Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Arif Rahmadi
"Lingkup pengadaan dalam proyek konstruksi yang menempati porsi dengan nilai terbesar akan berpengaruh secara langsung terhadap struktur pendanaan dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan timbul. Kesalahan dalam pelaksanaan proses pengadaan tersebut di atas akan menyebabkan terjadinya peningkatan biaya pelaksanaan, permasalahan dalam pengelolaan cash flow dan juga menyebabkan keterlambatan jadwal pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan proyek. Suatu alternatif model supply chain management dan pengelolaan inventory yang tepat akan meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan yang bisa menyebabkan kerugian pada tahap konstruksi atau penyelesaian proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari atau mengkaji penerapan manajemen supply chain pada proyek konstruksi. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, dengan bentuk pertanyaan penelitian "bagaimana" dan "mengapa". Metode penelitian dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur. Variabel-variabel penelitian ditentukan berdasarkan landasan teori mengenai supply chain management.
Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara dan membagi kuesioner di kantor pusat dan meneliti tiga proyek konstruksi di lingkungan PT. X. Hasil dari wawancara dan kuesioner akan dipetakan melalui sebuah matrik dan tabulasi data, baru kemudian dianalisa untuk mengetahui sistem proses logistik di PT. X, dan kajian penerapan manajemen supply chain, Selanjutnya hasil pembahasan divalidasi ke sejumlah pakar dan profesional.
Dari penelitian ini diperoleh temuan dan saran dalam melakukan penerapan manajemen supply chain pada proyek konstruksi khususnya pada PT. X. Beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut : pengembangan mitra strategis, perencanaan material requisition planning yang benar, penekanan pada perencanaan jadwal pekerjaan proyek, tim pelaksana supply chain, koordinasi pada semua tingkatan supply chain, dan arus informasi yang didukung oleh sistem teknologi informasi yang memadai.

Procurement scope in a construction project taking possession of portion with biggest value, will have an effect on project cash flow management and financing structure, and perhaps also arise cost of money. Mistakes in procurement execution process mentioned will arise the increasing of the executions expenses, problem of management cash flow and also completion of task and delay of project's execution schedule. An alternative model of correct supply chain management and inventory management will minimize some mistakes which can cause loss of construction phase or solving of project.
This research aims to learn or study applying of supply chain management at construction project. The approach taken in this research is case study, by giving the research's question; "how" and "why".
Research method was conducted through semistructure's interview. Variables of research determined by pursuant based on supply chain management theory. Research conducted by interview and distribute questioner in head office and check three projects of construction in environment of PT. X. Result from the questioner and interview will be mapped through a matrix and data tabulation, then to be analyzed to know process logistics system in PT. X, and study of applying the supply chain management. Hereinafter result of the solution will be validated to an expert and professional.
From this research will be obtained a suggestion and finding in conducting application of supply chain management at construction project specially at PT X. Some suggestion given shall be as follows : strategic partner development, real correct material requisition planning, emphasis on project work schedule planning, executor supply chain team, co-ordination at all of level supply chain, and the information current supported by adequate information technology system.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40728
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The fragmented nature of the construction industry can be alleviated by implementing the concept of
"lean construction, " particularly supply chain management. Studies on the performance of supply chains
in manufacturing industry are accessible, however, its adaptation in developing performance indicators
of supply chains in construction industry is much needed. The development of performance indicators
suitable for the construction industry is discussed in this paper. These indicators can be used as tools for
evaluating the performance of supply chains in the context of their efectiveness and efficiency during
production process towards lean condition, on Indonesian construction projects. The attempt to formulate
these indicators involved identifying the types of data commonly recorded on typical large construction
projects, based on _field surveys. The survey was supported with literature study on the indicators used in
manufacturing industry for possible adaptation. The potential application of the initial set of indicators
were then verified on several construction sites, and resulted in ten indicators recommended for
application on large construction projects. Because most large projects have implemented comprehensive
data recording system, these data should optimally be used for analyzing the production process in the
efforts to minimize wastes. It is recommended that contractors improve their data recording systems by
adding monitoring of material arrivals, formulating standard forms, and documenting customers'
complaints. This can benefit a contractor efforts in providing the value demanded by the client, but also
the satisfactory of and positive cooperation from other stakeholders in the supply chains.
