Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roring, Albert P.J.
"ABSTRAK
Kemenangan Cina komunis atas Cina Nasionalis dalam Perang Saudara III telah mengakibatkan pihak yang kalah, dalam hal ini Kuomintang, harus menyingkir ke Taiwan (Formosa) dan membentuk pemerintahan di sana yang sekarang dikenal dengan nama Republik Cina. Sedangkan di Cina daratan, pada tanggal 1 Oktober 1949 pihak yang menang mendirikan Republik Rakyat Cina.
Dua kekuatan besar yang mempunyai kepentingan berbeda pada saat yang sama berada di tengah pertikaian tersebut. Kehadiran mereka (AS dan US) pada mulanya untuk melawan musuh bersama, yaitu Jepang; setelah Jepang menyerah. Masing-masing ingin meningkatkan pengaruh mereka atas Cina.
Sejauh mana keterlibatan kedua negara ini terungkap dari laporan Departemen Luar Negeri AS dan buku harian Chang Kia-ngau yang masing-masing menunjukkan bantuan secara langsung maupun tidak langsung bagi pihak yang mereka dukung.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kepentingan ideologis pada masa itu sangat penting bagi suatu negara untuk melibatkan diri dalam suatu pertikaian (perang saudara) dengan harapan bahwa pemenangnya paling tidak memiliki ideologi yang sesuai dengan negara yang melibatkan diri tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Roring, Albert P.J.
"ABSTRAK
Kemenangan Cina komunis atas Cina Nasionalis dalam Perang Saudara III telah mengakibatkan pihak yang dalam hal ini Kuomintang, harus menyingkir ke (Formosa) dan membentuk pemerintahan di sana yang sekarang dikenal dengan nama Republik Cina. Sedangkan di Cina daratan, pada tanggal 1 Oktober 1949 pihak yang menang mendirikan Republik Rakyat Cina. kalah, Taiwan Dua kekuatan besar yang mempunyai kepentingan berbeda pada saat yang sama berada di tengah pertikaian tersebut. Kehadiran mereka (AS dan US) pada mulanya untuk melawan musuh bersama, yaitu Jepang; tetapi keadaan berubah setelah Jepang menyerah. Masing-masing ingin meningkatkan pengaruh mereka atas Cina. keterlibatan kedua negara ini terungkap Departemen Luar Negeri AS dan buku harian masing-masing menunjukan Sejauh mana dari laporan Chang Kia-ngau yang mereka secara langsung maupun tidak langsung yang mereka dukung. bantuan bagi pihak kepentingan negara penelitian ini memperlihatkan bahwa pada masa itu sangat penting bagi suatu Hasil ideologis untuk melibatkan suatu pertikaian (perang paling tidak melibatdiri dalam saudara) dengan harapan bahwa pemenangnya memiliki ideologi yang sesuai dengan negara yang kan diri tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indah Lestari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S5622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harnoto
"ABSTRAK
Sudah menjadi kodrat Uni Soviet dan Amerika Serikat bahwa mereka terlibat dalam berbagai kadar campur tangan dan jenis keterlibatan yang berbeda-beda di kawasan dunia. Begitu pula halnya di Afrika terutama Afrika bagian Selatan yang merupakan kawasan yang kaya akan bahan-bahan mineral strategis berguna untuk kelangsungan hidup industri negara-negara maju. Setelah kurang lebih satu dasa warsa, benua Afrika dan tentünya juga Afrika bagian Selatan, menjadi kawasan yang nyaris tidak diperhitungkan (untuk tidak mengatakan dilupakan) dalam percaturan politik internasional khususnya oleh kedua negara adikuasa. Keadaan ini beralih kepada situasi dan kondisi kawasan yang memanas dan problematikanya bersifat kompleks. Ini dikarenakan adanya peristiwa-peristiwa politik di luar kawasan tersebut yang terdampak pada peta politik Afrika bagian Selatan yakni pecahnya perang Arab-Israel tahun 1973 dan peristiwa kudeta tanggal 25 April 1974 di Lisabon, Portugal. Kedua peristiwa politik tersebut telah menyebabkan pula berubahnya kebijaksanaan luar negeri Uni Soviet dan Amerika Serikat. Untuk lebih memperhatikan perkembangan peta politik di Afrika bagian Selatan. Surutnya kekuasaan kolonial Portugal di Angola kemudian disusul pecahnya perang saudara di wilayah tersebut ini sangat dimanfaatkan dengan baik dan cermat oleh Uni Soviet sebagai suatu kesempatan menancapkan pengaruh dan kepentingannya di kawasan Afrika bagian Selatan. Tentunya untuk tujuan strategi globalnya dalam rangka mengimbangi pengaruh dan kepentingan Amerika Serikat yang telah terlebih dahulu tertanam di kawasan tersebut khususnya di Afrika Selatan. Sebaliknya, Amerika Serikat berusaha untuk melakukan pembendungan atas perluasan pengaruh dan kepentingan Uni Soviet di Angola maupun di luar Angola yakni di negara-negara atau wilayah sekitar Angola seperti Rhodesia (Selatan) atau Zimbabwe dan Namibia. Kehadiran Uni Soviet dan Amerika Serikat di Angola ini dimungkinkan karena adanya gerakan pembebasan nasional Yang berpihak ke pada kepentingan-kepentingan Uni Soviet dan Amerika Serikat itu sendiri yang meliputi kepentingan ekonomi, politik (ideologi) dan pertahanan militer. Karena adanya kepentingan-kepentingan tersebut maka boleh jadi menyebabkan situasi di Angola baik semasa perang saudara masih berkecamuk maupun hingga saat ini belum juga reda dari adanya perlawanan yang sekarang ini antara UNITA dan rejim Marxis Angola."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S5660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usep Hermawan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Muslim
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang memengaruhi proses perundingan gencatan senjata perang Korea. Perang Korea mengalami keadaan stagnasi pada pertengahan tahun 1951 yang akhirnya mendorong negara-negara yang terlibat dalam Perang Korea untuk memulai proses perundingan untuk mengakhiri perang. Melalui metode peneletian sejarah dengan desain deskirptif, hasil penelitian ini menjelaskan bahwa proses perundingan untuk mengakhiri perang melibatkan banyak kepentingan bagi negara-negara yang terlibat dalam perang. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan serta kondisi politik Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, termasuk juga Korea Utara dan Korea Selatan memberikan pengaruh besar terhadap proses perundingan yang diadakan sejak pertengahan tahun 1951 . Kebijakan serta kondisi politik negara-negara tersebut akhirnya menjadi faktor-faktor penghambat serta pendukung bagi jalannya perundingan-perundingan yang berakhir dengan perjanjian gencatan senjata pada tanggal 27 Juli 1953.

This thesis discusses the factors that influenced the negotiation process of the Korean War armistice. Korean War experienced a state of stagnation in the mid-1951 that finally pushed the countries involved in the Korean War to begin the negotiation process to end the war. Through a historical research with descriptive research design, this study suggests that the negotiation process to end the war involved a lot of interest from the countries involved in the war. The answer to all problems in this study shows that political policies and conditions of the USA, USRR, China, as well as North Korea and South Korea, gave great influences on the negotiation process, which began in mid-1951. Policy and political conditions of these countries eventually become limiting factors as well as support for the course of negotiations that ended with the armistice agreement on July 27, 1953."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S61245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Soraya Zulaika Asaari
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Sukarno Putera
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S8072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>