Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142348 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andina Rufiany Malik Zain
"Tesis ini menitikberatkan pada perancangan, pembuatan dan pengukuran antena mikrostrip segi empat dan lingkaran baik yang menggunakan teknik eksitasi saluran mikrostrip maupun probe. Perancangan antena ini menggunakan perangkat lunak perancangan antena mikrostrip PCAAD version 3.0 dan Computer Aided Design (CAD) of Microstrip Antenna for Wireless Applications. Sedangkan pembuatan antena-antena ini menggunakan alat bantu Isolator W3.30, Quick CAM dan Quick Circuit. Untuk pengukurannya dilakukan dilaboratorium Universitas Indonesia di Jakarta dan Universitas Saitama Urawa, Jepang dengan alat-alat ukur yang sesuai. Selanjutnya hasil pengukuran tersebut dianalisis untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan pada akhirnya mencari penyebab-penyebabnya Dengan demikian, tujuan dari tesis ini adalah memberikan pengamatan dasar terhadap karakteristik antena mikrostrip dan manfaat baru dalam pembuatan antena mikrostrip. Bentuk antena rancangan pada tesis ini dipilih antena mikrostrip persegi empat dan lingkaran dengan eksitasi masing-masing saluran mikrostrip, probe dan feed inset (khusus persegi empat). Analisis karakteristik antena menggunakan Model Cavity cukup sederh~ dan mudah dalam penggunaannya dibandingkan model-model lainnya Jenis substrat yang digunakan dalam perancangan antena tersebut dipilih bahan dari FR4 dengan konstanta dielektrik 4~4 dan rugi tangensial sebesar 0,01, dan bahan Teflon Glass Fiber dengan konstanta dielektrik 2,6 dan rugi tangensial sebesar 0,0018. Beberapa parameter dan karakteristik yang diperhatikan dalam perancangan dan pembuatan antena ini antara lain jenis substrat dielektrik dimensi antena tebal elemen penghantar serta lokasi pencatu itu sendiri. Sedangkan untuk pengukurannya beberapa hal yang diukur antara lain impedansi masukan (Zm), Standing Wave Ratio (SWR), faktor kualitas Q, dan bandwidth. Hasil pengukuran ini selanjutnya dibandingkan terhadap perancangannya untuk diamati perbedaannya. Dari perbedaan ini dapat dianalisis penyebab dari perbedaan tersebut. Beberapa sebab yang ditemui antara lain kurang telitinya perancangan, khususnya dalam penggunaan perangkat lunak PCAAD dan CAD for Wireless Application, kesalahan pembuatan antena, kurang telitinya kalibrasi sehingga membuat kesalahan dalam pembacaannya.

This thesis is focusing on designing, manufacturing and measurement of rectangular and circular microstrip antena, both using microstrip line and probe excitation techniques. The software which are used in designing this antena consist of PCAAD version 3.0 and Computer Aided Design (CAD) of Microstrip Antena for Wireless Applications. The designs, then, are manufactured in the workshop by using some equipment such as Isolator W3.30, Quick CAM and Quick Circuit. When it comes to measurements, those antennas are measured by using appropriate measuring instruments in University of Indonesia, Jakarta and University of Saitama, Urawa Japan. Having those antennas measured, the results of measurements, then, are analyzed to yield several observations, especially some deviations that might occur during designing, manufacturing and measurement itself. These processes will, aventually, come to some conclusions, which give us observation and lesson-learned summary of creating those microstrips antennas. In this thesis, we choose specific type of microstrip antennas, which are rectangular and circular antenna with microstrip line feed, probe feed and feed inset. To analyze the antenna characteristics of rectangular and circular microstrip antennas, in this thesis, we use Cavity Model, which has several advantages such as simple and easy-touse, compared to other methods. The antenna design uses two type of substrates that are FR4 with 4,4 dielectric constant and tangential loss of 0,01. Another substrate is Teflon Glass Fiber that has dielectric constant of 2,6 with tangential loss of 0,0018. Some parameters and characteristics are paid some