Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wertheim, W.F. (Willem Frederik)
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999
303.4 WER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Sulkarnaen
"Kelanjutan Tradisi Lisan Maddoja Bine Dalam Konteks Perubahan Sosial Masyarakat Bugis Disertasi ini mengkaji kelanjutan tradisi maddoja bine dalam konteks perubahan sosial masyarakat Bugis. Secara harfiah maddoja berarti begadang atau berjaga, tidak tidur; bine berarti benih. Petani yang melaksanakan maddoja bine akan berjaga di malam hari menunggui benih padi yang diperam, sebelum ditabur di persemaian keesokan harinya. Untuk mengisi waktu berjaga-jaga tersebut diadakan massureq, yaitu pembacaan Sureq La Galigo dengan berlagu resitasi. Maddoja bine merupakan salah satu tradisi La Galigo yang dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada Sangiang Serri dewi padi. Dalam epos/mitos La Galigo diceritakan bahwa Sangiang Serri merupakan puteri Batara Guru. Pada mulanya pelaksanaan maddoja bine merupakan bagian dari ritual komunal dalam satu wanua kampung, ketika itu pranata adat masih ada dan berfungsi. Perubahan sosial masyarakat Bugis berpengaruh pada pelaksanaan tradisi maddoja bine.
Dari penelitian ini, didapatkan empat cara pelaksanaan maddoja bine di kalangan petani Bugis, yaitu; 1 dilaksanakan secara perorangan disertai dengan massureq, 2 dilaksanakan secara perorangan dengan memasukkan unsur agama Islam barzanji dan tanpa disertai dengan pembacaan Sureq La Galigo, 3 dilaksanakan secara perorangan tanpa disertai dengan pembacaan Sureq La Galigo, 4 dilaksanakan secara kolektif atau komunal dengan disertai pembacaan Sureq La Galigo. Munculnya empat cara pelaksanaan maddoja bine ini tidak terlepas dari konteks sosial budaya masyarakat di mana tradisi tersebut dilaksanakan. Keberlanjutan tradisi dipengaruhi oleh elemen-elemen eksternal dan internal sistem pewarisan. Kebertahanan tradisi merupakan cerminan kebermaknaan dari praktik budaya bagi komunitas pendukungnya.

The continuation of maddoja bine tradition in the context of Bugis society social changeThis dissertation examines the continuation of maddoja bine tradition in the context of Bugis society social change. Literally maddoja means staying up or waking, not sleeping Bine means seed. Farmers who carry out maddoja bine will be waking at night watching the seeds of the rice, before sowing in the field on the next day. To fill the waking time massureq is held. It is the recital of Sureq La Galigo in song. Maddoja bine is one of La Galigo 39 s traditions which is performed as a tribute to Sangiang Serri goddess of rice. It is told in the epic myth of La Galigo that Sangiang Serri is the daughter of Batara Guru.In the beginning, the implementation of maddoja bine was part of communal ritual in one wanua kampung, when the customary institutions still remained and functioned. The social changes of Bugis society affect the implementation of maddoja bine tradition.
