Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Burhanudin
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19283
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S23221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Zafira Adiyantara
"Pisang Cavendish (Musa acuminata Colla) merupakan salah satu kultivar pisang yang menghadapi ancaman serius berupa serangan penyakit layu Fusarium yang disebabkan oleh infeksi kapang patogen Fusarium oxysporum f. sp. cubense (Foc). Penyakit layu Fusarium menyebabkan penurunan penurunan kaualitas dan produksi tanaman pisang. Penggunaan mikroorganisme sebagai biokontrol dapat dikembangkan untuk alternatif fungisida dalam pengendalian penyakit layu Fusarium di tanaman pisang. Streptomyces spp. diketahui mampu memproduksi senyawa metabolit yang bersifat antifungi dan menekan pertumbuhan patogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mengetahui aktivitas biokontrol, dan mengidentifikasi isolat yang diduga sebagai Streptomyces spp. yang diisolasi dari PT Green Giant Pineapple (GGP), Lampung Timur. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian secara in vitro yang meliputi uji aktivitas enzim protease, kitinase, selulase, peroksidase, siderofor, amonia, HCN, dan katalase. Pengujian dilanjutkan dengan identifikasi secara molekuler dan uji kompatibilitas antarisolat. Isolat 1H31, 2H44, 3H32, 3H42, dan 5H5 berhasil diisolasi dari tanah Perkebunan pisang. Isolat terseleksi mampu menghambat kapang Foc dan saling kompatibel. Isolat 3H42 dan 5H5 menunjukkan aktivitas biokontrol yang paling baik yang diketahui dari hasil positif yang ditunjukkan pada semua uji aktivitas biokontrol yang dilakukan. Kelima isolat terseleksi diketahui memiliki kemiripan secara morfologis dan filogenetik dengan S. malaysiensis, S. scabei, S. cameroonensis, S. abikoensis, dan S. katrae.

Cavendish banana (Musa acuminata Colla) is one of the banana cultivars that faces a serious threat in the form of Fusarium wilt disease caused by infection with the pathogenic fungus Fusarium oxysporum f. sp. cubense (Foc). Fusarium wilt disease causes a decrease in the quality and production of banana plants. The use of microorganisms as biocontrol can be developed as an alternative to fungicides to control Fusarium wilt disease in banana plants. Streptomyces spp. is known to produce metabolite compounds that are antifungal and suppress pathogen growth. The purpose of this study was to obtain, determine the biocontrol activity, and identify isolates suspected as Streptomyces spp. isolated from PT Green Giant Pineapple (GGP), East Lampung. The method used in this research is in vitro testing which includes enzyme activity tests of protease, chitinase, cellulase, peroxidase, siderophore, ammonia, HCN, and catalase. The test was continued with molecular identification and compatibility test between isolates. Isolates 1H31, 2H44, 3H32, 3H42, and 5H5 were successfully isolated from banana plantation soil. The selected isolates were able to inhibit Foc mold and were mutually compatible. Isolates 3H42 and 5H5 showed the best biocontrol activity known from the positive results shown in all biocontrol activity tests conducted. The five selected isolates are known to have morphological and phylogenetic similarities with S. malaysiensis, S. scabei, S. cameroonensis, S. abikoensis, and S. katrae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia needs approximately 2.20 tons of soybean per year. The domestic production only meets 35-40% of the demand and the remaining 60-65% are imported from foreign countries...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sundusing, Monalia Sandez
