Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suharto
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Tonggo Uli Yusmaniar
"Tesis ini membahas proses pengorganisasian yang terjadi di Organisasi Tani Lokal Serikat Petani Pasundan (OTL SPP) di Desa Sagara. Termasuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi organisasi dan bagaimana mereka menemukan penyelesaikannya. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus di desa Sagara yang menggunakan metode wawancara mendalam dan diskusi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengorganisasian bukanlah proses yang liner tapi proses saling saling terkait dan dapat berjalan bersamaan yang berlangsung berulang dan terus menerus, yang tidak boleh berhenti karena jika tercapai tujuan yang satu, tujuan yang lain sudah menanti. Berbagai faktor yang mempengaruhi mobilitas organisasi harus dikelolah dengan baik.
Hasil penelitian menyarankan SPP untuk memperbaiki keorganisasiannya secara menyeluruh dan menjalankannya sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

This thesis studies about organizing process which happen at Pasundan Peasant Alliance generally and especially at Local Peasant Organization of Sagara. Including of the challenges which faced by the organization and how the handle and solve it. This research use qualitative research of Sagara village case study which use in depth interview and discussion.
The result of this research is that organizing is not a liner process but processes which related one an another and also can run in the same time, repeatedly and continuously which shouldn’t stop because if one purpose had reached, other objectives are waiting. Factors that influence organizing mobilization must be managed well.
Research results suggest Pasundan Peasant Alliance reorganize their whole organization in holistic and implement as agreement that they had made.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marektha Erin Widiastuti
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai peran jaringan sosial dalam usaha pengembangan wisata pedesaan. Penelitian terdahulu banyak membahas mengenai hubungan timbal balik antara jaringan sosial sebagai modal sosial dengan kegiatan pariwisata. Namun, studi-studi tersebut belum secara mendalam menjelaskan mengenai pentingnya memperluas jaringan dengan membuat hubungan dengan pihak eksternal. Oleh karena itu peneliti berargumen bahwa jaringan internal yang dimiliki oleh komunitas lokal tidak cukup. Jaringan tersebut perlu dikonversi menjadi sumber daya yang dapat digunakan untuk mendukung keberlanjutan daerah wisata melalui jaringan yang dibentuk komunitas dengan pihak eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang dilakukan di Desa Samiran, Selo, Boyolali.

ABSTRACT
This article discusses about the role of social network in developing the rural tourism. Previous studies have dealt with the mutual relationship between social networks as social capital with rural tourism activities. However, those studies have not yet explained the importance of expanding the network by making connections with the external parties. Therefore, this article argues that internal network owned by the local community is not enough. Such networks need to be converted into resources that can be used to accomplish goals by creating networks with external parties. This research is a case study using qualitative approach conducted in Samiran Village, Selo, Boyolali."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Susiyanto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Pengembangan Masyarakat dalam Pengelolaan Air Besih Berbasis Kelembagaan Lokal yang dilakukan oleh paguyuban Tirta Mandiri di desa Dadapan, Kabupaten Lumajang Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan 23 informan yang terdiri dari tokoh masyarakat, kepala desa, pengelola paguyuban Tirta Mandiri dan anggota paguyuban.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa terjadi keefektifan pengelolaan air bersih yang dikelola kelembagaan lokal melalui bentuk mekanisme keorganisasian sehingga memunculkan partisipasi aktif anggota pada proses pengembangan masyarakat. Keberadaanya memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mengakses air bersih dan terpeliharanya nilai dan budaya lokal di masyarakat.

ABSTRACT
The thesis discusses about community development through clean water management based local institution done by Tirta Mandiri community in Dadapan village, Lumajang regency, Jawa Timur province. The research used a qualitative approach to the type of descriptive study research. While collecting data using in-depth interviews with 23 informants which consists of natural leader dan head of village, managers of Tirta Mandiri and formal members.
The results of this study show that the effectiveness in water clean management by local institution through organized mechanism with the result that active participation of members in processing community development . This benefits the society in accessing clean water and nurturing local values and culture in the society. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suhardi Ekadjati
Jakarta: Kiblat, 2004
306 EDI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto
"ABSTRAK
Setelah lahir Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908, bermunculanlah berbagai perkumpulan, di antaranya Paguyuban Pasundan pada tanggal 20 Juli 1913. Perhatiannya ditujukan kepada golongan penduduk dan daerah Pasundan (Jawa Barat). Sampai awal tahun 1920-an, gerakan nasional di Indonesia masih diwarnai oleh perkumpulan -perkumpulan yang bersifat kedaerahan (lokal).
