Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azzam, Abd al-Wahhab
Kairo Dar al-Ma'arif
928.927 A 546z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tb. Ace Hasan Syadzily
"Penelitian ini berangkat dari fenomena munculnya kegairahan masyarakat kota yang marak mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan seperti majelis zikir, tarekat, pengajian dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Tentu hal ini menarik untuk dikaji lebih jauh, sebab selama ini terdapat asumsi teoritis yang menyatakan bahwa agama dalam kehidupan masyarakat modern mulai ditinggalkan. Namun, justru sebaliknya, secara kasatmata kita menyaksikan sejumlah perkembangan kelompok-kelompok keagamaan yang secara rutin menggelar kegiatan keagamaan. Tokoh-tokoh agama Islam dalam pengajiannya sering didatangi sejumlah orang seperti KH. Abdullah Gymnastiar, Muhammad Arifin Ilham, Ustadz Haryono, dan nama-nama lainnya. Ditambah lagi dengan semakin larisnya bukubuku keagamaan yang bernuansa spiritualitas.
Salah satu kasus yang menurut pandangan penulis menarik adalah kelompok zikir Majelis az-Zikra yang dipimpin oleh Muhammad Arifin Ilham. Ribuan jamaah setiap bulannya menghadiri zikir yang digelarnya secara rutin. Acara ini dihadiri oleh para para jamaah yang beragam latar belakangnya, baik dari kalangan atas, bawah, terdidik, pejabat dan lainnya, hadir tumpah ruah dalam acara zikirnya tersebut.
Gejala sosial yang ditandai dengan kehadiran gerakan dan kelompok keagamaan ini apakah merupakan respon dari situasi sosial-budaya yang menghinggapi kehidupan manusia modern. Karena fenomena-fenomena itu, bukan hanya lahir dari ruang yang kosong, namun juga dipengaruhi faktor-faktor sosial yang melingkupinya. Masalahnya, bagaimana kelompok pengajian dan zikir ini tumbuh dan berkembang di tengah transformasi kehidupan modern? Karena itu, penting untuk mengetahui lebih jelas anatomi kelompok pengajian az-Zikra yang tumbuh dan berkembang di kalangan kelas menengah terdidik di perkotaan secara komprehensif. Penggambaran mengenai kelompok ini akan lebih jelas jika diamati lebih jauh mengenai bagaimana profit dan karakteristik orang-orang yang menjadi pengikut dan jamaah kelompok zikir tersebut. Apakah motif dan kesadaran yang mendorong para pengikut jamaah ini untuk terlibat dalam kelompok zikir ini? Sagaimana pola relasi antar individu maupun kolektif, sehingga jamaah ini mampu membentuk solidaritas untuk mempererat identitas kolektif mereka dalam kelompok zikir itu?
Perspektif teoritis yang mempengaruhi cara memandang dan menganalisis masalah dalam penelitian ini adalah bahwa agama sebagai sistem kebudayaan dijadikan konsepsi dan pengetahuan bagi pengikutnya untuk menafsirkan dan memahami realitas. Agama berisi simbol-simbol suci yang didalamnya berisi tentang nilai-nilai yang mempengaruhi dan mengatur kehidupan manusia (Geertz, 1992). Secara spesifik tindakan dari simbol suci yang secara nyata dapat dianalisis bisa kita lihat dari praktek-praktek ritual keagamaan. Sebab dalam ritual keagamaan itu, sebagaimana yang diungkapkan 1H. Marret, melibatkan emosi dan perasaan sehingga para penganutnya hanyut dalam suasana yang sakral.
Berkembangnya kelompok zikir az-Zikra ini, sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari sisi personalitas Muhammad Arifin Ilham yang khas. Ia tidak menempatkan dirinya dengan sikap `menggurui' dan monolitik, tetapi sebagai individu yang bersama-sama punya keinginan untuk belajar, mencari jalan spiritualitas dan lebih terbuka. Dan yang paling mendasar dari kelompok zikir ini adalah kemampuan Arifin Ilham mengajak para jamaahnya untuk memahami, menghayati dan menciptakan suasana ritual yang melibatkan emosi dan perasaan. Sehingga para pengikutnya terbawa hanyut dalam suasana emosi keagamaan yang tak jarang ratapan dan tangisan mewarnai zikir ini.
