Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maman Soetarman Mahayana
Depok: Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Silmi Lathifah Zahra
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Pencerita dan Teknik Penceritaan dalam Novel Al-Karnak
karya Naguib Mahfudz. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan Sosiologi Sastra dan struktural melalui unsur-unsur
intrinsik seperti, tema, tokoh, penokohan, alur, sudut pandang, latar, dan amanat
yang terdapat dalam novel. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan unsur
intrinsik dalam novel Al-Karnak, kemudian menjabarkan pencerita dan teknik
penceritaan dalam novel Al-Karnak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pencerita yang terdapat dalam novel adalah tokoh ?Aku?, Pencerita berkaitan erat
dengan pengarang. Kemudian penceritaan pada empat tokoh utama yang
mendominasi diceritakan secara dramatik atau tidak langsung dan hampir semua
penceritaan tokoh utamanya menggunakan teknik pemandangan dan adegan

ABSTRACT
The focus of this study are the narrator and storytelling techniques in a novel Al-
Karnak written by Naguib Mahfouz.The method which is used in this study is a
qualitative method with a structural approach and the Sociology of Literature
through intrinsic elements such as, themes, characters, characterizations, plot,
point of view, background, and the mandate contained in the novel. The purpose
of this study is to explain an intrinsic element in the novel Al-Karnak, then
describe the narrator and storytelling techniques in a novel Al-Karnak. These
results indicate that the narrator of the novel is the figure contained in the "I"
narrator is closely related to the author. Last but not least, telling in the four main
characters narrated dramatically or indirectly. Storytelling sights and scenes
technique are used by all the main characters."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42516
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Ramdani
"Skripsi ini meneliti cara penceritaan dengan komentar pencerita yang ada dalam dua novel karya pengarang periode Victoria, George Eliot (Mary Ann Evans), yaitu novel Silas Marner dan novel Adam Bede. Pemilihan kedua novel Eliot tersebut didasarkan atas kelebihan yang dimiliki keduanya dibandingkan dengan novel-novel Eliot lain yang juga menggunakan cara penceritaan yang lama. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menunjukkan bahwa cara penceritaan komentar pencerita yang digunakan oleh Eliot memegang peranan dalam membangun kedua novelnya tersebut, terutama membangun pemahaman terhadap tokoh utama. Cara penceritaan komentar pencerita yang digunakan dalam novel-novel ini sempat membuat orang terkecoh karena cukup lama ada pengertian bahwa pengarang adalah juga pencerita. Jadi komentar yang disampaikan oleh pencerita dianggap juga sebagai komentar yang dilakukan oleh pengarang. Padahal komentar yang ada tidak harus selalu mewakili suara pengarang. Hal lain dari cara penceritaan ini adalah adanya pro dan kontra dari para kritikus terhadap penggunaan cara penceritaan ini di dalam sebuah karya. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik. Pendekatan ini digunakan karena komentar pencerita yang muncul menjelaskan unsur-unsur yang ada di dalam cerita yaitu tokoh utama dan penokohannya tanpa menghubungkannya dengan unsur lain di luar novel-novel tersebut. Dari analisis dalam penelitian ini, kesimpulan yang didapat adalah bahwa komentar pencerita yang ada dalam novel Silas Marner dan Adam Bede membantu pengarang untuk menyampaikan ceritanya dan juga membantu pembaca untuk memahami apa yang disampaikannya, dalam hal ini tokoh-tokoh utamanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutini
"Penelitian mengenai pencerita dan penyajian cerit pada novel Rafilus telah saya lakukan. Permasalahan yang menonjol adalah mengenai pencerita novel ini. Setelah saya menganalisis, saya menemukan dua pencerita di dalam novel ini, yaitu pencerita pertama seorang tokoh yang bernama Tiwar. Tokoh-tokoh lain juga bercerita, tetapi mereka bukan pencerita; hal ini dapat dibuktikan antara lain dengan adanya tulisan Tiwar, Surabaya, Juli 1981 di akhir cerita. Pencerita kedua adalah pengarang novel ini, yaitu Budi Darma. Budi Darma telah memberi penceritaan dan penokohan, di antaranya adalah melalui catatan kaki. Tokoh-tokoh yang diceritakan di dalam novel ini juga demikian banyaknya. Namun, setelah saya meneliti, saya mendapatkan bahwa tokoh yang sesungguhnya menjadi fokus pengisahan adalah Rafilus."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S11225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Marlita
