkait serta partisipasi masyarakat.
Untuk mendukung pengelolaan lingkungan hidup ini perlu ditanamkan pemahaman tentang lingkungan hidup sejak dini mulai dari masa prasekolah, SD, SLTP dan SMU sampai perguruan tinggi. Inilah yang menjadi dasar pijak penelitian kami.
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan siswa SLTP mengenai materi lingkungan hidup sebagai hasil belajar pendidikan lingkungan hidup.
2. Mengetahui bagaimana sikap siswa SLTP terhadap pelestarian lingkungan sebagai hasil pengajaran pendidikan lingkungan hidup.
3. Mengetahui hubungan antara pendidikan lingkungan hidup dengan sikap siswa SLTP di Jakarta terhadap pelestarian lingkungan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
"Terdapat hubungan yang berarti antara pemahaman materi pendidikan lingkungan dengan sikap siswa SLTP DKI Jakarta terhadap pelestarian lingkungan".
Penelitian ini dilakukan secara ekspos fakto di SLTP Negeri Jakarta Barat dengan jumlah sampel sebanyak 320 siswa kelas III dari 8 SLTPN Sanggar yang diambil secara acak sistematik juga dilakukan wawancara pada sejumlah guru dan Kepala Sekolah.
Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari hasil tes tingkat pengetahuan materi pendidikan lingkungan dan kuesioner sikap yang disusun sesuai dengan skala Likert untuk mengukur sikap siswa terhadap pelestarian lingkungan.
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menerapkan teknik korelasi Pearson Product Moment yang dikuntkan dengan Uji T. tes. Sedangkan untuk melihat bentuk hubungan antara variabel bebas (tingkat pengetahuan materi pendidikan lingkungan) dengan variabel terikat (sikap siswa terhadap pelestarian lingkungan) digunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan petunjuk pengujian hipotesis dari Putrawan (1990).
Hasil Penelitian menunjukkan :
1. Tingkat pengetahuan materi pendidikan lingkungan hidup siswa SLTP rata rata cukup (skor rata-rata 23,4625 dari maksimum skor 36,0000).
2. Sikap siswa SLTP terhadap pelestarian lingkungan umumnya baik (rata-rata skor 83,1844 dari maksimum skor 100,0000).
3. Ada hubungan yang cukup bermakna antara tingkat pengetahuan materi pendidikan lingkungan hidup dengan sikap siswa terhadap pelestarian lingkungan (r= 0,3680; r tabel = 0,118)
4. Model regresi antara tingkat pengetahuan materi pendidikan lingkungan hidup (variabel x) dan sikap siswa terhadap pelestarian lingkungan (variabel y) adalah linear dengan rumus Y^ = 71,01 + 0,523
Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada kontribusi positif dari tingkat pengetahuan materi pendidikan lingkungan hidup siswa SLTP kepada sikap siswa terhadap pelestarian lingkungan sebesar 13,54%.

ABSTRACT
This thesis was undertaken to know the correlation between environmental education and Junior High School Students' attitude towards environmental conservation in Jakarta. Environmental problems are very complex because it involved the dimensions of time and space and the impact could be locally, a certain area, a region, national, even global in nature.
Therefore, it is necessary to manage this living environment in an integrated and comprehensive manner, based on many disciplines, many parties concerned and also community participation. To support the management of this living environment, it is necessary to introduce environmental concepts early commencing since preschool, elementary school, junior high school and secondary high school up to tertiary education. That then is the basic idea of this research.
The objectives of this research are to :
1. Determine the level of Junior High School Student's knowledge on living environment.
2. Determine the student's -attitude towards environmental conservation as the result of environmental education.
3. Know the con-elation between the level of student's knowledge on the living environment and their attitude towards environmental conservation. The hypothesis formulated in this study is as follows : "There is a significant correlation between the level of student's knowledge on the subject of environmental education and their attitude towards environmental conservation".
The research had been conducted at the Public Junior High School in the municipality of West Jakarta. Samples were taken using the systematic random sampling technique numbering 320 students of the third grade from 8 (eight) workshop schools.
In addition, to complete the data, a number of headmasters and teachers were interviewed.
The data used in this research were gathered from assessment of environmental knowledge's test and questionaires that was used conform with the Liked Scale method to measure student's attitude towards environmental conservation.
To assess the correlation between the environmental knowledge (X-variable) and student's attitude (Y-variable) the Correlation Coefficient of Pearson Product Moment and the 1-test was used.
To seek out the regression model between the independent variable and dependent variable, a simple linear regression was used with the test-guideline of Putrawan (1990).
The research results showed that
1. The level of environmental knowledge of the student's average score was 23.4625 out of 36.0000.
2. The student's average score of attitude using Likert Scale was 83.1844 out of 100.0000. There was a significant correlation between environmental knowledge's level and the student's attitude towards environmental conservation 0-0,3680 ; r table = 0,118).
