Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Proses adaptasi psikologis pada childbering berhubungan dengan
perubahan fungsi peran merupakan masalah yang cukup serius pada keluarga
pada tahap childbering, dimana keluarga pada tahap ini banyak sekali mengalami
kesulitan dalam beradaptasi dengan peran bam terkait dengan kelahiran anak
pertama terutama pada ayah, Cronenwett (1982).Permasalah serius yang tidak
dapat terpecahkan karena kegagalan adaptasi terhadap peran baru tersebut dapat
mengakibatkan teujadinya kontlik yang berkepanjangan dalam keluarga, Martle
(1996).
Adapun tujuan penelitian adalah mengetahui faktor internal yang mempengaruhi
proses adaptasi psikologis pada ayah, mengetahui falctor internal yang dominan
mempengaruhi proses adaptasi pada ayah, dan bagaimana faktor dominan
mempengaruhi proses adaptasi pada childbering. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Deskriptif perbandingan, dengan metode pengambilan
sampel secara pourposive sampel dengan jumlah sampel 31. variabel dalam
penelitian adalah variabel dependen yaitu faktor internal yang mempengaruhi
adaptasi yang terdiri atas tiga sub variabel riwayat terbentuknya keluarga,
pengalaman keluarga dan riwayat kehamilan dan persalinan, sedangkan variabel
independen yaitu adaptasi ayah terhadap kelahiran bayi pada childbering.
Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2003 sampai dengan
tanggal 5 Januari 2003 di keluarah Beji kecamatan Beji kabupaten Depok.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan hubungan yang signifikan
antara faktor internal dengan adaptasi, dimana dengan tingkat kemaknaan 95%
dari 31 total responden diperoleh data sebanyak 17 responden (54,8%) adaptif
dan 14 responden (45,2%) maladaptif. Dengan sub variabel yang paling dominan
mempengaruhi adaptasi adalah Riwayat terbentuknya keluarga dengan Odds
Ratio (OR) 40,0 dengan p value 0,001. Riwayat kehamilan dan persalinan Odds
Ratio 11,91 dengan p value 0,007. Pengalaman keluarga Odds Ratio 28,00
dengan p value 0,001.Kesimpulan penelitian yang diperoleh bahwa ada
hubungan yang signiifikan antara faktor internal dengan adaptasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5228
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam kehidupan seorang manusia dan dapat dikatakan sebagai masa perubahan dari anak-anak menuju dewasa, termasuk perubahan lingkungan sosialnya. Remaja mulai berusaha mandiri dan membentuk hubungan sosial dengan teman sebaya termasuk membentuk persahabatan. Dengan banyaknya penyesuaian dan stresor yang harus dihadapi remaja dalam masa transisi ini maka peneliti tertarik mengidentifikasi perbedaan mekanisme koping stres pada remaja yang memiliki sahabat dan yang tidak. Penelitian ini dilaksanakan di SMU Negeri 65 Jakarta Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskripsi komparasi. Jumlah responden yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 90 orang dengan usia 15-17 tahun. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah analisis bivariat Chi-square untuk menganalisis perbedaan antara dua kelompok yaitu remaja yang memiliki sahabat dan yang tidak. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan ada perbedaan yang bermakna mengenai mekanisme koping yang digunakan oleh remaja yang memiliki sahabat dan yang tidak (p=0,012 α =0,05). Saran bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian pada area yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar agar hasil penelitian bisa digeneralisasi. Penelitian selanjutnya juga perlu dilakukan pada variabel lain yang memengaruhi mekanisme koping pada remaja agar didapatkan gambaran komprehensif mengenai mekanisme koping pada remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5897