Pada tahun 1925 konsep nasionalisme Indonesia yang didalamnya terkandung ide persatuan nasional, yang dirumuskan oleh Perhimpunan Indonesia, akhirnya masuk ke Indonesia baik melalui para bekas anggota PI yang kembali ke tanah air maupun majalahnya yaitu Indonesia Merdeka. Di Indonesia, ideologi nasionalisme Indonesia itu terus dipropagandakan oleh para bekas anggota PI yang tergabung dalam kelompok-kelompok studi di antaranya Hlqemeene Studieclub di Bandung lewat rapat-rapat tertutup maupun terbuka. Setelah Partai Nasional Indonesia (PNI) lahir pada tahun 1927, propaganda itu dilakukan oleh partai baru itu. Sebagai realisasi dari ideologi baru itu, pada akhir tahun 1927 didirikan badan federatif partai-partai politik dengan nama Permufakatan Perhimpunan-perhimipunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Adanya wawasan lokal di satu pihak dan masuknya wawasan nasional di lain pihak, menimbulkan permasalahan, bagaimanakah sikap Paguyuban menanggapi ideologi itu.
Penelitian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan di atas dan hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai bahan untuk penulisan sejarah pergerakan nasional khususnya dan sejarah Indonesua umumnya.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, dilakukan penelitian yang menggunakan metode sejarah yang melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Dari penelitian dapat disanpaikan hasilnya sebagai berikut. Paguyuban Pasundan terpengaruh dan menerima ideologi barn itu, wawasannya tidak lagi lokal, tetapi menjadi nasional. Oleh karena itu Paguyuban Pasundan mau bergabung dalam badan-badan federatif yang dibentuk seperti PPPKI dan ikut serta dalam perjuangan mencapai Indoneeia merdeka bersama-Sana perkumpulan lainnya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Ahfan
"Sebelum Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dikeluarkan, belum ada peraturan perundangan yang secara eksplisit mengatur tugas, fungsi, wewenang, anggaran pemerintah desa dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Tujuan kajian adalah untuk mengidentifikasi program pemberdayaan masyarakat desa sebelum berlakunya UU No. 6 Tahun 2014 dan mengkaji aspek pemberdayaan masyarakat desa dalam UU No. 6 Tahun 2014. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat eksplanatory, dengan teknik analisis kualitatif. Program pemberdayaan masyarakat dalam kajian ini fokus pada 4 program (PNPM MP, Desa Peradaban, CSR dan Posdaya) tidak sepenuhnya relevan dengan Undang Undang No. 6 Tahun 2014 dimana keterlibatan kelembagaan pemerintah desa dalam pemberdayaan secara struktural masih lemah. Pemerintah desa belum melakukan fungsi pemberdayaan masyarakat disebabkan belum adanya pelimpahan kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah kabupaten. Sementara pemberdayaan masyarakat desa yang sesuai dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 menekankan pada aspek: keterlibatan aktor penyelenggara pemberdayaan masyarakat; Arah pemberdayaan masyarakat; Aspek kolaboratif pembangunan desa dalam pemberdayaan masyarakat; Pelaksana pemberdayaan masyarakat; Pelembagaan percepatan pemberdayaan masyarakat; dan Etika/ norma pemberdayaan masyarakat."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri Ri, 2015
351 JBP 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto
"ABSTRAK
Pada masa pergerakan, pemuda juga tampil untuk memperjuangkan nasib bangsanya. Dalam kaitan ini pada tahun belasan lahirlah berbagai organisasi pemuda yang masih bersifat lokal, tetapi kemudian pada akhir tahun 1920an lahir organisasi-organisasi yang bersifat nasional, diantaranya Jong Indonesia, pada tahun 1931, organisasi-organisasi pemuda yang bersifat lokal itu berfusi menjadi Indonesia Muda (IM).