3. Regression model between indicator of the independent variable and dependent variable is shown as : YA =71,01+0,52X.
The conclusion that can be drawn is : "there is a positive contribution (13,54%) of the environmental knowledge's level towards junior high school student's attitude on environmental conservation".
Number of References : 41 (1982-1997).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noerzamanti Lies Karmawati
"Program Promosi Kesehatan merupakan salah satu program pokok pembangunan kesehatan, untuk penatalaksanaan promosi kesehatan tersebut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1996 disusun Strategi Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (SP2HBS) yang ditujukan agar terjadi perubahan perilaku hidup yang bersih dan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi 5 tatanan yaitu tatanan di rumah tangga, institusi pendidikan, institusi kesehatan, tempat umum dan tempat kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan intervensi pelatihan PHBS terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku dari petugas promosi kesehatan puskesmas di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental, dengan jumlah sampel 26 orang petugas promosi kesehatan puskesmas dari 26 puskesmas di Kota Depok. Metode pelatihan yang dipilih adalah metode ceramah, tanya jawab dan dinamika kelompok.
Hasil intervensi pelatihan PHBS secara umum menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku petugas berbeda yaitu meningkat secara bermakna ;.setelah pelatihan dibanding sebelum pelatihan, pada kemaknaan a < 0,05 dengan p.value 0,045.. Kesimpulan dari penilitian ini adalah bahwa intervensi pelatihan PHBS berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku petugas promosi kesehatan Puskesmas se Kota Depok.
Agar dapat mewujudkan peningkatan PHBS di tatanan institusi kesehatan maka disarankan kepada petugas promosi kesehatan puskesmas untuk melaksanakan pelatihan manajemen PHBS di tatanan institusi kesehatan dan membuat jadwal kegiatan program PHBS. Untuk puskesmas se Kota Depok disarankan membuat surat tugas untuk petugas promosi kesehatan puskesmas secara khusus (tidak tugas rangkap), deseminasi informasi program PHBS, melaksanakan manajemen promosi kesehatan melalui 4 fungsi tahapan manajemen promosi kesehatan puskesmas, membuat uraian tugas bagi petugas promosi kesehatan puskesmas, dan meningkatkan serta mempertahankan hasil penilaian klasifikasi PHBSnya. Untuk Dinas Kesehatan Kota Depok disarankan melembagakan pelatihan yang berkesinambungan bagi petugas promosi kesehatan puskesmas, menyediakan sarana yang diperlukan, melakukan bimbingan pelakasanaan pengkajian PHBS, monitoring evaluasi pelaksanaan PHBS, membantu proses penilaian, dan menindakianjuti hasil penilaian PHBS. Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian secara bertingkat, studi kualitatif dan kuantitatif, atau melakukan eksperimental murni.
Daftar bacaan: 35 (1979 - 2003)

Effect from Clean and Healthy Life Behavior Training toward Knowledge, Attitude, and Behavior of Health Promotion Staff at Health Center in Depok City, West Java, 2003Health promotion program is one of the main health development program an to manage its program the Ministry of Health (MOH) of Republic of Indonesia has prepared Strategy of Increasing Clean and Healthy Life Behavior in 1996. The program encompasses 5 issues as follows: education institution, health institution, public facility, and work place. As mentioned by Green (1980) that health promotion is combination of health education, health service, organization resource, and health environment effort that aims to generate the behavior that is valuable to the health.
The objective of this study was to assess the effect of Clean and Healthy Life Behavior Training toward knowledge, attitude, and behavior of health promotion staff of health center in Depok City. This study used a quasi-experimental research design and took 26 health promotion staffs as samples out of 26 health centers in Depok City. The methods that used in this study were lecture, discussion, and group dynamic.
The result of the study showed that generally there was a significant relationship between the staffs knowledge and Clean and Healthy Life Behavior with alpha <0.05 (p value--0.000) as well as between the staffs behavior and Clean and Healthy Life Behavior (p value=0,000). Nevertheless, the result showed that there was no significant relationship between the staff's attitude and Clean and Healthy Life Behavior. In addition, there was a negative attitude change toward the lecture using cassette radio and group education at health center. The study concluded that Clean and Healthy Life Behavior Training affected to the knowledge and behavior of health promotion staff at health center in Depok City.
In order to accomplish the increase of Clean and Healthy Life Behavior surrounding health institution, it was recommended to conduct Clean and Healthy Life Behavior and to arrange the schedule of program. Besides, for all health centers in Depok City should conduct dissemination of information of the program, apply management of health promotion through 4 levels of function of health promotion in health center, set out the job description for health promotion staff in health center, and improve the evaluation result of the program as well. In addition, Health Office of Depok City should propose to publish regional regulation of health promotion, make the director regulation for health promotion staff of health center, provide the needed facilities, give technical assistance to the program, monitor and evaluate the program, facilitate the evaluation process, and follow up the evaluation result.
References: 35 (1979-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harrell, Keith
Semarang: Dahara Prize, 2005
152.4 HAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Kershaw, 1977
152.4 ATT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>