"
Lengkap +
Jurnal Teknologi, 22 (3) September 2008 : 169-178, 2008
JUTE-22-3-Sep2008-169
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Industri konstruksi memiliki tingkat fragmentasi yang tinggi. Salah satu kemungkinan solusi dalam mengatasinya adalah dengan penerapan konsep konstruksi ramping (lean construction), khususnya
dalam pengelolaan rantai pasok, atau supply chain management. Berbagai studi mengenai kinerja supply chain pada industri manufaktur telah dilakukan, namun pengembangan indikator kinerja supply chain
dalam industri konstruksi masih belum banyak dikenal. Pada makalah ini dibahas pengembangan indikator-indikator sebagai alat bantu untuk mengevaluasi kinerja terkait efektifitas dan efisiensi supply chain pada proyek konstruksi di Indonesia, dalam konteks pencapai
an proses produksi yang lebih ?ramping.? Metoda penyusunan dimulai dengan identifikasi jenis-jenis data yang tipikal tersedia dalam
proyek-proyek konstruksi (kontraktor besar) melalui survey. Studi litera
tur terhadap berbagai indikator yang biasa digunakan dalam sektor manufaktur juga dilakukan untuk kemungkinan proses adopsi maupun adaptasi. Setelah indikator-indikator disusun, dilanjutkan dengan telaah potensi penggunaannya pada proyek konstruksi. Sepuluh indikator diusulkan dan potensi penggunaannya cukup baik, terutama pada perusahaan kontraktor besar. Penggunaan indikator dalam menunjang tercapainya konstruksi ramping ini akan menjadi lebih optimal apabila terdapat beberapa perbaikan kondisi yang diharapkan,
yaitu: pencatatan data mengenai monitoring kedatangan material;pembakuan seluruh formulir yang diperlukan; dan dokumentasi hal-hal yang berhubungan dengan keluhan berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Hal ini akan bermanfaat dalam upaya perbaikan pencapaian value bukan saja bagi pihak owner namun juga bagi seluruh pihak yang terlibat.

Abstract
The fragmented nature of the construction industry can be alleviated by implementing the concept of ?lean construction,? particularly supply chain mangement. Studies on the performance of supply chains
in manufacturing industry are accessible, however, its adaptation in
developing performance indicators of supply chains in construction industry is much needed. The development of performance indicators
suitable for the construction industry is discussed in this paper. These indicators can be used as tools for evaluating the performance of supply chains in the context of their effectiveness and efficiency during
production process towards lean condition, on Indonesia n construction projects. The attempt to formulate these indicators involved identifying the types of data commonly recorded on typical large construction projects, based on field surveys. The survey was supported with literature study on the indicators used in manufacturing industry for possible adaptation. The potential application of the initial set of indicators were then verified on several construction sites, and resulted in ten indicators recommended for
application on large construction projects. Because most large projects have implemented comprehensive data recording system, these data should optimally be used for analyzing the production process in the efforts to minimize wastes. It is recommended that contractors improve their data recording systems by adding monitoring of material arrivals, formulating standard forms, and documenting customers? complaints. This can benefit a contractor?s efforts in providing the value demanded by the client, but also the satisfactory of and positive cooperation from other stakeholders in the supply chains."
