Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105262 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginanjar Yoni Wardoyo
"ABSTRAK
Dari total kapasitas pembangkit tenaga listrik Kalimantan Timur, hingga tahun 2000 baru 36 % yang menggunakan batubara sebagai energi primernya, padahal batubara sebagai sumber daya alam, merupakan salah satu cadangan energi non fosil dan tersebar di beberapa wilayah kalimantan timur dengan total cadangan sebesar 10,2 miliyar ton. Sementara pembangkit tenaga listrik lainnya sebagian besar bahan bakarnya berasal dari minyak dan gas, yang semakin hari cadangannya semakin berkurang. Kondisi ini akan menempatkan batubara sebagai bahan bakar alternativ dan strategis untuk pembangkit tenaga listrik.
Diperkirakan pada masa mendatang kebutuhan energi listrik akan meningkat dua kali lipat atau lebih, sebagai dampak pertumbuhan ekonomi/industri serta penduduk. OIeh karena itu diperlukan kesiapan pembangkit-pembangkit tenaga listrik untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan pemodelan perancangan sistem dinamis dapat dilakukan optimasi penggunaan batubara pada sektor tenaga listrik secara terintegrasi. Pemodelan yang dilakukan memperhitungkan aspek dinamis dan kompleksitas sistem baik secara kualitatif maupun kuantitaf. Karakteristik dari setiap aspek-aspek dinamis disusun dan disaring dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip teori umpan-balik. Kemudian dengan bantuan sumulasi komputer dilakukan analisis berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dibangun.
Hasil dari pemodelan perancangan tersebut berupa data-data kebutuhan batubara untuk sektor tenaga listrik dalam kaitannya dengan kebutuhan energi listrik dari tahun
2000 sampai dengan tahun 2020.

ABSTRACT
From the total capacity of power plant in East Kalimantan until year 2000, only 36 % of them are using coal as their primary energy source. Where coal as a natural resource, is one of non-fossil energy reserve and widely spread in several areas in East Kalimantan with total reserve of 10.2 billion tons. While other power plants mostly have their resources from oil and gas, which is getting smaller and smaller in amount by each day. This condition puts coal as a strategic alternative resource for power plant.
It is predicted in the future, the electricity consumption will increase by double or more, as a result of economic/industrial and inhabitant growth. Therefore, power plants? readiness is needed to fulfill the needs.
With dynamic system plan modeling, the use of coal on integrated electrical power sector can be optimized. Modeling is conducted by calculating dynamic and complexity aspects of the system qualitatively and quantitatively. Characteristic of each dynamic aspect is arranged and refined based on Feedback Theory principles. Analysis is done by the help of computer simulation based on assumptions built.
Results from the planning modeling are the data of coal necessities for electrical power sector in connection to electricity necessity from year 2000 until 2020."
[, ], [2008, 2008]
T41024
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Arisa
"Emisi global CO2 dari sektor energi bertumbuh hingga lebih dari 1,5% per tahun sejak 1990 sedangkan dari tahun 2010-2018, emisi CO2 nasional mengalami tren kenaikan sekitar 4,3% per tahun. Indonesia berkomitmen melalui Kebijakan Energi Nasional dan Rencana Umum Energi Nasional dalam pembuatan kebijakan mengenai carbon pricing untuk mencapai target emisi nol bersih tahun 2060. Salah satu alat yang digunakan dalam menyusun portfolio energi guna memastikan suplai energi domestik pada saat transisi energi adalah pemodelan sistem dinamis. Fungsi pemodelan sistem dinamis adalah mengidentifikasi parameter utama yang mempengaruhi pergeseran energi bauran terhadap target energi dan emisi suatu negara. Pada penelitian ini, akan dibahas terkait pergeseran energi bauran di Indonesia sebagai akibat diimplementasikannya kebijakan pajak karbon sebagai salah satu tindak lanjut komitmen Net Zero Emission (NZE). Pergeseran energi bauran tersebut akan dibandingkan antara sebelum adanya implementasi dan setelah adanya implementasi pajak karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh implementasi pajak karbon terhadap transisi energi di Indonesia dan emisi Gas Rumah Kaca dalam mencapai tujuan komitmen NZE. Metodologi yang digunakan adalah dengan menggunakan pemodelan sistem dinamis yang dimulai dengan menggunakan pendekatan Diagram Sebab Akibat (Causal Loop Diagram) yang kemudian diperdalam dengan Diagram Aliran Stok (Stock Flow Diagram). Hasil validasi model memiliki kesalahan di bawah 10% sehingga model dapat diterima. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan semakin tinggi nilai pajak karbon, persentase energi terbarukan akan semakin meningkat sedangkan emisi karbon mengalami penurunan. Pada nilai pajak karbon 10 USD/tCO2e di tahun 2030 energi bauran di Indonesia sebesar 25,79% dan penurunan emisi sebesar 28,63% dibandingkan skenario BAU.

