Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Musafa
"Dalam tesis ini dikemukakan suatu metode baru dan sederhana untuk melakukan estimasi tahanan rotor pada pengendali vektor sebagai kompensasi atas kenaikan tahanan rotor motor induksi yang diakibatkan oleh meningkatnya temperatur setelah motor beroperasi pada pengendalian tanpa sensor kecepatan. Estimasi dilakukan dengan cara mengkompensasi sinyal kesalahan hasil perbandingan antara arus magnetisasi yang diperoleh dari fluks model dan arus magnetisasi yang diperoleh dari model observer dengan menggunakan konsep pengendali IP. Model motor induksi dibuat dalam kerangka acuan stator dengan parameter arus stator dan fluks rotor, pengendali yang digunakan adalah pengendali vektor arus, dan estimasi model motor induksi tanpa sensor kecepatan menggunakan metode Full Order Observer. Simulasi dilakukan untuk pengendalian motor tanpa sensor kecepatan dengan tahanan rotor tetap dan pengendalian motor dengan variasi kenaikan tahanan rotor 100%, 150% dan 200% dari nilai awal tahanan rotor menggunakan diagram blok Simulink Matlab 6.50 dan C-MEX S-Function. Dari hasil simulasi terlihat bahwa IP estimator dengan konstanta Kp sebesar 0.469 dan Ki sebesar 0.331 dapat bekerja dengan baik untuk mengkompensasi kenaikan tahanan rotor sampai 200%.

This thesis proposed a new simple method for estimation the rotor resistance at vector control as compensation for increasing of rotor resistance in sensorless induction motor control which resulted by increasing of temperature after motor operate. Estimate done by compensation of error signal between magnetization current obtained by the flux model and magnetization current obtained by observer model using concept of IP controller. Model motor made in stator reference frame with parameter stator current and rotor flux, controller is current vector control, and rotor speed estimation use full order observer. Simulation conducted for sensorless motor control with constant rotor resistance and sensorless motor control with increasing of rotor resistance for 100%, 150% and 200% variation use Simulink of Matlab 6.50 and C-MEX S-function. The simulation result, it can be seen that IP estimator by Kp 0.469 and Ki 0.331 can work better for compensation the rotor resistance increasing until 200%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T38914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Musafa
"Dalam makalah ini dikemukakan suatu metode baru dan sederhana untuk melakukan estimasi tahanan rotor pada pengendali vektor sebagai kompensasi atas kenaikan tahanan rotor motor induksi yang diakibatkan oleh meningkatnya temperatur setelah motor beroperasi pada pengendalian tanpa sensor kecepatan. Estimasi dilakukan dengan cara mengkompensasi sinyal kesalahan hasil perbandingan antara arus magnetisasi yang diperoleh dari fluks model dan arus magnetisasi yang diperoleh dari model observer dengan menggunakan konsep pengendali IP . Model motor induksi dibuat dalam kerangka acuan stator dengan parameter arus stator dan fluks rotor, pengendali yang digunakan adalah pengendali vektor arus, dan estimasi model motor induksi tanpa sensor kecepatan menggunakan metode Full Order Observer. Simulasi dilakukan untuk pengendalian motor tanpa sensor kecepatan dengan tahanan rotor tetap dan pengendalian motor dengan variasi kenaikan tahanan rotor 100%, 150% dan 200% dari nilai awal tahanan. Dari hasil simulasi terlihat bahwa IP estimator dengan konstanta Kp sebesar 0.469 dan Ki sebesar 0.331 dapat bekerja dengan baik untuk mengkompensasi kenaikan tahanan rotor sampai 200%.

