Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 764 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Mas Ngabei Poerbatjaraka
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
499.29 POE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wiyanto, Asul
Jakarta: Grasindo, 2006
302.2242 Wiy t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yasir Sulaeman Kuweir
"Minyak kelapa sawit berpotensi sebagai bahan baku pembuatan pelumas bio, selain renewable dan biodegradable, juga bersifat non-toxic, sehingga dapat digunakan sebagai pelumas bahan makan atau pelumas food-grade. Telah dilakukan pembuatan pelumas bio berbasisi minyak kelapa sawit melalui 3 tahap yaitu trans-esterifikasi, epoksidasi dan reaksi pembukaan cincin dengan gliserol. Terdapat kendala pada reaksi pembukaan cincin, yaitu dalam pemilihan katalis. Katalis PTSA (p-Toluenesulfonic acid) mempunyai keasaman tinggi, tetapi sulit dipisahkan karena katalis homogen. Digunakan H-zeolit dan alumina yang merupakan katalis heterogen, tetapi yield yang didapat cukup rendah, karena memiliki luas permukaan yang kecil.
Pada penelitian ini dilakukan reaksi pembukaan cincin dengan gliserol menggunakan amberlyst-15 yang merupakan katalis heterogen, memiliki keasaman yang tinggi dan luas permukaan yang cukup besar untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan katalis-katalis sebelumnya. Reaksi yang dilakukan adalah 2% dan 2,5% berat penambahan amberlyst-15 pada T=1000C dengan variasi waktu 12, 16, 20, dan 24 jam. Keberhasilan reaksi dilihat dari uji densitas, viskositas, FTIR, dan gliserol yang tersisa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa amberlyst-15 mampu membuka cincin lebih baik dibandingkan PTSA, H-zeolit dan alumina (dilihat dari besarnya densitas dan viskositas), dan mampu menghasilkan yield sebesar 94,88% (dilihat dari sisa gliserol yang tidak bereaksi). Dari uji yang dilakukan, spektrum FTIR memperlihatkan bahwa gugus gliserol teradisi ke dalam produk. Penambahan amberlyst-15 sebanyak 2% lebih efektif dibandingkan 2,5%.

Palm oil has high potential as raw material for biolubricant product, beside of its tendency to be renewable, biodegradable, and non-toxic as well so it can be used as a lubricant for food ingredients or food-grade lubricants. Up until now, the making of lubricating oil based Palm oil can be done through three phases, such as trans-esterification, epoxidation and ring opening reaction with glycerol. However, there are constraints on the ring opening reaction, mostly in the selection of the catalyst. PTSA catalyst (p-Toluenesulfonic acid) has high acidity, but it is difficult to separate because of it charasteristic as homogeneous catalyst. H-zeolite and alumina are heterogeneous catalyst, but the yield obtained is low enough, because it has smaller surface area.
This research use ring opening reaction with glycerol phase by using amberlyst-15 as catalyst. Amberlyst-15 is a heterogeneous catalyst, has high acidity and surface area that large enough to fix the weaknesses of other catalysts. The reaction was performed with 2%w and 2.5%w amberlyst -15 additions at T = 1000ÂșC with varying time 12, 16, 20, and 24 hours. The success of the reaction can be seen from the density and viscosity test, FTIR, and the remaining glycerol.
The results showed that amberlyst-15 capable to open the ring better than the PTSA, H-zeolite and alumina (as seen from the high density and viscosity number), and capable to produce yield of 94.88% (as seen from the remaining glycerol wich didn?t react). FTIR spectra showed that the product has adsorb glycerol clusters. The result also showed that Amberlyst-15 additions as much as 2% is more effective than 2.5%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27786
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
"

Pada hari ini, Alma Mater kita, Universitas Indonesia, untuk kesekian kalinya melepas putra-putrinya yang telah menyelesaikan studinya dan telah memperoleh gelar sarjana. Bagi kita yang mengabdi kepada Alma Mater sebagai pendidik jaranglah timbul rasa kepuasan yang tak terhingga seperti pada saat ini, tatkala mereka yang hingga beberapa bulan yang lalu masih menjadi anak didik kita, kini telah duduk berjajar di depan kita sebagai sesama sarjana. Kita dapat merasakan kebanggaan para orangtua, istri, kerabat atau tunangan, yang pada pagi hari ini menyaksikan wisuda daripada buah-hati mereka. Kita dapat merasakan hal itu karena kita sendiripun sebagai bekas gurunya tergetar oleh keharuan menatap wajah-wajah muda yang cerdas yang kini berada di depan kita.