This research finds four ways of the implementation of maddoja bine among Bugis farmers 1 conducted individually accompanied by massureq, 2 carried out individually by incorporating elements of Islamic religion barzanji and without accompanying the reading of Sureq La Galigo, 3 carried out individually without accompanying the reading of Sureq La Galigo, 4 executed collectively or in communal accompanied by the recital of Sureq La Galigo.The emergence of four ways of implementing maddoja bine is inseparable from the socio cultural context of the community in which the tradition is carried out. The sustainability of the tradition is influenced by external and internal elements inheritance systems. The survival of the tradition is a reflection of the meaningfulness of cultural practice for its supporting community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
D2504
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Indahyani Jusuf
"ABSTRAK
Tesis ini berisi tentang analisis kritis tentang apa saja perubahan sosial yang telah terlihat setelah adanya Pustaka Masyarakat dan bagaimana proses Pustaka Masyarakat menjadi instrumen dalam melakukan perubahan sosial di Desa Parobahan, Jawa Barat. Teori utama yang digunakan untuk menganalisis masalah ini adalah teori John Dewey tentang pendidikan dan perubahan sosial dengan dilengkapi perspektif perubahan sosial berdasar Struktur, Kultur dan Prosesual sesuai dengan pemikiran Paulus Wirutomo. Tesis ini dibuat dengan pendekatan kualitatif dan partisipatoris. Temuan utama adalah bahwa Pustaka Masyarakat dapat memberi dampak pada perubahan struktur pemerintahahan dan kekuasaan di desa, menghadirkan kultur baru dan mempengaruhi kultur yang lama serta terciptanya ruang-ruang publik yang memungkinkan masyarakat menjadi lebih berwawasan dan kritis .Kata kunci: Pustaka masyarakat; perubahan sosial

ABSTRACT
This thesis are critical analysis about impact Society Library for social change and how the library operate to change the society at Parobahan Village, West Java. The main theory to analysis is John Dewey theory especially subject about Education and Social Change with perspective based on theory Paulus Wirutomo about Structure, Culture and Procesual of Social Change. Reseach used qualitatif and partisipatoris method. The main findings are Social Library can have impact to change the structure dan power at the village, presenting and renewing the old culture. Society Library creating public sphere to make the society be more critical and open minded. Keywords Society Library, Social Change"
2017
T49392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wertheim, W.F. (Willem Frederik)
"This book about social history of Indonesia to the impact of Western civilisation past and present and the dynamic processes within Indonesian society, with special reference to contemporary Indonesian nationalism. Two new chapters (The Changing Pattern of Labour Relations and Cultural Dynamic in Indonesia, Chapters IX and X ). Chapter V and VI more extensively with developments the Japanese occupation. Some preliminary chapters (Chapters I-IV) providing a geographical and historical."
Bandung: Van Hoeve, 1956
K 959.8 WER i
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Wertheim, W.F. (Willem Frederik)
Brussel: Uitgeversmaatschappij A., 1959
307.598 WER i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harjanti Widyastuti
"Gerakan sosial yang terjadi di Negara Berkembang, termasuk Indonesia sangat berkaitan dengan masalah pembangunan dan konstruksi proyek-proyek Negara maju di dunia Internasiona. Gerakan perempuan selama Orde baru terkooptasi oleh politik gender, dan dikotakkan pada ideology ibuisme. Namun setelah orde bare tumbang dan seiring dengan berkembangnya wacana tentang penguatan masyarakat sipil, kini perempuan di lapis paling bawah sekalipun berani menyuarakan aspirasi dan tuntutannya kepada para pengambil kebijakan. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan perlu dicermati, apakah munculnya gerakan perempuan akar rumput yang berkembang di berbagai daerah merupakan bagian dari penguatan rnasyarakat sipil sebagai kekuatan rakyat ataukah bagian dari rating social yang telah dirancang Negara dan kekuatan besar Internasional yang maskulin. Kajian terhadap gerakan perempuan ini dilihat dari bagaimana perjuangan ideology dan cultural dalam menggocang system dan struktur yang tidak adil buat perernpuan. Secara umum penelitian ini mengkaji gerakan perempuan yang muncul di akar rumput. Secara kusus mengkaji peran aktor gerakan perempuan dalam menarasikan identitas dirinya dalam kehidupan sebagai manusia berjenis kelamin perempuan. Dan bagaimana perubahan social yang terjadi di masyarakat mempengaruhi pemikiran, internalisasi nilai dan mengubah kehidupan serta menggerakkannya untuk mempengaruhi perempuan lain dan anggota masyarakat dalam membangun tata kehidupan yang adil buat perempuan. Dalam wacana gerakan social, gerakan perempuan dikategorikan sebagai Gerakan Sosial Baru. Gerakan perempuan merupakan gerakan kebudayaan yang ditandai oleh sebuah kritik dan transformasi citra perempuan dalam masyarakat dan oleh lahirnya nilai-nilai etis baru. Menurut de Beaucoir dalam perjalanan sejarah panjang umat manusia, perempuan dicitrakan sebagai sosok yang lain, menjadi the second sex. Dan kekuasaan laki-laki terhadap perempuan ini telah diterima sebagai ideology yang hegemonis. Oleh karena itu pendidikan, kultur dan kesadaran perempuan sebagai bagian Bari masyarakat sipil model Gramsci menjadi sangat panting dalam memperjuangkan identitas dan hakhak azasi mereka. Dengan kesadaran kritis ini pula gerakan perempuan terhindar dari pengaruh dominasi Negara dan ekonomi pasar yang bisa dilihat dari berbagai indicator yang muncul dalam berbagai interkasi dan hubungan yang dijalin para aktor gerakan perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan informan utama para actor gerakan perempuan yang dipercaya masyarakat untuk mengampu lembaga public dan mempunyi pengaruh besar terhadap gerakan. Pengambilan data dilakukan dengan indepth interview kepada informan utama dan stakeholders gerakan perempuan sebagai triangialasi data, pengamatan langsung