Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Novenda Sari
"Nyeri bersifat subjektif dan tidak bisa disamaratakan antara individu yang satu dengan yang lain. Begitu juga dengan persepsii orang tua mengenai nyeri kanker pada anak. Rasa tidaknya mau yang dirasakan oleh anak penderita kanker dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda pada masing-masing orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi orangtua tentang nyeri kanker pada anak. Penelitian ini dilakukan pada 26 orang tua yang memiliki anak penderita kanker dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan domain analitik asosiasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil uji Fisher's exact menghasilkan bahwa dari keempat faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian selektif, pengalaman masa lalu, ciri stimulus dan kebutuhan individu, hanya faktor stimulus yang mempunyai hubungan bermakna (p=0,026, a=0,05).

Pain is subjective. It cannot be generalized individually, so also the parents perception about the cancer pain in children. The uncomfortable feeling felt by children with cancer can cause various perceptions from their parents. This study aims to identify the factors that affect parents’ perceptions about cancer pain in children. The Research was conducted on 26 parents who have children with cancer using consecutive sampling as the sampling method This study was using analytical design associations with cross-sectional approach. Based on Fisheris exact test result, there were four factors that affect parents’ perceptions, i.e. selective attention, past experience, stimulus characteristics and individual needs. The stimulus factor is the only factor that has significant association (p = 0,026, a = 0.05) with parents 'perceptions on cancer pain in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5873
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Destya Shanty
"Peran orang tua sangat penting dalam merawat anak kanker. Kepercayaan diri dan kemampuan orang tua dalam merawat anak kanker dilihat dari efikasi diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri pada orang tua dengan anak kanker. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 66 orang tua dari anak kanker usia 0-14 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 (71%) orang tua memiliki tingkat efikasi diri yang sedang. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p=0,003), status ekonomi (p=0,003), pengalaman diri (p=0,002), pengamatan model (p=0,002), persuasi verbal (p=0,008), dan dukungan keluarga (p=0,003) dengan efikasi diri orang tua. Perawat disarankan dapat memahami efikasi diri pada orang tua dan hubungannya dengan pengobatan dan perawatan anak dengan kanker.

The role of parents is very important in treating children with cancer. Confidence and ability of parents in caring for children is seen from self-efficacy. This study was conducted to determine the factors associated with self-efficacy in parents with children with cancer. The design of this study was cross sectional with a sample size of 66 parents of cancer children aged 0-14 years. The results showed that 47 (71%) parents had a moderate level of self-efficacy. There was a significant relationship between education level (p=0.003), economic status (p=0.003), self-experience (p=0.002), model observation (p=0.002), verbal persuasion (p=0.008), and family support (p=0.008). =0.003) with parental self-efficacy. Nurses can understand self-efficacy in parents and their relationship with treatment and child care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasyim Auladi
"Kanker merupakan penyakit multidimensional tidak terbatas pada satu organ. Keluhan nyeri biasa ditemukan pada pasien kanker. Banyak pasien keluar masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri. Sampai saat ini belum ada cukup bukti pendokumentasian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri pada pasien kanker. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri kanker di rumah sakit dr Kariadi Semarang. Kriteria inklusi adalah pasien kanker usia lebih dari 18 tahun, pasien kanker dengan keluhan nyeri kriteria eksklusi pasien dengan kondisi penurunan kesadaran, pasien yang mengalami gangguan kognitif dan pasien yang tidak kooperatif.  Penelitian ini dilakukan secara acak menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 333 responden. Hasil uji spearmans rank menunjukkan faktor factor yang berhubungan dengan nyeri kanker antara lain, tingkat usia dengan p-value >0,05, jenis kelamin p >0,05, dukungan social p < 0,05, kecemasan dengan p-value < 0,05, depresi dengan p-value < 0,05, tingkat fungsional dengan p-value  < 0,05. Tingkat spiritual dengan p-value > 0,05. Tingkat stadium kanker dengan p-value > 0,05. jenis  pengobatan kanker dengan p-value < 0,05, jenis kanker dengan p-value > 0,05. Budaya dengan p-value > 0,05. Dan IMT dengan p-value > 0,05. Setelah dilakukan uji multivariat menggunakan uji t parsial diketahui bahwa tingkat kecemasan memiliki nilai signifikansi < 0,05 dan tingkat fungsional memiliki nilai signifikansi < 0,05. Hasil uji t parsial menunjukkan ada pengaruh kecemasan dan tingkat fungsional dengan nyeri pada pasien kanker. Factor factor permasalahan yang utama pada pasien nyeri kanker adalah kecemasan dan dukungan social, perlu dukungan psikologis kepada pasien kanker yang mengalami nyeri untuk menurunkan tingkat nyeri yang dialami oleh pasien kanker.