This paper proposed a new simple method for estimation the rotor resistance at vector control as compensation for increasing of rotor resistance in sensorless induction motor control which resulted by increasing of temperature after motor operate. Estimate done by compensation of error signal between magnetization current obtained by the flux model and magnetization current obtained by observer model using concept of IP controller. Model of motor made in stator reference frame with parameter stator current and rotor flux, controller is current vector control, and rotor speed estimation use full order observer. Simulation conducted for sensorless motor control with constant rotor resistance and sensorless motor control with increasing of rotor resistance for 100%, 150% and 200% variations. From the simulation results, it can be seen that IP estimator by gain constants Kp of 0.469 and Ki of 0.331 can work better for compensation the rotor resistance increasing until 200%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fery
"Umumnya kecepatan dari motor diukur dengan menggnnakan sensor kecepatan sedangkan posisi rotor didapat dari integral kecepatan. Akan tetapi keterbatasan kemampuan perangkat keras dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk implementasi dan perawatan sensor yang dignnakan mendorong untuk dicarinya metode yang dapat mengeliminasi perangkat keras tersebut Pada skripsi ini dibahas tentang simulasi dan perancangan estimasi kecepatan pada motor induksi dengan menggunakan full order obsever. Model motor yang digunakan adalah model dalam kerangka acuan stator dengan pengendalian vektor arus motor induksi dalam kerangka acuan flnks rotor. Varlabel yang diestimasi oleh observer adalah arus stator dan fluks rotor sedangkan kecepatan rotor diestimasi berdasarkan teori Lyapunov. Perancangan dan simulasi estimasi kecepatan pada motor induksi tanpa sensor kecepatan dengan full order observer ini menggunakan program C-MEX Stunction pada Matlab/Simulink versi 6.5. Analisa dilakukan pada sistem yang menggunakan fluks model dengan sistem tanpa fluks model Hasil simulasi menunjukkan nilai variabel yang diestimasi telah sesuai dengan nilai aktualnya walaupun masih terdapat kesudahan karena itu diajukan dua usulan untuk meminimalkan kesalahan estimasi, yaitu perbaikan kesudahan estimasi dengan variasi konstanta k pada gain observer dan perbaikan kesudahan estimasi dengan kompensasi arus. Perbandingan analisa simulasi menunjukkan variasi konstanta k pada gain observer tidak memberikan perbaikan, hanya kompensasi arus dq pada reduced order observer memberikan perbaikan yang signifikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Nyoman
"Dalam penggunaan motor induksi tiga phasa, informasi mengenai kecepatan motor sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan kecepatan motor. Sensor kecepatan yang biasa digunakan mempunyai keterbatasan dalam hal resolusi dan biaya pembelian yang mahal. Oleh sebab itu diperlukan metode lain untuk menentukan kecepatan motor guna menggantikan penggunaan sensor kecepatan tersebut. Dalam skripsi ini dibahas mengenai perancangan dan simulasi estimasi kecepatan rotor pada motor induksi tiga phasa tanpa sensor kecepatan dengan menggunakan observer pada kerangka acuan rotor. Observer ini digunakan untuk mendapatkan estimasi arus stator dan fluks rotor yang kemudian akan digunakan untuk estimasi kecepatan rotor. Dengan metode ini diharapkan dapat menggantikan penggunaan sensor kecepatan tersebut.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan didapatkan bahwa observer pada kerangka acuan rotor ini dapat digunakan untuk mengestimasi kecepatan rotor pada motor induksi tiga phasa tanpa sensor kecepatan. Nilai konstanta gain observer yang memberikan hasil estimasi yang terbaik adalah k = 0,9. Nilai konstanta proporsional dan integrator pada persamaan estimasi kecepatan (speed estimator) yang terbaik berdasarkan hasil simulasi adalah kp = 1,3 dan ki = 20. Dalam skripsi ini juga dilakukan perbaikan kesalahan estimasi dengan menggunakan metode kompensasi arus stator sumbu d dan sumbu q. Berdasarkan hasil kompensasi didapatkan bahwa kompensasi dapat mengurangi kesalahan estimasi kecepatan rotor yang terjadi meskipun pengaruhnya sangat kecil dalam mengurangi kesalahan estimasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Martin Suciadi
"Dewasa ini, motor induksi merupakan jenis motor yang paling sering digunakan karena berbagai keuntungan yang dimilikinya. Akan tetapi, penggunaan sensor kecepatan pada motor induksi seringkali kurang menguntungkan, karena selain membutuhkan biaya yang lebih besar, juga seringkali sensor yang digunakan terbatas kemampuannya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan vektor kontrol menjadi amat menguntungkan untuk mengendalikan motor induksi. Dan untuk mereduksi sensor kecepatan, maka digunakan observer, untuk mengestimasi kecepatan dari motor. Observer yang digunakan biasanya berada pada sumbu alfa-beta, dan hal ini menimbulkan kesulitan ketika hendak dilakukan kompensasi atau perbaikan, karena bagian pengendali, dekopling dan fluks model berada dalam sumbu direct-quadrature (DQ). Oleh karena itu di dalam skripsi ini diajukan metode pengestimasian kecepatan motor induksi dengan menggeser observer ke sumbu dq.
