Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kats, J.
Weltevreden: N.V.Boekh Visser & Co, 1921
BLD 499.25 KAT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stoett, F. A.
Zutphen: Thieme, 1981
R BLD 439.313 STO n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Laan, K. ter
Den Haag: Van Goor Zonen, 1976
R BLD 439.31 LAA n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Emeis, M. G. (Marinus Gerardus)
Utrecht : Wristers, 1945
BLD 499.28 EME v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Berns, Jan
's-Gravenhage: BBZToH, 1991
BLD 439.312 BER w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kats, J.
Jakarta: Djambatan, 1982
499.223 2 KAT st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Dara Pratiwi
"Penelitian tentang perbandingan idiom dari dua bahasa yang tidak satu rumpun masih sedikit dilakukan. Idiom-idiom yang berasal dari ranah hewan memberikan kekhasan tersendiri karena dapat mengumpamakan sifat manusia dengan hewan. Idiom-idiom tersebut diteliti ke dalam tiga jenis perbandingan berdasarkan teori Robert Lado (1957). Tujuan dari penelitian adalah untuk menunjukkan persamaan-_persamaan dan perbedaan-perbedaan serta kekhasan idiom bahasa Jerman dan Indonesia yang berasal dari ranah hewan. Sumber data bahasa Jerman yang saya pergunakan adalah DUDEN (2002) dan sumber data bahasa Indonesia adalah Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia dari tiga penulis, yakni Abdul Chaer, J. S. Badudu, dan Maman S. Mahayana, dkk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 21 idiom yang dapat diperbandingkan ke dalam tiga jenis perbandingan, terdapat dua idiom bahasa Jerman dan bahasa Indonesia yang berasal dari ranah hewan yang memiliki struktur ungkapan dan makna yang mirip. Kemudian, dua idiom bahasa Jerman dan bahasa Indonesia yang berasal dari ranah hewan memiliki struktur ungkapan mirip, tetapi maknanya berbeda. Tujuh belas idiom bahasa Jerman dan bahasa Indonesia yang berasal dari ranah hewan memiliki struktur ungkapan berbeda, tetapi maknanya sama. Dari 21 idiom yang diperbandingkan ini, nama hewan yang paling banyak digunakan adalah kucing. Hal ini disebabkan oleh kemiripan interpretasi orang Jerman dan Indonesia terhadap sifat hewan kucing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Sulistyani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai analisis penerjemahan idiom bahasa Indonesia dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ke bahasa Jerman dalam novel Die Regenbogentruppe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Rumusan permasalahan dalam penelitan ini adalah kesepadanan makna terjemahan idiom bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman serta teknik penerjemahan yang digunakan untuk memeroleh hasil terjemahan yang sepadan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan terjemahan idiom bahasa indonesia kategori nonanggota tubuh yang frekuensi kemunculannya lebih dari satu kali. Hasil dari penelitian ini adalah dari 20 hasil terjemahan, sebelas terjemahan mengandung kesepadanan makna, dua terjemahan tidak sepadan dan tujuh idiom tidak diterjemahkan.

ABSTRACT
The focus of this research is analysis of Indonesian languages idiom translation within Laskar Pelangi by Andrea Hirata into German within Die Regenbogentruppe. This research is qualitative descriptive. The problem of this research are meaning equivalence of Indonesian languages idiom translation into German and translation technique which used to attain equivalent translation. The purpose of this research is to compare Indonesian languages idiom translation non body parts category which appear more than one time. The result of this research are from 20 translations, 11 contain meaning equivalent, two are inequivalence and seven idioms are not translated."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Budina J.
"ABSTRAK
Masalah Idiom bukanlah masalah yang baru bagi perkembangan Linguistik dunia pada umumnya. Sudah banyak ahli linguistik dunia barat yang menyinggung Idiom dan perma_salahannya. Tidak demikian halnya dengan Idiom Indonesia . Kelihatannya, berdasarkan penelitian kepustakaan, masalah idiom Indonesia belumlah disinggung banyak oleh pakar linguistik Indonesia.
Pembahasan skripsi ini bertujuan untuk mencari dan menentukan definisi idiom bahasa Indonesia yang akurat, disertai pengujian, agar diperoleh definisi idiom yang sesuai dengan kasus bahasa Indonesia; bentuk-bentuk apa saja yang dapat kita golongkan sebagai idiom bahasa In_donesia. Ternyata, seperti halnya Idiom-idiom bahasa lain, masalah-masalah utama idiom dalam bahasa Indonesia pun berkaitan dengan semantik dan sintaksis. Dari hasil analisis, diharapkan pemakai bahasa Indonesia dapat menge_tahui bentuk-bentuk ungkapan kompleks apa saja yang dapat dimasukkan dalam keanggotaan idiom.
Berdasarkan analisis masalah semantik dan sintaktis, berdasarkan data yang dipergunakan, dapat diambil satu definisi idiom yang akurat, yang menyebutkan Idiom sebagai ungkapan kompleks yang benar-benar non-komposisi dalam makna, dan benar-benar non-produktif dalam bentuk. Dengan memakai landasan teori dari Mary McGee Wood, yang telah diujikan dan dibuktikannya, penulis menguji data-data dari Kamus Idiom (Abdul Chaer). Tiga alat pengujian yang penulis pakai untuk meneliti bentuk-bentuk ungkapan kompleks dalam bahasa Indonesia adalah kontinuum, komposi_sionalitas, dan produktivitas.
Di akhir penulisan, sebagai kesimpulan, penulis men_catat kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh. Kesimpulan yang penulis peroleh adalah bahwa Idiom harus benar-benar non-komposisional atau bersifat legap dalam makna; ambi_guitas adalah sifat umum (tidak mutlak) dari keidioman; makna idiom tidak dapat dibagi-bagi atas konstituen pembentuknya; idiom dapat bersifat legap dalarn struktur dan juga non-produktif dalam bentuk; tataran gramatikal idiom adalah kata sampai kalimat, kata majemuk merupakan idiom; serta harus dibedakan konsep kata majemuk sebagai konsep gramatikal dengan konsep idiom sebagai konsep semantis atau pragmatik; hubungan konstituen-konstituen konstruksi idiom dengan hubungan di luar konstruksi ter-sebut ada yang bersifat mandiri/tidak tergantung dengan yang di luar konstruksi tersebut, dan ada yang teri-kat/tergantung dengan yang di luar konstruksi tersebut.

"
1990
S11152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>