Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
899.222 SER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini, beraksara pegon, mengandung sebuah teks dari siklus Menak. Tidak ada keterangan yang menjelaskan tentang teks, baik judul, isi cerita maupun latar belakang asal teks, namun berdasarkan bahasa serta ciri-ciri lain, diperkirakan bahwa teks ini berasal dari daerah Pasisir. Penyunting juga menduga naskah disalin di daerah yang sama. Setelah membandingkannya dengan Serat Menak dalam Poerbatjaraka 1940a, Resowidjojo 1941 dan Pratelan I, ternyata teks Menak ini tidak ada yang mendekati isinya. Namun demikian, pada umumnya jalan ceritanya tidak jauh berbeda dengan versi Yasadipuran, hanya segi-segi tertentu saja yang tampak ditonjolkan, misalnya peran Umarmaya dan Umarmadi lebih dominan dalam alur cerita. Referensi lebih lanjut tentang Serat Menak dapat diperiksa dalam FSUI/CI.60."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.67-NR 351
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Penjilidan buku ini sangat buruk, nomor halaman buku tidak disusun secara urut. Judul buku tidak ada, namun dapat diperkirakan buku ini adalah Serat Menak. Diperkirakan termasuk dalam bagian yang mengisahkan tokoh Abujahal meminta tolong pada raja Tayib di Temas, sampai dengan Prabu Gulangge di Ngarokam."
no place: no publisher, no year
BKL.0449-CP 13
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Menak tentang cerita warna warni raja-raja Timur Tengah pada waktu perang Uhud (623)"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S11317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini mengisahkan ketika Amir Hamzah mengalami kekalahan perang dari Raja Hirman yang dibantu oleh Raja Lakat dan Raja Jenggi. Dalam pertempuran tersebut Amir Hamzah gugur. Kekalahan Amir Hamzah ini menyebabkan Nabi Muhammad harus mengungsi ke luar Madinah dan bersembunyi dalam sebuah gua. Ali yang mendengar kematian pamannya dan kekalahan tentara Islam, segera membalas. Raja Lakat dan Jenggi kemudian dapat dikalahkan. Mereka takluk dan menyatakan bersedia memeluk agama Islam. Pada bagian akhir diceritakan tentang pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Keduanya dikaruniai seorang putra yang diberi nama Muhammad Hanafiyah. Teks naskah ini setelah dibandingkan dengan resensi naskah dengan judul Serat Menak yang dikerjakan oleh Poerbatjaraka 1940, maupun dengan Menak Lakad edisi Balai Pustaka 1937 dan edisi Van Dorp & Co (1883-1889, 8 jilid, lihat Pratelan I: 229-336), ternyata berbeda. Struktur pupuh dan gaya bahasa dalam teks ini tidak sama dengan semua redaksi tersebut. Dilihat dari bahasa dan pupuh pertamanya, teks ini kemungkinan berasal dari daerah Pasisir, karena bahasanya sangat sederhana dan pupuh pertamanya adalah tembang asmaradana yang memuat gagasan tentang pengagungan kepada Allah, Nabi Muhammad beserta para sahabat dan keluarganya. Sebagai pembanding, selain yang terdapat dalam edisi Poerbatjaraka, Balai Ppoestaka dan Van Dorp, Menak Lakad dapat pula diperiksa dalam FSUI/CI.53, CI.56-57; LOr 1984, 4900, 5771, 9013; DFT S 227-8, 240/280-17; MSB/L.193; SMP/KS.461-463. Pada kolofonnya terdapat penanggalan dari akhir penyalinan, yaitu: Jumat Pahing, 1 Ruwah, Wawu 1793 (30 Desember 1864). Teks ini menjadi bagian koleksi Pigeaud setelah dibeli dari R.Tanaya pada bulan Oktober 1933 di Surakarta. Berikut adalah daftar pupuhnya: 1) asmaradana; 2) pangkur; 3) sinom; 4) kinanthi; 5) megatruh; 6) pangkur; 7) durma; 8) pangkur; 9) sinom; 10) asmaradana; 11) pangkur; 12) dhandanggula; 13) mijil; 14) durma; 15) pangkur; 16) asmaradana; 17) dhandanggula; 18) durma; 19) asmaradana; 20) sinom; 21) dhandanggula; 22) pangkur; 23) asmaradana; 24) durma; 25) pangkur; 26) durma; 27) pangkur; 28) durma; 29) pangkur; 30) sinom; 31) pangkur; 32) durma; 33) pangkur; 34) asmaradana; 35) dhandanggula; 36) durma; 37) pangkur; 38) durma; 39) asmaradana; 40) dhandanggula; 41) sinom; 42) durma; 43) pangkur; 44) durma; 45) asmaradana; 46) sinom; 47) mijil; 48) kinanthi; 49) megatruh; 50) dhandanggula; 51) sinom; 52) mijil; 53) asamaradana; 54) kinanthi; 55) sinom; 56) mijil; 57) dhandanggula; 58) asmaradana; 59) sinom; 60) dhandanggula; 61) asmaradana; 62) sinom; 63) dhandanggula; 64) asmaradana; 65) dhandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.55-NR 258
