Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyono
"PT. TELKOM DIVRE V Jawa Timur pada akhir tahun 1999 mengenalkan teknologi PCS CDMA di Indonesia. Teknologi yang dipakai adalah PCS CDMA IS-95 yang beroperasi pada spectrum 1,9 GHz. Pada awalnya proyek ini ditujukan untuk melayani pelanggan sebagai altematif jaringan akses melalui akses radio (wireless local loop atau WLL) untuk mengatasi perkembangan kota Surabaya dan sekitarnya yang berkembang dengan cepat yang tidak dapat dilayani dengan jaringan akses tembaga secara cepat. Dalam perkembanganya dan untuk mengantisipasi peluang kedepan, TELKOM mengajukan permintaan lisensi frekuensi barn untuk mengoperasikan CDMA pada spectrum 1865-1880 MHz dan 1945-1960 MHz. Selain itu, peruntukkan WLL yang pada mulanya hanya untuk pelanggan fixed (jaringan akses pengganti kabel), dikembangkan sebagai jaringan wireless dengan kemampuan mobile sebagai antisipasi perkembangan bisnis wireless, sehingga dikenalkanlah apa yang disebut dengan layanan fixed-mobile telepon. Sebagai produk barn, PCS CDMA ini ditawarkan kepada pelanggan di Surabaya dengan nama CPhone. Dengan pernbahan tersebut tentunya membawa dampak pada struktur bisnis TELKOM terntama di Jawa Timur sehingga perlu dikaji kelayakanya. Pada saat ini C-phone hanya terbatas pada area Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Dalam tesis ini akan dikaji kemungkinan C-phone ini dikembangkan yang lebih luas di seluruh Jawa Timur. Dengan kemampuan yang dimiliki teknologi CDMA, C-phone dapat dikembangkan dengan tiga kemungkinan yaitu:
• C-phone sebagai layanan fixed-mobile telepon sebagai dengan basis PSTN.
• C-phone sebagai layanan dengan basis seluler.
• C-phone sebagai layanan dengan basis seluler dan PSTN. Dengan pertimbangan dari sisi marketing dan teknis penulis mengusulkan agar C-phone dikembangkan sebagai produk layanan fixed-mobile telepon dengan basis PSTN, dimana C-phone adalah produk PSTN dengan feature mobilitas secara terbatas disamping kemampuan sebagai fixed telepon. Dari hasil kajian bisnis plan C-phone dalam tesis ini, kita dapat menyimpulkan hasil sebagai berikut :
a. Umur teknis perangkat sampai tahun 2012 dan tingkat discount rate 12% didapatkan nilai NPV : Rp. 172.044 M, IRR : 22,8% dan PI : 2,02.
b. Umur teknis perangkat sampai tahun 2010 dan tingkat discount rate 12% didapatkan nilai NPV : Rp. 62.429 M, IRR : 16,85% dan PI : 1,63. Dengan total nilai investasi (present value) untuk nilai sekarang Rp. 399.387 M maka proyek diatas dapat dikatakan layak untuk dikembangkan.

PT. TELKOM DIVRE V of east Java at the and of 1999 introduced PSC CDMA technology in East Java. The technology is IS-95 CDMA based PCS technology, which operates in 1,9 GHz spectrum. The technology chosen by TELKOM proposes to serve the customer as alternative of radio access network (wireless local loop) to cover the rapid growth of Surabaya city and surounding area, which cannot be served with cupper acces network rapidly. With the anticipation of future opportunity, TELKOM revise the plan and proposes for a new frequency license to operate CDMA system in 1965-1880 MHz and 1945-1960 MHz. The WLL proposition is not to served the fixed customer only (replaces cupper acces network), but also to served mobile customer as wireless acces network in order to anticipate the growth of wireless business. So it is introduced the product called "fixed-mobile telepon" service. As the new product this PCS CDMA is introduced to the customer with the new brand name called "C-Phone". This proposal changing can impact at porto folio business of PT. TELKOM especialy in East Java. So it is necessary to make a business plan for this activity. At this time C-Phone coverage area is only in Surabaya, Sidoarjo and Gresik. But in the future the coverage area is the hole of East Java, so this thesis will analyze the prospect C-Phone developement. As recommended by CDMA standar, the following posibility can be considered in order to develop C-Phone:
* C-Phone as fixed-mobile telephone service based on PSTN regulation.