Global emission in the energy sector has grown by more than 1.5% per year since 1990, whereas national CO2 emission tends to increase by about 4.3% per year from 2010-2018. Indonesia has committed through National Energy Policy and National Energy General Plan in terms of Carbon Pricing policy to achieve the Net Zero Emissions target by 2060. One tool used to establish an energy portfolio in order to assure domestic energy supply when an energy transition happens is the Dynamic Modelling System. The purpose of the Dynamic Modelling System is to identify the main parameter which influences energy mix shifting within the energy and emission target of the country. This study will be discussed the energy mix shifts as the impact of Carbon Tax Implementation in Indonesia as one of the Net Zero Emission commitments. The shifting of the energy mix will be compared before and after the implementation of the carbon tax. The purpose of this study is to describe how the impact of carbon tax implementation on energy transition in Indonesia and greenhouse emissions for achieving Net Zero Emission. The methodology used is Dynamic System Modelling which starts from Causal Loop Diagram development up to Stock Flow Diagram enhancement. The model can be accepted due to model validation showing an error below 10%. Based on the simulation result, increasing the carbon tax implementation value causes an increase in the percentage of renewable energy and a decrease in carbon emissions. On the 10 USD/tCO2e carbon tax implementation scenario obtained in 2030 energy mix in Indonesia reach 25.79% and the emission reduction up to 28.63% compared to BAU Scenario"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marshanda Selly
"Formasi Lati merupakan formasi pembawa batubara di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kelimpahan batubara diimbangi dengan peningkatan kebutuhan batubara sebagi sumber energi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung sumber daya dan mencari cadangan batubara sebagai sumber energi di masa depan. Sebelum melakukan perhitungan estimasi sumber daya batubara perlu dilakukan pemodelan geologi yang terdiri dari pemodelan geometri dan pemodelan kualitas. Hasil pemodelan tersebut digunakan untuk perhitungan estimasi sumber daya batubara. Metode yang digunakan dalam mengestimasi sumber daya batubara adalah metode poligon (USGS Circular 891). Hasil pemodelan geometri menunjukkan terdapat 13 seam yang terdiri dari 11 seam utama dan 2 seam percabangan. Dengan urutan seam dari muda ke tua adalah SM3, SM2U, SM2, SM1, SL5, SL4, SL4L, SL3, SL2, SL2L, SL1, dan SL1L. Berdasarkan kompleksitas geologi termasuk dalam kategori moderat. Kualitas batubara adalah Bituminus-High Volatile C. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan estimasi pada seam yang memiliki data kualitas dan ketebalan di atas 2.5 meter yaitu seam SM3, SL1, dan SL3. Dengan akumulasi total sumber daya pada kedalaman 40 adalah area terukur sebesar 296.065 ton, area tertunjuk sebesar 261.533 ton, dan area tereka sebesar 608.586 ton. Dan akumulasi total estimasi sumber daya pada kedalaman 80 adalah area terukur sebesar 540.615 ton, area tertunjuk sebesar 574.061 ton, dan area tereka sebesar 1.282.485 ton.

