Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tommy Christomy
Canberra: ANU E Press , 2008
297.405 98 CHI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Christomy
Canberra: ANU E Press, 2008
297.35 CHR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Telah dilakukan penelitian pemilihan lokasi tidur (sleepingsites) kukang jawa (NycticebusjavanicusE. Geoffroy, 1812) yang dilepasliarkan di kawasan hutan Gunung Salak Bogor, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemilihan lokasi tidur oleh kukang jawa. Penelitian dilakukan selama bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011. Lokasi tidur yang digunakan terdiri dari 9 individu pohon yang terdiri dari 6 jenis pohon yaitu Melastomamalabathricum, Mallotuspeltatus, Rhodamniacinerea, Euodialatifolia, Pinangacoronatadan Amomumlappaceum. Terdapat preferensi pemilihan pohon berdasarkan tinggi, akan tetapi tidak terdapat preferensi pemilihan pohon berdasarkan DBH. Persebaran lokasi tidur terbagi berdasarkan ketinggian lokasi pelepasliaran.

Study on sleeping sites selection of javan slow loris (Nycticebusjavanicus) has been conducted in the forest area of Mount Salak, Bogor, West Java. Objectives of this study is to understand sleeping sites selection by javan slow loris (Nycticebusjavanicus). Research was conducted during December 2010 until May 2011. The study noted nine trees consist of six species used by javan slow loris as sleeping sites which are Melastomamalabathricum, Mallotuspeltatus, Rhodamniacinerea, Euodialatifolia, Pinangacoronatadan Amomumlappaceum. There is preference while choosing the tree from the height, but there is no preference while choosing the tree from the DBH. Sleeping sites dissemination is related with the release sites altitude. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Riswan
"ABSTRAK
Daerah Cisarua, Bogor, merupakan wilayah yang banyak dikunjungi dan dihuni oleh orang-orang dari negara Arab. Karena banyaknya orang Arab, toko-toko di sana berusaha menyesuaikan eksistensinya dengan mengaplikasikan bahasa Arab pada papan nama tokonya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan wacana yang informatif baik bagi orang Arab maupun masyarakat lokal. Namun, bahasa Arab yang digunakan pada beberapa papan nama toko masih kurang informatif dan memiliki kesalahan secara linguistik. Penggunaan bahasa Arab yang terdapat pada papan nama toko dianalisis dengan menggunakan teori-teori dalam bidang linguistik, yaitu morfologi, sintaksis, dan semantik. Penilaian keinformatifan papan Jenis-jenis toko yang akan dianalisis yaitu restoran, agen travel dan reservasi hotel, toko kelontong, dan salon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta ditulis dengan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan melalui 4 tahapan yaitu identifikasi, klasifikasi, analisis, dan penarikan kesimpulan. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut, penelitian ini menemukan bahwa jika dilihat dari pandangan positivisme-empiris, dapat dikatakan bahwa papan nama toko berbahasa Arab di kawasan Cisarua, Bogor, masih ada yang memiliki kesalahan secara linguistik yang mencangkup morfologi, sintaksis, dan semantik. Sementara, jika dilihat dari pandangan konstruktivisme, dapat dikatakan bahwa papan nama toko berbahasa Arab di kawasan Cisarua, Bogor, masih ada yang kurang informatif, dan bahkan menimbulkan kebingungan bagi para pembaca.