"Salah satu bentuk dari kegiatan perekonomian khususnya dibidang perdagangan adalah keagenan, dalam hal ini keagenan adalah salah satu bentuk perikatan khusus dibidang perdagangan. Masalah-masalah yang biasa atau mungkin timbul didalam praktek keagenan khususnya di Indonesia juga memerlukan pengaturan lebih lanjut. Untuk itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan keagenan di Indonesia, Bentuk hubungan keagenan umumnya tertuang dalam bentuk perjanjian keagenan yang dibuat antara pihak agen dengan pihak prinsipal. Perjanjian keagenan tersebut mengandung berbagai aspek hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T18658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalia Sukmawati
"Penelitian bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi khamir phylloplane Broussonetia papyrifera asal Bandung (Dago Pojok), Garut (Tunggilis dan Sukadanu), dan Trowulan, menguji kemampuan khamir antagonis dari daun B. papyrifera asal Desa Sukadanu dan Desa Tunggilis, Garut, Jawa Barat yang berpotensi sebagai agens biokontrol terhadap kapang-kapang penyebab kebusukan pada buah tomat pascapanen serta mengetahui viabilitas khamir setelah dipreservasi pada suhu -80 oC. Sebanyak 2.543 isolat khamir diperoleh dari empat wilayah sampling menggunakan metode washing dan membrane filter method. Pemilihan 82 isolat khamir representatif berdasarkan kemiripan morfologi koloni. Identifikasi khamir dilakukan berdasarkan sequence pada daerah internal transcribed spacer regions ribosomal DNA.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat khamir tersebut terdiri atas 17 genera dan 32 spesies: sebanyak 11 genera termasuk ke dalam Ascomycota (Saccharomycetes dan Dothidiomycetes), dan sebanyak enam genera termasuk Basidiomycota (Tremellomycetes, Microbotryomycetes, dan Ustilaginomycetes). Tiga kapang representatif berdasarkan hasil isolasi dari buah tomat dan uji patogenitas dapat menyebabkan kebusukan pada buah tomat pascapanen, yaitu Alternaria alternata, Lasiodiplodia theobromae, dan Syncephalastrum racemosum. Enam spesies khamir antagonis dapat menghambat pertumbuhan dan sporulasi A. alternata, L. theobromae, dan Syn. racemosum yaitu Candida saopaulonensis UICC Y-492, Candida pseudojiufengensis UICC Y-475, Debaryomyces hansenii UICC Y-488, Geotrichum candidum UICC Y-495, Hyphopichia burtonii UICC Y-496, dan Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-476. Khamir antagonis dari B. papyrifera memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan kapang A. alternata dan L. theobromae penyebab kebusukan pada buah tomat pada suhu 26--28oC selama 15 hari inkubasi. Khamir C. pseudojiufengensis UICC Y-475 dapat menghambat pertumbuhan kapang dan gejala kebusukan pada buah tomat (100%) disebabkan kapang A. alternata. Khamir C. saopoulenensis UICC Y-492 dan Rh. mucilaginosa UICC Y-513 dapat menghambat pertumbuhan kapang dan gejala kebusukan pada buah tomat (67%) yang disebabkan L. theobromae.
Hasil pengujian viabilitas khamir setelah dipreservasi pada suhu -80oC selama 180 hari menunjukkan metode tersebut baik untuk preservasi jangka panjang empat spesies khamir potensial agens biokontrol pada buah tomat, yaitu khamir C. pseudojiutengensis UICC Y-475, C. saopoulenensis UICC Y-492, Hyp. burtonii UICC Y-496, dan Rh. mucilaginosa UICC Y-513. Seluruh strain yang diuji menunjukkan viabilitas yang tinggi (rerata CFU . 1x 108/ml). Jumlah sel khamir antara lain: C. pseudojiutengensis UICC Y-475 (1,08 x 108 CFU/ml), C. saopoulenensis UICC Y-492 (0,65 x 108 CFU/ml), Hyp. burtonii UICC Y-496 (1,76 x 108 CFU/ml), dan Rh. mucilaginosa UICC Y-513 (2,13 x 108 CFU/ml).

The study was aimed to isolate and identify phylloplane yeasts from Broussonetia papyrifera plants from Bandung (Dago Pojok), Garut (Tunggilis and Sukadanu), and Trowulan; to investigate the yeasts with antagonistic abilities against moulds which attack post-harvest tomato fruits; and to observe the yeast viability after preservation at a temperature of -80 oC. Two thousand five hundred and forty-three yeast isolates were obtained using the washing method and the membrane filter method. Eighty-two representative yeast isolates were selected based on similarity of colony morphology. Identification was based on sequence data of internal transcribed spacer regions of ribosomal DNA (ITS rDNA).