The Lati Formation is a coal-bearing formation in Berau Regency, East Kalimantan. The abundance of coal is accompanied by an increasing demand for coal as an energy source. This research aims to calculate the resources and find coal reserves as a future energy source. Before estimating coal resources, geological modeling, including geometry and quality modeling, needs to be carried out. The results of this modeling are used for estimating coal resources. The method used in estimating coal resources is the polygon method (USGS Circular 891). The geometry modeling results show the presence of 13 seams consisting of 11 main seams and 2 branching seams. The sequence of seams from young to old is SM3, SM2U, SM2, SM1, SL5, SL4, SL4L, SL3, SL2, SL2L, SL1, and SL1L. Based on geological complexity, it falls into the moderate category. The coal quality is Bituminus-High Volatile C. In this study, estimates were made for seams with quality and thickness data above 2.5 meters, namely SM3, SL1, and SL3. With a total accumulation of resources at a depth of 40, the measured area is 296.065 tons, the indicated area is 261.533 tons, and the inferred area is 608.586 tons. The total estimated resource accumulation at a depth of 80 is a measured area of 540.615 tons, an indicated area of 574.061 tons, and an inferred area of 1,282,485 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Ru Ya Hilal
"Konsumsi energi listrik di kampus Universitas Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, ini terjadi karena peningkatan pembangunan gedung. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan adanya penambahan salah satu sistem pembangit yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan potensi yang ada di Universitas Indonesia. Universitas Indonesia telah tersedia pipa gas dan potensi air danau untuk pendinginan pada sistem pembangkit. Sehingga pembangkit listrik tenaga gas tepat sebagai solusi. Untuk menaikan daya output agar sesuai kemampuan original dari manufaktur turbin gas, yakni dengan cara menurunkan suhu udara masuk ke kompresor/turbin gas tersebut, sehingga perancangan PLTG dengan mechanical refrigeration dirasa tepat dalam melengkapi solusi tersebut.
Tulisan ini akan memaparkan rancangan dari pembangkit listrik tenaga gas yang dapat membangkitkan daya hingga 24 MW menggunakan software Cycle ? Tempo 5.0 Pada tulisan ini pula didapat analisis mechanical refrigeration, heat balance, kebutuhan bahan bakar pembangkit, nilai efisiensi, nilai heat rate, dan analisis finansial dari pembangunan pembangkit listrik mandiri untuk Universitas Indonesia.

Electrical energy consumption at the University of Indonesia has increased every year, this occurs because of an increase in the construction of the building. One effort to fulfill this need is with the addition of power plant systems adapted to the environmental conditions and the potential in University of Indonesia. University of Indonesia's environment has provided gas pipeline and potential lake water for cooling the power plant system. So that proper gas power plants as a solution. To increase the power output to match the original capability of manufacturing gas turbines, namely by lowering the temperature of the inlet air to the compressor / gas turbine, so that the design of the power plant Mechanical refrigeration is appropriate in completing the solution.
This paper will describe the design of a gas power plant that can generate power up to 24 MW using software Cycle - Tempo 5.0 This paper also analyzes obtained Mechanical Refrigeration, heat balance, the needs of fuel, the efficiency, heat rate value, and financial analysis independent of the power plant to the University of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chindika Ashilah
"Setelah terjadinya gempa yang menyebabkan kerusakan pada sambungan (Northridge earthquake), konsep strong colomn-weak beam ini menjadi pusat perhatian para peneliti di dunia. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia merupakan Negara yang rawan gempa, hal ini disebabkan letak Indonesia yang berada di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu, juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia. Karena salah satu penyebab gempa adalah akibat Gempa melepaskan energi yang dilepaskan ke kulit bumi. Disipasi energi yang dilepaskan ini akan diterima di bangunan. Oleh sebab itu, konsep strong colomn-weak beam merupakan konsep yang mengharapkan sendi plastis terjadi pada balok dan tidak terjadi pada sambungan. Kegagalan pada sambungan sendiri sulit diprediksi sehingga diusahakan untuk dihindari. Maka, oleh sebab itu, muncul teori mengenai reduced beam section (RBS) dimana pada RBS ini sayap balok mengalami perlemahan sehingga sendi plastis diharapkan terjadi pada area tersebut. Di Indonesia sendiri peraturan dan pedoman mengenai hal ini masih jarang dan bahkan belum ada, oleh sebab itu, dalam skripsi ini membahas mengenai hal ini dengan peraturan dan pedoman yang ada di dunia. Dalam pemodelannya juga akan membandingkan mengenai 2 software, yang terdiri dari OpenSEES dan ETABS