ABSTRACT
Cisarua is a region often visited and inhabited by people from Arab countries. Since there is large number of residents of Arabic descent, the stores try to adjust by displaying Arabic on the sign boards of their storefronts. This is to provide informative description for both Arabs and the local community. However, the use of Arabic on some of the sign boards still lack of informativeness and have linguistic errors. The use of Arabic language on store signboards is analysed using theories in the linguistic fields of morphology, syntax, and semantics. Assessment of the informativeness of the store sign boards is conducted using discourse analysis. The types of stores accounted in the analysis are restaurants, travel agencies and hotel reservations, grocery stores, and salons. This research uses qualitative method and written with descriptive analysis. There are four stages in doing this research, namely identification, classification, analysis, and conclusion. After performing these stages, this study found that from the positivism-empirical perspective, the Arabic texts in storefront signs in Cisarua, Bogor, contain linguistic errors in morphology, syntax, and semantics. Meanwhile, from the perspective of constructivism, it can be inferred that the Arabic store signboards in Cisarua Bogor lack informativeness and even cause confusion for the readers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Gagatraino
"Penelitian ini dilakukan di kawasan Situs Megalitik Cibalay yang terletak di Desa Tapos 1, Kelurahan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Lingkungan dan manusia merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Lingkungan dinilai sebagai salah satu komponen yang membentuk suatu kebudayaan masyarakat. Oleh sebab itu dapat diartikan bahwa situs-situs megalitik yang ada di kawasan Cibalay merupakan hasil dari gagasan dan perilaku  manusia saat itu. Dalam penelitian ini, situs arkeologi tidak lagi dilihat sebagai entitas tersendiri, namun situs dilihat dalam konteks yang lebih luas yaitu dengan aspek lingkungan di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui peranan lingkungan terhadap kebudayaan Kawasan Situs Megalitik Cibalay. Untuk memahami hal tersebut maka digunakan konsep determinisme lingkungan. Konsep ini menyatakan bahwa kebudayaan merupakan produk dari lingkungan alam di sekitarnya. Metode yang digunakan ialah pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa situs-situs megalitik di kawasan Cibalay menempati kondisi lahan yang potensial. Selain itu pula diketahui bahwa kebudayaan di kawasan Cibalay sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

This research was conducted in the Megalithic Site of Cibalay, located in Tapos 1 Village, Tenjolaya Subdistrict, Bogor Regency. The environment and human beings are two elements that are difficult to separate. The environment is considered one of the components that shape a community's culture. Therefore, it can be interpreted that the megalithic sites in the Cibalay area are the result of human ideas and behavior from that time. In this research, archaeological sites are no longer viewed as independent entities but rather within a broader context, considering the surrounding environmental aspects. The aim of this research is to understand the role of the environment in shaping the culture of the Megalithic Site of Cibalay. To comprehend this, the concept of environmental determinism is employed. This concept asserts that culture is a product of the surrounding natural environment. The methods used in this research include data collection, data processing, and interpretation. Based on the processed data, it was found that the megalithic sites in the Cibalay area occupy potential land conditions. It was also revealed that the culture in the Cibalay area is significantly influenced by its surrounding environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Solihah
"Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia sering dilatar belakangi oleh tiga jenis keterlambatan (3T) yaitu keterlambatan mengenai tanda bahaya gawat darurat dan mengambil keputusan untuk merujuk, keterlambatan mencari fasilitas pclayanan kcschatan dan keterlambatan mempcroleh pcrtolongan memadai di fasilitas pelayanan rujukan (Depkes,2005).
Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan. nifas dan neonatus, di Kabupaten Garut Jawa Barat, tahun 2007. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari " Survei Data Dasar Pengem-bangan Madel Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 2007'; yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan UI & Pusat Kajian Promkcs FKM-UI bekerja sarna dengan Save The Children, pada bulan Juli sampai Oktober 2007, di 40 desa dari 10 kecamatan di Kahupaten Garut. Rancangan penelitian adalah potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan yaitu suami yang memiliki istri dengan hayi yang berumur 0-11 bulan. Jumlah sampcl sebanyak 209 pasang suami istri. Sumber data berasal dari modul survei suami dan ibu. Data yeng berasal dari suami yaitu pengelahuan tentang tanda bahaya pada masa kebamilan, persalinan. nifas dan neonatus, kererlibatan keanggotaan kegiatan sosial, keterpaparan mdia informasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, kepercayaan/kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan maternal dan neonatal, sedangkan yang berasal dari ibu yaitu umur suami pendididkan suami, pekerjaan suami, jumlah anak, pendapatan keluarga yaitu pendapatan istri, suami dan jumlah tanggunagn keluarga, kepemilikan media elektronik, kepemilikan alat transportasi.
Variabel terikat adalah pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus, sedangkan variabel bebas adalah karakteristik. suami (umur, pendidikan, pekeljaan, jumlah anak, jumlah pendapatan keluarga, kepercayaan/kebiasaan terkait kesehatan maternal dan neonatal), kepemilikan media komunikasi elektronik, kepemilikan alat transportasi, keterpaparan terhadap media infonnasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, keterlihatan keanggotaan kegiatan sosial. Berdasarkan hasil analisis multivariat dari regresi model akhir kandidat model multivariat didapatkan bahwa variabel pendidikan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus.
