Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Handayaniputri
"ABSTRAK
Setiap bangunan gedung harus memperoleh Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Suatu bangunan gedung dapat memperoleh SLF apabila bangunan gedung tersebut dinyatakan laik fungsi melalui pengkajian teknis terhadap pemenuhan seluruh
persyaratan teknis bangunan gedung. Salah satu persyaratan untuk memperoleh SLF, yaitu penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik dan pengguna bangunan
gedung mempunyai kewajiban melengkapi pedoman/petunjuk pelaksanaan pemanfaatan dan pemeliharaan/standar operasional prosedur bangunan gedung. Dalam pengembangan standar operasional prosedur pemeliharaan bangunan perlu
dilakukan proses identifikasi mengenai permasalahan yang ada pada manajemen. Untuk menganalisa permasalahan tersebut ditinjau pada salah satu tahapan pemeliharaan yaitu maintenance implementation kemudian akan dianalisa
penyimpangan yang terjadi pada manajemen pemeliharaan dan perawatan.

ABSTRACT
Every building building must getting the sertificate to operate (SLF). A building
can getting the SLF if a building is referred expressed good function pass by
technical assessment to accomplishment of all technical requirements building.
One of requirement for getting the SLF, that is management of building, owner
and user of building under obligation equip guidance/guideline of utilization
execution and maintenance/standard operating procedure of building. In
developing of standard operational procedure building maintenance must be
conducted identification process hits existing problems at management. To
analyse problems is referred [as] evaluated at one of maintenance step that is
maintenance implementation that will be analysed deviation what happened at
maintenance management and treatment."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewini Putritama
"DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia merupakan pusat pemerintahan, pusat ekonomi, dan pusat pendidikan, sehingga pembangunan gedung tinggi meningkat setiap tahunnya. Namun pembangunan fisik yang terus meningkat tanpa diringi dengan peningkatan pemeliharaan akan menyebabkan nilai ekonomi bangunan menurun. Fenomena kerusakan bangunan saat ini sudah banyak terjadi, berdasarkan kenampakan-kenampakan yang terjadi dilakukan identifikasi sedini mungkin mengenai adanya kerusakan-kerusakan yang lain yang dapat menyebabkan efek yang buruk terhadap bangunan. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan adalah faktor pemeliharaan dan perawatan bangunan. Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. Pemeliharaan gedung seharusnya memiliki standar yang jelas dan terencana. Dalam menyusun standar operasional prosedur pemeliharaan dan perawatan dapat menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) agar lebih mudah dipahami dengan mengelompokan setiap komponen bangunan dan berorientasi pada aktivitas secara menyeluruh. Tujuan Penelitian ini untuk mengembangkan SOP Pemeliharaan dan Perawatan berbasis WBS untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan studi literatur, validasi ahli, dan analisa regresi linear. Hasil penelitian menunjukan bahwa SOP Pemeliharaan dan Perawatan berbasis WBS yang dikembangkan berpengaruh dan dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan. Serta diharapkan dapat menjadi referensi SOP bagi pengelola bangunan dalam melaksanakan pemeliharaan dan perawatan bangunan.