After the earthquake that caused damage to the connection (Northridge earthquake), the concept of the strong column-weak beam became the center of attention of researchers in the world. As it is known that Indonesia is an earthquake prone country, this is due to the location of Indonesia which is located between the Australian plate, the Eurasian plate and the Pacific plate. Besides that, Indonesia is also included in the Pacific ring of fire, which is no other than a group of volcanoes in the world. Because one of the causes of the earthquake was due to the Earthquake releasing energy released into the earths skin. Dissipation of the energy released will be accepted in the building. Therefore, the concept of strong colomn-weak beam is a concept that expects plastic hinge to occur in beams and does not occur in joints. Failure on the connection itself is difficult to predict so it is tried to be avoided. Therefore, the theory arises about the reduced beam section (RBS) where in this RBS the beam flange is weakened so that plastic hinge are expected to occur in that area. In Indonesia, the rules and guidelines regarding this matter are still rare and even nonexistent, therefore, in this thesis discuss this matter with existing rules and guidelines in the world. The modeling will also compare 2 software, which consists of OpenSEES and ETABS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Kebijakan energi terbarukan saat ini berperan dalam terhambatnya pengembangan dan pencapaian target bauran energi terbarukan yang telah ditetapkan. Permasalahan tersebut yaitu terkait regulasi sektoral yang inkonsisten, penetapan prioritas pemerintah dalam kebijakan energi, skema kerja sama, serta penetapan harga jual beli tenaga listrik. Penulis menggunakan desain penelitian yuridis-normatif. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder yang terdiri atas bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Data tersebut disusun kualitatif, melalui uraian teks dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan kritis. Kesimpulan, pertama, regulasi pemanfaatan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik yang mengatur klausul-klausul kunci PJBL sangat dinamis mengalami perubahan dalam waktu yang singkat. Kedua, dalam penyusunan KEN, RUEN, dan RUPTL pemerintah masih memberikan prioritas utama untuk pemanfaatan energi fossil dibandingkan energi terbarukan.
Beberapa hal yang menghambat investasi diantaranya: a) biaya investasi EBT yang tinggi; b) prioritas pengembangan PLTU Mulut Tambang; c) perubahan penentuan biaya pokok produksi; d) terbitnya Permen ESDM 10/2017 mengakibatkan minimnya kesempatan investor untuk Business-to-business dalam PJBL; e) inkonsistensi penerapan pola kerja sama; f) hambatan dalam penyediaan lahan dan hutan. Ketiga, upaya pemerintah dalam mendukung penyediaan energi terbarukan yaitu melalui skema penugasan, kerja sama antara pemerintah dan badan usaha, serta melalui pemberian jaminan kelayakan usaha kepada pengembang. Selain itu untuk memaksimalkan pengembangan energi terbarukan Pemerintah harus mampu mewujudkan: 1) Kepastian Hukum dari Segi Pengaturan Pemanfaatan energi Baru dan Terbarukan; 2) Optimalisasi Kesempatan Ekonomi (economic opportunity) Indonesia dalam Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan; 3) Mengubah Paradigma Pemangku Kebijakan yang menganggap batubara sebagai sumber energi murah; dan 4) Mewujudkan Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan yang Berkeadilan (fairness).

New and renewable energy utilization is one of the pillars for reaching national energy independence and security by maximizing the usage of renewable energy by considering the economic level. The current renewable energy policy inhibits the development and achievement of the established renewable energy mix target. This is due to inconsistent sectoral regulations, government priority in energy policy, cooperation scheme, and electricity buying and selling price setting. The author used judicial-normative research design. The present study used secondary data, which consisted of primary, secondary and tertiary legal materials. The data was prepared qualitatively through text description and analyzed using descriptive and critical analysis technique. The conclusions are, first, renewable energy utilization regulations for electricity supply that regulate the key clauses of PJBL are very dynamic and change within a brief period of time. Second, when preparing KEN, RUEN, and RUPTL, the government still prioritizes fossil energy utilization over renewable energy.
Some obstacles for investment are: a) high cost of EBT investment; b) priority of PLTU Mulut Tambang development; c) change of cost of production setting; d) the issuance of the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources 10/2017 that reduces investor's chance for Business-to-business in PJBL; e) inconsistency of cooperation pattern implementation; f) obstacle in land and forest provision. Third, government efforts to support renewable energy provision through assignment scheme, government cooperation with businesses, and provision of business viability guarantee for developer. Moreover, to maximize renewable energy development, the government must: 1) Create Legal Certainty in Terms of New and Renewable Energy Utilization Regulation; 2) Optimize Indonesia's Economic Opportunity in New and Renewable Energy Development; 3) Change the Paradigm of Policy Maker who think of coal as cheap source of energy; and 4) Create Fair New and Renewable Energy Policy (fairness).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adlian Pratama
"Energi dalam bentuk listrik merupakan salah satu jenis energi yang paling dibutuhkan saat ini. Manusia dalam kehidupannya saat ini sangat bergantung dengan listrik. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, pendidikan, industri, transportasi dan lainnya. Kebutuhan akan energi listrik ini terus bertambah seiring dengan perubahan zaman dan pembangunan yang terus dilakukan terutama di Indonesia. Tak terkecuali kebutuhan energi listrik di Universitas Indonesia.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Universitas Indonesia adalah dengan membangun pembangkit listrik mandiri. Potensi pembangkit listrik yang paling besar di Universitas Indonesia adalah pembangkit listrik dengan bahan bakar gas mengingat adanya jaringan pipa gas yang melewati Universitas Indonesia kampus Depok.