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang mekanisme koping orangtua yang mempunyai anak dengan penyakit jantung bawaan dilaksanakan pada bulan Agustus — September 2002 di Ruang Anak Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif sederhana dengan tujuan mengidentifikasi jenis mekanisme koping yang digunakan oleh orangtua yang mempunyai anak dengan penyakit jantung bawaan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuisioner oleh setiap responden yang berisi tentang data demografi meliputi usia, pekerjaan, pendidikan dan agama serta pernyataan tentang mekanisme koping baik adaptif maupun maladaptif sebanyak 20 pernyataan. Kemudian data dianalisa dengan metode statistik tendensi sentral yaitu mean, median, modus. Analisa data penelitian ini hanya menggunakan mean dan modus. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar orang tua mempunyai mekanisme koping yang adaptif (96,67% - 100%) yaitu berupa berbicara dengan orang lain untuk mengatasi masalahnya, menggali informasi dari berbagai media dan para ahli, mencari dukungan sosial dan spiritual serta keinginan orang tua untuk mengobati penyakit anak sampai tuntas dan memberikan kasih sayang seperti pada anak normal."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5017
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja merupakan masa yang kritis, dimana texjadi perubahan pesat baik dari segi fisik
maupun psikologis. Tentunya hal tersebut akan menimbulkan masalah bagi remaja, tetapi
masalah tersebut harus dihadapi dengan menggunakan mekanisme koping yang efektif guna
mencapai pertumbuhan dan perkembangan remaja yang optimal. Keluarga mempunyai peran
yang penting bagi rernaja dalam melalui masa-masa kritisnya. Keluarga merupakan sumber bagi
remaja untuk dapat menggunakan mekanisme koping yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi hubungan peran keluarga dengan mekanisme koping remaja dalam
menghadapi stres. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMPN 174. Desain penelitian ini
menggunakan desain deskriptif korelasi dengan jumlah responden 68 orang. Cara pengambilan
sampel adalah dengan cara convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
yang berisi pernyataan-pernyataan yang dikembangkan peneliti berdasarkan studi kepustakaan.
Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi untuk hubungan antar variabel numerik. Hasil
penelitian ini menyirnpulkan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara peran keluarga
dengan kecenderungan remaja menggunakan rnekanisme koping jenis problem focus coping dan
emotional focus coping dimana semakin fungsional peran keluarga maka semakin besar
kecenderungan remaja menggunakan mekanisme koping jenis problem focus coping dan
emotional focus coping. Selain itu terdapat hubungan yang lemah antara peran keluarga dengan
kecenderungan remaja menggunakan mekanisme koping jenis disfuntional focus coping,
dimana semakin fungsional peran keluarga maka semakin kecil kecenderungan remaja
menggunakan koping jenis disfunctional focus coping."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5893
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Eva Ranika
"Strategi koping yang digunakan pasien stroke fase rehabilitasi akan mempengaruhi perilaku pasien dalam menerima adanya perubahan-perubahan setelah serangan stroke seperti kelemahan atau kelumpuhan padaanggota ekstremitas, gangguan penglihatan, gangguan bicara dan gangguan psikologis. Melalui penelitian ini ingin diketahui srategi koping apa yang paling banyak digunakan pasien stroke fase rehabilitasi. Untuk memperoleh jawabannya peneliti rnenggunakan metode desain deskripsi sederhana, strategi koping yang digunakan pasien dalam mengatasi adanya perubahan setelah serangan stroke, responden penelitian ini sebanyak 30 orang (19 orang laki-laki dan 11 orang perempuan) dirawat di ruang Unit Pelayanan Khusus Stroke RSUPN Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan selama kurang lebih dua minggu. Data diperoleh dengan cara menyebarlcan kuesioner pada responden terpilih yang berisi pernyataan tentang cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah perubahan-perubahan yang terjadi setelah serangan stroke. Sebelum menyebarkan kuesioner juga dilakukan uji coba kepada tiga orang responden untuk mengetahui apakah pernyataan pada kuesioner dapat dimengerti atau tidak oleh responden. Dari 30 orang responden ada 61,88 % mempunyai strategi koping negatif terhadap adanya perubahan setelah serangan stroke dan dari 30 responden, 40 % berusia antara 60-69 tabun. 40 % responden mempunyai latar belakang pendidikan SLTA. Strategi koping positif yang dilakukan responden akan memudahkan responden beradaptasi dengan pentbahan yang ada dan akan mernbantu mempercepat proses rehabilitasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5333
