Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismiyati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiek Sri Redjeki
"Aturan pencampuran yang diperkenalkan oleh Holderbaum dan Gmehling yang menggabungkan kelebihan metode kontribusi gugus (modified UN/FAG) dan kelebihan pendekatan koefisien fugasitas (q>) yang dapat digunakan untuk suhu dan tekanan tinggi, telah menunjukkan kemampuannya untuk memprediksi data sistim yang sangat tidak ideal, seperti untuk fluida polar - non polar. Mereka menggabungkan metode modified Unifac ke dalam parameter persamaan keadaan Soave-Redlich-Kwong dengan sebuah mixing rule yang sederhana menjadi suatu metode yang disebut Predictive Soaye-Redlich-Kwong (PSRK). Hasil perhitungan tekanan gelembung memberikan petunjuk bahwa metode PSRK memberikan perbaikan yang penting dibandingkan pendekatan koefisien aktivitas tradisional (8- UNIFAC) yang menggunakan koefisien virial kedua untuk memperoleh koefisien fugasitas fase uap. Keberhasilan yang perlu dicatat adalah kemampuan PSRK menghitung kesetimbangan uap-cair dengan akurat tanpa menggunakan parameter interaksi biner, yang ditunjukkan dengan perubahan persen deviasi absolut rata-rata (PDAR) antara 0.6556%- 8.6404% tanpa parameter interaksi biner dan 0.404%- 6.478% dengan parameter interaksi biner.

Mixing rules proposed by Holderbaum and Gmehling, combining the advantages of group contribution method (UN/FAG), and of fugacity coefficient ( f!J) approach applicable to high pressures and temperatures, has been shown to be suitable to highly non-ideal systems such as non-polar and polar fluids. They incorporated UN/FAG into the a parameter of the Soave-Redlich-Kwong equation of state through a simple mixing rule as a method called Predicitve SRK (PSRK). Bubble point calculation results indicate that the PSRK method give significant improvement over the traditional activity coefficient approach (UNIFAG-B) employing second virial coefficient to generate vapor phase fugacity coeffcient. The noteworthy feature of the PSRK approach is accuracy of the vapor-liquid equilibria calculations without using binary interaction parameter, with average absolute pressure deviation (AAPD) is 0.6556% - 8.6404% without binary interaction pa~meter and 0.404% - 6.478% with it .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Ariatmi N.
"Penggunaan persamaan keadaan kubik untuk memprediksi perilaku Kesetimbangan Fase Cair-Uap, saat ini sudah banyak dilakukan. Pengembangan aturan pencampuran untuk perhitungan kesetimbangan cair-uap yang antara lain diusulkan oleh Huron-Vidal, Michelsen, Heidemann-Kokal dan Wong-Sandler adalah dengan menggabungkan pendekatan Koefisien Aktivitas (y) dan Koefisien Fugasitas (co). Wong-Sandler mengaplikasikan perhitungan Kesetimbangan Uap-Cair tersebut dengan menggunakan pendekatan y-rp dan Persamaan Keadaan Peng-Robinson.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Aturan pencampuran Wong-Sandler dapat digunakan untuk memprediksi kesetimbangan fase cair-uap sistem tidak ideal pada rentang suhu dan tekanan yang luas (343-473 K dan tekanan rendah sampai dengan 40 bar). Aturan Pencampuran Wong-Sandler yang menghubungkan dengan persamaan NRTL 6 parameter (A12,A21,B12,B21,a12, dan k12) bersifat fleksibel dan memberikan hasil yang lebih akurat (PDAR P bervariasi dad 0.7 %- 16.0 %) dibandingkan dengan aturan pencampuran van der Waals (PDAR P bervariasi dari 2 %-39 %) dan aturan pencampuran Wong-Sandler 5 parameter (A12,A21,B12,B21, dan a12) . Sedangkan prediksi kesetimbangan fase sistem tidak ideal dengan Persamaan Vidal kedua korelasi NRTL (B-NRTL) memberikan hasil PDAR P yang baik yaitu bervariasi dari 0.5% - 2.9 % pada suhu rendah.
