Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131528 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1992
499.2 IND k IV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. P & K , 1983,
R 499.221 Kon k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa P dan K., 1978
499.2 IND k III (1);499.2 IND k III (2);499.2 IND k III (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
499.2 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1983
499.221 KON k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nafron Hasjim
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1992
499.221 NAF k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Djambatan, 1954
499.221 KON (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta;Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1978
899.221 HAS
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
"[Ujaran akurapopo yang marak digunakan dalam percakapan sehari-hari bahasa Indonesia, terutama dalam media sosial, dapat ditinjau dari perspektif semantis-pragmantis. Makna leksikal ujaran akurapopo dalam bahasa Jawa telah diasosiasikan maknanya sebagai bentuk tindak penyangkalan (denial) yang dilakukan pengujar atas situasi emosional yang dialaminya. Makna asosiatif yang muncul ketika ujaran tersebut diujarkan dalam percakapan Bahasa Jawa pun tetap muncul ketika ujaran tersebut dihadirkan, secara sengaja, ke dalam percakapan berbahasa Indonesia. Secara pragmatis, akurapopo dipandang sebagai suatu tindak tutur (speech act). Artinya, ujaran tersebut dihadirkan secara sengaja oleh pengujar (speaker) untuk memenuhi suatu tujuan dan kemudian untuk menimbulkan efek tertentu yang nyata pada pihak kawan ujar (receiver). Prinsip kooperasi dibutuhkan untuk menjamin lancarnya suatu percakapan. Kooperasi tersebut dapat tercapai dengan pemenuhan empat maksimatau prinsip, yakni: maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara., Akurapopo as a Javanese utterance that are being used frequently in Indonesian conversation, especially in social-media, can be viewed from semantics-pragmatics perspective. The lexical meaning of the utterance akurapopo in Javanese is already being associated to a form of denying (negation) from the speaker’s actual emotional state. The same associative meaning also emerge when the utterance are being performed purposely in Indonesian conversation. In a pragmatics perspective, we can see akurapopo as a speech act that are designed to fulfill an intention and furthermore as an act that are designed to have an actual effort on the other person’s behavior. To make sure that a conversation is competent, we have to hold on to cooperative principal. Hence, the cooperation mentioned is achieved by following four maxims: quantity maxim, quality maxim, relevancy maxim, and manner maxim.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>