Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Montagu, Ashley, 1905-1999
New York: Macmillan, 1953
304.208 2 MON n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
London: Prentice-Hall, 1993
305.4 Wom
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
0: Association, 0
920.72 Pea
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luetkens, Charlotte
London: Nicholson, 1946
305.4 LUE w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Afsghar, Haleh
London: Longman, 1991
305.4 AFS w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar
"Kata Citra berarti gambaran tentang pribadi seseorang - dalam hal ini tokoh wanita baik aspek fisik maupun aspek mentalnya, juga sikapnya dalam hubungannya dengan masyarakat di sekelilingnya. Sebenarnya, pembicaraan tentang citra wanita ini bukanlah hal yang baru; bahkan sering kali wanita menjadi korban citra klise yang diciptakan masyarakat untuk menguasainya. Sejak dulu wanita dikenal sebagai mahluk lemah, hidup tergantung dari lawan jenisnya, bersifat emosional dan kurang trampil dalam mengambil keputusan penting, Cara berpikirnya kurang logis, dan banyak lagi hal negatif lainnya yang melekat pada pribadi wanita. Meskipun hal ini telah banyak dibahas. namun setahu saya belum pernah ada penelitian tentang citra wanita dalam sinetron Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Unger, Rhoda Kesler
New York: McGraw-Hill, Inc, 1992
305.42 UNG w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Anggreani
"Masalah yang diangkat dalam jurnal ilmiah ini adalah mengenai dampak perubahan keluarga Jepang dari keluarga Jepang yang berbasiskan sistem Ie pada masa sebelum Perang Dunia II ke kaku kazoku pada masa setelah Perang Dunia II terhadap munculnya superioritas wanita Jepang masa kini. Superioritas wanita Jepang masa kini tergambarkan dalam tokoh Makiko dalam drama Jepang Seigi no Mikata. Superioritas wanita merupakan usaha atau perjuangan untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan kehidupan wanita dari kehidupan wanita pada masa sebelumnya yaitu sebelum Perang Dunia II. Pada masa sebelum Perang Dunia II, kehidupan wanita Jepang hanya terbatas pada kehidupan keluarga dan tugasnya hanyalah tugas domestik, yaitu pekerjaan rumah tangga, sedangkan pada masa setelah Perang Dunia II, wanita Jepang sudah bisa memperoleh pendidikan tinggi dan dapat bekerja di luar rumah. Kehidupan wanita Jepang baik pada masa sebelum Perang Dunia II maupun setelah Perang Dunia II dipengaruhi oleh bentuk dan nilai keluarga tempat ia tinggal karena keluarga merupakan tempat pembentukan karakter dan psikologis individu yang dipengaruhi oleh bentuk dan nilai keluarga tersebut.

The issues raised in this scientific journal is the impact of changes in Japanese families from Japanese family based on Ie system in the period before World War II to the kaku kazoku in the aftermath of World War II to the appearance of Japanese modern women 's superiority. Superiority of Japanese modern women is reflected in figure Makiko in Japanese drama Seigi no Mikata. Superiority of women is an effort or struggle to achieve excellence and perfection of the woman's life in the past before World War II. In the period before World War II , the Japanese women’s life confined to family life and his job only domestic duties, housework , whereas in the aftermath of World War II, Japanese women are able to get higher education and be able to work outside the home. The Japanes woman's life both in the period before World War II and after World War II is influenced by the shape and value of the family where she live as a family is a place of character and psychological formation of individuals who are affected by the shape and value of the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti
"Fokus dari tesis ini adalah memaparkan bagaimana perempuan petani pengusung pertanian alami melakukan perlawanan terhadap pertanian yang kapitalistik dan patriarkis yang menghancurkan ekosistem pertanian dan alam sebagai sumber kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri perjuangan perempuan petani merebut akses, kontrol dan manfaat atas tanah dan ekosistem pertanian dilihat dari aspek spiritualitas dan penguatan pengetahuan tentang pertanian alami di tengah- tengah dominasi pertanian yang kapitalistik dan patriarkis. Penelitian ini adalah penelitian berperspektif perempuan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan dan diskusi terfokus.
Hasil penelitian menemukan bahwa perjuangan perempuan petani didasari oleh kesadaran kritis spiritualnya untuk menjaa keseimbangan alam. Mereka memilih pertanian alami sebagai laku spiritualitas sekaligus perlawanan politik terhadap pertanian yang kapitalistik dan patriarkis. Penelitian ini menyarankan untuk meninggalkan pertanian yang kapitalistik dan patriarkis dengan melakukan redefinisi tentang pertanian dan mendekonstruksinya melalui research based advocacy berdasarkan pengalaman perempuan petani.

Focus of this thesis was to reveal how women farmers working with natural farming, took their fight against capitalistic and patriarchal agriculture that destroy agriculture ecosystems and other agrarian resources as their source of life. Objective of this study was to trace back the struggles of women farmers in obtaining access to, control over, and benefits of land, agricultural ecosystems and other agrarian resources viewed from the aspect of spirituality and knowledge strengthening about natural farming in the middle of the domination of capitalistic and patriarchal agriculture. This research is a feminist-perspective reseach with a qualitative approach. Data was collected by in-depth interviews, field observations and focused group discussions.
The research found that women farmers? struggle was based on their critical spiritual awareness to maintain the balance of nature. They chose natural farming as spiritual behavior as well as political resistance to the capitalistic and patriarchal agriculture. This research suggested to leave the capitalistic and patriarchal agriculture by redefining agriculture and deconstructing it through research-based advocacy based on the experiences of women farmers.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>