Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114346 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, yaitu 95 per 100.000 kelahiran
hidup, menempatkan posisi Indonesia teratas di negara ASEAN . Salah satu upaya
pemerintah untuk menekan AKI khususnya dan mencapai target Indonesia sehat 2010,
yaitu upaya promotif dan preventif yang dilakukan di Puskesmas-puskesmas. Pelayanan
antenatal yang diberikan kepada ibu hamil diberikan dengn harapan pada masa
kehamilan mulai dari trimester pertama hingga ketiga serta persalinan dan nipas dapat
dilalui ibn dengan baik, sehat dan selamat.
Puskesmas Cikundul Sukabumi, rnerupakan salah satu puskesmas yang banyak
dikunjungi ibu-ibu hamil untuk dilakukan pemeriksaan antenatal care (K4). Penelitian
ini bertujuan imtuk rnendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi
pemaniaatan pelayanan antenatal care (K4), antara lain faktor predisposisi (umur,
pendidikan, paritas, pekerjaan, pengetahuan dan sikap), faktor enabling (sarana atau
fasilitas dan jarak ke fasilitas) serta faktor reinforcing (prilaku petugas dan prilaku
orang ketiga). Jenis penelitian adalah cross sectional, responder: yang digunakan adalah
70 orang dengan analisa univariat untuk mendapatkan Hekuensi dan proporsi dari
variabel-variabel yang dituju.
Hasil penelitian didapatkan 66 % responden memenuhi target pemanfaatan pelayanan
antenatal care. 68 % responden yang berumur 20-35 tahun, sebanyak 59 % responden
berpendidikan SLTP, sebanyak 79 % responden tidak bekelja, sebanyak 76 %
responden berpengetahuan tinggi tentang pemanfaatan pelayanan antenatal care,
Sebanyak 77 % responden berpendapat balk tentang sarana dan fasilitas dalam
pemanfaatan pelayanan antenatal care, sebanyak 76 % responden menyatakan mudah
menuju fasilitas pemeriksaan, sebanyak 83 % responden menyatakan bahwa prilaku
petugas pemberi pelayanan adalah baik. Sebanyak 86 % responden menyalakan
memperoleh dukungan yang positif dari orang terdekatnya. Dari data yang didapatkan
dalam penelitian ini, peneliti merekomendasikan penelitian berikutnya dengan metode
korelasi untuk mengetahui hubungan variabel-variabel.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5355
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Aden
"ABSTRAK
Kehamilan dapat mengalami gangguan atau ancaman kelahiran sebelum waktunya yang
dapat menurunkan kualitas hidup bayi dan ibunya. Kondisi ini diperlukan intervensi
keperawatan untuk pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektifitas
paket “Aman” terhadap pengetahuan dan pelaksanaan perawatan kehamilan serta
dampaknya terhadap maturitas kehamilan pada ibu dengan resiko persalinan prematur.
Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan pre dan post test without
control group dilanjutkan post test only design with control group. Penelitian
dilaksanakan di RS. Cipto Mangunkusumo, RS. Fatmawati dan Puskesmas Cempaka
Putih Jakarta. Sampel adalah ibu dengan kehamilan risiko tinggi sebanyak 36 orang.
Pemilihan sampel dengan metode purposif sampling. Analisa data kuantitatif dilakukan
dengan uji proporsi, uji chi square dan uji t test. Hasil analisis terdapat perbedaan
bermakna rata-rata pengetahuan pre dan post intervensi pada kelompok intervensi (p=
0,000 < alpha 5%), adanya perbedaan yang signifikan pelaksanaan perawatan kehamilan
setelah diberi paket “Aman” (p= 0,000 < alpha 5%). Kejadian maturitas kelompok
intervensi signifikan (p = 0,006), responden mendapat intervensi “Paket Aman”
berpeluang mengalami kehamilan matur sebesar 12,571 kali dibandingkan dengan
responden yang tidak mendapat intervensi paket aman. Intervensi paket aman perlu
diimplementasikan disemua tatanan pelayanan keperawatan maternitas khususnya
antenatal care dengan memberikan booklet sebagai media dan komunikasi yang efektif.
Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang status sosial ekonomi dengan kejadian
maturitas.