Cancer is a multidimensional disease not limited to one organ. Pain complaints are common in cancer patients. Many patients are in and out of hospital with complaints of pain. Until now there has been insufficient evidence documenting the factors associated with pain in cancer patients. This study aims to look at factors associated with cancer pain at Dr Kariadi Hospital, Semarang. Inclusion criteria are cancer patients aged more than 18 years, cancer patients with complaints of pain, exclusion criteria are patients with conditions of decreased consciousness, patients who experience cognitive impairment and uncooperative patients.  This study was conducted randomly using a cross sectional approach. This study took a sample of 333 respondents. The results of the Spearmans rank test showed that factors associated with cancer pain included age level with p-value> 0.05, gender p> 0.05, social support p < 0.05, anxiety with p-value < 0.05, depression with p-value < 0.05, functional level with p-value < 0.05. Spiritual level with p-value > 0.05. Cancer stage level with p-value > 0.05. type of cancer treatment with p-value < 0.05, type of cancer with p-value > 0.05. Culture with p-value > 0.05. And BMI with p-value > 0.05. After multivariate testing using partial t test, it is known that the level of anxiety has a significance value <0.05 and the functional level has a significance value <0.05. The results of the partial t test show that there is an influence of anxiety and functional level with pain in cancer patients. The main problem factors in cancer pain patients are anxiety and social support, need psychological support to cancer patients who experience pain to reduce the level of pain experienced by cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mariyana
"Pengalaman Orang Tua dalam Mengelola Nyeri Anak Kanker yang Menjalani Perawatan Paliatif Nyeri yang dirasakan anak dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman ibu dalam mengelola nyeri yang dirasakan anak kanker yang menjalani perawatan paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dekskriptif fenomenologi. Pengambilan data melalui wawancara pada orang tua yang memiliki anak dengan diagnosis kanker dimana terdapat 8 partisipan di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang diambil dengan cara Snowball. Data dikumpulkan melalui in deph interview pada setiap partisipan, sampai data mengalami saturasi. Pengolahan data menggunakan metode analisis collaizi.
Hasil penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu 1 Dimensi nyeri anak dengan perawatan paliatif, 2 Respon psikologi dan fisik ibu, 3 Respon emosional ibu, 4 Hambatan ibu dalam mengatasi nyeri, 5. Tindakan ibu dalam mengurangi nyeri, 6 Upaya ibu dalam mengalihkan nyeri, 7. Memberikan penguatan pada anak saat nyeri dan 8 Usaha dan doa untuk menyenangkan anak. Kesimpulan penelitian adalah nyeri merupakan keluhan yang berdampak pada stres yang dialami ibu yang dapat memengaruhi kehidupan ibu dan anak. Perawat perlu memberikan informasi serta perawatan yang efektif pada anak dan orang tua yang mengalami nyeri kanker. Kata kunciKanker, Nyeri, Anak, perawatan Paliatif.

Parents voice in managing the pain in children with cancer treated for palliative care Pain experienced by children can adversely affect their growth and development. Paint is a major healt problem for cancer patients and remains an unresolved problem. The study aims to know how the experiences of mothers managing their children's pain during palliative care following cancer diagnosis. Using qualitative methods within a descriptive phenomenological approach, in depth interviews were conducted with parents mostly mothers of eight children diagnosed with cancer. The data were collected using the snowball sampling method.