The identification result showed that the 82 representative isolates were consisted of 17 genera and 32 species. Eleven of these genera are belong to Saccharomycetes and one genus belongs Dothidiomycetes (Ascomycota). Six genera are belong to Tremellomycetes, Microbotryomycetes, and Ustilaginomycetes (Basidiomycota). Three representative moulds obtained from the pathogenicity test were able to cause serious damage on post-harvest tomato fruits. These moulds were identified as, i.e. Alternaria alternata, Lasiodiplodia theobromae, and Syncephalastrum racemosum. Six antagonistic yeasts were able to inhibit growth and sporulation of post-harvest tomato moulds, i.e. Candida saopaulonensis UICC Y-492, Candida pseudojiufengensis UICC Y-475, Debaryomyces hansenii UICC Y-488, Geotrichum candidum UICC Y-495, Hyphopichia burtonii UICC Y-496, and Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-476. The antagonistic yeasts were tested for their abilities to inhibit growth of A. alternata and L. theobromae which cause fruit rot on post-harvest tomatoes at 26--28oC for 15 days. Candida pseudojiufengensis UICC Y-475 was able to inhibit growth of A. alternata and reduce fruit rot symptoms in tomato fruit (100%). Candida saopoulenensis UICC Y-492 and Rh. mucilaginosa UICC Y-513 were able to inhibit growth of L. theobromae and reduce fruit rot symptoms in tomato fruit (67%).
The yeast viability was observed after being preserved at -80oC on day-1 (H1), day-7 (H7), day-14 (H14), day-30 (H-30), and day-180 (H-180). The results showed that all strains do not lose their viability after freezing at -80oC for 180 days. The number of cells for each strain after revival from preservation after 180 days were counted: C. pseudojiufengensis UICC Y-475 (1,08 x 108 CFU/ml), C. saopoulenensis UICC Y-492 (0,65 x 108 CFU/ml), Hyp. burtonii UICC Y-496 (1,76x 108 CFU/ml), and Rh. mucilaginosa UICC Y-513 (2,13 x 108 CFU/ml).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
D1926
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Burhanudin
"Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber daya hayati yang sangat beragam dan Bering dinyatakan sebagai negara yang memiliki "mega-biodiversity". Dengan tingginya keanekaragaman hayati, maka terbuka peluang yang besar bagi upaya memanfaatkan sumber-sumber gen penting yang ada untuk program pemuliaan, untuk merakit varietas unggul masa depan, namun tanpa kita sadari terbuka peluang mudah untuk dicuri, dipindahkan, dan diperbaiki oleh pihak asing serta diakui sebagai milik meraka. Dengan berlakunya Undang-Undang No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, memberikan hak kepada pemulia sehubungan dengan varietas tanaman yang dihasilkan yang mempunyai ciri baru, unik, stabil, seragam, dan diberi nama; untuk memproduksi atau memperbanyak benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan, menjual atau memperdagangkan, mengekspor, mengimpor. Hak ini diberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim atau 25 (dua puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan setelah diberikan Sertifikat hak PVT. Undang-undang ini, diharapkan akan mendorong keterlibatan sektor swasta dalam mengembangkan industri benih, dan dengan Sistem Dokumentasi dan Jaringan Informasi PVT, maka apabila ada pihak lain yang menggunakan varietas hasil pemuliaan atau varietas loka1 sebagai benih sumber untuk mendapatkan turunannya tanpa ijin dari pihak yang berhak, maka dapat diketahui oleh pemegang hak atau kantor PVT bahwa telah terjadi pencurian varietas tanaman. Di lapangan masih banyak ditemukan pelanggaran terhadap perlindungan varietas tanaman seperti sertifikasi benih tanpa ijin. Sebagian besar diberi pembinaan dan hanya sedikit yang diajukan ke pengadilan. Penegakan hukum terhadap perlindungan varietas tanaman tidak semata-mata menjadi tanggungjawab criminal justice system yang dalam hal ini aparat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan. Penegakan hukum belum berhasil maka perlu dukungan dari Kantor Pusat PVT, Departemen Pertanian dan masyarakat.

