Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toto Yuliyanto Dwilaksono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T40578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Yuliyanto Dwilaksono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T40578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Yuliyanto Dwilaksono
"Dilema yang dihadapi pemerintah dalam perencanaan infrastruktur jalan pada saat krisis ini adalah bagaimana pemanfaatan dana yang terbatas dapat dilakukan secara optimal. Untuk itu dibutuhkan suatau pola perencanaan dan pembuatan kebijakan pembangunan infrastruktur jalan yang lebih komprehensif yang melibatkan aspek perencanaan, pendanaan dan proses kebijakan. Model perencanaan jalan dengan tinjauan jaringan jalan dalam analisisnya menggunakan parameter kondisi jalan yaitu kekasaran permukaan jalan atau IRI (International Roughness Index) bertujuan membuat model Kinerja Ruas berdasarkan Hubungan IRI dan Kecepatan.
Nilai kekasaran permukaan (IRI) merupakan parameter kinerja ruas jalan baik dari struktur perkerasan maupun dari sisi lalu lintas yaitu kecepatan tempuh. Dampak dari penurunan nilai IRI direfleksikan dari meningkatnya kecepatan tempuh rata-rata pada ruas yang terkait. Dengan menggunakan data IRMS untuk Pulau Sawa, dilakukan simulasi dari beberapa skenario untuk memperoleh hubungan yang paling optimal, yaitu gada skenario 5 tidak diklasifikasikan berdasarkan provinsi maupun tipe jalan, data IRI sub-segmen dirata-rata.
Untuk menilai efektifitas dan efesiensi program penanganan jalan dapat dilihat dari kinerja jaringan yang dapat disimulasikan melalui proses pembebanan jaringan. Parameter utama dalam model pembebanan jaringan adalah Fungsi Kinerja Ruas (FKR) yang diturunkan dari kecepatan tempuh rata-rata pada ruas jalan.
Pada penelitian ini dikembangkan model fungsi Kinerja Ruas ( FKR ) jalan yang diturunkan dari hasil pengukuran kekasaran permukaan jalan ( IRI ). Data IRI digunakan untuk memperoleh hubungan nilai IRI terhadap kecepatan tempuh rata-rata kendaraan pada ruas jalan yang terkait.Di dapat persamaan hubungan IRI dengan keccpalau y = 11.0747x' - 3.4179x + 62.673, Model ini kemudian dikombinasikan ke dalam model FKR jalan untuk masing-masing klasifikasi jalan yang ada. Model FKR yang dikembangkan d&pal digunakan untuk menilai efisiensi dan efektifias strategi penanganan jalan.
Hasil Model Fungsi Kinerja Ruas yang didapat lalu dibedakan untuk setiap Klasifikasi fungsi jalan sesuai dengan kapasitasnya. Hasil dari tahap pemodelan jaringan jalan adalah kinerja performansi jalan berupa VAC ratio, volume, kecepatan untuk setiap ruas jalan. Hasil ini dan data IRI kondisi eksisting akan menjadi masukan pada tahap selanjutnya (model RSBA), yang akan menganlisis data tersebul untuk memberikan input balik berupa skenario perbaikan.
Dari benefit yang didapat berdasarkan skenario hasil model yang dibandingkan dengan kondisi do-nothing, dapat dihitung nilai benefit rupiahnya, berdasarkan biaya operasi kendaraan.
DAFTAR PUSTAKA : 7 ( 1977 - 2002 )"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mardiansyah
"Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan terpenting. Keterlambatan merupakan sesuatu yg tidak dikehendaki, karena akan sangat merugikan kedua belah pihak. Beberapa proyek yang kompleks terdapat banyak faktor ketidakpastian sering menimbulkan limbah (waste) yang menyebabkan proyek terlambat. Salah satu metode untuk menanganinya adalah konsep lean construction. Studi di proyek Pekanbaru Dumai Seksi 2A pada underpass 28+150 terdapat 15 dari 58 kegiatan yang memyebabkan keterlambatan 30 hari, dimana jika menghilangkan kegiatan tersebut masih terlambat 15 hari.
Salah satu upaya memperpendek durasi adalah crashing program dengan penambahan tenaga kerja sebanyak 115 orang selama 47,5 hari pada pekerjaan bekisting dan pembesian. Tools lean lainnya yang dapat dilakukan adalah standardization, last planner system, coordination, get quality right at first time, just-in-time, prefabricated dan five S. Dengan crashing program, waktu pekerjaan menjadi 145,5 hari kalender dimana lebih cepat 4,5 hari dari schedule rencana. Biaya mengalami kenaikan sebesar Rp 625.941.000,-, namun disisi lain terdapat efisiensi waktu selama 4,5 hari sebesar Rp 62.907.368 sehingga berpengaruh terhadap HPP dari 82,166% menjadi 86,311% dan laba mengalami penurunan dari 17,878% menjadi 13,689%. Dampak lainnya adalah tidak kena sanki 1/1000 dan terhindar blacklist dari Owner.