Kiranya wajar bagi orangtua yang melepas anak yang akan pergi meninggalkannya, untuk menyampaikan kata-kata perpisahan yang berisi bekal bagi perjalanan yang akan ditempuhnya. Karena itulah pada kesempatan ini, atas nama Sivitas Akademika, khususnya para dosen, saya ingin menyampaikan pesan kepada para sarjana baru yang sebentar lagi akan diwisuda.

Kita menyadari betapa besar makna daripada kualitas yang diemban oleh para sarjana baru ini di tengah-tengah masyarakat kita. Namun, kita juga menyadari, bahwa kualitas itu sedikit banyak bersifat kondisional, bahwa ia baru efektif jika didukung oleh motivasi. Padahal motivasi sedikit-banyak tergantung kepada persepsi, yakni persepsi mengenai medan pengabdian di tengah-tengah masyarakat luas.

Sehubungan dengan itu, yang ingin saya sampaikan adalah suatu wawasan mengenai kondisi medan pengabdian yang akan dimasuki oleh para. sarjana bar' kita. Dengan demikian, kita harapkan, pengabdian mereka akan dapat diberikan secara optimal.

MODERNISASI

Kiranya perlu disadari sedalam-dalamnya oleh para sarjana baru, bahwa kita hidup dalam suatu masyarakat yang sedang berkembang atau suatu masyarakat yang masih kurang berkembang. Masyarakat seperti masyarakat kita ini sering kali juga disebut masyarakat yang sedang ada dalam proses modernisasi.

Apakah gerangan yang disebut "modernisasi" itu? Salahsatu defnisi yang relevant bagi kedudukan kita sebagai orang akademik, adalah bahwa "modernisasi" merupakan proses yang mengadaptasi institusi-institusi yang berkembang dalam sejarah kepada fungsi-fungsi yang berubah dengan cepat, yang mencerminkan pertambahan pengetahuan manusia, suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan gejala itu menyertai terjadinya revolusi ilmiah, khususnya di bidang ilmu-ilmu alam. Pertambahan pengetahuannya itu memberikan kepada manusia kemampuan untuk menguasi lingkungannya.

Namun, jangan sampai timbul kesan, bahwa modernisasi itu serta-merta membawa kebahagiaan bagi umat manusia. Karena ada pula gejala yang pernah disebut "the agony of modernization", azab-sengsara yang disebabkan oleh modernisasi. Yakni karena modernisasi adalah suatu proses yang berlangsung selama beberapa puluh tahun yang bagi umat manusia menimbulkan masalah-masalah yang sama jumlahnya dengan peluangpeluang.

Dengan menggunakan pendekatan komparatif, kita dapat mengenali pelbagai masalah yang ditimbulkan oleh modernisasi di pelbagai bagian dunia. Masalah utama adalah timbulnya desintegrasi daripada masyarakat-masyarakat tradisional karena unsur-unsurnya mengalami perubahan dengan kecepatan yang berbeda. Kebenaran-kebenaran abadi sebagaimana yang terkandung di dalam ajaran agama, disisihkan karena dianggap kuno, sehingga pelbagai individu hanya berpegangan kepada kebutuhan-kebutuhan serta tujuan-tujuan dekat belaka.

"
Jakarta: UI-Press, 1982
PGB 0561
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
"

Adalah merupakan kelaziman bagi seorang Rektor untuk menyampaikan laporan tahunan pada setiap perayaan Dies Natalis Universitasnya. Namun, pada kesempatan perayaan Dies Natalis ke 32 Universitas Indonesia ini kelaziman itu belum dapat kami laksanakan, karena pada hari ini baru genap 27 hari memangku jabatan Rektor sehingga belum ada hal-hal berarti yang dapat kami laporkan.

Karena itulah pada kesempatan ini kami mohon idzin untuk menyampaikan gagasan-gagasan pokok mengenai apa yang kami anggap perlu dilakukan dalam waktu 4 tahun yang mendatang ini. Sedangkan dalam suatu lampiran khusus disajikan laporan kegiatan Universitas Indonesia di bawah pimpinan pendahulu kami, Prof. Dr. Mahar Mardjono.

Gagasan-gagasan yang ingin kami ketengahkan pada kesempatan ini merupakan kumulasi daripada pengamatan dan pengalaman selama kami menjadi mahasiswa UI pada tahun 50-an maupun kemudian selama menjadi dosen pada Almamater ini selama hampir 1/4 abad.

"
Jakarta: UI-Press, 1982
PGB 0547
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0096
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
PGB 0094
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0560
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1984
PGB 0563
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1985
PGB 0562
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>