attentions, in particular, in designing, manufacturing and measurement. Those are dielectric substrate, antenna dimension, and thickness of conductor as well as location of patch. In measurements, the following items are measured and observed, input impedance (lm). SWR, Q factor and bandwidth. These measurements, then, will be compared with the design in order to look for the deviations. Based on this comparison, an observation has been taken along with analysis of those measurements, and we are able to gain clues of several causes of the deviations that could be occurred from the process. The conclusion o~ this thesis lays several lessons that might be learned from the process of creating microstrip antennas starting from scratch to reality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Kusmiyadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Habibi
"Pada skripsi ini dibuat rancang bangun antena mikrostrip bentuk segiempat yang dicatu dengan saluran mikrostrip dengan transformasi M4 sebagai teknik matching input impedansi antena. Antena rancangan merupakan suatu desain antena yang bekerja pada frekuensi sekitar 4.5 GHZ. Antena hasil rancangan dibuat untuk meningkatkan sempitnya karakteristik bandwidth antena mikrostrip patch tunggal dengan menggunakan teknik muitipie resonan ce yaitu dengan menambahkan elemen parasitik disekitar antena patch tunggal sehingga membentuk susunan antena array.
Karakteristik yang diamati pada penulisan skripsi ini adalah Bandwidth, pola radiasi, dan gain antena_ Pada skripsi ini terdapat 'Liga rancangan dengan dimensi Iebar elemen parasitik yang berbeda untuk mengetahui karakteristik antena rancangan trhadap karakteristik antena mikrostnp patch tunggal yang pemah dibuat.
Dari hasil pengukuran didapatkan terjadi peningkatan bandwidth hingga 8.63 % dari bandwidth antena patch tunggal atau terjadi kenaikan sekitar 2.5 kali dari bandwidth antena patch tunggal. Selain itu didapat pula dengan penambahan elemen parasitik dapat meningkatkan gain antena patch tunggal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasihin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohadig Widha R.
"Pada skripsi ini dibuat antena mikrostrip segi empat yang dicatu dengan dua saluran pencatu coplanar waveguide (CPW), masing-masing dengan beda panjang 1/4 lmtuk saluran pencatunya agar menghasilkan polarisasi melingkar. Polarisasi melingkar bertujuan untuk mengatasi beberapa faktor yang mempengaruhi propagasi sehingga menyebabkan perubahan polarisasi. Faktor tersebut seperti: refleksi maupun refraksi, jalur yang melalui medan magnetik (Mzraday rolalion) dan salellile rolling merupakan masalah yang serius dalam perkembangan teknologi antena mikrostrip. Polarlsasi gelombang UHF dan SHP sering terjadi secara acak, sehingga sebuah MSA (microszrip antenna) yang mampu menerima berbagai polarisasi menjadi sanat berguna disini.
Antena rancangan merupakan suatu desain antena yang bekerja pada frekuensi di sekitar 4,1 GHz. Penggunaan dua pencatu CPW yang saling ,orthogonal akan menghasilkan polarisasi melingkar pada frekuensi sekitar 4,185 GHz dengan return loss-16,45 dB dan VSWR 1,3574 pada frekuensi tersebut. Persentase axial-ralio bandwidth sekitar 6,92 %, dengan tingkat keelipsan terbaik pada Eekuensi 4,185 GI-Iz. Gain yang diperoleh pada rentang axial-mfio bandwidl/1 sekitar 6,7-7,3 dB. Berkas utama pola radiasi berada pada arah O" untuk kedua bidang pada frekuensi 4,185 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Damanhuri
"Pada skripsi ini telah dirancang antena mikrostrip bentuk fraktal Sierpinski Gasket variasi sudut patch 30", 60" dan 90" menggunakan teknik pencatuan terkopel secara elektromagnetik. Antena ini memiliki frekuensi kerja 4.0 GHz. Pengaruh perbedaan sudut berpengaruh terhadap luas patch antena sehingga mempengaruhi karakteristik bandwidth dan gain antenna. Karakteristik yang diamati pada skripsi ini adalah bandwidth dan gain. Perancangan antena menggunakan software Microwave Office 2002 v5.53. Pada skripsi ini dibuat tiga bentuk variasi sudut patch bentuk Sierpinski Gasket iterasi l.