DKI Jakarta as the capital city of Indonesia is the center of government, the center of the economy, and the center of education, so the construction of tall buildings increases every year. However, physical development that continues to increase without being accompanied by increased maintenance will cause the economic value of the building to decline. The phenomenon of building damage is currently happening, based on the appearances that occur, identification is carried out as early as possible regarding the existence of other damages that can cause a bad effect on the building. One of the factors that can cause damage to buildings is the factor of building maintenance and care. Building maintenance is an activity to maintain the reliability of the building along with its infrastructure and facilities so that the building is always functional. Building maintenance should have clear and planned standards. In preparing standard operating procedures for maintenance and care, the Work Breakdown Structure (WBS) can be used to make it easier to understand by grouping each building component and being oriented to overall activities. The purpose of this study was to develop a WBS-based Maintenance and care SOP to improve maintenance performance. The method used is a quantitative method with literature studies, expert validation, and linear regression analysis. The results showed that the WBS-based Maintenance and Maintenance SOP that was developed had an effect and could improve the performance of building maintenance. And is expected to be a reference SOP for building managers in carrying out maintenance and building maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindi Ajeng Hadiyanti
"Pengadaan barang cadangan menjadi sangat penting, tidak adanya aturan yang mengaturpersediaan barang cadangan berisiko memperlambat durasi pekerjaan. Pada pekerjaanperawatan dan pemeliharaan gedung pemerintah beberapa kali terjadi keterlambatanyang disebabkan tidak tersedianya barang cadangan ketika dibutuhkan. Tujuan daripenelitian ini untuk membuat standar operasional prosedur dalam pengadaan barangcadangan pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan gedung pemerintah berbasisrisiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Delphi method dan surveiresponden. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan sepuluh Standar OperasionalProsedur SOP Persediaan Barang Cadangan Berbasis Risiko pada Tahap Perencanaan,Pelaksanaan, Pemeliharaan, dan Pengawasan Pekerjaan Pemeliharaan dan PerawatanGedung Pemerintah.

Procurement of reserve goods has become crucial, the absence of procedures managingthe procurement of reserve goods produces risks that will delay a work period. In agovernment building 39 s maintenance work, a number of work delays have happenedcaused by an inadequate amount of procurement of reserve goods when it is needed.The objective of this research is to create a Standard Operational Procedure inprocurement of reserve goods in maintenance government 39 s building risk based. Themethods used in this research are the Delphi method and survei responded. The result ofthis research is the development of ten Standard Operational Procedures SOP of Risk Based Backup Supplies in the Planning, Implementation, Maintenance and SupervisionPhase of Maintenance and Maintenance Works of Government Building. In addition,the form is also obtained to assist the implementation of inventory reserve activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T51662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prisca Anggia Putri
"Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN. Dalam hal pemerintahan, SOP bermanfaat untuk membantu kinerja pemerintah untuk lebih efektif dan efisien dalam pelayanan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan standar prosedur operation untuk pekerjaan perawatan pemeliharaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan di lingkungan gedung negara.
Metodologi yang digunakan yaitu validasi pakar, survei responden dan wawancara dan dianalisa menggunakan analisa risiko. Hasil dalam penelitian ini, terdapat 28 risiko dimana 20 risiko merupakan risiko tinggi dan 8 merupakan risiko yang sedang. Risiko-risiko ini yang akan digunakan dalam pengembangan standar operasi prosedur untuk pekerjaan perawatan dan pemeliharaan dalam gedung negara.

Goverment Building is a building for official purposes that becomes state property and is held with funding source derived from APBN funds. In terms of governance, SOPs are useful to help the government 39 s performance to be more effective and efficient in community service. This study aims to develop standard operating procedures for maintenance work, planning, implementation and supervision in the state building environment.
The methodology used is expert validation, respondent survey and interview and analyzed using risk analysis. The results in this study, there are 28 risks where 20 risks are high risk and 8 is a moderate risk. These risks will be used in the development of standard operating procedures for maintenance and maintenance work within a state building
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darryl Raditya Aribowo
"Jembatan adalah bagian penting dari sistem transportasi di Indonesia dengan total panjang lebih dari 500.000 kilometer di seluruh negeri. Namun, kondisi jembatan semakin menurun dengan cepat, yang mengindikasikan perlunya perawatan dan pemeliharaan. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kementerian PUPR), terdapat penurunan signifikan dalam kondisi jembatan nasional pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2018, yang menunjukkan perlunya pemeliharaan dan rehabilitasi. Untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan rehabilitasi dengan benar, prosedur standar harus dibuat dan diikuti dengan baik selama seluruh proses pemeliharaan atau rehabilitasi. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pekerjaan pemeliharaan dan rehabilitasi adalah penggunaan teknologi, dalam hal ini building information modelling (BIM). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) untuk perawatan dan pemeliharaan jembatan beton menggunakan building information modelling (BIM) guna meningkatkan kinerja pemeliharaan. Hasil penelitian ini menunjukkan keterlibatan BIM dan peningkatan kinerja pemeliharaan yang ditunjukkan oleh indikator SOP.

