Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farasi, Ali bin Syah Al
Yogyakarta: Navila, 2007
891.43 FAR kt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Yulianingrum
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan persamaan dan perbedaan urutan peristiwa dalam cerita Kalilah wa Dimnah versi Arab dan versi Melayu, sekaligus membuktikan pernyataan Brandes dalam Yock Fang (1975) yang mengatakan bahwa perbedaan dalam kedua versi ini hanya terdapat pada awal dan akhir cerita. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan obyektif, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya itu sendiri, Teknik penelitian yang dipakai adalah studi literatur. Metode deskriptif dan analisis adalah metode yang digunakan oleh penulis dalam membahas obyek penelitian ini dengan bantuan teori A.Viala dan Schmitt mengenai sekuen. Sekuen adalah susunan urutan peristiwa yang berdasarkan pada matra tokoh, gagasan, ruang dan waktu yang memiliki kesatuan makna. Urutan sekuen ini berdasar teori Todorov, dikelompokkan ke dalam fungsi utama dan katalisator. Fungsi utama adalah susunan sekuen yang menunjukkan hubungan sebab-akibat, sehingga dari fungsi utama diperoleh alur cerita. Alur cerita berdasarkan teori Sudjiman dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian awal terdiri atas paparan, rangsangan, dan gawatan. Bagian tengah terdiri atas tikaian, rumitan dan klimaks. Leraian dan selesaian merupakan bagian akhir dari struktur alur. Hasil analisis memperlihatkan bahwa alur dalam cerita Kalilah wa Dimnah versi Arab dan versi Melayu memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan dari kedua cerita ini adalah alurnya berjalan linier, serta memiliki banyak cerita sisipan yang berfungsi sehagai lanturan dan penegas. Perbedaan kedua cerita tidak hanya terdapat pada awal dan akhir cerita, tetapi juga berbeda pada banyaknya sekuen, nama tokoh penghasut, latar serta struktur alur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Puji Haryanti
"Anglophilia is a kind of state of mind in which the owner (the anglophile) adhores English people or English things. In this research the meaning of this term is broadened into a state of mind of people who adhore white people (including white American) and all their properties (way of life, culture, language, etc). This research tries to undo what has happened to the anglophiles especially those who live in am ex-British and American colonized areas as described in two novels - The God of Small Things by Arundhati Roy and Dog-eaters by Jessica I Tagedorn. First, it reveals that the theme of those novels is how the people in the novels, in facing the conflicts between their traditional (eastern) culture and the colonizer's (western) culture, strive for a cultural identity. After that, this research shows how anglophi/ia is developed within the frame of the theme. It can be infered that, then, anglophilia is a dilemma for those people (especially the main characters) as, on one side, it does not give a clear stance to the upholders but, on the other side, it cannot be completely avoided. When the anglophiles try to get rid of the western culture and turn to their ancestors' culture, the are faced with dislocation. They cannot deny that they still need self actualization by embracing the western culture.
This research finds out that both novels offer a temporary solution to the problem. It is the idea of hybridization. The conflicts are regarded as historical impact that has to be taken by the new generation in the colonial areas. They are not anymore purely local while, at the same time, the cannot be fully western. Their identity is in the grey area (between black and white). However, as said before, it is a temporary stance since with their position, they are not yet satisfied. They sill continue searching while being active and dynamic in living their life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T37232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kurniawan
"Ibn Muqaffa adalah seorang penulis senior pertama pada masa Abbasiah. Buku-bukunya memiliki berbagai wawasan dan ilmu pengetahuan meliputi Arab, Persia, dan India. la juga berpikiran luas dan memiliki pengetahuan yang mendalam.
Hasil tulisannya terutama berkenaan dengan Persia, seperti perkataan hakim serta nasehat-nasehat raja, dikemukakan olehnya dengan, penuh keistimewaan, ringkas, pilihan kata-katanya lugas dan banyak memiliki interpretasi, menunjukkan keteguhan berpikir serta pandangan yang jauh ke depan. Abdullah lbn Muqaffa adalah seorang yang memiliki kemahiran dalam menerangkan dan menafsirkan kata-kata, dibandingkan dengan penulis yang hidup sezaman dengannya, dan juga termasuk seorang pakar terjemah buku-buku berbahasa Persia. Hasil terjemahannya dalam bahasa Arab sangat baik, jelas, dan mudah seperti layaknya seorang pengarang bukan penterjemah.
Kalilah dan Dimnah merupakan prosa terjemahan Ibn Mugaifa (134 H) yang berasal daru Persia. Ibn Muqaffa menterjemahkan dari bahasa India ke bahasa Pahlawi -ada yang berkata- sejak masa Anusyirwan, yang telah membuktikan bahwa karya tersebut berasal dari Persia. Hal ini berdasarkan sumber dari Buku Pancatantra, Hitopadesya dan Mahabharata yang menunjukkan bukti keaslian cerita liktif tersebut, yang banyak menggunakan hewan sebagai tokoh, juga dapat berbicara untuk mereformasi kehidupan masyarakat dan politiknya.
