Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok Fakultas Sastra Univrsitas Indonesia 1996
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Afdol Tharik Wastono
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1993
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Mansur
1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1994
LAPEN 07 Let d
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
RS. Bronto Laras
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi objektif tentang bentuk-bentuk dan struktur kalimat Ta'ajjub bahasa Arab, serta komponen-komponen penyusun_nya.
Pengumpulan data dilakukan dengan mencari kalimat_-kalimat yang tergolong kalimat Ta'ajjub dalam cerpen-_cerpen karangan Al-Aryan, kemudian mengelompok kannya.
berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menunjuk_kan ada dua kelompok besar kalimat Ta'ajjub. Kelompok pertama adalah kalimat Ta'ajjub yang berpola (TYB] . Kalimat ta'ajjub yang berpola dapat dibedakan secara langsung berdasarkan bentuknya. Yang termasukkelompok ini adalah kalimat Ta'ajjub yang mengikuti pola ta'ajjub Adapun kelompok yang kedua adalah kalimat, Ta'ajjub yang tidak berpola(TYTB) , yang dibedakan berdasarkan konteks. Kalimat Ta'ajjub yang tidak berpola ada empat macam, yaitu : kalimat TYTB dengan kata tanya. partikel /inna/, /ya, dan /wai han/.

"
1995
S13213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arisson Hendry
"ABSTRAK
Kalimat Emfatik adalah kalimat yang mengandung fokus atau pusat penekanan agar apa yang disampaikan si penuturnya mempunyai maksud yang sama dengan si penerima. Hal tersebut dilakukan karena dimungkinkan si penerima mempunyai maksud lain dari si penuturnya. Hal tersebut dilakukan untuk menegaskan maksud yang sebenarnya.
Di dalam skripsi ini ditampilkan cara-cara menegaskan kalimat melalui alat-alat sintaksis yang dapat meng_afirmasikan bagian kalimatnya. Alat-slat sintaksis yang mempunyai relevansi dalam skripsi ini adalah berupa kata-kata khusus seperti /nafs/ untuk menegaskan substansi atau sosok yang sebenarnya, /kila/ atau kilta/ kull/, dan sejenisnya untuk menegaskan makna jumlah atau yang menyatakan sifat keseluruhan dan yang berupa bentuk pengulangan dengan menggunakan bagian kalimat itu sendiri. Kata-kata tersebut lalu diberi pronomina sufiks yang mengacu kepada konstituen yang difokuskan.
Kesimpulan dari tulisan ini menyatakan bahwa struktur atau pola kalimat emfatik yang ditemukan dalam bahasa Arab ternyata merupakan peristiwa tetap yang harus dipatuhi oleh setiap pemakai bahasa dan didukung pula oleh kasus (tanda vokal)nya.

"
1990
S13188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan
"Struktur kalimat, ditinjau dari segi kesederhanaan bangun atau bentuk dan kelengkapan dasarnya, terbagi ke dalam dua bagian besar, yaitu kalimat dasar yang memiliki bangun yang sederhana serta jumlah yang terbatas, dan kalimat transformasi (atau kalimat derivasi, kalimat turunan) memiliki jumlah, yang boleh dikatakan tidak terhingga. Skripsi bertujuan untuk menentukan frekuensi pemunculan bentuk-bentuk kalimat dasar dalam salah sebuah cerita, dari kumpulan cerita seribu satu malam. karya Kamil Kailani. Dari wacana tadi, diperoleh jumlah keseluruhan kalimat sebanyak 204 buah kalimat. Dari jumlah kalimat sebanyak itu, yang memenuhi kriteria kalimat dasar hanya berjumlah 74 buah kalimat. Beberapa tahap analisis yang dipergunakan adalah, menentukan pola-pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, memiLah seluruh kalimat yang berjumlah 204 buah, ke dalam dua bentuk, yaitu kalimat dasar dan bukan kalimat dasar. Selanjutnya, menentukan kelompok-kelompok kata atau Frase bagi masing-masing kalimat dasar, kemudian memolakannya. Proses terakhir adalah mensubtitusikanpola-pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, ke dalam pola-pola kalimat dasar bentukan tadi. Dan rangkaian proses analisis di atas, diperoleh sepuluh buah pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, masing-masing tiga buah pola dalam kalimat nominal, dan tujuh buah pola dalam kalimat verbal. Perbandingan antara kalimat dasar dan bukan kalimat dasar di dalam wacana atau data, adalah 1 2,8. Bila diambil angka rata-ratanya, pemunculan I (satu) buah kalimat dasar terjadi di antara 3 (tiga) buah kalimat bukan kalimat dasar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Afdol Tharik Wastono
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sintaksis kongruensi dan reksi dalam bahasa Arab dengan mengkaji unsur sintaksis yang menyertainya. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan jenis-jenis kongruensi dan reksi dalam bahasa Arab yang selama ini belum terungkap. Unsur sintaksis yang terlibat dalam proses kongruensi dan reksi adalah kategori sekunder seperti persona, bilangan, gender, definisi, kasus, mood, dan aspek. Baik kongruensi maupun reksi berfokus pada hubungan antara konstituen dalam satu konstruksi. Kedua istilah tersebut dapat dibedakan dengan melihat kategori yang terlibat. Kongruensi berfokus pada hubungan antara konstituen dalam satu konstruksi yang ditandai dengan munculnya kategori yang sama, misalnya, kategori persona, bilangan, dan gender memegang peranan penting dalam hubungan antara subjek dan predikat verbalnya, sedangkan reksi berfokus pada hubungan yang ditandai dengan munculnya kategori tertentu yang dihasilkan dari hubungan antara satu konstituen dengan konstituen lainnya. Misalnya, kasus akusatif dalam fungsi objektif merupakan hasil hubungan antara objek dan predikatnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam bahasa Arab, kongruensi dan reksi dapat ditemukan pada tingkat klausa dan frasa.

This study aims at describing syntactic behaviour of congruence and rection in Arabic by examining the syntactic element attached to them. This study also aims at determining types of congruence and rection in Arabic that have not been revealed so far. Syntactic element that is involved in the process of congruence and rection is the secondary category such as person, number, gender, defineteness, case, mood, and aspect. Both of congruence and rection focuse on relation between constituents in one construction. The two term can be distinguished by looking at the category involved. Congruence focuses on the relation between constituents in one construction that is marked by the appearance of the same category, for example, the category of person, number, and gender play an important role in the relation between a subject and its verbal predicate, while rection focuses on relation that is marked by the appearance of a certain category resulted from the relation between one constituent and another example, accusative case in the objective function is a result of relation between an object and its predicate. This study concludes that in Arabic, congruence and rection can be found at the clause and phrase level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>