Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dara Windiyarti
Yogyakarta: Elmatera Publishing, 2010
808.838 DAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Widyas Sukma Ningrum
"Citra perempuan di tengah masyarakat menarik untuk dibahas. Citra tersebut kemudian dipaparkan secara implisit oleh para sastrawan melalui karya sastra. Penelitian ini membahas citra perempuan dalam tiga cerpen yang tergabung dalam Kumpulan Cerpen Kompas 2019: Mereka Mengeja Larangan Mengemis, yaitu “Semangkuk Perpisahan di Meja Makan” karya Miranda Seftiani, “Di Atas Tanah Retak” karya Indra Tranggono, dan “Kisah Perempuan Perias Mayat” karya Agus Noor. Ketiga cerpen tersebut dipilih menjadi korpus penelitian karena memiliki benang merah yang sama, yaitu pasifnya tokoh laki-laki yang menyebabkan tokoh perempuan harus terjun ke ranah publik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan metode close reading. Hasil penelitian menemukan bahwa posisi perempuan di ranah publik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan, peran gender, relasi kuasa, dan tuntutan ekonomi. Kedudukan perempuan di ranah publik yang disebabkan oleh beberapa faktor tersebut kemudian mengantarkan pada peristiwa-peristiwa, seperti stereotip, pemerkosaan, dan kekerasan yang kemudian berujung pada kematian. Hasil yang ditemukan diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memahami posisi dan citra perempuan di ranah publik sebagaimana terlihat pada ketiga cerpen.

The image of women in society is very interesting to discuss. The image is then implicitly presented by the writers through literary works. This study discusses the image of women in three short stories that are part of the Kumpulan Cerpen Kompas 2019: Mereka Mengeja Larangan Mengemis, namely "Semangkuk Perpisahan di Meja Makan" by Miranda Seftiani, "Di Atas Tanah Retak" by Indra Tranggono, and "Kisah Cinta Perempuan Perias Mayat" by Agus Noor. The three short stories were chosen to be the research corpus because they have the same common thread, namely the passiveness of male characters which causes female characters to enter the public sphere. The method used in this research is a qualitative approach with a close reading method. The results from this research found that the position of women in the public sphere was influenced by several factors, including education, gender roles, power relations, and economic demands. The position of women in the public sphere caused by several of these factors then leads to incidents, such as stereotypes, rape, and violence which then lead to death. The results found are expected to be useful for readers to understand the position and image of women in the public sphere as seen in the three short stories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Amalina Ummi
"Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat menggambarkan peristiwa kehidupan. Dengan membaca cerpen-cerpen Arab, maka dapat terlihat kondisi masyarakat, lingkungan, serta karakter bangsa Arab pada umumnya. Pada cerpen-cerpen Arab, masalah mengenai perempuan banyak terdapat dalam cerita. Namun karakter perempuan banyak digambarkan sebagai sosok yang lemah dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan sering diceritakan berada di bawah kekuasaan kaum laki-laki. Pada skripsi ini akan dibahas lima cerpen karya sastrawan Arab periode modern yang berasal dari Mesir, yaitu Najib Kailani. Kelima cerpen tersebut bertemakan tentang perempuan yang tertindas serta sering direndahkan oleh laki-laki. Empat tokoh perempuan diceritakan sebagai seorang istri yang direndahkan oleh suaminya, dan satu tokoh diceritakan sebagai seorang anak perempuan yang berada di bawah kekuasaan ayahnya. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah metode struktural atau pendekatan analisis, yaitu pendekatan yang memusatkan perhatian kepada analisis dari segi intrinsik karya sastra. Untuk menganalisis sebuah karya sastra yang menggunakan pendekatan ini, maka yang harus dikaji dan diteliti adalah aspek yang membangun karya sastra itu sendiri. Pada skripsi ini, unsur-unsur intrinsik yang dianalisis yaitu unsur yang berkaitan dengan citra perempuan, seperti penokohan, latar, dan amanat cerpen. Pada kelima cerpen tersebut, sangat terlihat jelas bahwa tokoh perempuan mempunyai pengaruh yang besar terhadap jalan ceritanya. Terdapat kesamaan dari beberapa karakter tokoh perempuannya, yaitu digambarkan sebagai tokoh yang berwatak lemah, selalu tertindas atau berada di bawah kekuasaan laki-laki, serta direndahkan atau dilecehkan. Citra yang terbentuk pada tokoh perempuan dalam kelima cerpen yang dibahas adalah perempuan yang bodoh dan mudah ditindas, bersifat sabar dalam menghadapi segala cobaan, pasrah
menerima apapun yang terjadi, dan ada juga yang memberontak melawan laki-laki."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Wahyudi