Bridges are a crucial part of transportation system in Indonesia with a total length of over 500,000 kilometres nationwide. However, bridges condition is rapidly decreasing, implying the need for care and maintenance work. According to The Ministry of Public Works and Public Housing of Republic of Indonesia (Kementerian PUPR), there was a significant decrease in national bridge condition in 2021 compared to 2018, implying the need for maintenance and rehabilitation. To conduct maintenance and rehabilitation works properly, a standardized procedure needs to be made and followed properly throughout the whole maintenance or rehabilitation process. Another factor that could influence maintenance and rehabilitation works is the usage of technology, in this case building information modelling (BIM). This research aims to develop a standard operating procedure (SOP) for concrete bridge’s care and maintenance work using building information modelling (BIM) to improve maintenance performance. The result of this research indicates the involvement of BIM and the improvement in maintenance performance indicated by the indicators of SOP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hera Pratama
"Fenomena robohnya bagian atau komponen struktur dari suatu bangunan gedung dapat menimbulkan kerugian fisik ataupun materil baik bagi pengelola ataupun pengguna gedung tersebut, hal ini dapat terjadi karena belum adanya suatu standarisasi prosedur yang sesuai dengan regulasi pemerintah dalam proses pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur untuk dijadikan pedoman pada proses pelaksanaannya. Sedangkan pada kondisi saat ini, gedung pemerintah sebagai pusat pelayanan publik belum memiliki standar prosedur pemeliharaan dan perawatan komponen struktur seperti yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan prosedur pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur bangunan gedung berbasis risiko, risiko yang dimaksud yaitu risiko yang mempengaruhi durasi setiap aktivitas pekerjaan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa arsip, survey, dan studi kasus. Hasil dari penelitian ini yaitu standar operasional prosedur pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur pada bangunan gedung berbasis risiko sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses pekerjaannya.

The current government building is a building that has a fairly old age, resulting the condition of the building has a lot of damage in various components, for instance mechanical and electrical components. If ignored, these conditions will lead to decrease the quality of the building and may eventually lead to the destruction of the building. Building maintenance and repair work is one of the solutions to maintain the realiability of the building remains functional. However the absence of proper procedures on government buildings in one of the government agencies becomes obstacles to the implementation of the work. This causes maintenance and repair activites to be ineffective and inefficient, in addition to affecting the results obtained. This study aims to develop maintenance and repair procedures for mechanical and electrical components of government building based on risk using Delphis method and questionnaire survey. The results of this research are the development of risk-based procedures used in the preparation of safety plan recommendations so as to improve safety performance in the work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadasyifa Adika Irnandhita
"Gedung sekolah NZEB adalah fasilitas fisik yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan pendidikan serta sudah dirancang dengan konsumsi energi mendekati nol melalui efisiensi energi serta pemanfaatan energi terbarukan. Agar operasional dari gedung sekolah NZEB ini berjalan lancar, terdapat aspek yang krusial untuk dipertimbangkan yaitu pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung NZEB. Aktivitas pemeliharaan dan perawatan dapat memastikan kinerja optimal berdasarkan indikator kemudahan, kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan baik dari sisi bangunan maupun warga sekolah. Tentunya, untuk menunjang aktivitas pemeliharaan dan perawatan gedung NZEB diperlukan pengembangan Standar Operasional Prosedur yang menyesuaikan kebutuhan dan komponen yang ada pada gedung sekolah NZEB. Pada penelitian ini mengacu pada gedung sekolah NZEB yang ada di Jakarta. Dimana pemerintah Provinsi Jakarta sudah memiliki banyak sekolah NZEB, namun kurang dalam segi pemiliharaan dan perawatan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengembangan SOP Administratif secara lanjut  mengenai kegiatan pemeliharaan dan perawatan berbasis WBS. WBS membantu dalam membuat kerangka SOP yang sistematis, dengan mengelola aktivitas pemeliharaan dan perawatan sesuai dengan tahapan kerja utama, yaitu dimulai dari pemeriksaan, pemeliharaan, dan perawatan. SOP ini dikembangkan melalui penyusunan WBS, pembentukan struktur organisasi, penetapan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan, menentukan proses bisnis, menetapkan aktivitas, menegidentifikasi input & output dan durasi serta membentuk alur komunikasi berdasarkan matriks RACI. Dari seluruh komponen tersebut, dapat dijadikan sebuah SOP yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja. Pada penelitian ini juga dilakukan model hubungan antara SOP dengan efisiensi dan efektivitas kinerja pemeliharaan dan perawatan sebagai alat ukur keberhasilan penelitian ini.