dan kajian dokumen serta pustaka berkaitan dengan gerakan perempuan. di Kabupaten Klaten. Hasil temuan kemudian dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif, eksplanatif dan interpretatif. Dan penelitan tergambarkan bahwa kesadaran perempuan untuk menarasikan identitas dirinya yang otonom tidak datang secara tiba-tiba tetapi melalui proses panjang dialog pribadi tentang pengalaman hidup dalam budaya patriarkhi yang membekas dan akumulatif Upaya menarasikan identitas perempuan dalam proses perubahan sosial dipengaruhi wacana besar gerakan perempuan di Indonesia dan gerakan social yang digerakkan oleh beberapa LSM dan beberapa organisasi rakyat yang ada di Kabupaten Klaten, Jaringan dan Aliansi beberapa organisasi dan gerakan perempuan mampu menyuarakan dengan lebih lantang dan kuat. Sedangkan aliansi gerakan sosial lintas kelas, gender, ras dan golongan seperti gerakan petard, gerakan moral keagamaan dan sebagainya meningkatkan posisi tawar dihadapan pengambil kebijakan. Aliansi antar elemen gerakan social mempertajam analisis kritis berkait denga posisi dan perspektif perempuan sebagai masyarakat sipil dalam sistem dan struktur kehidupan masyarakat, Negara dan ekonomi pasar. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan perempuan merupakan gerakan kebudayaan yang merubah tata kehidupan yang memberikan ruang buat perempuan dan laki-laki. Penelitian ini mampu membangun pengetahuan perempuan yang selama ini diabaikan tentang apa yang dialami, dirasakan dan dilakukan. Semoga penelitian ini membarikan inspirasi bagi tumbuhnya gagasan batu bagi para aktivis gerakan perempuan. Dan akhirnya semoga penalitian ini bisa menjadi bagian bagi gerakan perempuan dalam membangun peradaban yang adil buat perempuan dan laki-laki.

The social movement which happened in developed countries includes Indonesia mostly connected with development questions and projects construction of advanced countries and international world. During new order period, women movement was co-optated by gender politic and was framed by paternalistic ideology. But after New Order came to end and along with the development of discourse on civil society strengthening, so the women of grass root even have braveness voicing their aspiration and demand toward decision makers. It is emerge the questions and proper to criticize, what the emerging women movement of grass root, which develops at various regions, is part of civil society strengthening as people power or part of social setting that was designed by advanced countries and international world which so masculine. The research on the women movement was viewed from how cultural and ideology straggle to stroke the injustice system and structure which burdened to women. Generally, this research was meant to study women movement that emerges at grass root. Particularly, this research was meant to study the role of women movement actors in their effect to narrate their self-identity at life as human who has female sexual. The research also criticizes how social change occurred in society could influence paradigms and values internalization, also how it change human life and move the other women and community to build the social justice order to women.
At the social movement discourse, women movement was categorized in New Social Movement. The women movement is culture movement that characterized by critic and image transformation of women at the society. It was also characterized by the emerge of new ethic values. According de Beaucoir, at history of human life, the women imaged as other figure, as second sex, while the man power toward women was viewed as taken for granted and became hegemonic ideology. Therefore, education, culture and women consciousness as part of civil society movement which introduced by Gramsci Becae is the most significant, especially to struggling women identity and their human rights. Through this critic consciousness, the women movement also moved out from state and free -market domination. It was viewed from various indicators that emerge in the interaction and connection among women movement actors. This research is qualitative research which involved women movement actors as main information source. They are the figure who believed by community to handle and to manage the public institution and have huge influence toward movement. Data was taken by deep-interview to main information sources and stakeholders women movement as data triangulation, direct observation and document and bibliography studies which related with women movement at Klaten Regency. The output of research process then was analyzed by descriptive, explanative and interpretative methods. Result of the research reflected that independent women consciousness narrating their self-identity not just happens in sudden, but pass through long process. It was about personal dialogue about life experience in patriarchy culture which be artifact and accumulative. The effort to narrate women-identity at social change process was influenced by big discourse of women movement in Indonesia and the social movement which was moved by several NGOs, people organizations and at latent Regency. Network and alliance of several organizations and women movement have capacity to voice strongly and soundly their aspiration and demands. In addition, the alliance of social movement that trans class, gender, race and groups (framer, movement, moral movement of religion, etc.) can emerge bargaining-position before decision-maker. The alliance among the element of social movements can shape critic analysis which was connected with women position and perspective as civil society at system and structure of state and free-market. It was indicating if women movement is a culture movement that changes life order to open the public space for women and men. The research can build women knowledge which was ignored for a long time. It is knowledge about what was felt, was done and was happened. We hope that this research can give inspiration in growing up new ideas among women movement activists. Finally, hopefully this research can be part of women movement to build justice civilization for women and men.