Analysis of the results identified eight themes 1 The dimensions of pain experienced by children undergoing palliative care, 2 Mothers physical and psychological responses, 3 Mothers emotional responses, 4 Barriers encountered by mothers when taking care of their child at home, 5 Mothers interventions to reduce their child's pain, 6 Mothers efforts to distract their child from pain, 7 Giving encouragement when the child is in pain and 8 Mothers efforts and prayers to make their child comfort. It can be concluded that the child's pain is the main cause of mothers stress and pressure and also affects the daily lives of mothers and children. Along with the most effective intervention, nurses need to provide mothers and children with adequate information about cancer pain. KeywordsCancer, pain, child, Paliatif care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T29897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Pujiharti
"Nyeri pada anak kanker berdampak jangka panjang dan jangka pendek. Sebagian besar orang tua tidak mengetahui cara mengkaji nyeri pada anak dan belum menggunakan skala nyeri yang sesuai dengan usia anak untuk mengukur nyeri. Pendidikan kesehatan tentang manajemen nyeri yang diberikan kepada pasien belum terstruktur sehingga informasi yang diberikan tidak optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak intervensi edukasi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam mengelola nyeri pada anak dengan kanker. Desain penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan one grup pre test post test. Sampel berjumlah 29 orang di RSAB Harapan kita dan RSPAD Gatot Soebroto yang diambil secara consecutive sampling. Analisis data menggunakan McNemar dan Uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam mengelola nyeri pada anak sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan (pengetahuan, p=0,001; Sikap, p=0,001 dan keterampilan, p<0,001). Karakteristik orang tua yang berhubungan dengan pengetahuan dan sikap adalah pengalaman manajemen nyeri. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang mengelola nyeri pada anak sebaiknya dilakukan secara intensif.

Pain in children suffers from cancer gives effect in short term and long term. Most parents do not know how to assess pain in children. They have not used a pain scale based on children age to measure pain. Health education pain management has not been structured for patients so the given information is not optimal.
This study aims to identify the impact of education intervention to the parent's knowledge, attitudes, and skills in managing pain of children suffers from cancer. This study used a quasi-experimental with one group pretest-posttest. The sample was 29 people in RSAB Harapan Kita and Gatot Subroto Army Hospital, taken by consecutive sampling. The data was analyzed by McNemar and Chi Square.
The results showed a significant difference in the aspect of knowledge, attitudes and skills of parent in the pain management of children before and after health education (knowledge, p = 0.001; Attitudes, p = 0.001 and skill, p < 0.001). Characteristics of parents associated with the knowledge and attitudes who have children suffers from cancer is pain management experience. Recommendation for this study is the health education about pain management should be carried out intensively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadiyyah Alyanisah
"Penelitian ini membahas mengenai resiliensi orang tua yang merawat anak dengan kanker. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan bahwa orang tua yang merawat anak dengan kanker rentan mengalami permasalahan psikologis dan sosial sehingga berisiko mengakibatkan penurunan kualitas hidup hingga mengganggu fungsi keluarga. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, belum ada penelitian yang menggunakan metode literature review dengan mengintegrasikan konsep mengenai faktor resiliensi, proses resiliensi, dan fungsi resiliensi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi resiliensi pada orang tua yang merawat anak dengan kanker yang mencakup faktor resiliensi, proses resiliensi, dan fungsi resiliensi. Signifikansi dalam penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi pengetahuan dan wawasan pada mata kuliah Masalah Kesehatan dan Kesehatan Jiwa, mata kuliah Metode Intervensi Individu dan Keluarga, serta bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang membahas mengenai topik serupa. Penelitian ini dilakukan dengan metode literature review dalam bentuk telaah kasus atau case study review. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan peneliti, terdapat tujuh penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan utama dalam penelitian ini. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kanker anak dan jenis pengobatan yang digunakan antar kasus sangat beragam. Oleh karena itu, para orang tua di setiap kasus memiliki faktor resiliensi yang berbeda-beda sehingga mereka menerapkan proses resiliensi yang berbeda-beda. Hal ini berimplikasi pada fungsi resiliensi yang diperoleh orang tua dari masing-masing kasus. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi orang tua yang merawat anak dengan kanker untuk mempelajari dan memahami diagnosis kanker anak pada masa awal diagnosis agar orang tua mampu menjalankan perannya sebagai caregiver secara optimal, serta menumbuhkan perasaan optimis selama merawat dan mendampingi anak di rumah sakit. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan masukan bagi pekerja sosial medis untuk menerapkan, mengembangkan, dan mengevaluasi intervensi berbasis ketahanan kepada orang tua yang merawat anak dengan kanker.