Dari basil pengukuran diperoleh bahwa semakin besar sudut patch, bandwidth semak:in mengecil sedangkan gain semakin membesar. Antena mikrostrip bentuk fractal Sierpinski Gasket sudut 30 0 memberikan bandwidth terbesar, yaitu 72.63 MHz (1.81%) sedangkan gain terkecil, yaitu 5.49 dB, antenna mikrostrip bentuk fractal Sierpinski Gasket sudut 60 0 memberikan bandwidth 63.64 MHz (1.61%) dan gain 6.02 dB, antenna mikrostrip bentuk fractal Siepinski Gasket sudut 90 0 memberikan bandwidth terkecil, yaitu 58.99 MHz (1.48%) dan gain terbesar, yaitu 6.25 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Oka Saputra
"Antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan pada dunia telekomunikasi karena memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Salah satu karakteristik yang diperlukan dari antena mikrostrip adalah karakteristik polarisasi lingkaran. Bandwidth polarisasi lingkaran pada suatu antena mikrostrip biasanya sangat sempit. Sequential, rotation adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran suatu antena mikrostrip.
Antena yang dirancang disini adalah antena array dengan dua buah elemen yang masing-masing elemennya adalah antena mikrostrip segitiga sama sisi yang memiliki polarisasi lingkaran dengan catu tungggal mikrostrip Iine disertai dengan penambahan slot untuk mendapatkan karakteristik polarisasi lingkarannya.
Antena array dengan metode Sequentiall rotation adalah salah satu metode untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran dan sebuah antena mikrostrip dengan merotasi salah satu elemen penyusun array sebesar 90 derajat kemudian memberikan perbedaan eksitasi phasa sebesar 90 derajat diantara masing-masing elemen dengan cara memperpanjang salah satu saluran catu elemen penyusunnya sebesar seperempat lamda.
Antena array sequentiall rotation bekerja pada frekuensi 2.7 GHz dengan polarisasi lingkaran. Dan hasil pengukuran diperoleh polarisasi lingkaran dengan axial ratio bandwidth sebesar 40 MHz atau sebesar 1.48%. Gain antena mikrostrip Sequentiall rotation diperoleh sebesar 7.86 dB pada frekuensi 2.71 GHz dan Beamwidth polarisasi lingkaran diperoleh sebesar 150°. Antena array sequentiall rotation bisa memberikan peningkatan bandwidth polarisasi lingkaran sebesar 16.6 MHz dibandingkan antena segitiga sama sisi elemen tunggal dan 11.2 MHz jika dibandingkan dengan antena array linier.

Microstrip Antenna has been widely used in telecommunication because of its practical shape, light, and eases to fabricate. Either one of the microstrip antenna characteristic is circular polarization. Circular polarization bandwidth of microstrip antenna is generally narrow. Sequentiall rotation is a technique that used to enhance circular polarization bandwidth of antenna microstrip.
Design antenna in this thesis is an array antenna with two elements which each of it is circularly polarized equilateral-triangular patch with single feed microstrip line and added slot to create its circular polarization characteristic.
Array antenna with sequentiall rotation technique is one of the method to enhance circular polarization bandwidth from antenna microstrip by simply rotate sequentially either one of the elements 90 degree and then create 90 degree phase different between the two elements by arrange the length of the feed line and create one fourth lambda feed line different from the two elements.