Jika melihat dari para jamaah zikir ini, tampak bahwa setiap jamaahnya menunjukkan berlatar belakang masyarakat kota. Paling tidak ada tiga hal yang sangat mendorong mereka untuk berzikir. Pertama, pencarian makna hidup (searching for meaning). Zikir menjadi media transformasi bagi para pengikut jamaah ini untuk menghayati ajaran-ajaran agama. Dalam zikir ini, agama mampu mengintegrasikan maknanya dalam pribadi mas+ng-masing. Kedua, spiritual sebagai katarsia dan obat dari problem psikologis (psycological escape). Ketiga, perdebatan intelektual dan peningkatan wawasan (intelectual exercise). Kelompok zikir ini bukan hanya melakukan aktivitas ritual, namun juga mentransimisikan ajaran-ajaran sebagai orientasi dan pandangan hidup bagi para pengikutnya.
Keberagamaan yang ditawarkan Arifin Ilham sesungguhnya sedikit banyak telah memberikan kontribusi bukan hanya masalah-masalah spiritual, namun juga signifiknasi sosialnya yang eukup besar dalam membentuk ikatan masyarakat yang berlandaskan nilainilai . tersebut. Keberagamaan mempunyai signifikansi sosial yang cukup besar, terutama melawan keterasingan dan hilangnya kesadaran spiritualitas sebagai chi kehidupan urban modem. Ditambah lagi dengan kontribusi lainnya, seperti yang disebut sebelumnya, yaitu membangun kekuatan kohesi sosial (social cohesion), mengelola potensi konflik dalam masyarakat, dan membangun saling kepercayaan (personal trust) antar sesama berbasiskan nilai-nilai keagamaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Khairiah Madina
"Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri yang sangat kompetitif dan penuh inovasi berkelanjutan, PT. ULI telah menerapkan budaya keragaman dan pelibatan ke dalam agenda organisasinya dengan tujuan memperoleh manfaat-manfaat yang telah dikonfirmasi oleh berbagai penelitian, seperti akses yang lebih luas terhadap pasar dan kekayaan ide dalam proses pengambilan keputusan dan inovasi. Untuk mendukung penerapan budaya keragaman dan pelibatan dalam organisasi, penelitian ini mengkaji hubungan antara penerapan budaya keragaman dan pelibatan dengan tingkat kompetensi pelibatan yang dimiliki oleh karyawan level manajemen di PT. ULI. Dilakukan pengumpulan data mengunakan alat ukur Inclusion Skills Measurement Profile dari Turnbull, Greenwood, Tworoger, dan Golden (2010) untuk mengetahui tingkat kompetensi pelibatan karyawan dan alat ukur Organization Inclusion Indicator dari Pelled, Ledford dan Mohrman (1999) untuk mengetahui penerapan budaya keragaman dan pelibatan di PT. ULI. Ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pelibatan dan penerapan budaya keragaman dan pelibatan. Tiga dimensi dengan korelasi paling kuat adalah berinteraksi dengan perbedaan, menghargai perbedaan, dan menanamkan konsep pelibatan. Penelitian ini mengajukan intervensi berupa program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelibatan karyawan level manajemen PT. ULI sehingga mereka dapat mendukung penerapan budaya keragaman dan pelibatan di organisasi.

As a company that operates in a highly competitive industry with continuous innovation, PT. ULI has incorporate diversity and inclusion culture into its organization to achieve the advantages offered by its implementation such as wider access to market, richer ideas in decision making and innovation processes. To enable the company in successfully implementing the diversity and inclusion culture, the present research studied the correlation between the implementation of diversity and inclusion culture with inclusion skills level of management level employees of PT. ULI. Inclusion Skills Measurement Profile by Turnbull, Greenwood, Tworoger, and Golden (2010) was used to measure employees? current inclusion skills, while Organization Inclusion Indicator by Pelled, Ledford, and Mohrman (1999) was used to measure the implementation of diversity and inclusion culture in PT. ULI. Present research confirmed the positive and significant relationship between inclusion skills and its seven dimensions with the implementation of diversity and inclusion culture, with interacting with differences, respecting differences, and embedding inclusion as the three dimensions with the highest correlation. Inclusion skills training was proposed as an intervention program to improve employees? inclusion skills so that they would be able to support the implementation of diversity and inclusion culture in PT. ULI.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library