Suatu metoda termodinamika diuji kemampuannya, disamping didalam memprediksi Kesetimbangan Cair-Uap juga didalam mengevaluasi sifat thermodinamika yang lain (entalpi, kapasitas panas, dan entropi). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa meskipun Aturan pencampuran Wong-Sandler memberikan hash yang balk di dalam memprediksi Kesetimbangan fase cair-uap sistem tidak ideal dibandingkan dengan aturan pencampuran van der Waals, tetapi masih harus dipertimbangkan jika akan digunakan untuk perhitungan entalpi ekses, hal ini disebabkan karena adanya ketergantungan yang kompleks dan implisit dad term a dan b persamaan keadaan terhadap suhu dan pada model ekses Gibbs yang digunakan, sehingga akan memberikan perilaku entalpi ekses yang tidak konsisten. Sedangkan dengan menggunakan persamaan keadaan virial kedua dengan korelasi NRTL (B-NRTL) memberikan hash yang baik pada suhu yang relatif rendah dengan penyimpangan bervariasi dari 4.3 J/mol- 934.3 J/mol.

Application of cubic equation of state for predicting of vapor liquid equilibrium (VLE) behavior, have been used. Development of mixing rule for calculation of VLE proposed by Huron-Vidal, Michelsen, Heideman-Kokal and Wong-Sandler is combining activity coeffisient ()) and fugacity coeffisient (q) approach. Wong-Sandlerhas applied 7- p approach for VLE calculation dan used Peng-Robinson equation of state.
The result of Wong-Sandler mixing rule has been shown to be suitable to predict VLE non-ideal system at high pressure and temperature. Wong-Sandler mixingrule correlated with NRTL model 6 parameters (A12,A21,B12,B21,a12, dan k12) flexible and to give result more accurate with average absolute pressure deviation (MPD) is 0.7 %-1 & 0 % than van der Waals mixing rule with AAPD is 2 %-39 % and Wong-Sandler mixing rule 5 parameters (A12,A21,B12,B21, dan a12). For prediction VLE of non-ideal system used second viral equation with NRTL correlation (B-NRTL) has good result, at low temperature with AAPD is 0.5% - 2.9 %.
A thermodynamic method are tested with regard to their ability to predict VLE and for an evaluation of derived thermodynamic properties (enthalpies, heat capacities, and entropies) The result of excess enthalpies calculation has been shown, although the Wong-Sandler mixing rule to give better result than van der Waals mixing rule to predict VLE non-ideal system , but must be considered to excess enthalpies calculation. Because of the complex dependency of a and b term equation of state in temperature and the choise of Gibbs excess model being used, so give inconsistent excess enthalpies behavior. For using second virial equation with NRTL correlation (B-NRTL) give the good result at low temperature with deviation is 4.3 J/mol- 934.3 J/mol.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Kamarza Mulia
"ABSTRAK
Penelitian yang dilaporkan mengambil judul "Evaluasi Aturan Pencampuram gE/EOS dan implementasinya pada simulasi kolom distilasi untuk campuran tak-ideal: Prototipe awal sebuah simulator kolom distilasi". Hasil penelitian tahun pertama adalah evaluasi final pencampuran gE/EOS untuk parameter persamaan keadaan meliputi aruran pencampuran yang diusulkan Holderbaum dan Gmehling, Wong dan Sandler, serta Twu an Coon. Urutan akurasi hasil perhitungan berdasarkan aturan pencampuran adalah Holderbaum clan Gmehling > Twu dan Coon > Wong dan Sandier. Selain realtif akurat, aruran pencampuran Holderbaum dan Gmehling yang terinregrasi dengan persamaan keadaan PSRK {Predictive-Soave-Redlich-Kwong} lebih mudah digunakan karena parameter interaksi biner yang telah dioptimasi untuk representasi kesetimbangan fasa cair-uap dan telah rersedia sebagai sebuah database. Hal ini sesuai dengan kondisi di Indonesia karena rata-rma pengguna tidak mempunyai akses ke data kesetimbangan fasa eksperimenral.