Lengkap +
Fakultas Teknik UI, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Industri konstruksi dikenal sebagai industri yang tidak efisien. Penerapan lean construction khususnya pengelolaan rantai pasok, atau Supply Chain Management (SCM), adalah salah satu usaha
yang berpotensi untuk meningkatkan efisiensi suatu pelaksanaan proyek konstruksi. Pada proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi,
terdapat kecenderungan peningkatan peran pemilik proyek
dalam penyusunan jaringan supply chain konstruksi. Strategi pemecahan kontrak merupakan upaya pihak pemilik untuk meningkatkan value atas biaya yang sudah dikeluarkannya. Namun, jaringan supply chain konstruksi yang efektif selayaknya adalah jaringan yang dapat meningkatkan value bagi seluruh pihak yang terlibat. Untuk mengetahui gambaran kinerja supply chain pada proyek konstruksi bangunan gedung, telah dilakukan survei ke empat lokasi proyek di Jakarta. Dengan menggunakan sepuluh indikator yang dipilih berdasarkan konsep-konsep lean construction (conversion, flow, dan value), didapatkan gambaran karakteristik kinerja proyek-
proyek yang memiliki bentuk supply chain yang berbeda. Analisa terhadap nilai-nilai indikator menunjukkan bahwa para
kontraktor secara umum telah menjalankan konsep conversion. Pembentukan hubungan kerjasama jangka panjang dengan pihak
subkontraktor dan supplier, serta pengadaan material strategis secara terpusat adalah upaya kontraktor dalam SCM. Di sisi lain, implementasi konsep flow dan value dalam proyek konstruksi masih lemah.

Abstract
Construction has not been considered as an efficient industry. The application of lean construction principles, particularly the Supply Chain Management (SCM), is potential to improve the efficiency of
construction processes. Recent trends show the increasing role of owners in selecting the construction supply chains on high-rise building projects. Owners prefer to deal with different partners using
separate contracts in order to increase value of their expenses. While this strategy has benefited owners, however, an effective supply chain should also increase values for all the parties involved in the supply chain. The effect of separating contract on supply chain performance
has been contemplated; thus, the first step of the study was
to obtain a general portrayal of supply chain performance.
Surveys to four high-rise building construction sites in Jakarta, each had different characteristics, were conducted and by using the previously developed performance indicators, arough assessment on
their performances has been identified. The indicators include three aspects, namely, ?conversion,? ?flow,? and ?value.? The findings
indicate that among the three issues, the concept of ?conversion? is the most realized in construction projects. The study also found that contractors maintain long term partnerships with subcontractors and
suppliers; furthermore, contractors have implemented central-based strategic material procurement. Although ?flow? and?value?
concepts have only been partially recognized, these findings demonstrated that contractors had implemented strategies in line with supply chain management."
Lengkap +
[Fakultas Teknik UI, Institut Teknologi Bandung. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pangeran Haridez Abdullah Fauzan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melaksanakan penilaian tingkat kematangan penerapan supply chain konstruksi pada PT.X yang merupakan perusahaan bidang EPC. Alat penilaian yang digunakan dalam penilaian ini adalah Supply Chain Maturity Assessment Test (SCMAT) yaitu alat penilaian yang telah secara umum digunakan pada sektor industri untuk melaksanakan penilaian kematangan supply chain dan untuk penelitian ini dilaksanakan penyesuaian untuk penerapannya pada sektor konstruksi. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh PT.X untuk merumuskan strategi yang berkaitan dengan pengembangan supply chain.

ABSTRACT
This research have purpose to perform maturity level assesment of construction supply chain at PT.X that an EPC company. Tool that use in this assesment is adaptation of Supply Chain Maturity Assessment Test (SCMAT) in construction sector. Output of this research can be input for PT.X to formulate supply chain?s strategy.
