Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
I Gusti Agung Ayu Ratnadi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
"Lontar asal Bali ini berisi teks Bimaswarga macapat, yang sangat mirip dengan LOr 4136. Keterangan tentang teks ini, yang ada kaitan dengan upacara ruwatan, lihat Brandes I: 175-182, Pigeaud 1967: 205-206, dan Hinzler 1981. Bandingkan dengan naskah Kirtya 375 dan 595. Teks dimulai dengan cerita matinya Pandu dan Dewi Madri serta kesengsaraan Atma (roh) berdua yang tengah dihukum di Kawah Api (Jambangan Agni) oleh Hyang Yama atas perintah Hyang Maheswara. Teks dilanjutkan dengan pemberangkatan Bima beserta saudara-saudaranya termasuk Dewi Kunti (iburlya) ke Surga untuk menelusuri roh ayahnya (Pandu) dan Dewi Madri. Di tengah-tengah naskah terdapat keterangan tentang kesengsaraan para Atma, tengah menjalani hukuman atau siksaan di kawah Api (Candra Dimuka), di bawah pengawasan sang Jogormanik didampingi oleh sang Suratma. Hukuman tersebut disesuaikan dengan data yang telah dicatat oleh sang Suratma berdasarkan kelakuan mereka (para Atma) sewaktu hidup di Mercapada. Naskah berakhir dengan uraian kehadiran Bima di Surga untuk membantu roh ayahnya (Pandu) dan Dewi Madri yang sedang menjalani hukuman di kawah Candra Dimuka (Kawah Api). Banyak hambatan dan rintangan bahkan sampai menyebabkan malapetaka pada diri Bima dan dunia pun terpengaruh olehnya dalam penelusuran tersebut. Usaha tersebut dapat tercapai dengan baik serta diiringi dengan rasa bahagia atas keberhasilan Bima beserta saudara-saudaranya sehingga dapat berjumpa dengan kedua orang tuanya. Naskah ini tidak jelas menyebutkan nama-nama pupuh, sekalipun dalam bentuk sasmita dan tidak ada tanda baca seperti carik siki (tanda koma) sebagai ciri penting dalam pergantian baris. Pada h.50a disebutkan bahwa naskah selesai ditulis pada hari Sabtu Pon Langkir tanggal Pindo (dua) Sasih Asada (bulan pertama Bali), di Griya Kesoh Bali. Dalam naskah ini ditemukan data tentang penulisan maupun penyalinan. Di dalamnya hanya disebutkan nama pekardi, yakni Ida Ketut Oka, ditambah nama Ida I Gusti Putu Jlantik pada akhir naskah serta tanda tangan Jlantik pada bagian kiri atas h.la. Daftar pupuh: (1) gin; (2) gnd; (3) adr; 4. (agl; (5) sinom; (6) durma; (7) adr."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.6-LT 188
Naskah Universitas Indonesia Library
Siti Kusparyati Boedhijono
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
I Gusti Agung Ayu Ratnadi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Larassati Febry Ramadhan Marhaenita
"
ABSTRAKSkripsi ini menyajikan deskripsi dan suntingan teks Hama Nyuwun Tedha dalam naskah Hama Lakon I, bernomor AS 27 koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Naskah ini ditulis oleh seorang dalang bernama Widiprayitna dari Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta sekitar tahun 1930a-an. Teks ini berbentuk prosa yang didominasi oleh dialog antar tokoh, menceritakan tentang hama-hama tanaman yang digambarkan dalam cerita pewayangan. Metode kajian filologis yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi kritis.
ABSTRACTThis thesis presents a description and text editing of Hama Nyuwun Tedha in Hama Lakon I manuscript, number AS 27 from PNRI. This manuscript written by a pupeteer named Widiprayitna from Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, around 1930s. This text form is prose that is dominated by the dialogue, that tells about pests of plants were described in the puppet stories. The Philological study method that used is the method of single copy editions. Text editing is performed with applying the method of critical (standard) edition."
2015
S61157
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prasetyo Hardianto
"
ABSTRAKSkripsi ini menyajikan suntingan teks naskah Klempakan: Lampah-Lampah Sowanipun Pepatih Dalem yang merupakan koleksi Museum Radya Pustaka dengan nomer katalog RP.80. Penelitian ini menggunakan studi filologi. Metode yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal dengan edisi standar untuk memperbaiki dan mengalihaksarakan teks. Naskah ini berisi tata krama Pepatih Dalem pada saat kegiatan di dalam Keraton Surakarta.
ABSTRACTThis thesis presents text edits Klempakan Lampah Sowanipun Pepatih Dalem which is a collection of Museum Radya Pustaka with catalog number RP.80. This research uses philology studies. The method used is a single edition method with a standard edition for improving and translating text. This manuscript contains Pepatih Dalem manners at the time of activity in the Keraton Surakarta. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anggita Anjani
Jakarta: Perpusnas Press, 2019
899.225 ANG l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Arsanti Wulandari
Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo, 2021
959.8 ARS p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Akhmad Nugroho
Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo, 2021
959.8 AKH g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Manu J. Widyaseputra
"Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca memuat naratif tentang peristiwa utpatti (kelahiran) Srikandi dan Trusthajumena. Peristiwa itu mempunyai peran yang sangat penting dalam viracarita Mahabharata dalam tradisi wayang Yogjakarta, karena pada saat yang bersamaan terjadi peristiwa-peristiwa ilahiah yang kelak sangat menentukan keberadaan Pandhava dalam menghadapi Kaurava di Kuruk?etra. Apabila ditelusuri sampai ke viracarita Mahabharata Asia Selatan, dapat diketahui bahwa peristiwa kelahiran itu merupakan adaptasi dan transformasi dari peristiwa yang sama, yang terdapat dalam viracarita karya Krsna Dvaipayana Vyasa. Dalam Tradisi Wayang Yogjakarta juga dikenal kisah kelahiran Sikhandi, yang disebut Srikandhi, dan kelahiran Dhrstadyumna, yang disebut Trusthajumena. Namun, peristiwa utpatti kedua tokoh itu dalam tradisi Mahabharata Sansekerta mengalami proses adaptasi dan transformasi ke dalam Tradisi Wayang Yogyakarta. Peristiwa utpatti Srikandhi dan Trusthajumena dapat dijumpai dalam Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca. Dalam lampahan ini peristiwa utpatti Srikandhi dan Trusthajumena berlangsung pada saat yang bersamaan, berlainan dengan yang terdapat dalam tradisi Mahabharata Sansekerta. Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca yang akan dibahas pada kesempatan ini didasarkan pada sebuah naskah, yakni Mahabarata Ngayogyakarta IV yang digubah oleh Kangjeng Raden Tumenggung Brangtakusuma. Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca ini terdapat dalam jilid IV Mahabarata Ngayogyakarta tersebut. Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca ini akan dibahas berdasarkan teori estetika Sansekerta yang disusun oleh Bhamaha dalam Kavyalamkara, Dandin dalam Kavyadarsa, dan juga Bharata dalam Natyasastra."
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library