Modul simulasi kolom distilasi yang diFoktiskan pada aplikasi metode Newton-Raphson seperti yang diusulkan Naphtali dan Sandholm telah diimplementasikan pada kasus reboiled stripper untuk pemisahan campuran hidrokarban ringan Hasil awal menunjukkan bahwa masalah konvergensi karena perbedaan tingkat kebesaran (order of magnitude) dapat diatasi dengan menggunakan faktor skala pada neraca energi, dan dampak osilasi selama iterasi dapat diatasi dengan menggunakan Faktor redaman. Penelitian pada tahun kedua akan melanjutkan implementasi dan uji metode koreksi simultan dan inregresi modul disrilasi dengan modul termodinamika untuk dijadikan suatu piranti lunak simulator kolom distilasi sederhana untuk campuran fluida kompleks (non-polar dan polar). "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gazi, Orhan
"This book explains the philosophy of the polar encoding and decoding technique. Polar codes are one of the most recently discovered capacity-achieving channel codes. What sets them apart from other channel codes is the fact that polar codes are designed mathematically and their performance is mathematically proven.
The book develops related fundamental concepts from information theory, such as entropy, mutual information, and channel capacity. It then explains the successive cancellation decoding logic and provides the necessary formulas, moving on to demonstrate the successive cancellation decoding operation with a tree structure. It also demonstrates the calculation of split channel capacities when polar codes are employed for binary erasure channels, and explains the mathematical formulation of successive cancellation decoding for polar codes. In closing, the book presents and proves the channel polarization theorem, before mathematically analyzing the performance of polar codes."
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20501326
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Priotomo Rahardjo
"Penurunan tingkat produksi rokok sebagai akibat permasalahan kesehatan yang ditimbulkannya dapat mengganggu kesejahteraan petani tembakau di Indonesia. Untuk itu diperlukan alternatif pemanfaatan tembakau mengingat senyawa-senyawa kimia yang dikandungnya dapat digunakan sebagai bahan baku produk alternatif. Pemisahan yang lebih berdaya guna dilakukan dengan berbagai pelarut seperti pelarut semi polar dan polar. Oleh karena itu, penelitian mengenai pemisahan ekstrak Nicotiana tabaccum L. menjadi fraksi-fraksi yang terpisah akan bermanfaat dalam menyiapkan bahan-bahan baku tersebut. Penelitian ini menggunakan bahan ekstrak daun Nicotiana tabaccum L. yang didapatkan melalui proses ekstraksi refluks ethanol. Ekstrak yang telah dianalisis kemudian difraksinasi menggunakan alat kromatografi kolom yang dialiri pelarut semi polar ethyl acetate dan polar ethane secara berurutan. Senyawa kimia tersebut kemudian dikarakterisasikan menggunakan HPLC. Kemudian, data yang telah didapatkan digunakan untuk mencari koefisien pemisahan pada dua komponen utama Nicotiana tabaccum L., yaitu Nikotin kN pada Fraksi Virginia 1 Ethyl Acetate sebesar 0,075; Fraksi Virginia 2 Ethyl Acetate sebesar 0,037; dan Fraksi Virginia 3 Ethyl Acetate sebesar 0,043. Sedangkan, koefisien pemisahan nikotin pada Fraksi Bligo 6 Etanol sebesar 0,020. Koefisien pemisahan Indole kI pada fraksi virginia dan fraksi bligo didapatkan hasil negatif dikarenakan senyawa indole tidak terdeteksi pada uji HPLC.