* C-Phone as mobile telephone service based on selluler regulation.
* C-Phone as fixed-mobile telephone service based on PSTN and selluler regulation. Considering the marketing and technical reason, the writer suggest to develope the C-Phone as fixed-mobile telephone service based on PSTN regulation, which CPhone is a product of fixed telephone service which have limited mobility as a feature. Based on the analysis of C-Phone business plan in this thesis, we conclude the result as follows :
a. Equipment life time until 2012 and 12% discount rate can produce the value of NPV : Rp. 172,044 M, IRR : 22,8% and PI : 2,02.
b. Equipment life time until 2010 and 12% discount rate can produce the value of NPV: Rp. 62,429 M, IRR: 16,85% and PI :1,63. With the total value of present value investation is Rp. 399.387 M, so the C-Phone project is very profitable to developed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Hoga
"Ketidakseimbangan kapasitas antara kanal uplink dan kanal downlink pada pelapisan narrowband COMA dan wideband COMA dianalisa dengan menggunakan kontrol daya berbasis SIR. Kanal uplink dan kanal downlink tidak dioperasikan didalam suatu kondisi yang serupa maka kapasitas antara uplink dan downlink berbeda dan salah satu dari dua link menentukan keseluruhan kapasitas sistem. Link mana yang membatasi kapasitas sistem dan apa yang merupakan faktor pembatasan diselidiki. Uplink seringkali membatasi keseluruhan kapasitas jika kontrol daya downlink efektif. Aktifitas pengguna berperan paling utama didalam menentukan pembatasan link menyangkut kapasitas koneksi. Penggunaan bandwidth yang efisien akan membentuk layanan yang sedemikian rupa sehingga pertentangan keseluruhan aktifitas bisa dikurangi. Peningkatan kapasitas berhubungan erat dengan kontrol daya, bagaimanapun didalam sistem kontrol daya berb3sis SIR memelihara (Eb-Io) pada suatu level yang diinginkan. Kita menerapkan metoda kalkulasi yang berulang menyangkut mean dan variance dari interferensi yang dipertimbangkan untuk kontrol daya yang berbasis SIR. Kemudian hasil kapasitas transmisi dan kapasitas koneksi antara uplink dan downlink dengan penerapan kontrol daya SIR dibandingkan.

Capacity unbalance between uplink and downlink in spectrally overlaid narrow-band and wide-band COMA is analyzed by using SIR-based power control. Uplink and downlink channel are not operated in an identical condition, the capacity between uplink and downlink are unequal and either of links determines the whole system capacity. Which links limits the system capacity and what are the limiting factors. Uplink often limits the overall capacity if downlink power control is effective. The users activities plays the most important role in determining the limiting link of connection capacity. The efficiently utilize the bandwidth should devote their efforts to forming services so that the overall activity discrepancy could be mitigated. Increasing capacity has close relationship with power control, by the way in SIR-based power control keep (Eb-Io) in expected. We use calculation method the looping about mean and variance of interference that consider SIR-based power control. Than the result from transmission capacity and connection capacity between uplink and downlink by using power control SIR are compared.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Jhong S.
