Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwijowiyoto, M
[T.t.] [t.p.] [t.th.]
D 499.28 d 469 w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi pelajaran tasawuf mengenai rukun Islam dan hubungan antar manusia yang dipetik dari kitab Bayan Mani dilengkapi dengan doa-doa. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Asmarandana; 2. Sinom; 3. Dhandhanggula; 4. Mijil; 5. Kinanthi; 6. Pucung; 7. Dhandhanggula; 8. Kinanthi; 9. Pucung; 10. Mijil; 11. Dhandhanggula. 12. Kinanthi; 13. Pucung; 14. Gambuh; 15. Megatruh; 16. Durma; 17. Pangkur; 18. Sinom; 19. Gambuh; 20. Asmarandana; 21. Sinom; 22. Kinanthi; 23. Dhandhanggula; 24. Sinom; 25. Mijil; 26. Dhandhanggula; 27. Sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.25-KC 8/KB 8
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Susanta Tirtapraja
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.222 SUS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari beberapa teks, dengan rincian isi sebagai berikut: 1. Suluk Purwaduksina (hlm. 1-32). Berisi nasehat dari Ki Purwaduksina kepada istrinya tentang tatacara menjalani hidup. Naskah Suluk Purwaduksina yang berdiri sendiri juga terdapat di koleksi FSUI (lihat PW.117), dan telah dibuatkan rngkasannya. Dalam koleksi Museum Sonobudoyo dapat dijumpai antara lain, pada kode MSB/P.188 dengan judul Pandhita Langkung Utama Sang Purwaduksina; 2. Sri Ngalamjati (hlm.32-44). Berisi ajaran tasawuf tentang syariat, tarekat, hakekat dan makrifat. Dikatakan bahwa syariat terdapat di jenazah, tarekat di hati, hakekat dalam napsu, dan makrifat dalam rasa mulya; 3. Sastra Duapuluh (hlm.44-51). Menerangkan makna huruf Jawa yang berjumlah dua puluh; 4. Padhanyangan (hlm.51-57). Menguraikan tentang beberapa makhluk halus di Pulau Jawa. Naskah ini terdapat pula pada MSB/L.182, tetapi hanya terdiri atas tiga bait; 5. Kidungan (hlm.57-74). Naskah ini berisi tentang teks kidung. Kidung adalah tembang yang berisi mantra penolak bala, antara lain penolak bala di malam hari (Kidung rumeksa ing wengi), laku yang berupa mantra untuk menanam pagi, untuk meringankan penderitaan baik penderitaan karena perbuatanna (misal berhutang), maupun karena penyakit. Juga ada isbat, sebagaian dari Dewaruci. Bandingkan dengan MSB/L.182, 67, LL.22c, 22e, PR.8a, 9; 6. Blendhangjaya (hlm.74-97). Berisi perdebatan filosofi berdasarkan agama Islam antara Blendhangjaya dengan Ki Pengulu; 7. Sidanglamong (hlm.97-116) mengenai filsafat Islam yang berisi konsep manunggaling kawula gusti. Lihat pula MSB/P.50; 8. Pirasat (hlm.116-125) menerangkan tanda-tanda yang terdapat pada tubuh manusia (pria maupun wanita). Bandingkan dengan MSB/L.182; Pigeaud 40.5000 ff; Pratelan I: 147, 350; 9. Petungan (hlm.126-135) berisi perhitungan hari baik/buruk untuk mengadakan pesta pernikahan; 10. Damarwulan (hlm.135) keterangan tentang serat Damarwulan ini dapat dilihat pada Drewes 1975. Keterangan penulisan/penyalinan naskah terdapat pada lembar awal (hlm.1), yaitu ditulis oleh Nitikrama pada tanggal 10 Jumadilawal 1795 (21 September 1899). Naskah diterima Pigeaud di Surakarta pada tanggal 28 Juni 1930, telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada Oktober 1930 namun kini telah hilang keberadaannya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.157-NR 96
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Susanta Tirtapraja
"Serat waosan nayaka lalana berisi sejarah nasional dan sejarah kesusasteraan. Buku ini ditulis dengan akasara Jawa yang berfungsi sebagai media pembelajaraan untuk guru yang memeberi pelajaran bahasa Jawa di sekolah dasar dan menengah."
Jakarta: Jawatan Pengajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 1955
BKL.0608-LL 159
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi dua teks, yaitu: serat bicara satunggal, berisi makna kata-kata Jawa, dan arti panambang ?an (akhiran -an); dan serat nitileksana, berupa cari yang mengandung nasehat tentang tatacara hidup yang baik. Naskah merupakan karya Pujaharja, keterangan tarikh penulisan tidak disebutkan secara lengkap, hanya dicantumkan tahun 19? . Namun pada sampul naskah asli, terdapat keterangan angka tahun 1911, kemungkinan angka tahun ini merupakan keterangan tarikh penulisan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.4-B 12.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura
"Serat wicara keras adalah karya Yasadipura II. Berisi kritik terhadap kebijaksanaan pemerintah keraton Surakarta. Isinya ajaran moral yang baik dengan mengambil contoh tokoh-tokoh pewayangan, sejarah Jawa dan Madura, seperti Patih Suwanda dari Maespati, Patih Danureja I dari Yogyakarta dan Cakraningrat dari Madiun. Contoh moral yang buruk Prabu Rahwana, Pringgalaya dari Pati. Serat wicara keras disebut juga serat ondhe-ondhe putih. Asal koleksi R. Tanojo. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Sinom; 2. Dhnadhanggula; 3. Gambuh; 4. Kinanthi; 5. Megatruh; 6. Sinom; 7. Pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.7-KT 33
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Tanaya
"Buku ini menguraikan mengenai cara-cara atau patokan berbicara dengan memakai bahasa rahasia (Jawa), yaitu: 1) Wicara sandi dengan menggunakan panambang: Tina; 2) Wicara sandi dengan menggunakan Garba sastra; 3) Wicara sandi dengan menggunakan Ater-ater su; 4) Wicara sandi dengan menggunakan Bali swara; 5) Wicara sandi dengan menggunakan Lambang sastra; 6) Wicara sandi dengan menggunakan Caraka balik."
Solo: De Bliksem, 1931
BKL.0963-BA 66
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
S. Prawirodihardjo
Djakarta: Harapan Masa, 1957
899.222 PRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herminie Soemitro
"This paper sugests the readers to be critical in their concern for the problem of pornography. It seems clear that pornography is a moral problem, but a simple argument from traditional philosophy of language has shown that pornography does not have any meaning. This kind of argument is named Meta-ethics. However, pornography is a phenomenon in our society and it does happened. On the one side, we should resist the temptation of scrutinizing pornography as a moral problem. On the other side, pornography has risen a big worry in our society. In resisting the temptation we found a better theory, so that we are able to uncover the origin of pornography. John Langshaw Austin has saved some study imposible phenomena including pornography by this theory of Speech Act. The result of the study is that pornography is made possible in social relation and it is about power"
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>