Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 441 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moliere
Paris: Hachette, 1992
842.4 M 312 ta
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moliere
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008
842.802 MOL tt (1);842.802 MOL tt (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Sekar Nurani
"Artikel ini membahas penerjemahan metafora bahasa Prancis ke bahasa Indonesia dalam drama Le Tartuffe karya Moli re. Data penelitian ini diambil dari 12 metafora bahasa Prancis yang terdapat dalam teks drama tersebut. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan menganalisisnya dengan menggunakan metode kualitatif untuk memeriksa apakah padanannya dalam bahasa Indonesia juga berbentuk metafora atau non metafora.
Landasan teoretis yang digunakan adalah teori pergeseran makna Nida dan Taber 1982 dan teori komponen makna Leech 1974 untuk membandingkan metafora bahasa Prancis dan padanannya dalam bahasa Indonesia.
Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa terdapat pergeseran makna dalam penerjemahan metafora yang terdapat dalam teks drama Le Tartuffe serta diketahui bahwa unsur metaforis bahasa Prancis terutama yang bersifat kultural dan idiom tidak diterjemahkan dengan unsur metaforis ke dalam bahasa Indonesia.

This paper discusses the translation of French metaphor into Bahasa Indonesia taken from a play called Le Tartuffe by Moli re. The research data are taken form 12 French metaphor from the play script. Through literature study, the data are collected and analyzed using qualitative method to identify whether the Indonesian equivalent of the translated words also come in a form of metaphor or non metaphor.
The theoretical background that is used in this research is the theory of meaning shift by Nida and Taber 1982 and component of meaning by Leech 1974 to compare the French metaphor to its equivalent in Bahasa Indonesia.
The findings reveal that there are meaning shift in the translation of the French metaphor from Le Tartuff's play script and it is later known that some elements of the French metaphor, especially the ones with cultural characteristics and idioms, are not translated using metaphorical elements into Bahasa Indonesia.Keywords translation, metaphor, equivalent, meaning shift."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Miriam P. Salim
"Pada abad ke-17, para ahli teori sastra menegaskan bahwa tokoh utama sebuah lakon, selain harus sudah ditampilkan pada awal lakon bersama dengan tokoh-tokoh lain, ia pun harus mempunyai kwantitas pemunculan yang tinggi. Seandainya ada di antara nama para tokoh itu dijadikan judul lakon tersebut, tokoh itu merupakan tokoh utama lakon. Dalam lakon Le Tartuffe (1664), walaupun nama tokoh Tartuffe yang dijadikan judul lakon membuktikan bahwa tokoh ini adalah tokoh utama lakon, keterlambatan dan kwantitas pemunculannya yang terbatas membuat kita ragu akan peran tokoh Tartuffe dalam lakon tersebut. Mengingat bahwa pemaharnan lakon dapat diperoleh berdasarkan teks drama itu sendiri, telaah mengenai masalah yang telah dikemukakan di atas itu akan didasarkan pada teori alur dan tokoh, yang dijabarkan oleh Anne Ubersfeld dalam bukunya Lire le Theattre. Dari nenelitian tersebut diperoleh keterangan bahwa keterlambatan dan keterbatasan kwantitas pemunculan tokoh Tartuffe sama sekali tak mempengaruhi perannya sebagai tokoh utama dalam lakon le Tartuffe. Hal ini karena tokoh Tartuffe terlihat sangat menonjol baik dalam alur, dalam pengaluran, dalam perannya sebagai himpunan ciri-ciri pembeda dari tokoh-tokoh lain dan dalam perannya sebagai tokoh yang menjadi pokok pembicaraan dalam ujaran para tokoh. Tokoh Tartuffe berperan sangat dominan dalam alur dan dalam hubungannya dengan tokoh-tokoh lain. Demikian, peran tokoh Tartuffe sebagai tokoh utama dalam lakon Le Tartuffe karya Moliere ini tak perlu diragukan lagi. Jika masalah ini dihubungkan dengan pengarang lakonnya, yakni Moliere, dapat dikatakan bahwa keistimewaan penyajian tokoh utama dalam lakon tersebut merupakan salah satu ciri keluwesan Moliere. Ia tak memusingkan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan para ahli teori sastra zamannya. Qleh karena itu, ia berhasil menciptakan lakon-lakon yang beragam, yang ternyata dihargai dan disukai sebagian besar penonton pementasan lakon-lakonnya. Sikap Moliere sesuai dengan apa yang diinginkannya dari publiknya , yaitu menghibur mereka. Hal ini pula yang diharapkan penonton dari lakon-lakon jenaka ciptaan Moliere."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Troyes, Chretien
Paris: Gallimard, 2008
841.1 TRO y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Popet, Anne
Paris: Retz, 2007
448 POP c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mechin, Benoist
Turkey, I.U.R.S.S.: Albin Michel, 1954
923.156 MEC l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aboul-Khayr ach-Chadjdjar al-Ichbili
Algier J. Carbonel 1946
892.78 A 45
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lourenco, Eduardo
Lisboa: Gradiva, 2007
R 196.9 LOU a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>