Boston: Artech House, 1998
R 621.382 LEE c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Boston : Kluwer Academic, 1999
621.384 5 CDM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Rosadi
"Hal yang tidak dapat dihindari dalam komunikasi seluler tidak terkecuali bagi sistem CDMA adalah terputus-putusnya atau tidak jelasnya pembicaraan bahkan sampai terputusnya hubungan komunikasi jika bila memasuki wilayah dalam gedung bertingkat. Walaupun perencaanan transmisi outdoor (macro cell) sudah dilakukan dengan baik, pada sistem seluler GSM dan CDMA, tetapi tetap tidak dapat dihindari adanya blank spot dan melemahnya sinyal di dalam gedung- gedung bertingkat yang disebabkan adanya pemantulan, penghamburan dan difraksi. Untuk mengatasinya diperlukan solusi In-Building Coverage System, sehingga melemahnya sinyal di dalam gedung tersebut (karena terhalang oleh dinding, kaca, partisi dan lift) dapat teratasi. Penulisan ini mencoba merancang sebuah solusi yang efektif (dari segi peningkatan kualitas sinyal di dalam gedung) dan efisien (dalam hal penggunaan dan penempatan peralatan yang dapat menekan biaya, baik investasi maupun operasional). Efisiensi dapat diperoleh dari perencanaan dan pemakaian RF material yang efektif yang memiliki persentase biaya sebesar 45% umuk Wisma GKBI dan 41% untuk Menara Kebon Sirih, dari total biaya investasi. Seperti dengan pemakaian kabel koaksial I/2” dibandingkan 7/8” seperti pada gedung ITC Fatmawati yang mampu menghemat sampai 43% biaya pembelian kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Suryaningsih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Bernadeth Tjitrosoewarno
"Direct Seguence CDMA (DS-CDMA) melalui wideband memiliki potensi untuk menyediakan kecepatan data yang lebih tinggi dan kapasitas yang lebih besar, juga sesuai dengan kebutuhan akan fleksibilitas bandwidth untuk multimedia. Metode ini juga tahan terhadap noise dan memiliki kinerja yang lebih baik untuk mendukung komunikasi 3 G DS-CDMA melakukan data spreading dengan cara korelasi antara data dan pseudo-noise code (PN Code) serta mengurangi level daya. Sinyal yang diterima reciver pada sistem ini merupakan penjumlahan dari semua sinyal user sehingga overlap pada domain waktu dan frekuensi karena DS-CDMA menggunakan domain waktu dan frekuensi yang sama. PN Code untuk tiap user berbeda untuk membedakan multi-user. Tetapi cross-correlation antara PN Code menyebabkan Multiple Access Interference (MAI) yang merupakan masalah utama karena membatasi kapasitas pelanggan pada suatu sistem.
Untuk mengatasi masalah ini, deteksi multi-user sangat efektif sedangkan detektor konvensional tidak memiliki kemampuan tersebut. Detektor konvensional hanya mendeteksi satu user tanpa mempedulikan user lain yang juga terdapat pada sistem. Dengan demikian, Interference Canceller dengan metode Conjugate Gradien! untuk multi-user diajukan. Conjugate Gradient Detector dianggap efektif untuk meningkatkan kinerja DS-CDMA dengan metode yang digunakan adalah Conjugate Gradient Method. Simulasi yang dilakukan pada skripsi ini menunjukkan bahwa metode ini dapat mengurangi MAI, meningkatkan kinerja dan kapasitas sistem Direct Seguence W-CDMA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Rangga Kurnia
"Komunikasi tanpa kabel di masa mendalang akan berusaha menyarukan beberapa jenis trafik dan kelas penggunaan yang berbeda seperti, suara, data, gambar, dan kompresi video. Untuk dapat mencapai tujuan ini telah dikaji penerapannya dalam bentuk DS-CDMA. Pada sistem ini parameter yang membatasi kapasitas transmisi antara lain interferensi dari sel tetangga, bandwidth, rate dari transmisi, dan pemilihan nilai processing gain.
Pada penelitian ini, perhitnngan dikembangkan menjadi multisel, dengan berbagai parameter dan asumsi yang dibuat. Pada skripsi ini juga dilihat pengaruh pengunaan multicode pada kapasitas sistem multisel bila dibandingkan dengan kapasitas sistem sel tunggal. Trafik yang akan dilihat disini adalah trafik kelas data dan suara, serta trafik dua kelas data.