Saran bagi Depkes RI. khususnya Bagian Promosi Kesehatan agar meningkatkan kerjasama dalam bidang komunikasi dan inforrnasi khususnya dengan institusi pertelevisian nasional untuk memasukan acara penayangan infonnasi kesehatan tematama tentang tanda bahaya pada masa kehamilan persalinan, nifas dan neonatus. Bagi Dinkes Kabupaten, agar I) melakukan advokasi ke Pemda Kabupaten Garut untuk selanjutnya dilimpahkan ke Diknas untuk melakukan peningkatan pendidikan masyarakat Kabupaten Garut. 2) Menganjurkan kepada petugas kesehatan untuk senantiasa mendorong suami agar dapat berperan serta dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan maternal dan neonatal, khususnya pengetahuan tentang tanda bahaya diatas.; 3) Melakuan sosialisasi Desa Siaga serta uji coba dibentuknya kader kesehatan yang terdiri dari para suami dalarn suatu forum kegiatan sosial.; 4) Melakukan keljasama dengan stasiun radio setempat untuk mernasukan prognm sosialisasikan peningkatan pegetahuan tentang tanda bahaya pada masa keharnilan, persalinan, nifas dan neonatus. dengan acara yang disukai masyarakat; 5) Kerjasama dengan iustitusi pendidikakan kesehatan setempat baik pemerintah maupun swasta melalui kerjasarna pengelolaan daerah binaan kesehatan. Bagi kelompok profesi IDI, PPNI, IBI, agar senantiasa meningkatkan pemberikan informasi kesehatan khususnya tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus dengan sasaran suami atau keluarga. Bagi masyarakt dan LSM, PKK, Forum Desa Siaga, agar dapat berperan serta aktif yaitu mengikuti kegiatan social yang dibentuk untuk mengatasi maalah maternal dan neonatal, sehingga dimasa yang akan datang kematian ibu dan bayi yang disebabkan karena keterlambatan mengenal tanda bahaya tersebut dapat teratasi.

In Indonesia the high number of both maternal and neonatal death rate frequently has Background which consist of delay?s in recognizing emergency danger signs, making decision where to refer the emergency case to the health service facilities and in getting adequate treatment from referral services facilities. (Depkes,2005). This research used aimed to aim factors related wife husband's knowledge about danger sign at pregnancy time,partus, pcstpartus and neonates in Ga:rut West Java, 2007.
This research usad secondary data from "Baseline Survey of Neonatal Essential Health Services Improvement Model in Garut Districk West Java, 2007' which was conducted by the Center of Health Research University of Indonesia & Center of Health Promotion Study FKM-UI in cooperation with Save the Children. It third July until October 2007, at 40 covered from 10 district in Garut Distrek. The research design was cross sectional. The selected sample was the husband whose wife matter having infant age 0..11 months. Total sample was 209 couples. The data instrument was take from the modules survey of husband and wife matter infant 0..11 moun infant. The data taken from husbands were knowledge about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, involvement in the of social organization exposure to information media, exposur towards ? Desa Siaga ?, Aler village program wich related to maternal and neonatal health, while data taken from the mothers were husband?s age, last education, work state job, number of children, family income consist with wife?s and husband?s income and number of family burden, electronic media partnership, vehicles partnership.
The independent variable was husband's the knowledge,about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, while dependent variable was husband characteristic (age, education, job, number of children, family income, trust/habits related with maternal and neonatal health), electronics media communication partnership, vehicles possession, exposures towards information media, exposures towards "Desa Siaga" involvement in social organization activity. The multivariate analysis result showed that from regression of the last candidate model, education variable was the most dominant factor which related with husband knowledge about danger sign at pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode.
