Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992
LAPEN 08 Wul p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Anggreani
"Masalah yang diangkat dalam jurnal ilmiah ini adalah mengenai dampak perubahan keluarga Jepang dari keluarga Jepang yang berbasiskan sistem Ie pada masa sebelum Perang Dunia II ke kaku kazoku pada masa setelah Perang Dunia II terhadap munculnya superioritas wanita Jepang masa kini. Superioritas wanita Jepang masa kini tergambarkan dalam tokoh Makiko dalam drama Jepang Seigi no Mikata. Superioritas wanita merupakan usaha atau perjuangan untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan kehidupan wanita dari kehidupan wanita pada masa sebelumnya yaitu sebelum Perang Dunia II. Pada masa sebelum Perang Dunia II, kehidupan wanita Jepang hanya terbatas pada kehidupan keluarga dan tugasnya hanyalah tugas domestik, yaitu pekerjaan rumah tangga, sedangkan pada masa setelah Perang Dunia II, wanita Jepang sudah bisa memperoleh pendidikan tinggi dan dapat bekerja di luar rumah. Kehidupan wanita Jepang baik pada masa sebelum Perang Dunia II maupun setelah Perang Dunia II dipengaruhi oleh bentuk dan nilai keluarga tempat ia tinggal karena keluarga merupakan tempat pembentukan karakter dan psikologis individu yang dipengaruhi oleh bentuk dan nilai keluarga tersebut.

The issues raised in this scientific journal is the impact of changes in Japanese families from Japanese family based on Ie system in the period before World War II to the kaku kazoku in the aftermath of World War II to the appearance of Japanese modern women 's superiority. Superiority of Japanese modern women is reflected in figure Makiko in Japanese drama Seigi no Mikata. Superiority of women is an effort or struggle to achieve excellence and perfection of the woman's life in the past before World War II. In the period before World War II , the Japanese women’s life confined to family life and his job only domestic duties, housework , whereas in the aftermath of World War II, Japanese women are able to get higher education and be able to work outside the home. The Japanes woman's life both in the period before World War II and after World War II is influenced by the shape and value of the family where she live as a family is a place of character and psychological formation of individuals who are affected by the shape and value of the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Iswardani Adianto
1995
T37919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Sendra
"Sejak zaman Meiji (1868-1912) sampai Perang Dunia II, pertanian merupakan pekerjaan seumur hidup bagi 5,5 juta keluarga atau 13,7 juta orang penduduk Jepang, Sejak tahun 1870 80 % dari penduduk Jepang bermatapencaharian sebagai petani, tetapi dengan pertumbuhan penduduk angka tersebut menurun, meskipun jumlah petaninya secara absolut tetap sama. (Tadashi Fukutake, 1989:1).
Menurut Emiko Dhnuki Tierney (1992:34) menyebutkan bahwa pertanian khususnya pertanian sawah diusahakan di Jepang sebagai pertanian utama, di samping itu juga ada pertanian lainnya seperti: gandum (multi), jawawut (kibi), wijen (goma), yang ditanam di daerah yang kurang subur dan tidak memerlukan perhatian yang banyak dibandingkan dengan tanaman padi. Di Jepang istilah pertanian sawah disebut suiden, di samping itu juga ada istilah lainnya seperti hatake yang artinya ladang, yaitu jenis pertanian yang diusahakan di daerah yang memiliki topografi yang tinggi seperti di daerah pegunungan karena air sulit diperloleh. Tanaman padi yang menghasilkan beras sebagai makanan pokok merupakan pertanian utama, sekitar 55 persen dari total lahan yang bisa diolah dan ditanami yaitu kira-kira 5,2 juta ha (Takekazu Ogura, 1967:8), berupa pertanian sawah dengan jaringan irigasi yang luas, yang bisa ditemukan di setiap wilayah di Jepang, terutama di bagian Utara Jepang yaitu wilayah Hokaido (R. P. Dore, 1959:8).
Salah satu ciri utama dari sistem pertanian Jepang adalah pertanian sawah dalam sekala kecil sebagai usaha pertanian yang dominan dan sifat ini berlanjut sampai zaman Meiji. (Takekazu Ogura, 1970:147). Pertanian Jepang sebelum Perang Dunia II berakar dalam suatu sistem yang ditandai oleh unit-unit pertanian yang kebanyakan sangat sempit dan digarap dengan tangan, kemungkinan untuk memperluas lahan garapan yang terbatas secara geografis sangat kecil. Tadashi Fukutake (1989:1-3) menjelaskan bahwa sebagai petani zaman kuno, rakyat Jepang selalu memanfaatkan setiap jengkal tanahnya yang dapat dikerjakan, dan pada umumnya le yang memiliki lahan-lahan pertanian yang luas menggunakan anggota-anggota le untuk mengolah lahan pertanian tersebut.