Model motor yang digunakan berada dalam kerangka acuan stator dan rotor fluks oriented control. Model motor aktual yang digunakan tetap berada dalam sumbu alfa-beta, sedangkan observer menggunakan persamaan model motor dalam sumbu dq. Hal ini juga membuktikan bahwa penggunaan model motor yang berbeda antara aktual dan estimasi dapat dilakukan. Perancangan dan simulasi pada skripsi ini menggunakan program C-MEX S-function pada Matlab/Simulink versi 6.5. Dengan digesernya observer ke sumbu dq, maka kompensasi arus yang dilakukan menjadi lebih mudah. Observer yang digunakan berupa full order observer dan reduced order observer. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa penggunaan full order observer memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan reduced order observer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Wijoyo
"Dalam pengoperasiannya, motor induksi membutuhkan suatu metode pengendalian agar dapat bekerja dengan kinerja yang baik. Banyak metode pengendalian untuk motor induksi yang telah dikembangkan, yang paling umum digunakan adalah penggunaan pengendali PI, IP, dan decoupler. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan pengendali konvensional tersebut masih memiliki performa pengendalian yang kurang baik Oleh karena itu pada skripsi ini, akan dilakukan aplikasi metode Simple Adaptive Control (SAC) dengan Artificial Neural Network (ANN) untuk pengendalian vektor arus dan pengendalian kecepatan rotor pada motor induksi. Model pengendali dinyatakan dalam kerangka acuan rotor (sumbu-dq), sedangkan model motor dinyatakan dalam kerangka acuan stator (sumbu-ab), dengan menggunakan state variable berupa arus stator dan fluks rotor.
Pada skripsi ini, akan dilakukan simulasi metode SAC dengan ANN untuk pengendalian vektor arus dan pengendalian kecepatan rotor pada motor induksi untuk menverifikasi performa pengendaliannya, yaitu kemampuan output dari plant untuk dapat mengikuti output dari model referensi. Dalam perancangan pengendali menggunakan metode SAC dengan ANN untuk motor induksi ini, tidak perlu dilakukan sintesa decoupler untuk tujuan mengeliminasi interaksi antar input. Terlebih lagi, juga akan dilakukan simulasi pengendalian dengan menggunakan metode konvensional, yaitu pengendali IP, PI, dan decoupler. Hal ini dilakukan untuk keperluan perbandingan. Setelah menguji dan menverifikasikan hasil dari simulasi, pengendali dengan menggunakan metode SAC dengan ANN memiliki performa pengendalian yang lebih baik dibandingkan dengan pengendali yang menggunakan metode konvensional."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Gustianto
"ASBTRAK
Pengendalian motor induksi tiga phasa untuk aplikasi kendaraan listrik
dapat dilakukan dengan penggunaan sensor seperti tacho-generator sebagai umpan
balik kecepatan motornya dan sebagai pengukur posisi rotornya digunakan sensor
encoder. Namun penggunaan sensor kecepatan dan sensor posisi memiliki
keterbatasan dalam hal resolusi dan harga yang mahal serta meningkatkan biaya
perawatan. Oleh sebab itu untuk meniadakan penggunaan sensor (sensorless) pada
motor induksi tiga phasa diajukan metode vektor kontrol dimana estimasi
kecepatan didapatkan dengan menggunakan speed adaptive observer. Metode
vektor kontrol yang digunakan adalah field oriented control dengan estimasi
kecepatan digunakan speed adaptive observer. Dari hasil simulasi ini akan
dibandingkan dengan hasil percobaan yang telah dilakukan sebelumnya merujuk
pada tesis Feri Yusivar (2003) ?Study on Energy Saving in Electrical Drive
System? dimana metode pengestimasian kecepatan yang digunakan pada
percobaan yang telah dilakukan sebelumnya adalah dengan modified observer.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa antara simulasi dengan percobaan
menunjukkan hasil yang sama dan kondisi ini dapat terpenuhi jika kecepatan
estimasi selalu lebih besar dibandingkan dengan kecepatan aktual motor.