The success of implementing a construction project in the end is one of the most important goals. Delay is something that is not desirable, because it will be very detrimental to both parties. Some projects are one of the most important factors that cause waste to emerge. One method to handle it is the lean construction concept. The study in the Pekanbaru Dumai Section 2A project on the 28 + 150 underpass was 15 of the 58 activities which caused a delay of 30 days, whereas if the activity was eliminated it was still 15 days late.
One effort to shorten the duration is a strike program with a workforce of 115 people for 47.5 days on formwork and pembesian work. Other lean tools that can be done are standardization, the last planning system, coordination, getting the right quality at the first time, on time, prefabricated material, and five S. With the program breaking down, working time becomes 145.5 calendar days, 4 faster, 5 days from the scheduled schedule. Increasing costs increased by Rp. 625,941,000, - but on the other hand, the time efficiency of 4.5 days amounting to Rp. 62,907,368 increased against HPP from 82,166% to 86,311% and profits increased from 17,888% to 13,689%. Other impacts are not subject to 1/1000 sanctions and avoid being blacklisted by the Owner.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Agung Wakya Parahita
"Infrastruktur memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga negara pengawasan anggaran infrastruktur. Kompetensi pemeriksa di BPK masing-masing berbeda. Untuk mencapai hasil audit yang berkualitas diperlukan kesesuaian antara kompetensi dan tipe pekerjaan infrastruktur jalan. Metode algoritma genetika digunakan agar tercapai kesesuaian kompetensi yang optimal. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model optimasi dengan algoritma genetika dan membandingkan hasilnya dengan model penugasan pemeriksa manual. Metode analisa yang digunakan yaitu metode algoritma genetika dan analytical hierarchy process. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil metode optimasi dengan algoritma genetika lebih baik dari metode penugasan manual dari sisi kesesuaian kompetensi.

Infrastructure has important roles in economic level of the country. The Supreme Audit Board (SAB) is state institution that supervise the infrastructure budget. Auditor Competency in SAB are different each other. In order to achieve quality audit, compatibility between competency and type of road infrastructure is needed. Genetic algorithm is proposed to achieve optimum competency compatibility. This research aimed to develop optimization model using genetic algorithm method and compare the result with manual assignment method. Analytical method are genetic algorithm method and analytical hierarchy process. Results show that genetic algorithm method achieve better results than manual assignment in competency compatibility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tani Indira Dewania
"Penelitian ini menjelaskan pengaruh pengeluaran investasi pemerintah pada infrastruktur jalan serta infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan menggunakan data sebanyak duapuluh lima dari Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Barat pada periode waktu tujuh tahun, dari 2003 ? 2010. Dengan menggunakan regresi data panel, penelitian ini menggunakan pendekatan efek acak untuk estimasi dalam melihat pengaruh dari pengeluaran investasi pemerintah pada infrastruktur jalan, tenaga kerja, dan juga infrastruktur jalan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengeluran investasi pemerintah, tenaga kerja dan infrastruktur jalan secara statistik signifikan dan berpengaruh positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.

The present study explain the effect of government spending on infrastructure investment in roads as well as road infrastructure on the economic growth, using data from twenty five Districts / Cities in West Java for seven years period, from 2003 ? 2010. With panel data set, this study used a random effects approach to estimation, to see the effect of government investment spending on road infrastructure, labor, and road infrastructure. The results show that government investment spending, labor and road infrastructure are statistically significant and have a positive effect on Gross Domestic Regional Product (GDRP), as an indicator of economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T32143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Andriany
"Studi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara infrastruktur jalan dan belanja infrastruktur dengan tax capacity di Indonesia pada level provinsi. Studi ini menggunakan metode analisis stokastik frontier untuk data panel. Data yang digunakan mencakup 34 provinsi dengan periode tahun 2011 hingga 2016. Variabel dependen yang digunakan adalah rasio penerimaan pajak pusat dan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah PDRD. Kontribusi dari studi ini adalah memberikan tinjauan empiris terkait hubungan antara ketersediaan infrastruktur dan belanja infrastruktur dengan tax capacity untuk jenis pajak pusat dan jenis pajak daerah sebagai akibat adanya perubahan aktivitas ekonomi. Estimasi dengan menggunakan data penerimaan pajak di 34 provinsi periode tahun 2011-2016, hanya mengkonfirmasi hubungan positif antara belanja infrastruktur dengan tax capacity untuk jenis pajak pusat dan pajak daerah. Sedangkan ketersediaan infrastruktur hanya berpengaruh positif dan signifikan pada tax capacity PDRD. Tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat secara signifikan menunjukkan pengaruh positif baik terhadap tax capacity pajak pusat maupun PDRD. Provinsi yang lebih kaya akan cenderung memiliki potensi untuk membayar pajak lebih tinggi. Akan tetapi, semakin besar dominasi sektor pertanian dalam perekonomian suatu provinsi maka terdapat kecenderung mengurangi tax capacity pajak pusat di provinsi tersebut. Demikian halnya faktor administrasi perpajakan, peningkatan kepemilikan NPWP yang menunjukkan kepatuhan administratif menggambarkan perluasan basis pajak dan selanjutnya meningkatkan tax capacity.