The NZEB school building is a physical facility designed to support educational activities while being optimized for nearly zero energy consumption through energy efficiency and the use of renewable energy sources. To ensure the smooth operation of the NZEB school building, a crucial aspect to consider is the maintenance and upkeep of the building. Maintenance and upkeep activities ensure optimal performance based on indicators such as ease of use, comfort, health, and safety, both for the building itself and for the school community. To support these activities, it is necessary to develop Standard Operating Procedures (SOPs) tailored to the needs and components of NZEB school buildings. This study focuses on NZEB school buildings in Jakarta, where the provincial government has established many NZEB schools but faces challenges in terms of maintenance and upkeep. Therefore, this research advances the development of administrative SOPs for maintenance and upkeep activities based on a Work breakdown structure (WBS). The WBS serves as a framework for creating systematic SOPs by organizing maintenance and upkeep activities into key stages: inspection, maintenance, and repair. These SOPs are developed through WBS preparation, organizational structure formation, task and responsibility assignment for each position, business process determination, activity definition, input and output identification, duration setting, and communication flow establishment using a RACI matrix. All these components contribute to the creation of SOPs aimed at improving efficiency and effectiveness in performance. Furthermore, this study models the relationship between SOPs and the efficiency and effectiveness of maintenance and upkeep performance as a metric for measuring the success of this research. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Shafira Nuralifah
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama di sektor transportasi, telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu komponen penting dalam infrastruktur transportasi adalah jembatan, yang menghubungkan dua ujung jalan yang terpisah oleh berbagai kondisi geografis seperti sungai, lembah, dan jurang. Meskipun jumlah jembatan di Indonesia meningkat, sebagian besar jembatan memerlukan pemeliharaan dan perawatan intensif. Pemeliharaan dan perawatan jembatan sangat penting untuk menjaga fungsinya dan mencegah kerusakan serius. Faktor kegagalan pemeliharaan meliputi rendahnya regulasi, standar material, dan pedoman operasional yang buruk. Dengan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeliharaan dan perawatan struktur atas jembatan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta memberikan panduan komprehensif untuk pemilik jembatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip/studi literatur, validasi ahli, dan Metode Delphi. Hasil dari penelitian ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan dan Perawatan Struktur Atas Jembatan Beton Berbasis Work Breakdown Structure (WBS) untuk meningkatkan kinerja SOP pada pemeliharaan dan perawatan jembatan.