Sequentiall rotation array antenna work at 2.7 GHz with left hand circular polarization. The result of the design shows circular polarization bandwidth from its axial ratio is 40 MHz. Gain of the sequentiall rotation array antenna is 7.86 dB at 2.71 GHz and circular polarization beamwidth is 150 ° . From that design shows sequentiall rotation has successfully enhance the circular polarization bandwidth in the amount of 16.2 MHz from the equilateral-triangular single elements and 11.2 MHz from the array littler.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Darsono
"Antena array mikrostrip dengan polarisasi lingkaran dirancang untuk mendukung generasi masa depan dari sistem komunikasi satelit Quasi -Zenith pada orbit satelit geosynchronous yang akan diluncurkan pada tahun 2008 oleh negara Jepang. Untuk memperoleh nilai gain tinggi antena dibuat terdiri dari empat elemen dengan bentuk patch radiator segitiga samasisi identik yang disusun seri dengan menggunakan sistem pencatu array linier.
Pada penelitian ini substrat yang digunakan TLY-5-0310-CH/CH dengan ketebalan 0,8 mm dan konstanta dielektrik 2,2. Antena dirancang untuk bekerja pada frekuensi quasi zenith, sedangkan untuk merancang ukuran patch radiator model segitiga sama sisi menggunakan analisis teori Cavity Model dengan frekuensi resonansi 2,62 GHz. Untuk sistem pencatuan pada perancangan antena elemen tunggal menggunakan catu coupler hybrid.Konsep antena array merupakan pengembangan dari antena elemen tunggal patch radiator segitiga samasisi dengan hasil polarisasi lingkaran ke arah kiri atau LHCP ( Left Handed Circular Polarized ). Untuk sistem pencatu antena array menggunakan catu tunggal array linier. Antena dirancang melalui proses simulasi dan pengukuran setelah proses pabrikasi.
Hasil simulasi dan pengukuran untuk perancangan antenna elemen tunggal diperoleh pergeseran nilai, antara lain : bandwidth return loss sebesar 2,56% , bandwidth VSWR sebesar 0,16% dan bandwidth axial ratio sebesar 0,3% , tetapi masih bekerja pada frekuensi quasi zenith. Untuk perancangan antenna array linier dengan empat elemen hasil simulasi dan pengukuran mengalami pergeseran nilai juga. Hasil simulasi dan pengukuran Bandwidth return loss sebesar 2,87% , bandwidth VSWR sebesar 0,46 % dan bandwidth axial ratio sebesar 0,6 %. Hasil pengukuran parameter gain antenna array diperoleh 10,6 dB mengalami peningkatan sebesar 75 % terhadap antenna alemen tunggal.

Array microstrip antenna with designed circular polarization to support next generation from Quasi Zenith communication satellite system on geosynchronous orbit to be launched in the year 2008 by Japan. Antenna consisted of four element with form equilateral triangular patch radiator of equal composed by series with using system feeding of linear array.
At this research to use TLY-5-0310-CH/CH substrate type has thickness 0,8 mm and dielectrical canstant 2,2. Antenna by design in operation frequency range quasi zenith, for size measure of patch radiator use analysis of theory of Cavity Model. with resonance frequency 2,62 GHz. For the feeding system in design single element antenna with using coupler hybrid. The Concept of array antenna represent development from single element of trilateral patch radiator antenna with result of circular polarization up at left or LHCP ( Left Handed Circular Polarized ). At array antenna using the fed system of array linear. Antenna designed by through process of simulation and measurement after manufacturing process.