"Pernyaian Adalah suatu praktek hidup bersama antara wanita pribumi di Indonesia di masa kolonial dengan laki-laki asing-biasanya orang Eropa atau Cina tanpa suatu ikatan perkawinan yang sah. Kehidupan pernyaian di Indonesia, lazimnya selalu dikaitkan dengan masa penjajahan, yaitu suatu masa ketika Indonesia masih berada dalam kekuasaan penjajah Belanda, dan oleh karena itu orang Indonesia umumnya berada dalam posisi inferior dalam segala sektor kehidupan. Akan tetapi, pola hidup bersama tanpa suatu legalitas perkawinan sesungguhnya bukan hanya terjadi pada mas a kolonial saja; di masa kini pun dengan mudah dapat dijumpai adanya praktek hidup bersama semacam ini. Yang kemudian membedakannya adalah pada segi peristilahan saja; sekarang bukan lagi disebut sebagai nyai-untuk pihak wanitanya-melainkan misalnya disebut sebagai "wanita simpanan", "wanita peliharaan", atau "wanita idaman lain"alias "wi I". Dengan adanya kenyataan sosiologis seperti itu, tidaklah mengherankan jika pernyaian pun hanya dapat dijumpai pada karya-karya sastra yang terbit pada masa awal perkembangan Sastra Indonesia, yaitu antara tahun 1890-an sampai dengan tahun 1930- an. Dengan pengertian lain, karya-karya sastra bertemakan pernyaian yang hampir semuanya terbit pada masa-masa ini telah secara tidak langsung merefleksikan suatu kehidupan yang memang marak pada masa-masa kolonial itu. Dengan pengertian lain, karya-karya sastra ini secara diam-diam dan barangkali juga tidak disengaja, telah bertindak sebagai semacam dokumen sosial dari suatu fenomena sosial yang biasa terjadi pada masa itu atau pada masa-masa sebelum karya-karya itu ditulis. Berdasarkan kecenderungan yang unik ini maka kemudian dicoba mengkaitkan an tara kehidupan pernyaian yang terungkap dalam karya-karya sastra tersebut dengan data-data atau catatan-catatan sosiologis at au kesejarahan yang ada. Dari pelacakan dan pembandingan yang dilakukan, pada akhirnya terungkap adanya suatu korelasi antara apa yang tercermin dalam fiksi dengan apa yang terdapat dalam terbitan-terbitan nonfiksi itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Laode Aulia Rahman Hakim
"Skripsi ini adalah hasil penelitian terhadap bentuk-bentuk kritik sosial dalam sembilan cerpen A. Mustofa Bisri yang terdapat dalam kumpulan cerpen lukisan Kaligrafi (2003). Perumusan masalah penelitian ini adalah bentuk-bentuk kritik sosial seperti apa saja yang terdapat dalam sembilan cerpen A. Mustofa Bisri. Berdasarkan perumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bentuk-bentuk kritik sosial melalui analisis unsur intrinsik tema dan tokoh dalam sembilan cerpen A. Mustofa Bisri dan pendekatan sosiologi sastra. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, penelitian ini akan melibatkan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik yang dilibatkan adalah tema dan tokoh..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10987
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Norhayati Ab. Rahman
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
808.892 NOR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitri
"Setiap laki-laki atau perempuan memiliki peran yang dapat memberi pengaruh. Dalam penelitian ini, penulis melihat pengaruh peran laki-laki yang terdapat dalam Kumpulan Cerpen Jurnal Perempuan Menulis Tubuh. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan dari tokoh laki-laki yang terdapat dalam delapan cerpen Kumpulan Cerpen Jurnal Perempuan Menulis Tubuh. Penokohan yang terdapat pada cerpen umumnya dengan tokoh utama perempuan yang menjadi korban dari laki-laki. Laki-laki sebagai pelaku dalam cerpen memiliki pengaruh kepada tokoh lain dan lingkungannya. Pengaruh yang ditimbulkan dapat berupa pengaruh baik atau pun buruk. Dalam delapan cerpen yang dianalisis, tokoh laki-laki memiliki peran yang memberikan pengaruh kepada tokoh perempuan, lingkungannya dan terhadap tokoh lainnya.

Every man or woman has a role that can give influence. In this study, the author observed the influence of male's role contained in the Kumpulan Cerpen Jurnal Perempuan Menulis Tubuh. In addition, this study aimed to observe the influence arising from the male figures contained in the eight short stories in Kumpulan Cerpen Jurnal Perempuan Menulis Tubuh. Characterizations contained in generally short stories with women as the main characters who become the victims of men. Men as actors in the stories have influence to other characters and environment. The influence can be either good or bad. In eight short stories that were analyzed, the roles of male figures have give influence to female figures, environment and to other figures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niknik Mediyawati
"Serial Lupus karya Hilman Hariwijaya sebagai hasil karya sastra popular dipilih untuk diteliti dengan tujuan menganalisis:
1) karakter tokoh remaja dalam serial Lupus,
2) cara Hilman Hariwijaya menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak langsung dapat menjadi dokumen sosial remaja perkotaan, dan
3) fungsi sosial serial Lupus bagi pembacanya, khususnya remaja perkotaan.