"Skripsi ini membahas novel The Color Purple yang mengungkapkan sosok wanita kulit hitam yang semula dido_minasi oleh kaum pria menjadi wanita yang kuat dan mandiri. Perkembangan tokoh tersebut diteliti lewat sudut pandang feminisme kulit hitam. Novel ini digolongkan sebagai epistolary novel, yang merupakan salah satu jenis novel di mana kisah-kisah dalam novel tersebut diungkapkan melalui surat-surat yang ditulis oleh satu tokoh atau lebih. Terdapat sejumlah ciri yang dimiliki oleh sebuah novel berbentuk surat. Menurut Janet Gurkin Altman ciri-_ciri tersebut antara lain: bersifat personal dan infor_mal, terdapat pertukaran surat antar tokoh, terdapat confiance, confidence, confidant, terdapat penutup surat (epistolary closure).Skripsi ini meneliti sejauh mana bentuk penceritaan Surat memperjelas pemaparan perkembangan tokoh utama wanita, yang dilakukan melalui metode pendekatan sosio_logis dan formalistik. Sejumlah ciri tersebut di atas dimanfaatkan oleh pengarang, Alice Walker, untuk lebih jelas mengungkapkan perkembangan tokoh wanita utama dari seorang yang male dominated menjadi emancipated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Nancy Sio Wulan
"Masyarakat Belanda mengenal adanya buku-buku anak berseri. Salah satu buku berseri yang terbit di Belanda adalah buku Sam, Beer, dan Pip karya Francine Oomen. Buku berseri itu memiliki tokoh utama sekaligus pencerita, tokoh Sam dalam Het Zwanen Meer (mda) dan tokoh Beer dalam Het Boek van Beer. Analisis terhadap karya Francine Oomen Het Zwanen Meer (maar dan anders) dan Het Boek van Beer bertujuan menemukan kekhasan cerita pada masingmasing buku, dengan melihat hubungan gaya pencerita dan karakter tokoh utama. Pada akhir penelitian ditemukan bahwa karakter tokoh utama tercermin kembali dalam penceritaan melalui unsur-unsur dalam stilistika antara lain humor dan ilustrasi.

People in Holland has known about the children serial book. One of serial books which has been published in Holland is the serial of Sam, Beer and Pip. These books are written by Francine Oomen. Sam is the main character and the storyteller in Het Zwanen Meer (maar dan anders) and Beer is the main character and the storyteller in Het Boek van Beer. The purpose of the characters analysis in Francine Oomen?s books is to show the unique side from each characters. The relation between the style of the storyteller and the character is the way to find out the purpose. At the end of this analysis, there is a conclusion of the characters which are showed again from the storytelling style by which humor and illustrations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15845
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Intan
"
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan kajian bacaan anak dan dewasa khususnya menyoroti komik Indonesia tahun 1990-an. Penelitian ini bertujuan mendapat gambaran menyeluruh tentang perkembangan komik dan komik strip tahun 1990-an sebagai khazanah bahan pustaka, mengetahui karateristik tema, alur, isi , ilustrasi maupun penokohannya serta mengetahui aspek local genius atau warna keindonesiannya.
Hasil penelitian ini motor penggerak komik Indonesia tahun 1990-an adalah berasal dan para mahasiswa yang belajar secara akademis. Mereka mendirikan kelompok studio komik. Ada beberapa di antara mereka yang sudah bekerja sama dengan penerbit seperti Straten, Awatar, Majik, Qomik Nasional, dan Komik Indonesia (Koin). Sayangnya tidak semuanya bertahan lama. Kelompok studio komik Koin, Straten dan Awatar sudah membubarkan diri. Penyebab yang terbesar adanya masalah manajemen.
Tidak semua kelompok komik bekerja sama dengan penerbit. Banyak dari mereka yang berdiri secara independen. Mereka membuat membuat komik dan mendistribusikannya sendiri. Dari sini lahirlah indie komik (independent comic). Indie komik dibuat memang dibuat bukan untuk pembaca umum.
Selain bentuk indie komik, para komikus muda ini juga membuat komik underground. Komik ini hadir dalam bentuk yang sederhana dan isinya pun tidak terlalu peduli dengan aturan- aturan komik seperti segi materi, moralitas dan etika. Sepintas lalu produk komik underground terkesan kotor dan jorok. Tapi bila diperhatikan lebih cermat produk komik underground ternyata menganjurkan semangat keterbukaan berfikir, keberanian bertualang dalam mencoba.
Teknik pengumpulan data penelitian ini menganalisa komik Indonesia yang terbit antara tahun 1990-an sampai Mei 1998. Komik yang diteliti berjumlah 40 judul komik yang dipilih secara acak. Untuk melengkapi data penelitian penulis juga mewawancarai para komikus, pengamat dan pihak penebit.