ABSTRACT
Control of three phase induction motors for electric vehicle applications
can be done with the use of sensors such as a tacho-generator and for rotor
posisiton can be measured by using encoder. However, the use of the speed sensor
and position sensors have limitations in terms of resolution and a high price and
increasing maintenance costs. Therefore, to eliminate the use of sensors in a three
phase induction motor (sensorless), vector control method where the speed
estimation obtained using the observer, have been proposed. Vector control
method that have been used is field oriented control and to estimate the motor
speed is used with speed adaptive observer. From these simulation results are
compared with experimental results, where the method of estimating the speed in
experiment is a modified observer. From this simulation showed the same
phenomenon with experimental result. The controller can works properly if the
estimated speed is always greater than the actual speed of the motor."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42168
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Attha Surya Dharma
"Penggunaan Motor Induksi di dalam perindustrian sangat banyak dibandingkan dengan motor lainnya, yang dikarenakan karena harga dan kemudahan operasinya. Banyaknya aplikasi yang menggunakan motor induksi menyebabkan cukup banyak research mengenai pengendalian motor induksi agar dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Salah satunya adalah dengan menggunakan pelemahan medan atau 'Field Weakening'. Dengan metode ini maka motor dapat beroperasi dalam kecepatan diatas kecepatan dasar motor. Pada perancangan sistem kendali 'Field Weakening' digunakan Observer untuk melakukan estimasi kecepatan motor induksi. Penggunaan observer ini diharapkan untuk mereduksi penggunaan sensor kecepatan, yang tentu saja dapat menekan biaya.
Pemodelan motor induksi tiga phasa dan Observer dilakukan dalam kerangka acuan direct-quadrature (DQ), ini ditujukan agar tidak diperlukan lagi melakukan banyak transformasi, karena bagian pengendali, fluks model, serta banyak besaran lainnya yang berada pada sumbu dq. Hasil simulasi dengan C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 menunjukkan bahwa penggunaan observer memiliki unjuk kerja yang baik dalam sistem kendali 'Field Weakening'."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurasih Asriningtyas
"DTC (Direct Torque Control) atau pengendalian torsi langsung merupakan teknik pengendalian torsi motor dengan respon yang cepat. Pada DTC, pengendalian torsi dan fluks dilakukan dengan menggunakan histeresis komparator yang membandingkan nilai estimasi dan acuan dari torsi elektromagnetik dan fluks stator. Nilai torsi dan fluks stator estimasi dihitung berdasarkan variabel model motor seperti arus stator dan tegangan stator. Keluaran dari komparator yaitu status kondisi torsi dan fluks stator, bersama posisi fluks stator digunakan untuk menentukan vektor tegangan switching untuk inverter sumber tegangan tiga fasa. Pada skripsi ini dibahas tentang simulasi dan perbandingan perancangan estimasi model tegangan yang hanya membutuhkan pendefinisian resistansi stator yang tepat dan estimasi model arus yang membutuhkan estimasi kecepatan motor yang tepat. Model motor yang digunakan untuk kedua estimasi adalah model dalam kerangka acuan stator. Estimasi model arus dilakukan dengan perancangan full order observer dan estimasi kecepatannya menggunakan teori Lyapunov. Analisa dilakukan dengan membandingkan hasil kedua model untuk pengendalian torsi dan fluks dengan implementasi pengendali kecepatan menggunakan atau tanpa menggunakan sensor kecepatan pada motor induksi tiga fasa. Untuk menjamin kestabilan dan operasi yang baik, periode waktu sampling yang dibutuhkan harus ditentukan sekecil mungkin, yang berarti menunjukkan perhitungan fluks stator dan torsi yang tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uno Bintang Sudibyo
"ABSTRAK
Motor induksi tiga fasa dapat dikendalikan seperti motor arus searah menggunakan prinsip orientasi fluks dengan pengendalian torsi yang dihasilkan dan fluks medannya secara terpisah. Dimodelkan dengan persamaan-persamaan motor dalam kerangka acu stator, motor induksi tiga fasa dapat dianalisis kondisinya saat transien. Dengan pengendalian torsi langsung, kesalahan pada torsi yang dihasilkan dapat diperkecil, sehingga unjuk kerja motor dapat diperbaiki.

ABSTRACT
Three-phase induction motors can be controlled as DC motors using flux-oriented principles, with separately controlled produced torque and field flux. Modelled using stator reference frame equations. With the direct torque control method, produced torque errors will be smaller, resulting in better motor performance."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>