The study aims to determine the relationship between road infrastructure and infrastructure spending with tax capacity in Indonesia at the provincial level. This study uses stochastic frontier analysis method for panel data. The data used cover 34 provinces with the period of 2011 to 2016. Dependent variable used is the ratio of central tax revenue and local tax revenue and user charges PDRD. The contribution of this study is to provide an empirical review of the relationship between the availability of infrastructure and infrastructure spending with tax capacity for the type of central taxes and local taxes as a result of changes in economic activity.Estimates using tax revenue data in 34 provinces in 2011 2016 period only confirm the positive relationship between infrastructure spending and tax capacity for central and local taxes. While the availability of infrastructure only have a positive and significant impact on tax capacity PDRD. The level of income and the level of level of education significantly indicates a positive effect both on tax capacity of central tax and PDRD. Richer provinces will tend to have the potential to pay higher taxes. However, the greater the dominance of the agricultural sector in the economy of a province then there is a tendency to reduce the tax capacity of the central tax in the province. Similarly, tax administration factors, increased NPWP ownership as proxy for administrative compliance reflect the expansion of the tax base and further increase tax capacity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fijar Lazuardi
"Kajian ini menjelaskan mengenai lingkungan dan pembangunan jalan Semarang-Kedu-Yogyakarta oleh masyarakat sepanjang tahun 1830 sampai dengan 1856. Ketiadaan sungai sebagai sarana transportasi dari Semarang dan pedalaman membuat jalan menjadi satu-satunya sarana bagi masyarakat pada abad ke-19. Dengan menerapkan metode sejarah, penelitian ini menganalisis informasi dari sumber-sumber primer koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia yang terdiri dari arsip laporan umum tahunan dari Semarang, Kedu, dan Yogyakarta, serta laporan survei seputar jalan pedalaman Jawa bagian tengah. Studi ini menggunakan pendekatan hubungan struktural–agensi yang menjelaskan hubungan antara habitus dan modal yang berbeda dengan struktur atau arena dapat menghasilkan tindakan berbeda juga. Hasil penelusuran arsip menunjukkan bahwa masyarakat Jawa membentuk jaringan jalan desa dan sistem pemeliharaan jalan sendiri untuk menyesuaikan kondisi lingkungan geografis, seperti teknik perawatan jalan dan penanaman pohon di sisi jalan. Kondisi geografis pegunungan juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian dengan penyewaan jasa kuli angkut dan penyewaan kuda. Di sisi lain, administrasi kolonial membuat sistem pembangunan serta perawatan jalan dan jembatan untuk mengoptimalkan pengangkutan hasil pertanian. Beberapa teknik pembangunan jalan dan jembatan diterapkan untuk mengatasi berbagai kondisi lingkungan yang ada di sepanjang jalan Semarang, Kedu, dan Yogyakarta.

This study discusses the ecology of Semarang-Kedu-Yogyakarta road construction by the people during the period 1830 to 1856. The unavailability of navigable rivers for transportation between Semarang and the hinterland left the road as the only option for people. This research utilised the historical method with primary sources from the Arsip Nasional Republik Indonesia, consisting of annual reports archieves from Semarang, Kedu and Yogyakarta, as well as inland roads survey reports of central Java. This study applied a structural-agency approach referred to as the field. Pierre Bourdieu explains that the relationship between different agencies in the same field may generate different practices. Thus, the geographical environment prompted Javanese people to build village road networks and establish their own road maintenance systems, such as preservation techniques and plantation of trees on the side of the road. The mountainous geographical landscape was also utilised by the villagers for livelihoods by providing porters and horse rental service. While the colonial administration instituted a system of constructing and maintaining roads and bridges to optimise the transport of agricultural products. Several road and bridge construction engineering works were applied to overcome the various environmental conditions that existed along the Semarang, Kedu, and Yogyakarta roads."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: UI-Press, 2010
625.7 ASI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>