Indonesia is one of the countries in the world which has various biological resources, and is frequently called a "mega-biodiversity" country. Then, by height such biodiversity, it had opened opportunity to get benefit from important gene resources being available for superiority program such as assembling of leading variety for the future, nevertheless, unintentionally, also it had opened opportunity to be stolen, removed and repaired by foreigners and acknowledges as their property. By enactment of Laws No. 29 year 2000 on Plant Variety Protection, it had given right to breed improver pertaining to resulted plantation variety having new characteristic, unique, stable, uniform, and named; to produce or proliferate seeds, prepare for propagation objective, advertises offer, sell or trade, export, and import. It is given twenty {20) years for one season plantation or twenty five (25) years for annual plantation upon obtaining certificate of PVT right. This legislation is wished will motivate the involvement of private sector to develop seed industry and then, by Documentation System and PVT Information Network, other party who use variety derived from breed improvement or local variety as source seeds to get its generation without permission from authorized party then, it will be known by right holder or office of PMT upon stalling of plantation variety. In the field, so many violation is still found against protected plantation variety as certification without permission. Largely, those had been given building and some of them had been brought to the court. Solely, the enactment of protected plantation variety is not responsible of criminal justice system in this case is police apparatus, attorney's office, court and correctional facility. Law enforcement had not been realized succesfully, but, it requires support from head Office of PVT, Department of Agriculture and society."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Holtikultura, 1994
R 635 IND p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tanoko Prawira Sulistio
"Hama, dikenal sebagai salah satu fenomena yang membahayakan dalam kehidupan manusia, karena memiliki banyak kemungkinan untuk menghancurkan sumber daya manusia, tanpa terkecuali koleksi perpustakaan seperti buku, naskah, arsip. Koleksi Perpustakaan rentan mendapat ancaman yang berasal dari agen biologis (makhluk hidup) yang dapat menyebabkan kerusakan, baik sedang maupun besar. Penyebab datangnya hama disebabkan oleh beberapa faktor seperti temperatur, kelembaban, dan lingkungan yang kotor.
Tujuan penelitian ini adalah menelusuri indikasi hama  dan apa saja kerusakan yang terjadi pada koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia serta upaya-upaya preservasi dan konservasi yang dilakukan.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus deskriptif yang menguraikan gambaran perservasi dan konservasi koleksi perpustakaan. Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Indonesia, menggunakan metode pengumpulan data, observasi, pencatatan dan wawancara serta analisis dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa kerusakan baik pada koleksi perpustakaan maupun pada sarana penyimpanan koleksi perpustakaan yang disebabkan oleh debu, serangga (ngengat, kutu buku, kecoa), air, kelembaban, jamur, karat dan hewan pengerat yaitu tikus. Kerusakan terjadi terutama pada koleksi buku terbitan diatas 15 tahun yang lalu. Perservasi dan konservasi yang telah dilakukan meliputi; perbaikan atap yang bocor, relokasi koleksi, melindungi koleksi dengan cara membungkus dengan plastic dan melakukan penyemprotan hama secara berkala.
Kesimpulan penelitian ini adalah hama, seperti serangga, jamur (fungi) dan hewan pengerat seperti tikus, cuaca dan kelembaban udara dapat merusak koleksi yang disimpan di Perpustakaan, dengan demikian preservasi dan konservasi koleksi perpustakaan harus dilakukan secara berkala dan rutin agar kerusakan lebih lanjut tidak terjadi, terutama di ruang penyimpanan koleksi umum yang menyimpan koleksi berbahan kertas.

Pest, known as one of many hazardous phenomenons in human daily life and having so much possibilities to destroying human resources. Without any exception, the collections on library such as books, archive, and others collections that made from the paper, considered to be fragile when it has a threat from any biological agents. Pests can cause mild or even heavy damage for all those collections.  However, the Cause of Pest infestation can be caused by several factors such as temperature, lights, humidity, or even a dirty environment.
The focus of this research is about Pest Control as the part of Preservation and Conservation subjects on Library and Information Science Department. This research (Mini Thesis) was occurred and held on University of Indonesia Library prior as the part of the researches graduation requirements.
This Research was written and finished by using qualitative methods of research. And the use of Observation, Data Analysis, and Case Study approaches as the methods of information and data gathering.
As the Conclusion, the purpose of this research refer to the explanation about what pests such as insects, fungi (mushrooms), and rodents could do towards the Collections that stored in the Library, especially common collections room that keeps any paper based material collections.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>