This study discusses the resilience of parents who care for children with cancer. This research is motivated by the problem that parents who care for children with cancer are vulnerable to experiencing psychological and social problems that are at risk of reducing the quality of life and disrupting family functions. Based on previous studies, there has been no research that uses the literature review method by integrating concepts regarding resilience factors, resilience processes, and resilience functions. Therefore, this study aims to describe the condition of resilience in parents who care for children with cancer which includes resilience factors, resilience processes, and resilience functions. The significance of this study is to contribute knowledge and insights to the Health and Mental Health Problems course, the Individual and Family Intervention Methods course, as well as for future studies that discuss similar topics. This research was conducted using the literature review method in the form of a case study review. Based on the inclusion and exclusion criteria determined by the researcher, there are seven previous studies that are used as the main reference in this study. The findings in this study show that the types of childhood cancer and the types of treatment used between cases are very diverse. Therefore, the parents in each case have different resilience factors so that they apply different resilience processes. This has implications for the resilience functions obtained by parents from each case. This study is expected to be used as input for parents who care for children with cancer to learn and understand the diagnosis of childhood cancer in the early days of diagnosis so that parents are able to carry out their role as caregivers optimally, and foster feelings of optimism while caring for and accompanying children in the hospital. In addition, this study is expected to be a reference and input for medical social workers to implement, develop, and evaluate resilience-based interventions for parents caring for children with cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reihani Zaida
"Vaksinasi COVID-19 pada anak di Indonesia tidak terlepas dari orang tua yang menyetujui dan tidak menyetujui vaksinasi COVID-19 pada anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kesediaan orang tua menyetujui vaksinasi COVID-19 pada anak di Indonesia. Responden merupakan orang tua yang memiliki anak berusia 6-18 tahun. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, korelasi dan cross-sectional dengan sampel 428 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner karakteristik orang tua dan anak, serta kuesioner pengetahuan terkait vaksin COVID-19.
Penelitian ini menunjukkan adanya faktor yang berhubungan dengan kesediaan orang tua menyetujui vaksin COVID-19 pada anak meliputi keterkaitan dengan anak (p = 0.003, α = 0.05), riwayat pengobatan anak (p = 0.008, α = 0.05), status vaksin influenza, dan status vaksinasi COVID-19 anak, khawatir keparahan COVID-19, penjelasan ilmiah, akses ke pelayanan kesehatan, dan pengetahuan orang tua/wali (p=0.000, α = 0.05). Penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor lain yang berkaitan dengan kesediaan orang tua menyetujui vaksin COVID-19 pada anak.

Vaccination against COVID-19 in children in Indonesia is inseparable from parents agreeing and not agreeing to vaccination of COVID-19 in children. The study aims to determine the factors associated with the willingness of parents to agree to vaccination against COVID-19 in children in Indonesia. Respondents are parents who have children aged 6-18 years. This study used a descriptive, correlation and cross-sectional research design with a sample of 428 respondents. The research instrument used a questionnaire on the characteristics of parents and children, as well as a knowledge questionnaire related to the COVID-19 vaccine.
This study showed that there were factors associated with the willingness of parents to agree to the COVID-19 vaccine in children including association with the child (p = 0.003, α = 0.05), history of child medication (p = 0.008, α = 0.05), influenza vaccine status, and children's COVID-19 vaccination status, concern about the severity of COVID-19, scientific explanation, access to health services, and knowledge of parents/guardians (p=0.000, α = 0.05). Future research is expected to examine other factors related to the willingness of parents to approve the COVID-19 vaccine for children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Febriyanti Chusniah
"Menurut World Health Ranking 2020, kematian epilepsi di Indonesia mencapai 706 orang dari total kematian dan menempatkan Indonesia pada peringkat 183 di dunia. Kualitas hidup pasien epilepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak epilepsi. Menggunakan metode cross sectional dengan accidental sampling dan didapatkan 94 responden, yaitu orang tua anak epilepsi berumur 4-18 tahun. Uji yang digunakan adalah Chi Square dengan Quality of Life in Childhood Epilepsy Questionner (QOLCE-16). Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai QOLCE-16 anak epilepsi adalah 42.25 dimana 52.1% anak memiliki kualitas hidup buruk. Faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak epilepsi, yaitu usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, status pendidikan anak, lama pengobatan, frekuensi kejang, jenis OAE, dan durasi epilepsi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan pengkajian keperawatan pada pasien epilepsi terkait kualitas hidup.

