Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
499.222 SIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.222 SIA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Irma Palenkahu
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah mencari padanan dinamis terjemahan kala kini dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia khusus untuk teks terjemahan siaran TVRI 'Dunia Ilmu Pengetahuan'. Sampel yang diteliti untuk bahan analisis berupa teks sumber siaran 'Dunia Ilmu Pengetahuan' sebanyak lima kali penyiaran. Teori Nida dan Wonderly (1968) dipakai dalam analisis teks penerjemahan dari segi teknik penerjemahan. Sedangkan untuk pembagian kala, penulis menggunakan teori Quirk (1972) dan Frank (1972). Hasil yang didapat dari analisis ini adalah padanan dinamis kala kini dalam bahasa Indonesia yaitu zero dan kopula. Keterangan waktu yang sering kali mengikuti suatu pernyataan, pertanyaan, ataupun perintah sangat membantu untuk dapat mengidentifikasikan suatu kalimat yang berkala."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
"ABSTRAK
Sejak diputuskan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta, para ahli bahasa sibuk membenahi dan mengembangkan norma-norma bahasa tersebut. keputusan untuk menentukan cara penulisan, tata bahasa dan perbendaharaan kata muncul pada Kongres Bahasa Indonesia tahun 1938 di Solo (Java Tengah). Bahasa Indonesia lebih terpacu untuk berkembang pada masa penjajahan Jepang karena bahasa ini merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi dan akhirnva menjadi lambang kesatuan nasional Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting sebagai lambang kesatuan nasional. Sejak dibentuk Komisi Bahasa Indonesia pada tanggal 20 Oktober 1942. penyempurnaan bahasa terutama normalisasi tata bahasa selalu dilaksanakan. Berkat komisi ini juga pada akhir penjajahan Jepang tahun 1945 bahasa Indonesia diperkaya dengan sekitar 7.000 istilah haru (St. T. Alisjahbana, 1983: 15).
Komisi kerja yang di bentuk pada 18 Juni 1945 berhasil menyelesaikan istilah-istilah ilmiah dan teknik serta mencatat 5.000 kata-kata baru. Setelah perpindahan/serah terima teknik serta mencatat 5.000 kata-kata baru. Setelah perpindahan/serah terima kekuasaan pekerjaan di atas dilanjutkan oleh Komisi Istilah T'eknik yang bertugas menyusun kamus baru dan menyempurnakan yang sudah ada untuk pengajaran."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Kardiman
"Munculnya media televisi swasta di Indonesia membawa dampak perkembangan di bidang pertelevisian, terutama dalam bentuk persaingan untuk memperebutkan khalayak pemirsanya. Persaingan antar media televisi tersebut, justru membawa dampak positif bagi peningkatan mutu sajian program siarannya dan memberi alternatif pilihan terhadap pares pemirsa.
Persaingan program acara penyajian informasi di antara media televisi di Indonesia, terutama media televisi pemerintah (TVRI) dan media televisi swasta (RCTI), menarik perhatian penulis untuk dijadikan obyek penelitian tesis. Jika kita lihat pada masa sebelum munculnya media televisi swasta, TVRI sangat mendominasi pemberitaan informasi dan merupakan sumber utama informasi. Hal ini dapat dimaklumi karena TVRI sebagai media televisi yang mengemban misi pemerintah.
Yang menarik dalam persaingan tersebut ialah gejala perubahan pola penggunaan media televisi, khususnya di bidang siaran berita dalam negeri. Pemirsa tv dihadapkan pada alternatif pilihan untuk mendapatkan informasi yang berasal dari media TVRI atau RCTI.
Gejala perubahan pola penggunaan media televisi yang berkaitan dengan isi media, pencarian kepuasan (gratifications sought) dan perolehan kepuasan (gratifications obtained) ini merupakan keaktifan khalayak dalam memenuhi kebutuhan informasi. Menurut Blumler, aktivitas khalayak tidaklah lama aktifnya dalam mengkonsumsi media. Levy dan Irlindahl (1984, 1985) mengembangkan temuan Blumler bahwa aktivitas khalayak bervariasi melintasi dimensi temporal, yakni: before, during, dan after exposure terhadap media yang dikonsumsinya.
Bertolak pada permasalahan tersebut di atas, penelitian tesis ini bertujuan menjelaskan secara deskriptif pola penggunaan media, hubungan aktivitas khalayak dengan gratifikasi/kepuasan yang diperolehnya, serta faktor-faktor gratifikasi/kepuasan yang diperoleh khalayak.
Dalam penelitian ini digunakan metode survai. Daftar pertanyaan dikirimkan kepada 350 khalayak sasaran penelitian, yakni: pemirsa televisi yang berusia di atas 17 tahun, minimal berpendidikan sekolah lanjutan atas, dan bertempat tinggal di DKI Jakarta. Dengan petunjuk petugas lapangan (pembantu peneliti) responden mengisi sendiri (self administered) daftar pertanyaan kemudian dikembalikan kepada petugas. Hasil pengumpulan data di lapangan diolah dengan menggunakan peralatan komputer SPSS PC+.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada preferensi terhadap isi media televisi yang ditonton, sebagian besar (95%) responden menyukai acara berita, terutama berita politik. Umumnya responden tidak merencanakan lebih dulu sebelum menonton televisi. Selama menonton, umumnya responden tidak melakukan aktivitas lain, selain menonton. Dan hanya sebagian saja dari responden yang memanfaatkan apa yang telah ditontonnya.