Infrastructure development in Indonesia, particularly in the transportation sector, has rapidly progressed in recent years. One of the crucial components in transportation infrastructure is bridges, which connect two ends of a road separated by various geographical conditions such as rivers, valleys, and ravines. Although the number of bridges in Indonesia has increased, most bridges require intensive maintenance and care. Planned bridge maintenance and care are essential to maintain their functionality and prevent serious damage. Maintenance failures are often due to low regulation standards, poor material quality, and inadequate operational guidelines. Developing a Standard Operating Procedure (SOP) for the maintenance and care of bridge upper structures based on a Work Breakdown Structure (WBS) is expected to enhance the SOP's performance and provide more comprehensive guidance for bridge owners in detailing maintenance and care activities. The methods used in this research include archival analysis/literature review, expert validation, and the Delphi Method. The result of this research is a Standard Operating Procedure (SOP) for Maintenance and Care of Concrete Bridge Superstructures based on Work Breakdown Structure (WBS) to improve the SOP's performance in bridge maintenance and care."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Rachma Damayanti
"Peningkatan permintaan air di Indonesia yang dipicu oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan industrialisasi membuat keberlanjutan pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan besar. Bendungan memainkan peran penting dalam mengelola masalah ini, namun banyak bendungan di Indonesia yang belum berfungsi optimal akibat kurangnya pemahaman tentang prosedur pemeliharaan yang efektif. Pemeliharaan bendungan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pemeliharaan pencegahan yang dilakukan secara rutin dan berkala, serta pemeliharaan luar biasa untuk perbaikan kerusakan besar. Prosedur pemeliharaan yang tidak sesuai atau belum terstandarisasi dapat mengurangi efektivitas bendungan dan membahayakan keselamatan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) yang terstruktur dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SOP yang lebih lengkap dan detail terkait pemeliharaan bendungan yang disusun sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 35 Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip, survei, dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan SOP dan work breakdown structure (WBS) yang tepat dapat mempengaruhi kinerja SOP pemeliharaan.

The increasing demand for water in Indonesia, driven by factors such as population growth, urbanization, and industrialization, presents a significant challenge for the sustainability of water resource management. Dams play a crucial role in addressing this issue, but many dams in Indonesia are not operating optimally due to a lack of understanding of effective maintenance procedures. Dam maintenance is divided into two types: preventive maintenance, which is conducted routinely and periodically, and extraordinary maintenance for major repairs. Maintenance procedures that are not properly standardized or aligned can reduce the effectiveness of the dams and pose safety risks to surrounding communities. Therefore, it is essential to develop structured and standardized Standard Operating Procedures (SOP) in accordance with government regulations. This study aims to develop a more complete and detailed SOP for dam maintenance, prepared in accordance with the Regulation of the Minister of PAN-RB No. 35 of 2012. The methods used in this research are archive analysis, surveys, and case studies. The results show that the development of appropriate SOPs and Work Breakdown Structure (WBS) can improve the performance of maintenance SOPs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riany Aldesty
"ABSTRAK
Bangunan gedung pemerintah membutuhkan pemeliharaan dan perawatan guna memperpanjang usia bangunan sehingga pelayanan kepada masyarakat secara tidak langsung dapat terpenuhi. Anggaran dikeluarkan tiap tahun oleh pemerintah untuk memelihara dan merawat bangunan, akan tetapi dalam melaksanakan pemeliharaan dan perawatan belum ada Sistem Manajemen Mutu yang menjadi dasar pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Manajemen Mutu yang berbasis risiko pada proses pemeliharaan dan perencanaan pekerjaan perawatan di Gedung Pemerintah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Delphi method dan survei responden. Dengan variable risiko yang paling dominan dipilih menggunakan kusioner dan dianalisa menggunakan SPSS agar mendapatkan hasil yang akurat. Hasil penelitian ini berupa Standar Operasional Prosedur dan Instruksi Kerja berbasis risiko yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja laik fungsi gedung dalam manajemen pemeliharaan dan perawatan gedung. Terdapat struktur organisaasi dan jobdesk lembaga X dengan 9 proses bisnis, 89 aktivitas berserta input dan output terkait, 11 risiko tertinggi dengan 29 tindakan pengembangan.

ABSTRACT
Government buildings require maintenance and repair to extend the life of the building so that services to the community can be indirectly met. The budget is issued annually by the government to maintain and repair the building, but in carrying out maintenance and repair there is no Quality Management System which is the basis of maintenance and repair of government buildings. This study aims to develop a Quality Management System Risk Based in the maintenance and planning repair process in Government Building. Method used in this research is Delphi method and respondent survey. The most dominant risk variables selected using questioner and analyzed SPSS. The results of the research is Standard Operation Procedures and Work Instructions risk based can improve the quality and performance of building function in the management and repair of buildings with renewable methods. Be found the organization and jobdesk of institution X, which has 9 process busniss, 89 activities with input and output related, 11 highest risks with 29 action risk based QMS Development"
2018
T50723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>