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini merupakan sebuah fragmen, yang halaman-halaman depan maupun belakangnya telah hilang; halaman pertama naskah ini diberi nomor 99, sampai dengan 219, belum tamat. Baik teks awal yang mendahului, maupun teks lanjutan tidak diketahui keberadaannya. Naskah memuat teks dari siklus Menak Amir Hamzah. Teks berawal dengan kisah ketika Wong Agung Menak menyerang Prabu Jaminambar. Cerita Menak ini kemudian terpenggal pada h.219, pada bagian penyerbuan tentara Arab ke negara Kanjun yang diperintah oleh Raja Sadaralam, yang dianggap telah ingkar kepada janji yang telah diucapkannya kepada Amir Hamzah. Teks ini cukup unik, dan perlu diteliti lebih jauh, melihat bentuknya prosa, suatu fenomena yang amat jarang dalam sastra Jawa sebelum akhir abad ke-19. Raja Sadaralam adalah gelar Muhammad Sadar, setelah naik tahta di kerajaan Kanjun. Cerita tentang Raja Sadaralam dapat diperiksa dalam teks Serat Muhammad Sadar (MSB/L.224, FSUI/CI.91-92). Sedangkan informasi bibliografis dan referensi umum tentang Serat Menak, dapat diperiksa dalam FSUI/CI.60. Dilihat dari segi paleografi, naskah ini cukup mengundang perhatian untuk dapat dibicarakan lebih lanjut, mengingat bentuk aksaranya yang memiliki karakter tersendiri. Penyalin naskah menyalin teks dengan bentuk aksara tegak; penggunaan tanda suku miring dan memanjang; banyaknya pemakaian aksara rekan yang bercampur dengan aksara biasa; dan gaya-gaya khas yang tampil pada beberapa aksara, seperti , , , dan . Walaupun tulisan dalam naskah ini sangat khas, studi paleografi Jawa masih sangat terbatas, dan tempat maupun waktu penyalinan belum dapat dipastikan, sekalipun berkesan cukup tua dan menunjukkan beberapa ciri tulisan pasisiran. Naskah diperoleh Pigeaud dari Kiliaan Charpentier, pada bulan Juli 1927. Alih aksara naskah ini juga ada, hasil karya Padmadarsana pada bulan Februari 1930; lihat FSUI/CI.87 untuk alih aksara tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.66-NR 28
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat daftar yang menyebutkan padanan pupuh episode Serat Menak dari naskah Menak yang tersimpan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta dan Perpustakaan Nasional Jakarta. Daftar padanan pupuh Serat Menak ini menyebutkan terlebih dahulu naskah-naskah dari MSB yang berjumlah 30 buah, kemudian dipadankan dengan naskah-naskah dari Perpusnas. Episode-episode yang disebutkan adalah: Menak Sarehas, Lare, Serandil, Sulub, Ngajrak, Demis, Kaos, Kuristam, Biraji, Kanin, Gandrung, Kanjun, Kandhabumi, Kuwari, Cina, Malebari, dan Purwakandha. Tidak ada catatan yang menginformasikan tentang identitas naskah. Namun dipastikan, bahwa naskah ini merupakan milik Pigeaud dan pengerjaannya diperkirakan di Yogyakarta, sekitar tahun 1930."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.69-L 5.21
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat menak ini, dalam bentuk prosa, merupakan alih aksara dari naskah FSUI/CI.66, yang dilakukan oleh Padmadarsana pada tahun 1930. Keterangan lebih lanjut periksa naskah babon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.87-A 19.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menceritakan awal mulainya peperangan Pangeran Kelan dengan Prabu Gulangge dari Rokan. Kemudian sampai pada kisah kekalahan negara Jaminambar dan juga hilangnya kota Pildandani, di Talsamad. Pada bagian terakhir buku ini ada yang hilang karena kalimatnya terputus."
Kediri: Tan Khoen Swie, [date of publication not identified]
BKL.0068-CP 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Menak jilid 7 ini menceritakan awal mulainya peperangan Pangeran Kelan melawan Prabu Gulangge dari Rokan yang dilanjutkan dengan kekalahan negara Jaminambar dan hilangnya kota Pildandani dan di Talsamat."
Semarang: G.T. van Drop, 1930
BKL.0075-CP 8
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>