Akan tetapi, disamping Indonesia Muda masih terdapat organisasi-organisasi pemuda yang merupakan bagian dari suatu partai politik atau sosial diantaranya Yasana Obor Pasundan (YOP). Dalam buku-buku sejarah pergerakan, uraian mengenai YOP sangat kurang, karena itu organisasi ini juga kurang dikenal. Untuk mengisi kekosongan ini masalah yang diajukan adalah: kapan, dimana, dan siapa pendiri organisasi ini; apa maksud mendirikan organisasi, siapa yang masuk di dalamnya; dan bagaimana peran organisasi ini dalam pergerakan nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, hasilnya diharapkan menjadi bahan penulisan sejarah pergerakan nasional khususnya dan sejarah nasional Indonesia pada umumnya.
Penelitian ini adalah penelitian sejarah, karena itu metode yang digunakan adalah metode sejarah, yang mempunyai empat tahapan kegiatan, yaitu : heuristik, kritik sejarah, intepretasi, dan historiografi.
YOP yang merupakan bagian dari Paguyuban Pasundan, didirikan di Bandung tanggal 23 Desember 1934, sebagai tempat pendidikan calon-calon pemimpin Paguyuban Pasundan. Kecuali satu cabang di Yogyakarta, cabang-cabang dan anggotanya tersebar di beberapa kota di Jawa Barat. Para pemudi berkumpul sendiri dalam Yasana Obor Pasundan Istri (YOPI) dan anak-anak sekolah, masuk ke dalam kepanduan, yaitu Pandu Organisasi Pasundan atau Padvinders Organisaie Pasundan (POP).
YOP masuk dalam Perpusatan pergerakkan Pemuda Indonesia (Perpindo), suatu badan federasi organisasi-organisasi pemuda yang didirikan pada tahun 1938. Dengan demikian tuduhan bahwa YOP sebagai organisasi yang provinsialistis, hilang."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
H. R. Nuriman Machjudin
"Angka kesakitan di Kotamadya DT II Tangerang sesuai profil tahun 1996, yang tertinggi ternyata masih didominasi oleh penyakit yang diakibatkaon karena faktor lingkungan. Seperti penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Acute 52 %, diare & gastroenteritis 15%, infeksi kulit 9,55%. Bahkan jika dilihat dari pola penyakit yang diderita oleh anak bayi yang berumur kurang dari 1 tahun, penyakit diare merupakan penyakit terbanyak diderita, diikuti oleh ISPA dan penyakit demam yang diketahui sebabnya. Atas dasar pertimbangan itu , kemudian diupayakan suatu kegiatan dalam bentuk penyehatan lingkungan permukiman yang melibatkan antar sektor dan pelaku pembangunan. Salah satu bentuk kerjasama itu adalah kegiatan SANTRI RAKSA DESA ( SARASA ).
Desain penelitian ini adalah cross - sectional , karena pengunaan variabel - variabelnya hanya dilakukan satu kali , pada satu saat saja dan penelitian ini semata. mata bersifat deskriptif.
Hasil penelitan menunjukan adanya peran serta masyarakat di daerah studi atau daerah yang diintervensi kegiatan Sarasa, selama Sarasa berlangsum. Ada perbedaan yang bermakna antara kondisi sanitasi di daerah yang telah diintervensi dengan daerah yang tidak diintervensi kegiatan Sarasa. Juga ada perubaban perilaku masyarakat di daerah studi yang diakibatkan karena program Sarasa.
Dari hasil penelitian ini penulis menyarankan agar program Sarasa dapat dilanjutkan secara kontinue sebagai salah satu alternatif lain dari penurunan angka kesakitan karena faktor lingkungan. Dalam pelaksanaan Sarasa selanjutnya agar direncanakan dengan lebih matang lagi agar masyarakat dapat lebih siap lagi. Diupayakan pula agar unsur penyuluhan dan pergerakan masyarakat dilaksanakan secara lintas sektoral dan melibatkan berbagai unsur - unsur pembina masyarakat.
Program Sarasa yang telah dilaksanakan di wilayah Kotamadya DT II Tangerang telah terbukti dapat berhasil guna dalam meningkatnya sarana sanitasi dasar, khususnya Jamban Keluarga dan Rumah Sehat. Diharapkan dalam tahun - tahun mendatang pola seperti ini dapat digunakan oleh daerah - daerah lain di Indonesia sebagai salah satu upayauntuk meningkatkan cakupan , baik cakupan JAGA, air bersih maupun cakupan rumah sehat dan menurunkanangka kesakitan karena faktor lingkungan. Perlu diupayakan adanya program lain sebagai penunjang seperti dilaksanakannyaprogram P2HBS ( PeningkatanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat ).