"
Lengkap +
2012
S43283
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Padantya Adi Wijaya
"Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang memiliki risiko tinggi terhadap lingkungan. Proses rantai pasok menjadi salah satu perhatian utama karena dampaknya yang besar pada lingkungan. Rendahnya penerapan praktik ramah lingkungan pada industi konstruksi di indonesia menyebabkan konsumsi energi dan produksi gas rumah kaca terus mengalami kenaikan tiap tahun yang akan berdampak buruk pada lingkungan salah satunya menyebabkan perubahan iklim. Selain itu, kurangnya penerapan praktik hijau ini akan berdampak pada kinerja ekonomi dan organisasi perusahaan. Pemilihan strategi yang tepat dalam penerapan manajemen rantai pasok hijau (GSCM) merupakan solusi untuk menghadapi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemilihan strategi implementasi GSCM yang optimal pada industri konstruksi untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan dengan metode Analytic Network Process (ANP) dan korelasi sederhana. Metode ANP digunakan untuk menentukan prioritas dari strategi GSCM dan metode korelasi sederhana digunakan untuk menentukan hubungan dari strategi GSCM dengan keberlanjutan. Berdasarkan analisis ANP, strategi berbasis efisiensi merupakan strategi yang menempati peringkat pertama sehingga strategi berbasis efisiensi dipilih sebagai strategi GSCM di industri konstruksi. Hubungan yang terjadi antara strategi berbasis efisiensi dengan keberlanjutan baik pada kinerja lingkungan, ekonomi dan sosial memiliki nilai positif secara signifikan dengan kategori moderat. Dengan hal ini, penerapan strategi berbasis efisiensi dapat meningkatkan kinerja keberlanjutan melalui implementasi praktik GSCM di konstruksi. 

The construction industry is one of the industries that have high environmental risks. The construction supply chain process is the main concern due to environmental damage.  The lack of green practices implementation in the Indonesian construction industry causes energy consumption and gas emissions to continue to rise every year which will negatively impact the environment. In addition, the lack of green practices implementation can impact the economic and organizational performance. The strategy selection of green supply chain management (GSCM) is the solution to overcome this problem. This study aims to select the right GSCM strategy in the Indonesian construction industry to increase sustainability performance using the Analytic Network Process (ANP) and correlation analysis. The ANP method is used to prioritize the GSCM strategies, whereas correlation analysis is used to identify the correlation between GSCM strategy and sustainability performance. Based on the ANP, the efficiency-based strategy has the highest weight and is selected to be the GSCM strategy to implement in the Indonesian construction industry. The correlation that occurs between efficiency-based strategy and sustainability performance (environmental, economic, and social) has a significant and positive impact with a moderate category. Therefore, the implementation of an efficiency-based strategy can improve sustainability performance through the implementation of GSCM practices in construction."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, Artina Sanadia
"ABSTRAK
Pada proyek EPC, fase pengadaan memiliki porsi biaya yang cukup besar yaitu sekitar 50-60% dari total biaya proyek. Penggunaan sebagian besar dari total biaya pada proyek untuk pengadaan peralatan dan material menjadi suatu hal yang krusial pada proyek EPC. Salah satu cara untuk meminimalisir kesalahan pada fase pengadaan adalah dengan menerapkan manajemen rantai pasok (supply chain). Pengukuran tingkat penerapannya dilakukan untuk mengevaluasi penerapannya di setiap proyek, sehingga pada proyek selanjutnya, penerapannya dapat ditingkatkan. Kuesioner disebarkan kepada karyawan di bagian pengadaan untuk menilai penerapan manajemen rantai pasok, kemudian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji validitas, uji reliabilitas, dan statistik deskriptif. Diperoleh hasil bahwa meskipun terbilang baru, penerapan manajemen rantai pasok sudah cukup baik di Indonesia.

ABSTRACT
On EPC projects, procurement phase has quite big portion of cost which is around 50-60% of the total cost of a project. Most of this portion is used to procure equipments and materials. This becomes a crucial thing on EPC project. One of the ways to reduce the mistakes on procurement phase is to apply supply chain management. The purpose of the measurement is to evaluate and improve the application for the next project. Questionnaires are given to employees in procurement phase, then the data will be analyzed with normality test, homogenity test, validity and reliability test, and descriptive analysis. The result is that eventhough this kind of management is new in construction industry, the application in Indonesia is quite good in some EPC constructor.