Pada uji signifikansi korelasi dapat dikemukakan bahwa terdapat kecenderungan bahwa tidak ada hubungan antara variabel aktivitas responden (sebelum, selama, sesudah menonton tv! dengan variabel Kepuasan yang diperolehnya (gratifications obtained) melalui acara berita yang ditontonnya (berita politik, ekonomi, dan lingkungan).
Selanjutnya pada tahap analisis faktor atas variabel Kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) menunjukkan bahwa sebagian besar pernyataan pada variabel tersebut mencerminkan factor Gratifications Obtained responden, terutama: pada level kognitif dan afektif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdian Puji Kristiono
"Penelitian realisasi fonem /h/ bahasa Indonesia ini telah dilakukan pada bulan November 2004 sampai Mei 2005. Tujuan penelitian ini adalah melihat lingkungan bunyi yang dapat mempengaruhi realisasi fonem /h/ dalam siaran berita. Penelitian ini juga berusaha untuk melihat apakah yang dihadapi pembawa berita benar-benar berpengaruh terhadap pelesapan fonem /h/. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan perekaman siaran berita Metro Hari Ini di Metro TV pada tanggal 1 Desember 2004 sampai 31 Januari 2005. Rekaman tersebut kemudian ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan, lalu kata-kata yang mempunyai huruf h ditandai. Langkah selanjutnya adalah membandingkan rekaman dengan tulisan untuk memperoleh data berupa tulisan fonetis. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian sebelumnya yang turut memberi masukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Adelaar, Hans Lapoliwa, Samsuri, dan Asmah Haji Omar. Fonem /h/ direalisasikan oleh bunyi-bunyi [h] dan [ ] di antara bunyi [a] dan [u]. Fonem /h/ dapat direalisasikan secara opsional oleh bunyi [w] dan [y] apabila berada di antara bunyi [u] dan [a]. Selain itu, /h/ direalisasikan oleh [?] di antara bunyi [i] dan [i]. Pada posisi awal, posisi tengah, posisi belakang, /h/ cenderung dipertahankan. Dalam tataran frase, /h/ dipertahankan pada frase nominal penyebut tempat. Pada situasi dialog, pembaca berita tidak mempertahankan /h/ pada kata-kata kebutuhan, tahu, tahun, dan pimilihan. Selain itu, realisasi fonem /h/ juga dapat ditinjau dari sudut morfologis dan historis"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rahman
Ende, Flores, NTT : Nusa Indah, 1987
499.28 AHM p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krisanjaya
"Penelitian ini bertujuan memberikan runtunan pemarkah aspektualitas dan modalitas di dalam sintaksis bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Data diambil dari surat kabar, tabloid, majalah, novel, dan buku dengan jumlah 2394 korpus data. Temuan penelitian ini adalah terdapat 22 pola runtunan dan 76 formula runtunan pemarkah aspektualitas dan modalitas bahasa Indonesia. Pemarkah aspektualitas yang sering muncul adalah akan, sudah, dan telah. Pemarkah modalitas yang sering muncul adalah dapat dan bisa.
Pola runtunan yang muncul dari temuan penelitian adalah pemarkah aspektualitas imperfektif + aspektualitas perfektif maupun imperfektif; pemarkah aspektualitas perfektif + aspektualitas perfektif; pemarkah aspektualitas imperfektif + modalitas intensional, epistemik, deontik, maupun dinamik; pemarkah aspektualitas perfektif + modalitas intensional, epistemik, deontik, maupun dinamik; pemarkah modalitas epistemik + aspektualitas imperfektif maupun perfektif; pemarkah modalitas intensional + aspektualitas imperfektif; pemarkah modalitas dinamik + aspektualitas imperfektif; pemarkah modalitas epistemik + modalitas intensional, epistemik, deontik, maupun dinamik; pemarkah modalitas intensional + modalitas dinamik; pemarkah modalitas deontik + modalitas intensional; pemarkah modalitas dinamik + modalitas epistemik maupun intensional.
Pola runtunan yang tidak muncul dari temuan penelitian adalah pemarkah aspektualitas perfektif + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas intensional + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas deontik + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas deontik + aspektualitas imperfektif, pemarkah modalitas dinamik + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas intensional + modalitas epistemik, intensional, deontik, maupun dinamik, pemarkah modalitas deontik + modalitas epistemik, deontik maupun dinamik, pemarkah modalitas dinamik + modalitas deontik dan dinamik.

The purpose of this study is to describe the series of aspectuality dan modality markers in Indonesian syntax. The research method used in this study is descriptive qualitative.
The data was taken from daily, tabloid, weekly, and books by using 2394 occurrences of aspectuality and modality markers. This study reveals that there are 22 series of aspectuality dan modality markers with 76 formulas.
The series of aspectuality dan modality markers which appears are perfective aspectuality + perfective and imperfective aspectuality; perfective aspectuality + imperfective aspectuality; perfective aspectuality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality; imperfective aspectuality + imperfective aspectuality; perfective aspectuality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality: epistemic modality + Perfective and imperfective aspectuality; intentional modality + imperfective aspectuality; dynamic modality + imperfective aspectuality; epistemic modality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality; intentional modality + dynamic modality; deontic modality + intentional modality; dynamic modality + epistemic and intentional modality.
The series of aspectuality dan modality markers which do not appear are perfective aspectuality + perfective aspectuality; intentional modality + perfective aspectuality; deontic modality + perfective aspectuality; deontic modality + imperfective modality; dynamic modality + perfective aspectuality; intentional modality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality; deontic modality + epistemic, deontic and dynamic modality; dynamic modality + deontic and dynamic modality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T3680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>