The decline in cigarette production as the solution of health problems can interfere with the welfare of tobacco farmers in Indonesia. So it is required to utilize the alternatives use of tobacco with chemical compounds inside it, as the raw material for producing alternative product. Fractionation and characterization is one of the method that is efficient in separating chemical compounds from plant extracts. This method has never been used for Nicotiana tabaccum L. extract using semipolar and polar solvents. This study begins with preparing Nicotiana tabaccum L. extract ingredients obtained through reflux ethanol extraction process. Extracts were analyzed by HPLC which serves to determine the chemical compounds in tobacco extract qualitatively. Extract that has been analyzed, then fractionated using column chromatography with semi polar ethyl acetate and polar ethane solvents sequentially. Chemical compounds from tobacco extracts will be dissolved in accordance with the polarity of each solvents. The chemical compound is then characterized using HPLC in quantitative and qualitative. Then, the data that has been obtained is used to find the partition coefficient of three main components in Nicotiana tabaccum L., which is Nicotine kN in Virginia 1 Ethyl Acetate fraction at 0.075 Virginia 2 Ethyl Acetate fraction at 0.037 And Virginia 3 Ethyl Acetate fraction at 0.043. Meanwhile, the coefficient of nicotine separation in Bligo 6 Ethanol fraction is 0,020. Indole coefficient of separation kI at virginia fraction and bligo fraction was negative because indole compound was not detected on HPLC test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini
"ABSTRAK
Keracunan Pb merupakan masalah kesehatan dunia dan environmental disease utama. Untuk mengatasi akumulasi Pb dalam tubuh, pengurangan nefrotoksisitas Pb sangat penting dilakukan.
Penelitian ini bertujuan mempelajari kemungkinan penggunaan bawang putih rancangan acak lengkap, terhadap 20 ekor tikus putih jantan, galur Wistar. Digunakan bawang merah (Allium ascalonicum) sebagai pembanding. Kelompok kontrol (I). diberi 1 mL aquades/100 g BB/hari selama 31 hari; Kelompok II diberi air dengan jumlah yang sama selama 15 hari, dan pada hari ke 16 diberi Pb asetat 20 mg/100 g BB/hari selama 16 hari. Kelompok II dan IV, masing-masing diberi sari bawang merah dan sari bawang putih, 1 g/100 g BB/hari selama 15 hari, dan pada hari ke 16, 30 menit sesudahnya diberi Pb asetat 20 mg/100 g BB/hari selama 16. Kadar ureum dan kreatinin plasma sebagai parameter fungsi ginjal.
Kadar ureun plasma antar kelompok perlakuan tidak berbeda bermakna (p>0,05). Sebaliknya, kadar kreatinin plasma keompok II meningkat bermakna (P<0,05), kelompok III dan IV menurun bermakna (p<0,05). Dengan demikian, bawang merah dan bawang putih berpotensi mengurangi nefrotoksisi Pb.
Pada nefrotoksisin Pb, Pb ginjal meningkat dan terjadi stres oksidatif. Bawang putih digunakan secara luas sebagai bahan alam dan berkhasiat obat, sehingga dipelajari potensi dan mekanisme proteksinya terhadap nefrotksisitas Pb. Desain penelitian, jumlah, dan jenis tikus sama.
Kelompok kontrol (I), diberi 0,1 mg CMC/100 g BB/hari, selama 31 hari. Kelompok II, diberi CMC dengan jumlah yang sama selama 15 hari, dan pada hari ke 16 diberi Pb asetat 20 mg/100 g BB / hari selama 16 hari. kelompok III dan IV, masing-masing diberi sari bawang putih dalam fraksi semi polar dna polar, 1 g/100 g BB/hari, selama 15 hari, dan pada hari ke 16, 30 menit sebelumnya diberi Pb asesat 20 mg/100 g BB/hari selama 16.
Mekanisme proteksi bawang putih diteliti dengan mengukur kandungan Pb, senyawa bergugus SH, MDA dan OH jaringan ginjal.

Pada kelompok II, kandungan Pb meningkat bermakna (p<0,05) mengakibatkan penurunan kadar senyawa bergugus SH bermakna (p<0,05). Sementara itu, kadar OH dan MDA meningkat bermakna (p<0,05). Sebaliknya kelompok III dan IV, kadar Pb menurun bermakna (p< 0,05) dan kadar senyawa bergugus SH meningkat bermakna (p<0,05). Sementara itu, kadar OH dan MDA menurun bermakna (p<0,05). Pengurangan nefrotoksisitas Pb terlihat dari penurunan bermakna kadar kreatinin plasa (p<0,05). Hasil uji in vitro, daya khelat senyawa bergugus SH sari bawang putih sebanding dengan kadar senyawa bergugus SH.
Dengan demikian, terbukti potensi antioksidan fraksi sei polar dan polar sari bawang putih mengurangi nefrotoksisitas PB."
2006
D639
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>