Hasil penelitian ini, tema komik tahun 1990-an lebih beragam dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi penggambaran tokoh komik sangat meniru Jepang dan Amerika, akan lebih baik bila komikus Indonesia menggali dari unsur budaya lokal (lokal genius). Sehingga lahir komik yang dekat dengan pembacanya. Seperti komik seri Lagak Jakarta, Jaka Tarub, Kapten Bandung dan Ojek. Komik seperti ini tanpa harus banyak meniru komik asing ternyata sukses di pasaran seperti seri Lagak Jakarta dan Kapten Bandung.
Dari segi teknik penggambarannya, komik Indonesia tahun 1990-an jauh lebih baik karena sudah menggunakan komputer. Tapi masih terasa miskin imajinasi dan kreatif ditambah sangat terbatasnya kemampuan dalam penceritaan. Aspek penceritaan panting diperhatikan karena pembaca komik di Indonesia semakin kritis karena mereka mempunyai banyak pilihan dengan adanya komik asal Jepang, Amerika dan Eropa yang secara penceritaan sangat baik.
Komik Indonesia baik yang diterbitkan oleh pihak penerbit maupun indie -komik sangat kurang dalam mencantumkan bibliografi terbitannya. Pencatatan bibiografi penerbitan komik sangat diperlukan untuk penelusuran literatur dan untuk menghindari plagiat.
"
1998
S15290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprianus Salam
"Armed force stories in the Indonesian literary works.
"
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 2014
899.221 APR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Trissan Hapsari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas terjemahan beranotasi bagian 3 dan 4 dari novel anak berjudul Gulliver’s Travels oleh Martin Woodside. Novel anak ini merupakan hasil penceritaan kembali dari novel karya Jonathan Swift dengan judul yang sama. Teks sumber dalam tesis ini adalah teks ekspresif yang berjenis petualangan fantastik. Metode yang digunakan dalam menerjemahkan teks ini adalah gabungan antara metode semantis dan komunikatif. Berbagai masalah yang ditemui selama proses penerjemahan digolongkan dalam tujuh kategori yaitu nama diri, istilah yang mengalami pergeseran makna, idiom, kata budaya, jarak, gelar kehormatan, dan ungkapan. Dalam usaha untuk memecahkan permasalahan ini digunakan berbagai prosedur penerjemahan di antaranya transferensi, calque, modulasi, dan padanan budaya. Dengan menganotasi penerjemah memberikan pertanggungjawabannya atas padanan yang dianggap sesuai.

ABSTRACT
The focus of this study is the annotated translation of part 3 and 4 of the children’s novel Gulliver’s Travels by Martin Woodside. This children’s novel is a retold version from a novel by Jonathan Swift with the same title. The source text in this study is an expressive text and the text’s genre is fantasy adventure. Translation methods applied in this study are semantic and communicative. Problems found during the translation process are categorized into seven groups: self-identification, mean shifting of terms, idioms, cultural words, units of length, titles of respect, and expressions. In order to solve these problems, the translator applied some procedures such as transference, calque, modulation, and cultural equivalence. By giving annotation the translator justifies the equivalence chosen in the translation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri H. Wijayanti
"Penelitian sastra bandingan antarnegara serumpun Indonesia - Malaysia, masih jarang dilakukan orang. Novel Indonesia Salah Asuhan (1986) karya Abdoel Moeis memperlihatkan kesamaan subtema dengan novel Malaysia Mencari Isteri (1975) buah tangan M. Yusuf Ahmad. Keduanya sama-sama menyinggung masalah kawin paksa. Tujuan skripsi ini ialah membandingkan kawin paksa dalam kedua novel dan melihat sikap pengarangnya terhadap masalah kawin paksa.
Penelitian yang menggunakan pendekatan ekstrinsik dan dan intrinsik ini akhirnya berkesimpulan bahwa kawin paksa dalam kedua novel terjadi pada pihak laki-laki yang berusia dua puluhan, berpendidikan tinggi, serta berasal dari kelas menengah ke atas. Pasangan yang dijodohkan berusia belasan tahun, berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan. Kawin paksa terjadi oleh karena masyarakat luar, terutama kaum tua, belum dapat menerima kawin campuran; mereka terbiasa oleh perkawinan antarkeluarga terdekat atas pertimbangan ekonomi atau sosial atau kedua-duanya. Akibatnya, hidup perkawinan mereka tidak bahagia.
Baik Abdoel Moeis maupun Yusuf Ahmad tidak sepenuhnya bersikap negatif terhadap masalah kawin paksa. Kedua pengarang seolah-olah memandang kawin paksa akan membawa kebahagiaan apabila kedua pasangan saling bertenggang rasa dan berupaya membina rumah tangga bersama. Yusuf Ahmad memandang kawin paksa lebih baik daripada kawin-cerai atau berpoligami, sedang Abdoel Moeis cenderung memihak perkawinan atas dasar pemikiran atau pertimbangan baik-buruknya daripada perasaan semata-mata."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>