Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McVey, Ruth Thomas
New Haven: Hraf Press, 1963
919.2 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore : Times Books International, 1990
306 CUL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Ministry of Helath IHRD, 1998
614.42 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moser, Claus A.
London: Heinemann Educational Books, 1973
309.102 8 MOS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moser, Claus A.
New York: Basic Books, 1972
309.102 8 MOS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moser, Claus A.
London: Heinemann Educational Books, 1974
309.102 8 MOS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Ariandini Pramana
"PENDAHULUAN
Indonesia telah memasuki suatu periode yang dalam pembangunan ekonomi disebut 'Tinggal Landas". Dalam keadaan seperti ini perekonomian akan membutuhkan tambahan energi yang besar sekali. Minyak bumi merupakan kebutuhan energi untuk memenuhi hampir seluruh kebutuhan komersil negara dan ekspor minyak merupakan salah satu pendapatan yang terbesar untuk pembangunan. Kalau kebutuhan energi tidak terkendali maka kebutuhan ini akan menggerogoti jumlah minyak yang mungkin dieskpor kecuali kalau pertumbuhan produksi minyak sama dengan pertumbuhan permintaan energi. Karena Indonesia mempunyai sumber-sumber energi lainnya seperti gas bumi, batu bara, sumber geothermal, sumber hydropower, maka Indonesia mempunyai pilihan untuk pengembangan energinya. Sumber-sumber lain ini dapat menggantikan minyak bumi untuk kebutuhan domestik agar minyak bumi tetap dapat diekspor dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai perkembangan sosial maupun ekonomi. Sampai saat ini Indonesia merupakan pengekspor utama minyak bumi dan LNG disebelah timur Teluk Persia, dan merupakan sumber yang penting untuk Pacific Basin.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rindfuss' study of the demographically dense' period among
American youth is applied in the Indonesian situation. The research
analyses data sets of :lie 1971, 1980 and 1990 Indonesian Population
Census and the 1997 National Social and Economic Survey. focusing on
women aged 15-24 years. Two hypotheses are examined for rite changes
between 1980 cmd 1997: (1) more women remained single and were likely
to continue education or join the labor force. and (2) pursuing education
was more dominant than pursuing employment. Two-thirds of women aged
15-24 remained unmarried in 1997. From 1971 to 1997. marriage and
attending school were becoming alternately exclusive, especially below age
20. Between 1980 and 1997, :lie percentage of those 'working' as main
activity dropped slightly, but attending school almost doubled. Another
measure, the percentage of women who worked at least one hour in :lie
previous week increased as women became older, but in overall it declined
within the 17-year period. Less-educated single women were more likely to
work. Mothers with young children tended to stay out of the work force.
especially or ages 15-19. Single women had higher unemployment rates
:nan ever-married women. Policy implications include improvements in
schooling and working conditions along will: delaying first marriage.
"
Journal of Population, Vol. 6 No. 1,2 2000 : 1-36, 2000
JOPO-6-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pratama Ibdani Agritian
"Penelitian ini membahas tentang dampak praktik pemberian makan terhadap status gizi anak dalam konteks malnutrisi yakni stunting anak di Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan data yang diambil dari Indonesia Family Life Survey (IFLS). Metode Ordinary Least Square (OLS) digunakan untuk menjelaskan tingkat signifikansi dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen melalui parameter koefisien. Berdasarkan hasil penelitian pada model dengan metode Ordinary Least Square, ditemukan bahwa karakteristik praktik pemberian makan berupa pengetahuan ASI eksklusif ibu dan usia anak pertama kali diberi air putih secara signifikan menaikkan status gizi anak dan berpotensi dalam mengurangi resiko terkena malnutrisi, khususnya stunting. Durasi menyusui ditemukan secara signifikan menurunkan status gizi anak dan berpotensi dalam menaikkan resiko stunting. dalam konteks durasi menyusui, meskipun pada dasarnya bersifat counterintuitive, terdapat beberapa alasan mengapa lamanya durasi menyusui dapat menurunkan status gizi anak; keterlambatan atau tertundanya pemberian makanan tambahan pada pola makan bayi atau karena kurangnya sumber daya di rumah tangga untuk menyediakan makanan pendamping bagi bayi mengakibatkan anak tidak dapat mengembangkan nafsu makan yang sehat terhadap makanan pendamping sehingga membuat anak terlalu bergantung pada ASI sebagai sumber makanan utama. Meskipun ASI memiliki nilai gizi yang tinggi, tetapi memiliki nilai kalori yang rendah sehingga tidak cocok sebagai makanan tunggal setelah usia tertentu. Durasi menyusui harus disesuaikan dengan pengetahuan ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan juga memperhatikan kapan umur yang tepat untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya malnutrisi gizi pada anak. Penelitian ini menujukkan betapa kompleksnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi anak. Praktik pemberian makan merupakan salah satu pondasi utama dalam mencegah stunting pada anak sehingga diperlukan desain kebijakan yang tepat agar praktik pemberian makan yang tepat dapat diterapkan sehingga hasilnya dapat meningkatkan status gizi anak Indonesia.

This study discusses the impact of feeding practices on children's nutritional status in the context of malnutrition, namely child stunting in Indonesia. The study was conducted using data taken from the Indonesia Family Life Survey (IFLS). The Ordinary Least Square (OLS) method was used to explain the level of significance of each independent variable to the dependent variable through the coefficient parameter. Based on the results of the study on the Ordinary Least Square method model, it was found that the characteristics of feeding practices in the form of knowledge of exclusive breastfeeding of mothers and the age of children first given water significantly increased children's nutritional status and had the potential to reduce the risk of malnutrition, especially stunting. The duration of breastfeeding was found to significantly reduce children's nutritional status and had the potential to increase the risk of stunting. In the context of breastfeeding duration, although basically counterintuitive, there are several reasons why the length of breastfeeding duration can reduce children's nutritional status; delay or postponement of supplementary feeding in infant diet or due to lack of resources in household to provide complementary feeding for infants results in children not being able to develop a healthy appetite for complementary feeding, making children too dependent on breast milk as the main food source. Although breast milk has high nutritional value, it has low calorie value, so it is not suitable as a single food after a certain age. The duration of breastfeeding must be adjusted to the mother's knowledge in providing exclusive breastfeeding and paying attention to when is the right age to introduce complementary feeding to reduce the possibility of malnutrition in children. This study shows how complex the factors that can affect a child's nutritional status are. Feeding practices are one of the main foundations in preventing stunting in children, so appropriate policy design is needed so that appropriate feeding practices can be implemented so that the results can improve the nutritional status of Indonesian children."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paris: Unesco, 1971
R 379.2 Uni w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>