Pembangkit listrik tenaga gas memiliki kelemahan yaitu efisiensinya yang rendah diakibatkan masih banyak kalor yang terbuang pada gas buang. Maka dari itu pembangkit listrik tenaga gas yang dirancang pada tulisan ini akan ditambahkan siklus uap agar dapat memanfaatkan kalor yang terdapat pada gas buang untuk menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar turbin uap sehingga meningkatkan efisiensi.
Tulisan ini akan memaparkan rancangan dari pembangkit listrik tenaga gas uap yang dapat membangkitkan daya hingga 34 MW menggunakan software Cycle – Tempo 5.0. Pada tulisan ini pula didapat analisis heat balance, kebutuhan bahan bakar pembangkit, nilai efisiensi, nilai heat rate, dan analisis finansial dari pembangunan pembangkit listrik mandiri untuk Universitas Indonesia.

Energy in form of electricity is one type of energy that is most needed at the moment. Human in their life is very dependent to electricity. From household need, education, industrial, to transportation, all of them needs electricity. The need of electricity is increasing in line with the changing times and the continuing development, especially in Indonesia. The electricity needs for Universitas Indonesia is no exception.
One way to meet with the increasing electricity needs at Universitas Indonesia is to build an independent power plant. The biggest potential for power plant at Universitas Indonesia is a power plant fueled by gas fuel given that there is a gas pipeline network near the Universitas Indonesia Depok campus.
Gas turbine powerplant has one disadvantage which is low in efficiency due to so many heat that are wasted in the gas exhaust. The heat contained in the gas exhaust could be used to generate steam that can power a steam turbine. Therefore, a steam cycle is added to the gas turbine power plant designed in this paper thus increasing the power plant efficiency.
This paper will describe the design of steam and gas combined cycle power plant that can generate power up to 34 MW using Cycle - Tempo 5.0 software. In this paper we also obtained a heat balance analysis, the needs of fuel, the efficiency, heat rate value, and financial analysis to build an independent power plant for the need of Universitas Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayatullah
"
Koordinasi Proteksi rele arus lebih menjadi bagian dari sistem proteksi tenaga listrik di pengeboran minyak lepas pantai. Penurunan produksi sumur menjadikan rekonfigurasi jaringan akan dilakukan sehingga studi koordinasi proteksi diperlukan agar mencapai keamanan dan keandalan operasional yang diinginkan. Studi koordinasi proteksi dilakukan dengan perangkat lunak Electric Transient and Analysis Program (ETAP). Studi ini membahas permasalahan koordinasi proteksi sistem eksisting pada sisi transmisi tenaga listrik akibat selektivitas proteksi yang kurang baik berdasarkan diagram star. Metodologi dalam perancangan ulang dilakukan dengan mengacu pada standar yang disesuaikan dengan sistem eksisting (ANSI) melalui perhitungan dengan luaran kualitatif. Perancangan ulang koordinasi sistem proteksi telah dilakukan sehingga mendapatkan koordinasi antar rele sesuai dengan tujuan awal (diatas 300ms antar rele).

Overcurrent relay protection coordination is part of the electric power protection system in offshore oil drilling. The decrease in well production means that network reconfiguration will be carried out so that a protection coordination study is required in order to achieve the desired operational security and reliability. Protection coordination studies were carried out using the Electric Transient and Analysis Program (ETAP) software. This study discusses the problem of coordinating the protection of the existing system on the power transmission side due to deficient protection selectivity based on the star diagram. The methodology for redesigning is carried out by referring to standards adapted to the existing system (ANSI) through calculations with qualitative outcomes. Redesigning the coordination of the protection system has been carried out to obtain coordination between relays in accordance with the initial goal (above 300ms between relays)."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto Linus
"Proses produksi yang tidak efektif dan efisien menghasilkan pemborosan seperti inventori, transportasi/pergerakan yang tidak perlu, dan kelebihan produksi yang dibebankan sebagai biaya produksi. Oleh karena itu melalui penelitian ini, aktual proses produksi dipetakan ke dalam sebuah peta sehingga terlihat semua aktivitas yang menambah nilai dan yang tidak menambah nilai pada produk. Semua aktivitas yang tidak menambah nilai dihilangkan dengan merancang sebuah peta usulan.
