Ditemukan 1333 dokumen yang sesuai dengan query
Pamuk, Orhan
Jakarta : Serambi, 2006
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pamuk, Orhan
Jakarta: Serambi, 2006
894.3 PAM m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
899.221 SAP n
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Pamuk, Orhan
London: Faber, 2001
894.3 PAM mt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Remy Sylado
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2003
813 REM k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Remy Sylado
"Dengan latar belakang masa Orde Baru dan awal reformasi, novel ini menggambarkan secara telanjang liku-liku seorang pengusaha memanfaatkan oknum aparat keamanan dan para bandit untuk mencapai tujuannya. Dengan lincah Remy Sylado merangkai keharuan dan ketegangan menjadi kisah yang menawan; betapa cerita yang tulus dapat menjadi sumber kekuatan manusia dalam menghadapi marabahaya apapun wujudnya."
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2023
813 REM k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Raden Dibi Irnawan
"Makalah ini membahas dimensi sosio-psikologis dalam seni lukis yang digambarkan dalam novel ?My Name is Red? karya Orhan Pamuk. Penulis melalui makalah ini berpendapat bahwa dalam kontes antara liberalisme dan religiusitas seni lukis di era Sultan Murat III, sebagaimana digambarkan dalam novel tersebut, elemen psikologis mewujud dalam narsisme. Ide ini termanifestasi dalam bentuk perilaku Velijan Effendi yang di satu sisi memegang teguh prinsipprinsip Timur namun secara estetika tidak dapat menolak keunggulan prinsipprinsip Barat. Hal ini mencerminkan bagaimana dua budaya bertemu dan menghasilkan gejolak psikologis pada diri individu terkait isu pembuktian diri. Makalah ini juga menyorot potensi ketidaksesuaian gambaran narsisme yang dipaparkan Orhan Pamuk dengan pemahaman masa kini terkait narsisme. Hasil analisis menunjukkan kalau gambaran Velijan atau Olive dalam novel My Name Is Red tetap sejalan dengan gambaran individu narsisme dalam literatur ilmiah. Velijan Effendi menjadi sosok narsis karena hasil dari kebutuhannya untuk diakui, untuk eksis dalam hidupnya yang tertekan dan menggunakan lukisan-lukisannya sebagai media untuk menyalurkan kebutuhannya tersebut.
This paper discuss about socio-psychological dimension in paintings pictured in Orhan Pamuk?s novel ?My Name is Red?. The novel shows us fine examples about how paintings can be a media of painters who lived in a repressive era of Sultan Murat III which established rigid rules adopted from Islamic principles of how a painting should be done. This idea manifested in the characters? behaviour, especially Velijan Effendi, who hold the Islamic or East principles but dilemmatically fond of Western principles as an aesthetic way of painting. This kind of dilemma born from the presence of East and West principles intertwined in Turkey at the era pictured in the novel. Results determined that Velijan Effendi is narcistic as a result of his needs to be acknowledged and to express his self-manifestation; to be existent in his repressed life. He uses his paintings as the media of expressing his needs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Strout, Elizabert
New York: Random House, 2016
813.54 STR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mazer, Norma Fox
New York: Scholastic, 1987
823 MAZ b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Claudia Jasmine
"Skripsi ini membahas novel karya Remy Sylado yang berjudul Kerudung Merah Kirmizi dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan kritik sosial pengarang sebagai pisau pembedahnya. Hasil temuan ini menyatakan bahwa novel mencerminkan kritik sosial pengarang terhadap pengaruh budaya yang dibawa pemerintah Orde Baru pada masyarakat masa Reformasi. Kritik pengarang tersampaikan melalui peristiwa dalam novel yang memiliki kemiripan peristiwa yang terjadi pada masa Soeharto menjadi presiden, meliputi penyerobotan tanah, pembungkaman aktivis, pembunuhan, penyuapan, dan korupsi. Penelitian ini membuktikan bahwa Remy Sylado melalui karyanya ingin menyuarakan kritik terhadap budaya pada masa Orde Baru yang menciptakan praktik KKN dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat.
This thesis discusses the novel by Remy Sylado entitled Kerudung Merah Kirmizi. This research uses sociology literature approach with the author 39 s social critique as a medium. The results of this study prove social criticism in the novel reflects the cultural influences brought by the New Order government to people 39 s lives in the early Reformation. The author 39 s criticisms are seen from events in novels that bear the resemblance of events that occurred during Soeharto 39 s presidency, including land usurpation, activist coertion, murder, bribery, and corruption. This study proves that Remy Sylado uses his work to criticize the the culture of the New Order era which created practices of KKN and violence in community life. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library