Result of simulation and measurement for the design single element antenna by obtain the shift value for : return loss bandwidth 2,56% , VSWR bandwidth 0,16% , and axial ratio bandwidth 0,3%, but its operation frequency range in quasi zenith. For the design of array linear antenna of four element having shift value ,too. Result of simulation and measurement for : return loss bandwidth 2,87% , VSWR bandwidth 0,46 % and axial ratio bandwidth 0,6 %. The result measurement of gain parameter of array antenna by obtain 10,6 dB, it's ascended on single element antenna 75%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuaji Prasetyo
"Antena sebagai salah satu komponen penting dalam dunia telekomunikasi telah berkembang dengan pesat sesuai dengan banyak aplikasi-aplikasi di dunia telekomunikasi. Antena mikrostrip adalah jenis antena yang mempunyai banyak keunggulan, sehingga banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Antena mikrostrip memilild bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Dalam beberapa aplikasi dibutuhkan antena dengan bandwidth yang sangat lebar atau disebut dengan antena Ultrawideband (UWB) seperti pada aplikasi Ground Penetrating Radar. Tipikal dari antena mikrostrip masih memiliki bandwidth yang sempit, sehingga dibutuhkan suatu desain khusus yang dapat memperiebar bandwidth. Salah satu desain yang dapat meningkatkan bandwidth adalah teknik antena slot.
Pada skripsi ini, teknik slot yang digunakan adalah teknik V-shaped Linear Tapered Slot Antenna (V-LTSA). Sedangkan untuk pencatuannya digunakan teknik pencatuan Coplanar Waveguide yang lebih mudah dalam matching impedansi. Antena V-LTSA ini memiliki bandwidth yang lebar sehingga cocok dalam aplikasi antena UWB. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan sebelumnya, dilakukan fabrikasi V-LTSA. Pada saat pengukuran antena tersebut dapat menghasilkan bandwidth sebesar lebih dari 4 GHz dan mempunyai gain maksimum 5,36 dB pada frekuensi 5,6 GHz, sehingga antena V-LTSA yang difabrikasi telah memenuhi karakteristik sebagai antena UWB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhieto Rafi Fatoni
"

Penelitian menggambarkan tantangan dan kekurangan pada horn antena yang dapat diatasi melalui penggunaan antena mikrostrip. Antena mikrostrip sebagai alternatif yang lebih efisien dan mudah diimplementasikan. Pembahasan selanjutnya difokuskan pada pengembangan antena mikrostrip dual-band untuk rentang frekuensi yang relevan dengan aplikasi stasiun bumi dan satelit IoT. Penggunaan antena mikrostrip dual-band dijelaskan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada frekuensi 3,8 GHz – 4,2 GHz dan 6,9 GHz – 7,2 GHz. Karakteristik desain, seperti impedansi, selektivitas, dan efisiensi, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kinerja antena. Metodologi penelitian melibatkan simulasi menggunakan perangkat lunak elektromagnetik untuk mengoptimalkan parameter desain. Antena yang didapatkan dari hasil fabrikasi menghasilkan antena yang memiliki frekuensi kerja  di 3,933 GHz – 4,2 GHz dan 7 GHz – 7,179 GHz, gain 9,6 dBi untuk frekuensi 4 GHz dan 6,5 dBi untuk frekuensi 7 GHz dan polarisasi linear.


The research background describes the challenges and limitations of horn antennas that can be overcome through the use of microstrip antennas. Microstrip antennas are presented as a more efficient and easily implementable alternative. Further discussion is focused on the development of dual-band microstrip antennas for frequency ranges relevant to Earth station and IoT satellite applications. The use of dual-band microstrip antennas is described as a solution to meet communication needs at frequencies of 3.8 GHz - 4.2 GHz and 6.9 GHz - 7.2 GHz. Design characteristics such as impedance, selectivity, and efficiency are the main focus in efforts to improve antenna performance. The research methodology involves simulation using electromagnetic software to optimize design parameters. The antennas obtained from fabrication yield antennas with operating frequencies at 3.933 GHz - 4.2 GHz and 7 GHz - 7.179 GHz, with a gain of 9.6 dBi for the 4 GHz frequency and 6.5 dBi for the 7 GHz frequency, exhibiting linear polarization.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>