Objek penelitian ini yaitu tiga serial Lupus yang tergabung dalam Trilogi Lupus, yaitu Boys Don't Cry, Bunga Untuk Poppi, dan Candle Light Dinner. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Serial Lupus dianalisis dengan pendekatan Sosiologi Sastra, sebuah pendekatan yang memusatkan hubungan antara karya, pengarang, dan masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa karakter tokoh remaja dalam serial Lupus mempunyai kemiripan dengan tokoh remaja perkotaan hasil survei Surindo, di antaranya terdapat tipe remaja "funky", "cool", "asal", dan "plin plan'. Tipe "funky" dan "cool" yang diwakili oleh tokoh Lupus dan Poppi adalah remaja yang selalu menghindari hal-hal negatif. Mereka sadar akan kelemahan dirinya, suka bergaul, dan memiliki kepedulian tinggi pada kondisi lingkungan sosial di sekitarnya. Kelompok ini memiliki rencana masa depan yang jelas dan realistis dalam menghadapi persoalan. Menurut penulis penggambaran kedua tokoh tersebut terlalu dibuat-buat sehingga terkesan kurang wajar, tidak sepeti karakter remaja pada umumnya. Lain halnya dengan tokoh seperti Rainbow, Fifi Alone, Adi Darwis, Boim, dan Gusur, mereka justru lebih digambarkan seperti karakter sebagian remaja perkotaan. Mereka mewakili segmentasi remaja "asal", yaitu remaja yang jauh dari orang tua, suka merokok, meminum minuman beralkohol, cenderung memilih sesuatu yang asing, dan kurang peduli terhadap lingkungan. Tokoh Boim dan Gusur juga mewakili segmentasi remaja "plin plan" yaitu remaja yang jauh dari bimbingan orang tua sehingga memiliki kebebasan, tetapi mereka mengandalkan segala sesuatunya dari orang tua. Mereka cenderung kurang peduli terhadap lingkungan sosial, dan mementingkan proses daripada hasil.
Selain mencerminkan karakter remaja di perkotaan, serial Lupus juga mencenninkan gaya hidup remaja perkotaan. Pengarang dengan jeli mengangkat trend yang sedang digemari remaja, khususnya tahun 1999 dan 2000, seperti trend remaja funky, trend waning tenda sebagai tempat bergaul remaja, trend musik mancanegara, trend internet, dan trend bacaan komik Jepang dan Eropa. Jika dihubungkan dengan hasil survei Surindo gaya hidup remaja dalam serial Lupus juga memiliki kemiripan yang membuktikan bahwa remaja di kota besar sangat peduli terhadap penampilan dan cenderung mengikuti trend. Selain itu ditemukan juga bahwa tentang penggunaan uang saku remaja yang banyak dipakai untuk bermain dan belanja di pusat perbelanjaan sekaligus memanfaatkan waktu luang mereka. Melalui gambaran tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa remaja tahun 1999 dan 2000 dapat diidentikkan dengan conspicuous consumption atau remaja yang konsumtif. Melalui penggambaran karakter remaja dan gaya hidupnya serial Lupus diharapkan dapat memiliki fungsi sosial sastra sebagai alat penghibur dan pendidik pembacanya, terutama remaja. Dengan humor dan parodi yang segar, serial Lupus mampu menghibur dan setidaknya bisa menyisakan memori di hati pembaca. Dengan pesan-pesan moral yang komunikatif dan dengan adanya penggambaran tokoh hitam dan putih, serial Lupus dapat juga mendidik pembacanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Prily Kusumaningdyah
"Novel Pasung Jiwa membahas tokoh utama seorang waria bernama Sasana yang mendapat beragam perlakuan dari masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan citra waria dalam Novel Pasung Jiwa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskripsi. Hasil dari penelitian ini adalah Sasana digambarkan sebagai waria yang mengalami penolakan dan penerimaan. Sasana menampilkan citra waria yang positif. Akan tetapi, sikap penolakan dari tokoh lain dan masyarakat dalam Pasung Jiwa terhadap Sasana menimbulkan citra kurang baik terhadap tokoh Sasana sebagai waria.

The main character of Pasung Jiwa is a transvestite who gets a variety of treatment from the society. This study explains the image of transvestites in Pasung Jiwa novel. The method used in this study is descriptive analysis. The results from this study shows that Sasana as transvestite gets rejection and acceptance. Sasana character shows a positive image of transvestites. However, rejection from other character and society to Sasana causes poor image to Sasana?s figure as transvestite."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perempuan Sunda digambarkan memalui beberapa media yaitu media karya sastra dan film. di dalam karya sastra perempuan Sunda digambarkan memiliki kecantikan dan kecerdasan. Hal itu digambarkan melalui tokoh Dayang Sumbing dalam cerita rakyat Sangkuriang.."
JSIO 11:26 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>