Seperti yang telah kita diketahui bahwa sistem CDMA multisel memiliki kapasitas sistem yang lebih buruk daripada sel tunggal. Hal tersebut dikarenakan adanya tambahan interferensi dari sel tetangga. Hasil yang diperoleh pun menunjukan perihal yang sama, baik untuk user kelas suara dan data maupun untuk aser kelas dua data.
Hasil juga menunjukkan bahwa semakin besar nilai bandwidth maka kapasitas sistem dalam hal konektisitas juga akan meningkat. Sedangkan untuk penggunaan multicode dapat dilihat bahwa semakin besar jumlah kode yang digunakan dengan nilai processing gain yang sama, maka kelas tersebut akan semakin berkurang kapasitas koneksinya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Kahuripan
"Pada sistem komunikasi selular, teknik adaptive slotted ALOHA DS-CDMA adalah suatu teknik dengan melakukan penyelesaian tingkat kecepatan transmisi berdasarkan kondisi trafik yang ada, teknik ini digunakan untuk meningkatkan throughput teknik slotted ALOHA konvensional yang mengalami penurunan. Skripsi ini membahas mengenai adaptive slotted ALOHA DS-CDMA yang berbasis pada kode penyebaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan ketika kondisi trafik berada dalam keadaan saturasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakanlah algoritma yang mengatur tentang perubahan tingkat kecepatan transmisi yang akan digunakan user berdasarkan keadaan trafik yang terjadi. Algoritma tersebut menyatakan bahwa throughput maksimum dapat dicapai dengan menggunakan distribusi Markov chain, hal ini karena distribusi Markov chain dapat meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan secara maksimum. Karena di dalam kanal adaptive slotted ALOHA DS-DCMA, kecepatan transmisi yang digunakan oleh user ditentukan dengan spreading gain. Dengan meningkatnya probabilitas sukses paket yang dikirimkan karena semakin besarnya nilai spreading gain maka akan semakin besar pula throughput. Akan tetapi hal tersebut mengurangi banyaknya bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan sehingga efektif throughput yang diperoleh pun akan menurun. Untuk mengatasi menurunnya efektif throughput karena menurunnya jumlah bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan, maka capture effect dapat mengatasi masalah ini karena dalam teknik slotted ALOHA, penerima pada BS dapat mengcapture sebuah paket secara sukses ketika banyak paket dikirimkan secara bersama-sama dalam satu slot. Sehingga efektif throughput bergantung pada capture probability dan probabilitas paket sukses yang dikirimkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zamri
"Sistem multi-code multicarrier CDMA (MC-MC-CDMA) merupakan sistem gabungan multi-code CDMA dan multicarrier CDMA. Sistem ini diharapkan mampu mengakomodasi multi-rate traffic dengan interferensi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan sistem multi-code CDMA dan multicarrier CDMA. Pada skripsi ini dianalisa unjuk kerja BER sistem multi-code multicarrier CDMA dengan dual medium pada kanal AWGN. Sistem multi-code multicarrier CDMA diasumsikan memiliki dua medium yang memiliki profil trafik yang berbeda. Perhitungan BER ini dilakukan dengan memperhitungkan pengaruh interferensi dari code dan subcarrier dalam medium yang sama dan interferensi dari code dan subcarrier dalam medium yang berbeda. Pada sistem juga diasumsikan antar subcarrier dan code dari user yang sama bersifat ortogonal. User pertama dalam medium s yang difokuskan pada code ke-m dan subcarrier ke-l merupakan user referensi. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa unjuk kerja BER sistem multi-code multicarrier CDMA akan semakin baik dengan bertambahnya jumlah code dari medium s (Ms), jumlah code dari medium i (M;) dan jumlah subcarrier (L) yang digunakan. Selain itu, unjuk kerja BER sistem MCMC-CDMA dengan single medium lebih baik dibandingkan dengan dual medium dan unjuk kerja BER sistem ini juga lebih baik dibandingkan dengan sistem multi-code CDMA dan multicarrier CDMA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>