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kemampuan menyelesaikan masalah dengan menggunakan koping yang tepat akan
mempengaruhi mahasiswa baru dalam menghadapi proses belajar mengajar yang pada
akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan unluk
mendapatkan gambaran tentang mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa
baru reguler 2006 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dalam menghadapi
stres tahun pertama kuliah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
sederhana dengan responden 69 orang mahasiswa reguler 2006. Pengumpulan data
dilakukan dengan kuesioner untuk mengkaji stres, stresor, dan mekanisme koping. Data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan
disribusi frekuensi dan prosentase dari variabel yang diteliti. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa 58% mahasiswa menggunakan koping konstruktif dan 42%
menggunakan koping destruktif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pertimbangan bagi pembimbing akademik, khususnya pembimbing akademik
mahasiswa baru agar dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi sehingga
proses belajar mengajar tetap berjalan dengan Iancar."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5578
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Berdasarkan hasil surveilans penyakit tidak menular di Kota Depok pada tahun 2002 menunjukkan prevalensi penyakit DM 12,8% dan toleransi glukosa terganggu (TGT) 36,4%. Meningkatnya jumlah penderita DM pada lansia pada akan menimbulkan mekanisme koping dari lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping yang dimiliki lansia terhadap penurunan status kesehatan akibat DM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan jumlah responden sebanyak 25 orang lansia yang ada di kelurahan Depok, menggunakan instrumen penelitian kuesioner dan wawancara tertutup. Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi tendensi sentral untuk mengidentifikasi persentase setiap variabel. Dan penelitian didapatkan hasil sebanyak 60% lansia memiliki koping adaptif. Masalah penurunan status kesehatan yang paling banyak terjadi adalah gangguan penglihatan, tangan dan kaki menjadi lemah, serta kesemutan/ nyeri tebakar pads anggota gerak. Rata-rata lansia mengalami penyakit DM selama 4 tahun. Peneliti menyarankan agar perawat dan pemberi layanan kesehatan memberikan penjelasan lengkap agar lansia dapat berkoping adaptif dan mencegah penurunan status kesehatan yang lebih lanjut.
Kata kunci: diabetes mellitus, mekanisme koping, lansia "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5577
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Setiap wanita akan melewati periode perimenopause yaitu periode sebelum, saat, dan
sesudah menopause yang akan memunculkan perubahan fisik maupun psikologis.
Mereka akan beradaptasi terhadap perubahan tersebut dengan perilaku adaptif
(mekanisme koping) baik yang berfokus pada emosional (emotion-focused coping)
dan berfokus pada penyelesaian masalah (problem-focused coping). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan fisik dan psikologis dengan
mekenisme koping yang dilakukan selama periode perimenopause. Metode
penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Alat
pengumpulan data bempa kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan
cluster sampling sejumlah 81 responden di RW 13 Kelurahan Jati Makmur.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan yang mengalami perubahan fisik hanya
sebesar 32,1 % (26 orang) terutama pada nyeri sendi dan tulang sedangkan
perubahan psikologisnya sebesar 40,7 % (33 orang) terutama pada penurunan daya
ingat. Mekanisme koping yang banyak digunakan oleh responden terhadap
perubahan tersebut adalah dengan cara emotion-focused coping yaitu sebesar
51,85 % (42 orang) sedangkan problem-focused coping sebesar 48,15 % (39 orang).