Dalam tulisan ini dikemukakan analisis alur secara struktural mengenai dua cerita Kalilah dan Dimnah, Alur merupakan salah satu unsur terpenting dalam menganalisa karya sastra. Karena alur seperti kerangka pada tubuh manusia yang tersusun rapi dan memiliki fungsi sebagai penopang sebuah cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S13142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Rasha
"Kalilah wa Dimnah adalah sebuah koleksi cerita berbahasa Sansekerta dari abad ke-3 SM, yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab oleh Ibn al-Muqaffa’ pada 730 M. Dari versi Ibn al-Muqaffa’, Kalilah wa Dimnah kemudian dianggap sebagai salah satu mahakarya prosa artistik Arab yang kaya akan bahasa metaforis. Bahasa metaforis seringkali menjadi kendala dalam menerjemahkan dikarenakan adanya variasi dalam struktur bahasa, maupun variasi dalam budaya. Fokus penelitian ini adalah menganalisis jenis-jenis metafora dan strategi penerjemahannya, dari bahasa Arab ke dalam terjemahan bahasa Indonesia dari cerita Kalilah wa Dimnah, yaitu Hikajat Kalilah dan Dimnah oleh Ismail Djamil (1971), berdasarkan teori Peter Newmark. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis teks digunakan dengan cara membandingkan karya asli dan terjemahan. Dari 20 metafora yang dikaji, sebanyak 5 dari 6 jenis metafora ditemukan. Jenis metafora yang paling banyak ditemukan adalah jenis metafora klise dan metafora orisinil, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah metafora saduran. Adapun hasil analisis strategi penerjemahan metafora-metafora tersebut menemukan 6 dari 7 strategi yang digunakan. Strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi ke-1 (penerjemahan metafora yang sama dari BSu ke BSa) dan strategi ke-2 (menerjemahkan menjadi metafora lain dengan makna yang sama), sedangkan paling sedikit ditemukan adalah strategi ke-7 (menggabungkan metafora dengan artinya).
Kalilah wa Dimnah is a collection of fables in Sanskrit that was written in the 3rd century BC, that was translated into Arabic by Ibn al-Muqaffa’. Ibn al-Muqaffa's version of Kalilah wa Dimnah is considered one of the masterpieces of Arabic artistic prose, rich in metaphorical language. Metaphorical language often poses challenges in translation due to variations in linguistic structures and cultural contexts. This research focuses on analyzing types of metaphors and their translation strategies from Arabic into Indonesian the translation of Kalilah wa Dimnah, "Hikajat Kalilah dan Dimnah" by Ismail Djamil (1971), based on Peter Newmark's theory. The study employs a qualitative descriptive method. Text analysis involves comparing the original work with its translation. Out of 20 metaphors studied, 5 out of 6 types of metaphors were identified. The most commonly found types of metaphors are cliché and original metaphors, while adapted metaphors were the least common. The analysis of translation strategies for these metaphors identified 6 out of 7 strategies used. The most frequently employed strategies include strategy 1 (direct translation of metaphors) and strategy 2 (translating into another metaphor with the same meaning), whereas strategy 7 (combining the metaphor with its meaning) was the least frequently used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pritam, Amrita
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 1999
813 PRI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dogra, Rajiv
New Delhi: Srishti, 2005
891.43 DOG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ismarita Ramayanti
"Madras on Rainy Days adalah novel yang berlatar belakang budaya India yang kental dibumbui dengan berbagai konflik dan intrik keluarga. Banyak istilah dan ungkapan yang mengandung budaya India yang memerlukan anotasi pada terjemahannya. Metode yang digunakan penerjemah adalah eksotis, pinjaman kultural, chalque, komunikasi, idiomatis, dan adaptasi. Teknik yang digunakan adalah transposisi, modulasi, deskriptif, kontekstual, anotasi, baku, dan tidak memberi padanan. Ideologi yang dipilih adalah foreigniaation agar nuansa India yang merupakan keunggulan novel ini tetap terasa. Ideologi inilah yang memegang peranan penting pads penentuan padanan terjemahan. Anotasi dibagi atas dua belas kelompok, yaitu budaya, busana, sapaan, pekerjaan, jargon, bentuk dan ukuran, kendaraan, musim, jenis bahan, alat, onomatope, serta makanan dan minuman. Terjemahan bergantung pads metode, teknik, dan ideologi yang dipilih penerjemah. Sebagian besar anotasi mengandalkan konteks kalimat. Kendala utama penerjemahan novel ini adalah masalah ideologi. Konteks tertentu mengharuskan penerjemah menggunakan domestication alih-alih foreigniation. Hal ini memberi kesan bahwa penerjemah tidak konsisten. Meskipun demikian, hal ini tetap dilakukan demi kepentingan pembaca TSa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39668;
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markandaya, Kamala
New York: John Day, 1955
823.3 MAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gondane, A.M.
New Delhi : Academy of Fine Arts and Literature, 2006
823.92 GON a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>