According to the 2020 World Health Ranking, Indonesia ranked 183rd with 706 epilepsy-related fatalities out of total deaths. Various factors impact the life quality experienced by those with epilepsy. Finding the variables affecting children with epilepsy's life quality is the goal of this study. 94 parents of children with epilepsy between the ages of 4 and 18 were selected from the population using an unintentional sampling technique. Chi Square with Life quality in Childhood Epilepsy Questionner (QOLCE-16) was the test utilized. The study finds 52.1% of children with epilepsy reported a low life quality, with an average QOLCE-16 score of 42.25. AED type, length of therapy, frequency of seizures, length of parental education, and length of epilepsy are all factors that affect the life quality for children with epilepsy. These findings can be referenced when creating life quality nursing assessments for patients with epilepsy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafitri Nur Burhani
"Disabilitas intelektual merupakan keterbatasan fungsi intelektual dan kemampuan beradaptasi yang dimulai sejak masa kanak yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Secara global 1-2% dari seluruh populasi. Di Indonesia, terdapat lima juta anak dengan disabilitas intelektual. Penyakit fisik yang berkomorbiditas dengan disabilitas intelektual akan meningkatkan risiko angka kesakitan sehingga memperberat ketidakmampuan yang dimiliki. Akumulasi stres yang dialami memiliki risiko untuk timbulnya psikopatologi yang akan berdampak pada cara berelasi orang tua dengan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan timbulnya psikopatologi orang tua dengan anak disabilitas intelektual. Penelitian dilaksanakan secara potong lintang dengan metode consecutive sampling. Sampel sebanyak 100 orang tua di Poli Jiwa Anak dan Remaja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Pengambilan data dilakukan melalui pengisisian kuesioner secara tatap muka dan media daring menggunakan kuesioner demografis, dan Symptom Checklist 90 (SCL-90) Versi Indonesia. Kuesioner ini menilai 9 domain psikopatologi seperti depresi, ansietas, sensitivitas interpersonal, hostilitas, psikotik, paranoid, fobia dan obsesisf kompulsif dengan nilai cut-off  61. Analisis statistik menggunakan SPSS versi 22.0. Data dianalisis dengan uji bivariat Chi-Square. Gambaran psikopatologi orang tua dengan anak disabilitas intelektual di Poli Jiwa Anak dan Remaja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo didapatkan bahwa psikopatologi depresi (18,0%), ansietas (15,0%), somatisasi (9%), sensitivitas interpersonal (8%), obsesi kompulsif (4%), paranoid (3%), hostilitas (1%) dan fobia (1%). Pada penelitian ini tidak didapatkan psikopatologi psikotik. Ibu memiliki hubungan bermakna terhadap psikopatologi secara umum (p=0,018). Jenis disabilitas (p=0,027) memiliki hubungan bermakna dengan ansietas. Pendapatan orang tua (p=0,021) berhubungan bermakna dengan somatisasi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan timbulnya psikopatologi pada orang tua adalah ibu, jenis disabilitas yang dimiliki serta kondisi ekonomi orang tua. Program kesehatan jiwa yang promotif dan preventif seperti pemberian edukasi serta membentuk kelompok dukungan pada orang tua dengan anak disabilitas intelektual diharapkan dapat membantu dalam mengurangi terjadinya psikopatologi pada orang tua.