Hasil penelitian dengan menggunakan uji Kai Kuadrat menunjukkan tidak ada
hubungan antara perubahan fisik dan psikologis dengan mekanisme koping yang
dilakukan selama periode perimenopause (pvalue= 0,267; a = 0,05). Penelitian ini
merekomendasikan agar penelitian selanjutnya dapat menentukan jumlah sampel
yang lebih luas dan beragam karakteristik individunya. Hal ini bertujuan agar hasil
penelitian dapat menggambarkan keadaan populasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5605
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Astuti
"Intervensi keperawatan berupa edukasi preoperasi terstruktur berdasarkan teori kognitif sosial (SCT) diharapkan dapat meningkatkan self-efficacy dan perilaku latihan post operasi. Penerapan SCT meliputi penguatan pada empat tahap yaitu vicarious experiences (pemodelan dengan menggunakan video durasi 12 menit), mastery experience, verbal persuasion dan somatic and emotional states. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi pre operasi terstruktur terhadap self-efficacy dan perilaku latihan post operasi.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan rancangan pre-test and post-test with control group design dan post-test only with control group design. Jumlah sampel 44 orang terbagi atas 22 orang pada kelompok control dan 22 orang pada kelompok intervensi.
Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh yang bermakna edukasi preoperasi terstruktur terhadap self-efficacy (p= 0.00; α=0.05) dan perilaku latihan post operasi (p= 0.00; α=0.05). Berdasarkan penelitian ini edukasi preoperasi terstruktur dengan SCT dapat dilakukan sebagai intervensi keperawatan secara optimal dengan memperhatikan kemampuan pasien post operasi agar dapat melakukan manajemen keperawatan sebaik mungkin.

Nursing intervention in the form of structured education preoperatively based on social cognitive theory (SCT) is expected to increase self-efficacy and post operative exercise behavior.The application of SCT involved the strengthening of four stages, including vicarious experiences (modeling using 12-minute video), mastery experience, verbal persuasion, as well as somatic and emotional states. The purpose of this study was to identify the effects of structured preoperative education on self-efficacy and post operative exercise.
This study was a quantitative research with a quasi-experimental design done by using a pre-test and post-test with control group design and post-test only with control group design. The number of samples was 44 people was divided into 2 groups: 22 people in the control group and 22 people in the intervention group.
The result showed a significant influence of structured preoperative education on both self-efficacy p = 0.00 and the post operative exercise behavior p = 0.00. Based on this study, the structured preoperative education shoul be provided by nurses optimally as a part of nursing interventions by focusing on the post-operative patients? abilities in order to perform the nursing management well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Pratiwi
"ABSTRAK
Remaja merupakan masa peralihan yang memiliki proses perkembangan yang berbeda dengan usia anak-anak dan dewasa. Remaja yang tinggal di Lapas harus menghadapi perubahan peran selama di Lapas yang akan menimbulkan berbagai macam respon psikologis dan upaya-upaya untuk beradaptasi bagi mereka. Tujuan penelitian ini ingin mengeksplorasi pengalaman dan mekanisme adaptasi remaja Lapas dalam menghadapi perubahan peran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini terdiri dari sepuluh orang remaja Lapas. pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Colaizzi. Temuan hasil penelitian ini antara lain: perubahan penampilan peran, keadaan harga diri, respon psikologis, upaya dalam beradaptasi dan harapan untuk masa depan. Rekomendasikan hasil penelitian ini ditujukan pada perawat jiwa atau petugas Lapas yang mungkin akan berhubungan langsung dengan remaja Lapas dalam membantu mereka untuk menggunakan strategi yang adaptif dalam menghadapi kondisi di Lapas.

ABSTRACT
Adolescence is a transitional period that has different developmental processes with the age of children and adults. Teens living in prisons must face role change during prisons that will lead to a variety of psychological responses and efforts to adapt to them. The purpose of this study would be to explore the experiences and mechanisms of adolescent adaptation Prisons in the face of role change. This research uses qualitative method with descriptive phenomenology approach. The study participants consisted of ten prison juveniles. Data retrieval is done by in depth interview based on research objectives. Data analysis of interview result using analysis phase according to Colaizzi. The findings of this study include changes in role performance, state of self esteem, psychological response, adaptation and hope for the future. Recommend the results of this study aimed at mental nurses or prison officers who may be in direct contact with prison juveniles in helping them to use adaptive strategies in the face of prison conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>