Ditemukan 2896 dokumen yang sesuai dengan query
Kazantzakis, Nikos
New York: Simon and Schuster, 1985
889.132 KAZ o
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Kuxnetsov, Amatoly
Moscow Foreign Languages Publishing House 1959
891.74 K 464 sx
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ripley, Alexandra
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
813 RIP s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lu, Yu
Changsha: Hunan People Publishing House, 2009
SIN 895.11 LUY c II;SIN 895.11 LUY c I;SIN 895.11 LUY c I
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ripley, Alexandra
New York, NY: Warner Books, 1991
813.54 ALE s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hopgood, Alan
Richmond: Heinemann Educational Australia, 1980
823.3 HOP a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Weale, Putnam
New York: Macmillan, 1997
950 WEA t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hutton, Clayton
London: M. Parrish, 1960
940.548 HUT o
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Harry F. L. Muhammad
"Stunting or short stature in children is a significant nutritional problem in developing and underdeveloped countries. Stunting during childhood might affect brain development and impair development cognitive function. Additionally, this condition associated with the increased risk for obesity during adulthood. Several studies have shown that the increment risk of obesity and overweight in children with a short stature was due to their metabolic efficiency. Children with stunting have lower resting energy expenditure compared to non stunting children. Additionally, stunted children has higher respiratory quotient and carbohydrate oxidation but lower fat oxidation compared to non-stunting children. These results might explain why stunted children easily become obese, which is due to lower fat oxidation and leading to tendency to store fat. This review discussed the current status on studies in the nutrigenetic aspects of the relationship between stunting in the childhood and obesity in adulthood. I hypothesized that stunted children are more likely to become obese in their later life because they have lower metabolic rate and higher tendency of fat storage. There are several candidate genes and pathway involved in obesity and I suspected that ghrelin and its receptor growth hormone secretague receptor (GHSR) were responsible.
Stunting pada anak merupakan masalah gizi yang cukup signifikan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Stunting dapat memengaruhi perkembangan otak dan fungsi kognitif. Beberapa studi menyebutkan bahwa stunting juga meningkatkan risiko kejadian obesitas saat dewasa dan hal ini berkaitan dengan pengaruhnya pada efisiensi metabolik. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki resting energy expenditure yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami stunting. Anak dengan stunting juga memiliki respiratory quotient yang lebih tinggi dimana hal ini menandakan tingginya penggunaan karbohidrat sebagai sumber energi dibandingkan dengan penggunaan lemak. Mekanisme inilah yang diperkirakan memperantarai hubungan antara stunting dengan obesitas yaitu rendahnya oksidasi lemak serta kecenderungan yang lebih tinggi untuk menyimpan lemak. Review ini membahas status penelitian terbaru di bidang nutrigenetik mengenai hubungan antara stunting pada anak dan kejadian obesitas di saat dewasa. Diperkirakan bahwa anak dengan stunting lebih mudah mengalami obesitas karena memiliki metabolic rate yang rendah. Beberapa gen telah diteliti dan gen yang berkaitan dengan mekanisme kerja ghrelin diketahui terlibat pada fenomena ini."
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2018
610 UI-IJIM 50: 2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
s'-Gravenhaage , Martinus Nijhoff, 1966
992.05 K 38 p 992.05 K 38 p
Buku Teks Universitas Indonesia Library