Keterbatasan lahan garapan ini akan dapat mengancam kehidupan le dalam susunannya yang lama, apabila terjadi pergantian dari generasi tua kepada generasi yang baru. Permasalahan ini akan muncul apabila kepala le harus digantikan oleh penggantinya dan anak-anaknya menuntut hak atas kekayaan yang dimiliki oleh le tersebut. Oleh karena itu harus ada norma-norma khusus yang mengatur pergantian tersebut. Norma ini berupa aturan-aturan mengenai pewarisan yang mengatur pengalihan dan penguasaan terhadap kekayaan yang dimiliki oleh le. (Eric R Walt 1995:129).
Dalam kehidupan sehari-hari petani Jepang, pengaturan mengenai pola-pola pewarisan harta warisan le diatur dalam pranata sosial le. Pranata ini mencakup aturan-aturan yang berkenaan dengan kedudukan dan penggolongan dalam struktur sosial le, yang mengatur peran, serta berbagai hubungan dan peranan dalam tindakan dan kegiatan yang dilakukan (Parsudi Suparlan, 1981/1982:84-85)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T9035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrika Irawati Hadibroto
"Seperti nama yang telah diuraikan dalam bab I, pengertian kebudayaan yang digunakan di sini adalah sebagai suatu sistim ide yang dianut bersama oleh para buruh wanita dalam pabrik. Sistim ide ini adalah dipelajari dan dienut bersana oleh para buruh wanita; dengan catatan, bahwa belum tentu sistim ide satu orang adalah sama dengan orang lain. kecuali itu, tiap orang ada batasnya untuk mengetahui seluruh sistim ide yang ada dalam pabrik. Dalam skripsi ini, sistim ide para buruh wanita dipereleh berdasarkan aturan yang ada talam pabrik, karena menyangkut kedudukan dan peranan wanita ini sebagai buruh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S7350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Ekayani R.M.L.
"Pergerakan wanita adalah proses perjuangan dari kaum wanita guna mencapai status dan peranannya yang wajar dalam masyarakat, atau lazim juga disebut dengan emansipasi wanita. Pergerakan ini telah timbul dan terjadi di banyak negara. Pergerakan wanita ini juga telah berlangsung sejak lama di Jepang yang kemudian menghasilkan kemajuan bagi wanita Jepang seperti dapat dilihat sekarang ini. Dalam konteks ini tentu tidak dapat dilupakan jasa dan peranan seorang tokoh pejuang emansipasi wanita Jepang yang bernama Fukuda Hideko yang sejak masa mudanya telah dengan aktif membaktikan tenaga dan pengetahuannya bahkan dirinya sendiri yang untuk itu ia harus mendekam dan menjalani kehidupan yang serba sulit dan keras di dalam penjara dalam waktu yang relatif panjang selama 1,5 tahun. Latar belakang kehidupan Fukuda Hideko ini pun menarik, sebab tokoh pejuang ini dilahirkan dan dibesarkan tidak dalam suasana keluarga yang serba cukup melainkan dalam suatu keluarga miskin yang serba kekurangan. Namun kesulitan-kesulitan yang dihadapinya tidak pernah membuat ia berhenti berjuang untuk bangsanya khususnya bagi kaum wanita yang saat itu masih sangat terbelenggu oleh berbagai macam keterbatasan dan keterikatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S13624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okamura, Masu
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983
305.4 OKA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ucu Suhermina
"Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya berarti meliputi semua aspek kehidupan penduduk, baik yang bersifat material maupun spiritual. Peningkatan usaha pembangunan yang pada mulanya di titik beratkan pada aspek material terutama di bidang ekonomi, telah diperluas sedemikian rupa sehingga meliputi pula aspek spiritual dan di bidang sosial termasuk aspek kependudukan keluarga berencana. Program kependudukan bertujuan menurunkan tingkat kelahiran dan tingkat kematian serta pengaturan dan penyebaran penduduk sedemikian rupa, sehingga tercapai keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dengan kualitas kehidupan. Keseimbangan tersebut dapat dicapai dengan membatasi tingkat kelahiran yang dengan demikian dapat memberikan perlindungan kepada wanita atas resiko kematian karena kelemahan fisiknya. Adapun cara pembatasan kelahiran tersebut adalah dengan cara pemakaian alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi yang termasuk program KB adalah yang bersifat sementara seperti kondom, IUD, implant, suntikan dan pil sedangkan yang bersifat permanen yaitu sterilisasi "(kontap) tidak termasuk program KB. Dalam skripsi ini akan di bahas mengenai masalah izin suami dalam hal sterilisasi, masalah perlindungan anak dalam hal Pendidikan KB bagi generasi muda dan masalah peredaran obat yang termasuk Daftar G."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
S20554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>