Intellectual disability is a limitation of intellectual function and adaptability that begins in childhood that can interfere with daily activities. Globally 1-2% of the entire population. In Indonesia, there are five million children with intellectual disabilities. Physical illness comorbid with intellectual disability will increase the risk of morbidity so that it aggravates the disability. The accumulated stress experienced has a risk for the emergence of psychopathology which will have an impact on the way parents relate to their children. This study aims to determine the factors associated with the emergence of psychopathology in parents with children with intellectual disabilities. to determine the factors associated with the emergence of psychopathology in parents with children with intellectual disabilities. The study was conducted cross-sectionally with consecutive sampling method. A sample of 100 parents in the Child and Adolescent Mental Health Clinic, Dr. Cipto Mangunkusumo. Data were collected by filling out questionnaires face-to-face and online media using a demographic questionnaire, and the Indonesian version of Symptom Checklist 90 (SCL-90). This questionnaire assessed nine psychopathological domains such as depression, anxiety, interpersonal sensitivity, hostility, psychotic, paranoid, phobia, and obsessive-compulsive with a cut-off score of 61. Statistical analysis using SPSS version 22.0. Data were analyzed by Chi-Square bivariate test. In the description of the psychopathology in parents with children with intellectual disabilities at the Child and Adolescent Mental Health Clinic, Dr. Cipto Mangunkusumo found that the psychopathology of depression (18.0%), anxiety (15.0%), somatization (9%), interpersonal sensitivity (8%), obsessive compulsiveness (4%), paranoia (3%), hostility (1 %) and phobias (1%). In this study, there was no psychotic symptom. Mother had a significant relationship with psychopathology in general (p=0.018). Type of disability (p=0.027) had a significant relationship with anxiety. Parent's income (p=0.021) was significantly related to somatization. Factors related to the emergence of psychopathology in parents are the mother, the type of disability they have, and the economic condition of the parents. Promotive and preventive mental health programs such as providing education and forming support groups for parents with children with intellectual disabilities are expected to help reduce the occurrence of psychopathology in parents."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Rudianto
"ABSTRAK
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi dengue, salah satunya adalah vaksinasi. Vaksin CYD-TDV Chimeric yellow fever virus-Dengue virus-Tetravalent Dengue Vaccine merupakan vaksin dengue pertama yang diterima oleh WHO dan telah diterima juga untuk didistribusikan ke berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berbagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap penerimaan orang tua terhadap pemberian vaksin dengue pada anak, seperti faktor sosiodemografis, serta pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua. Penelitian ini juga menunjukkan preferensi orang tua mengenai vaksin dengue. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan data primer yang didapatkan dari pengisian kuisioner oleh subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: 98,50 responden menerima pemberian vaksin dengue kepada anak mereka. Sementara itu, tidak ditemukan faktor yang memiliki hubungan signifikan terhadap penerimaan orang tua terhadap pemberian vaksin dengue pada anak p >0,05. Sebagian besar subjek penelitian 35,96 berpendapat bahwa perlindungan pasti sebagai hal terpenting dari vaksin dengue. Sementara itu, 56,93 responden yang menilai biaya sama dengan atau kurang dari Rp 50.000,00 merupakan harga yang terjangkau. Berdasarkan penelitian ini, penerimaan orangtua terhadap vaksin relatif baik.

ABSTRACT
There are ways to prevent dengue infections, one of which is by receiving vaccination. CYD TDV Chimeric yellow fever virus Dengue virus Tetravalent Dengue Vaccine was the first vaccine to be accepted by the World Health Organization to be distributed worldwide, including Indonesia. This study aimed to explore factors which might contribute to parents 39 acceptance of their children being subject of dengue vaccinations. This study also shows parents 39 preference of the most important characteristics of dengue vaccines. The study design applied was cross sectional study with primary data collected from questionnaire filled by study subjects. This study shows 98.5 respondents accept dengue vaccination for their children. Meanwhile, this study found no factor which has significant relation to parents 39 dengue vaccine acceptance p 0.05. The most popular preference for the most important vaccine characteristic was 100 protection 35.96 . Meanwhile, 56.93 of all respondents categorized vaccination costs of IDR 50,000.00 and below as affordable. According to the result of the research, parents 39 vaccine acceptance in Jakarta could be considered relatively good."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>