Statistics of high record disease in Kotamadya DT II Tangerang based on 1996 profit is dominated as the result of environmental factor. Disease like acute infectious respiratory fact account for 52%, Diarrhea & Gastroenteritis 15%, infectious skin 9,55%. On a closer look, disease suffered by babies of age less than 1 year, diarrhea proved to be the most in numbers followed by ISPA & knownethiology high fever.
Based on this consideration & understanding an activity is organized in the form of Residental Environment Improvement which involved, between sectorial & course one form of cooperation is named " SANTRI RAKSA DESA ( SARASA ) Activity.
This research design is a-on sectional because variables are only measured one and at one time. This research is merely descriptive.
Results of research showed an active community participation in the studied district or district intervered by SARASA activity during the Sarasa event. There is significant difference between district which was intervened and not to intervered, by the Sarasa activity there was a change in the attitude of public in the studied district as a result of the Sarasa program.
Based on research result, writer recommends Sarasa program should be carried out as one of the alternatives to reduce the disease number because of environmental factor. In carrying out the next Sarasa, plans have to be deephythought, so that the public can be more prepared. Also, element of information, public movement should be carried out in form of sectoral course & involved sourus of public builder.
Sarasa program conducted in district Kotamadya DT II Tangeraag proved to be nuccesfull in improving sanitation facility especially Jamban Keluarga ( family WC) & healthy house. Hopefully in the following years, this method can be used in other areas in Indonesia ad one of the alternatives ti reach broader aspects : JACIA, clean water or healthy house & to reduce disease numbers as a result of environmental factor. If possible other program like P2HBS (Peningkatan Perilaku Hiccup Bersih & Sehat ) Improving public altitude forwards healthy & Hygiene life should also be carried out to support the program ).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raimunda Woga
"ABSTRAK
Salah satu indikator kesehatan suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Untuk
menurunkan AKI diusahakan agar setiap persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
untuk mencegah komplikasi saat persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh nilai-nilai kepercayaan terhadap terjadinya perdarahan post
partum. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
Grounded Theory. Enam orang partisipan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara
purfosif sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perempuan yang mengalami
perdarahan postpartum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kebiasaan hidup selama hamil,
keyakinan budaya tentang kehamilan dan persalinan, ketidaksetaraan gender, kebiasaan
untuk berobat ke dukun, asupan nutrisi yang kurang pada ibu hamil, akses kepelayanan
terhadap kesehatan, keterlambatan pengambilan keputusan mencari penolong
penanganan kehamilan dan persalinan, support positif dari tenaga kesehatan.
Penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan kebijakan bagi
pemerintah Kabupaten Ende dan tokoh masyarakat yang terkait dalam hal nilai-nilai
kepercayaan yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum. Perawat yang
bekerja dalam area keperawatan maternitas dan penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menyediakan waktu untuk memfokuskan mengkaji pada masyarakat yang masih
memegang kuat akan adat dan budayanya terutama terhadap perawatan kehamilan dan
persalinan.

ABSTRACT
One of health indicators of a country is the Maternal Mortality Rate (MMR). To reduce
the numbers of MMR, it is recommended that every delivery process should be assisted
by healthcare professionals to minimize postpartum complications. The aim of this study
was to investigate the impact of belief values of people in Ende to the occurrence of
postpartum hemorrhage. This study was a qualitative in nature that employed a grounded
theory approach. Six participants were selected using a purposive sampling method. The
research findings showed that women who experienced postpartum hemorrhage were
affected by several factors including life habit during pregnancy, cultural belief in
pregnancy and childbirth process, gender inequity, habit in seeking help to traditional
birth attendants (TBA), insufficient of nutrition intake among pregnant women,
minimum access to health care services, decision making to seek help for pregnancy
care and childbirth process, and positive support from health care providers. This study
provided valuable information for policy makers of the Ende Local Government and
traditional local leaders who involved in the preservation of belief values that affected
the incident of postpartum hemorrhage. It suggested that nurses who work at maternity
nursing area to provide adequate time to examine the customary and cultural values
among traditional communities, particularly those relating to pregnancy and childbirth
care and focus the further research on those issues."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>