Setelah disimulasikan dengan software promodel kita dapat mengetahui perilaku (statis dan dinamis) dari proses produksi. Hasil penelitian ini mengajukan suatu usulan peta proses produksi yang mengacu pada lean manufacturing filosofi yang dapat mengurangi biaya akibat pemborosan.

Ineffective and inefficient production process brought forth wastes, such as inventory, unnecessary transportation/movement, and excess production which in care of production cost. Therefore, through this research, the writer try to map actual production process into a current state map in such a way that all value added and non-value added activities be visible. All non-value added activity is vanished by design a future state map.
Behavior of production process (static or dynamic) can be known after simulated by Promodel Software. The result of this research is present a proposed state map of production process that refer to lean manufacturing philosophy which able to reduce cost of waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51960
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maharani Putri
"Batubara telah menjadi komoditas pertambangan yang sangat vital bagi Indonesia. Daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, memiliki formasi pembawa endapan batubara, seperti Formasi Montalat, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model dan menghitung estimasi sumberdaya batubara pada daerah X, Kalimantan Tengah. Pembuatan model dilakukan dengan perangkat lunak Minescape 5.7 dengan menerapkan metode interpolasi geostatistik inverse distance weighted (IDW) dan polynomial, dengan rentang order 0 - 3. Dari 40 data bor, 6 di antaranya memiliki log geofisika. (berupa parameter gamma ray dan density. Ditemukan 2 seam utama, yaitu seam E (terbagi menjadi seam EU dan EL) dan seam F. Kemiringan seam berkisar 13° - 14°, dengan kemenerusannya berkisar 260 - 450 meter, serta 3 variasi ketebalan. Tidak ditemukan indikasi sesar dan intrusi, namun terdapat indikasi adanya gentle fold dengan sudut > 120° pada model hasil interpolasinya. Aspek kualitas batubaranya ditemukan minimnya variasi. Berdasarkan hal tersebut, kompleksitas geologinya termasuk kondisi geologi sederhana. Berdasarkan hasil pemodelan, metode Polynomial order 1 paling sesuai dengan kondisi daerah penelitian, yang ditunjukkan oleh kesesuaian model dengan data aktual produksinya. Sedangkan, hasil pemodelan dari metode Inverse Distance Weighted banyak ditemukan ketidaksesuaian model dengan data aktualnya, khususnya pada penampang yang searah dip. Berdasarkan estimasi sumberdaya dengan metode circular USCS, sumberdaya total di daerah penelitian sebesar 17.712.998 ton, dengan area tereka 10.671.313 ton, area tertunjuk 5.412.609 ton, dan terukur 1.629.075 ton.

Coal has become a vital mining commodity for Indonesia. The North Barito Regency area in Central Kalimantan contains coal-bearing formations, such as the Montalat Formation, among others. This research aims to create a model and estimate coal resources in area X, Central Kalimantan. The modeling was conducted using Minescape 5.7 software, applying geostatistical interpolation methods of inverse distance weighted (IDW) and polynomial, with orders ranging from 0 to 3. From 40 drill data points, 6 included geophysical logs (gamma ray and density parameters). Two main seams were identified: seam E (divided into EU and EL) and seam F. The seams have a dip ranging from 13° to 14°, with continuities between 260 and 450 meters, and three thickness variations. No indications of faults or intrusions were found, but there were indications of gentle folds with angles >120° in the interpolation model. The quality of the coal showed minimal variation, indicating simple geological conditions. Based on the modeling results, the Polynomial order 1 method was the most suitable for the study area, as shown by the model's alignment with actual production data. In contrast, the Inverse Distance Weighted method showed significant discrepancies, particularly in sections parallel to the dip. According to resource estimates using the circular USCS method, the total resources in the study area amounted to 17,712,998 tons, with 10,671,313 tons inferred, 5,412,609 tons indicated, and 1,629,075 tons measured."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>