"
2005
T14104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Fadlil Ula
"Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, semangat tolong menolong masih sangat kuat dan terlihat dalam berbagai aspek kehidupan. Gotong royong sebagai wujud kegiatan tolong menolong antar masyarakat masih menjadi bagian dari tradisi masyarakat dan selalu mengandung bentuk resiprositas yang menuntut nilai seimbang. Skripsi ini mengkaji mengenai bentuk-bentuk resiprositas yang saat ini terdapat di kehidupan sehari-hari masyarakat desa Nunuk khususnya pada kegiatan-kegiatan upacara adat dan beberapa kegiatan lain. Masyarakat desa Nunuk memiliki alasan tertentu dalam melakukan berbagai bentuk hubungan timbal balik. Ada beberapa kegiatan yang dilandasi alasan ekonomi, pilihan dari segi kepraktisan, ada juga suatu bentuk tindakan yang dilakukan hanya karena menjaga keberlangsungan suatu proses tertentu dan bahkan beberapa kegiatan termasuk dalam potlatch. Berbagai bentuk resiprositas ini mengalami perkembangan dan beberapa perubahan, tetapi tidak menghilangkan makna yang terkandung dalam kegiatan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif saya melakukan pengumpulan data dengan cara pengamatan terlibat dan wawancara, serta ditunjang oleh data sekunder melalui studi pustaka.

For Indonesian people, spirit of helping each other is very strong and it showed in every aspect of their life. Gotong royong as one of the practice for helping people still become a part of the tradition and always contain with a type of reciprocity that claim the same value. This thesis examines the types of reciprocity that exist in the community‟s life in Nunuk village, Indramayu, especially in custom ceremony and gotong royong. Nunuk people have special motive to do some activities that contain a type of reciprocity. For example, they did it for economic reason, practical reason, and some people did it to keep the process being existed. Some kinds of reciprocity are belong to potlatch. Today, the types were changed but it did not made any different meaning. The research was carried out on the basis of qualitative approach using participant observation and in-depth interview methods. This thesis is also supported by secondary data through literature study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Micah Davis Mahardika
"Skripsi ini membahas tentang studi terhadap pengendalian sosial kejahatan siber hoax yang dilakukan oleh Komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau MAFINDO. Studi dilakukan dengan wawancara mendalam kepada beberapa anggota presidium, manajemen, dan relawan MAFINDO, serta pihak eksternal yang merupakan ahli di bidang identifikasi hoax di ruang digital. Penelitian ini berusaha menganalisis bagaimana peran aktivitas dan inisiatif yang dilakukan oleh MAFINDO dari sudut pandang konsep teori transisi ruang, pengendalian sosial informal, dan pemolisian komunitas. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa fact-checking journalism, hoax debunking, pengembangan teknologi, edukasi literasi, dan aktivasi komunitas MAFINDO adalah bukti dari transisi ruang dari fisik ke digital tidak hanya terjadi pada kejahatan, tetapi juga pengendaliannya. Kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti terkait bagaimana MAFINDO dapat terus berjalan sebagai komunitas sekaligus meningkatkan kapabilitas operasional lewat pembentukan entitas legal media resmi dapat menjadi landasan bagi implementasi untuk inisiatif pemeriksaan fakta dan penangkalan hoax selanjutnya.