Suggestions for the Health Department of the Republic Indonesia especially to the latter of Health Promotion is to improve the cooperation in communication and information especially with national television exident status to eximined health information speclatly about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates. sub-province Health Department shall; (1) advocate to the Garut local government especially to ide to improve of level education the people, (2)Emergency health personal always to support the husband to develop their role in increasing knowledge of health maternal and neona!al, especially the above knowledge of danger sign, (3) conduct socialization of Desa Siaga and tryout health cadre formation which coos lists of the husbands , (4) establish cooperation with local radio station to create program of socialization of danger sign in pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode, with event or agenda that interest the society, (5) make cooperation with local health educational institution not only government but also private institution trough cooperation in establish pilot project such at IDI, PPNI, IBI could asistant socially, especially about danger sign in pregnancy time) pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode with husband or family as target program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20889
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Matahari Arsy Harum Permata
"ABSTRAK
Latar belakang: Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang paling sering ditemui di negara berkembang seperti Indonesia. Ukuran tungau Sarcoptes scabiei sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Diagnosis definitif skabies adalah dengan identifikasi mikroskopis tungau, telur, atau feses tungau. Dermoskopi merupakan alat yang sangat bermanfaat dalam menegakkan diagnosis skabies, namun masih dibutuhan kajian mengenai akurasi dermoskopi di Indonesia terkait kelebihan dan kekurangan untuk penegakan diagnosis skabiesTujuan: Mengetahui sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan dermoskopi pada penegakan diagnosis skabiesMetode: Subjek penelitian adalah santri di Pondok Pesantren di Citeurerup, Bogor. Penelitian dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama dilakukan uji inter-rater untuk memastikan peneliti kompeten dalam melakukan pemeriksaan dermoskopi. Tahap kedua menggunakan desain penelitian uji diagnostik potong lintang. Tahap kedua dilakukan satu minggu setelah tahap pertama dengan pengambilan sampel secara konsekutif.Hasil: Pada uji inter-rater antara peneliti dan Spesialis Kulit dan Kelamin SpKK pada 32 subjek penelitian SP didapatkan nilai kappa 0,5. Pada penelitian tahap ke-dua didaptkan hasil spesifisitas dermoskopi sangat baik 90,48 sedangkan sensitivitasnya rendah 44,29 . Nilai duga positif dermoskopi sangat baik 93,94 namun nilai duga negatifnya rendah 32,76 . Rasio kemungkinan positif dermoskopi adalah 4,65 IK 95 1,612-13,42 dan rasio kemungkinan negatif adalah 0,6158 IK 95 0,5793-0,6546 Simpulan: Dermoskopi dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan alat yang baik dalam menegakkan diagnosis. Bila pada dermoskopi ditemukan gambaran a jet with contrail, diagnosis dapat langsung ditegakkan, namun bila tidak, perlu dilakukan pemeriksaan konfirmasi lainnya.

ABSTRACT
Scabies occurs worldwide and can affect everyone. Scabies is one of the most common skin diseases in developing countries such as Indonesia. The size of the Sarcoptes scabiei mite is too small to be seen by the naked eye. The definitive diagnosis of scabies is by microscopic identification of mites, eggs, or scybala. Dermoscopy is a very useful tool in diagnosing scabies. Although there are few advantages and disadvantages to be considered in using dermoscopy to diagnose scabiesObjective To determine the sensitivity and specificity of dermoscopic examination in diagnosis of scabiesMethods The study design is using. Research subjects are students of Pondok Pesantren Al Hidayah. The research is divided into two stages, the initial stage is done inter rater test to ensure the researcher is competent in conducting dermoscopy examination. The second stage is a cross sectional diagnostic test with a consecutive sampling.The second stage is done one week after the first stage.Results The inter rater test between the researcher and dermatovenereologist with 32 subjects result in Kappa 0,5. Second stage with 95 subjects shows the specificity of dermoscopy is very good 90.48 while the sensitivity is low 44.29 . The dermoscopic positive predictive value was very good 93.94 but the negative predictive value is low 32.76 . Positive likelihood ratio of dermoscopy is 4,65 CI 95 1,612 13,42 and negative likelihood ratio of dermoscopy is 0,6158 CI 95 0,5793 0,6546 Conclusion Dermoscopy can be used as a good tool for diagnosis of scabies. If the dermoscopy shows a jet with contrail appearance, patient can be treated directly, but if its not found, examination should be followed by other diagnostic methods."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norris, Pippa
New York: Cambridge University Press, 2004
306.6 NOR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kellerman, Faye
London: Headline Feature, 1989
813.54 KEL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dupuy, Jean-Pierre, 1941-
"Prologue : the form of the sacred --
Imagining the end : a personal journey --
Science : a theology in spite of itself --
Religion : natural vs. supernatural --
Rationality and ritual : the Babylon lottery -- Originally published in French under the title La marque du sacre
Justice and resentment : corruption of the best --
The nuclear menace : a new sacrament for humanity -- Epilogue : variations on vertigo"
California: Stanford University Press, 2013
201.7 DUP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>