"
Lengkap +
2015
S59753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Kemala Dewi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada project procurement agar efisien dan efektif berdasarkan pelaksanaan supply chain management proyek UTHO dan usaha untuk menghasilkan optimalisasi biaya pada project procurement dalam supply chain management PT. ABC Proyek UTHO. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer hasil pengamatan dan wawancara serta data sekunder tentang pelaksanaan project procurement dalam supply chain management PT. ABC Proyek UTHO, untuk selanjutnya dianalisis.
Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh pada project procurement PT. ABC Proyek UTHO merupakan konsekuensi lanjutan dari penggunaan type efficient supply chain pada PT. ABC Proyek UTHO. Sedangkan kondisi manajemen biaya pada project procurement PT. ABC Proyek UTHO sebagai kondisi yang sebagian besar membutuhkan proses inovasi dari PT. ABC Proyek UTHO dan usaha yang dapat dilakukan untuk menghasilkan optimalisasi biaya pada project procurement dalam supply chain management PT. ABC Proyek UTHO adalah melaksanakan strategi yang sepenuhnya memperhatikan gambaran umum perusahaan, informasi umum Proyek UTHO, faktor yang mempengaruhi project procurement dalam supply chain management, serta kondisi manajemen biaya pada project procurement PT. ABC Proyek UTHO.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the factors that influence the procurement project for efficient and effective supply chain management is based on the implementation of the project UTHO and effort to produce cost optimization in project procurement in supply chain management of UTHO Project PT. ABC. The research method used is descriptive qualitative research using primary data observations and interviews and secondary data on the implementation of project procurement in supply chain management of UTHO Project ABC UTHO, for further analysis.
The analysis and discussion shows that the factors that influence the procurement project at UTHO Project PT. ABC is a consequence of the use of advanced types of efficient supply chain in UTHO Project PT. ABC. While the conditions of the project cost management in procurement UTHO Project PT. ABC as a condition that mostly require the innovation process from UTHO Project PT. ABC and effort that can be done to produce the project procurement cost optimization in supply chain management of UTHO Project PT. ABC is to implement strategies that fully into account the general description of the company, general information UTHO Project, factors affecting the project procurement in supply chain management, as well as the conditions of the project cost management in procurement UTHO Project PT. ABC.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman
"Sebagai bagian dari ilmu Manajemen, konsep maturity dalam Manajemen Proyek juga banyak persamaan dengan konsep maturity yang diterapkan dalam Manajemen secara umum. Adanya perbedaan dalam kedua konsep tersebut lebih dikarenakan adanya keunikan manajemen proyek itu sendiri dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu manajemen yang lain. Salah satu persamaan yang prinsipil dalam kedua konsep tersebut adalah memakai "Organisasi sebagai objek yang dipakai untuk mengukur tingkat maturity.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek, tentunya diperlukan suatu metode untuk menentukan positioning perusahaan tersebut dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek. Dengan kata lain, sudah sejauh mana tingkat maturity manajemen proyek pada perusahaan tersebut. Cara yang paling umum adalah dengan melakukan assesment pada perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan secara terus-menerus akan selalu berhadapan dengan tantangan berupa persaingan yang ketat dan lingkungan usaha yang terus berubah. Perusahaan harus secara terus-menerus (continue) beradaptasi dengan lingkungan jika ingin bertahan dan berhasil dengan baik. Pimpinan perusahaan akan selalu dikonfrontasikan dengan tugas-tugas kritis untuk menganalisis dan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk survive dan berkembang dalam iklim dunia usaha yang kompleks dan terus berubah. Banyak perusahaan yang berhasil menggunakan/menerapkan manajemen proyek sebagai strategic tool untuk menjawab perubahan lingkungan ini. Perusahaan yang berhasil menerapkan manajemen proyek sering menjadi perusahan yang agile (gesit) serta tahu cara menghadapi dan mengendalikan perubahan tersebut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>