This undergraduate thesis discusses the study of social control of hoax cyber crimes carried out by the Indonesian Anti-Defamation Community or MAFINDO. The study was conducted using in-depth interviews with several of MAFINDO's presidium members, management, volunteers, and external parties who are experts in identifying hoaxes in the digital space. This study seeks to analyze the role of activities and initiatives carried out by MAFINDO from the point of view of the concept of spatial transition theory, informal social control, and community policing. This study found that fact-checking journalism, debunking hoaxes, technology development, literacy education, and MAFINDO community activation are evidence of the spatial transition from physical to digital, not only occurring in crime but also its control. The conclusions reached by researchers regarding how MAFINDO can continue to operate as a community while simultaneously increasing its operational capabilities through establishing an official legal media entity can become the basis for implementing further fact-checking initiatives and hoax countermeasures."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kako, Angelius Wake
"Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan gerakan pemuda Papua, sebagai bagian dari proses sosial yang terjadi di masyarakat papua. gerakan pemuda Papua tersebut difokusikan pada gerakan dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik. dengan menggunakan perspektif konflik, peneliti menemukan bahwa gerakan pemuda Papua lahir sebagai reaksi dari relasi struktur dan kultur yang belum mampu membawa perubahan bagi masyarakat Papua. dalam melakukan gerakan, para pemuda membangun interaksi dan wacana serta negosiasi sebagai bagian dari proses sosial sehingga perubahan-perubahan pada tingkat individu, keluarga, komunitas, masyarakat dan kebijakan dapat terjadi di Papua. Berbagai perubahan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memperkuat ketahanan nasional Indonesia, namun tidak juga terlepas dari melemahnya ketahanan nasional Indonesia, karena adanya berbagai ragam perjuangan yang dilakukan oleh pemuda Papua dalam bidangnya masing-masing seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik.

This research aims to describe the Papuan youth movement as a part of the social process happening to the Papuans. The Papuan youth movement focuses on education, economy, socio cultural and politics. From the perspective of conflict, the author of this research found that the Papuan youth movement was born as a reaction of structural and cultural structures which have not given any change to Papuan. In their movement, the youth have been trying to interact, discourse, and negotiate as the parts of social process so that the changes on individuals, families, communities, societies and policies may occur in Papua. Such changes are the integral part of the efforts to strengthen Indonesian national resilience, but they cannot be separated from the weakening of Indonesian national defense, for various kinds of struggles of Papuans in their respective fields such as education, economy, socio cultural, and politics.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosa Sabarina Rosihaza
"

Seiring dengan meningkatnya populasi umat Islam di Indonesia, semakin besar peluang untuk mengembangkan kewirausahaan sosial Islami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha sosial Islami pada masyarakat muslim Indonesia, dengan melihat bagaimana empathy, moral obligation, self-efficacy, dan perceived social support mempengaruhi niat berwirausaha sosial berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Peneliti mengolah data dengan metode Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) pada SmartPLS 4.0, di mana pengambilan datanya menggunakan teknik self-administrated questionnaire kepada responden dengan kriteria WNI beragama Islam, dan berusia 17 - 64 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa moral obligation, self-efficacy, dan perceived social support berpengaruh positif secara signifikan terhadap niat berwirausaha sosial Islami pada masyarakat muslim Indonesia, sehingga hasil tersebut dapat dijadikan referensi bagi para pembuat kebijakan atau akademisi untuk meningkatkan aktivitas kewirausahaan Islam dan mempromosikan niat kewirausahaan Islam di masyarakat.   


Along with the increasing Muslim population in Indonesia, the greater the opportunity to develop Islamic social entrepreneurship. This research was conducted to find out the factors that influence Islamic social entrepreneurship intentions in Indonesian Muslim communities, by looking at how empathy, moral obligation, self-efficacy, and perceived social support affect social entrepreneurial intentions based on Islamic principles. The researcher processed the data using the Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) method in Smart PLS 4.0 where the data was collected using a self-administrated questionnaire technique to respondents with criteria of Indonesian citizen, Muslim, and aged 17 - 64 years. The results showed that moral obligation, self-efficacy, and perceived social support had a significantly positive effect towards the intention of social Islamic entrepreneurial intentions in Indonesian Muslim communities so that these results can be used as a reference for policy makers or academics to increasing Islamic entrepreneurial activity and promote Islamic entrepreneurial intentions in society."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>