ABSTRACT
Abstract
Pregnancy disorder and premature labor can occur in a pregnancy. It can decrease
quality of live of the infant and mother. Nursing intervention is needed to prevent it. The
research was aimed to examine the effectiveness of “Paket Aman” on mother with
premature labor risk’s knowledge and pregnancy care and it’s effect on pregnancy
maturity.
The design of research was quasi experimental using pre and post test without control
and post test only design with control group to measure effectiveness of “Paket Aman”.
Samples were 36 mothers with high risk pregnancy selected by purposive sampling
method. Instrument used to collect data were questionnaire and observation.
Intervention was a health education by using booklet media of “Paket Aman”. Data was
analized by using proportion test, chi square test and t- test. The result revealed that
there was a significant difference in knowledge between pre and post intervention in
intervention group (p=0,000; < α =5%), there was a very significant difference in
pregnancy care after given “Paket Aman” (p=0,000; < α =5%). There is a significant
different in maturity of pregnancy betwen intervention group after intervention and
control group (p=0,006). “Paket Aman” intervention have probability to have matur
pregnancy at 12,571 times compared to participants who is not given “Paket Aman”
intervention. It is recommended that “Paket Aman” intervention is needed to be
implemented at all maternity nursing care service level, especially in antenatal care
using booklet as media and effective communication. Future research is needed
concerning the relationship between economy and social status and maturity incident.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24785
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hitijahubessy, Christy Natalia Magdalena
"Kehamilan ektopik merupakan kondisi kehamilan berisiko tinggi di mana sel telur yang dibuahi berimplantasi di luar rongga rahim. Kondisi ini mempengaruhi 1- 2 dari semua kehamilan dan merupakan ancaman yang signifikan bagi wanita. World Health Organization WHO mencatat bahwa 1:200 kasus KET merupakan penyebab kematian maternal utama di negara maju dengan 60.000 kasus per tahun. Di Amerika 1 dari 100 kehamilan mengalami kehamilan ektopik dan 95 terjadi di tuba. Penulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan keperawatan self care dan unpleasant symptoms pada pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan kehamilan ektopik.
Pertisipan dalam studi kasus ini sebanyak lima klien KET yang dirawat di RSUD Cibinong dan RSUPN Cipto Mangunkusumo. Klien dengan kehamilan ektopik terganggu dibawah ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan perdarahan intraabdomen yang mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin dan resiko syok hipovelemik sehingga perlu dilakukan tindakan emergensi yaitu salpingektomi. Kondisi ini menimbulkan nyeri sehingga klien mengalami ketidakmampuan merawat diri secara mandiri. Teori self care dan unpleasant symptoms diaplikasikan untuk membantu mengatasi masalah klien baik secara fisiologis, psikologis maupun situasional serta memandirikan klien dalam perawatan dirinya.

Ectopic pregnancy is a high risk pregnancy condition in which the fertilized egg implanted outside the uterine cavity. This condition affects 1 2 of all pregnancies and is a significant threat to women. The World Health Organization WHO notes that 1 200 cases of KET are the leading cause of maternal mortality in developed countries with 60,000 cases per year. In America 1 in 100 pregnancies have ectopic pregnancy and 95 occur in the tuba. This writing aims to describe the application of nursing self care and unpleasant symptoms on the implementation of nursing care clients with ectopic pregnancy.
The participants in this case study were five KET clients treated at RSUD Cibinong and RSUPN Cipto Mangunkusumo. Clients with ectopic pregnancy are impaired below to the hospital with lower abdominal pain and intra abdominal hemorrhage resulting in a decrease in hemoglobin level and the risk of hypovelemic shock, so emergency measures of salpingectomy are necessary. This condition causes pain so that clients experience inability to care for themselves independently. Self care and unpleasant symptoms theory is applied to help solve client problems both physiologically, psychologically and situational as well as establishing clients in self care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Fauziah Priani
"ABSTRAK
Antenatal care merupakan salah satu upaya mencegah kematian ibu dengan
mendeteksi lebih dini terjadinya risiko tinggi kehamilan. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan ibu
hamil melakukan antenatal care di Puskesmas Cimanggis Kota Depok. Desain
penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel ibu hamil trimester ketiga yang
sedang melakukan antenatal care di Puskesmas Cimanggis Kota Depok
berjumlah 82 orang. Hasil penelitian menemukan terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care, antara lain faktor
predisposisi meliputi usia ibu hamil rata-rata 21-35 tahun (74,4%), tingkat
pendidikan SMA (54,9%), tidak bekerja (82,9%), paritas sedikit (78%),
pengetahuan tinggi (76,8%), dan sikap negatif (61%). Faktor pemungkin meliputi
penghasilan rendah (63,4%), jarak tempat tinggal dekat (63,4%), media informasi
baik (52,4%), sedangkan faktor penguat yaitu adanya dukungan suami (90,2%).
Perlunya peningkatan penyuluhan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok mengenai
antenatal care sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan pelayanan antenatal
oleh ibu hamil.

ABSTRACT
Antenatal care is one of an intervention to prevent maternal mortality by early
detecting of high risk pregnancy. The aim of this study was to describe factors
affecting regularity of pregnant women doing antenatal care at Puskesmas
Cimanggis Depok. This study used descriptive design with 82 third-trimester
pregnant women who did Antenatal Care at Puskesmas Cimanggis Depok. The
result found there were factors affecting regularity of pregnant women doing
antenatal care such as predisposing factors include maternal age of average 21-35
years (74.4%), high school education level (54.9%), most women were
housewives (82.9%), low parity (78%), high knowledge level (76.8%), and
negative attitudes (61%). Enabling factors include low income (63.4%), closer
residence distance (63.4%), good media information (52.4%), and reinforcing
factor was husband support (90.2%). It?s suggested to Depok Health Department
to increase socialization about antenatal care as an effort to increase utilization of
antenatal care by pregnant women."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Ayu Permatasari
"Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. Menurut data profil UPTD Puskesmas Pondok Gede Kota Bekasi (2011) Cakupan K1 sebesar 96,8% masih dibawah target standar pelayanan minimum (SPM) yang mengikuti Millenium Development Goal (MDG’s) sebesar 97% dan cakupan K4 sebesar 85,2% masih di bawah target standar pelayanan minimum (SPM) yang mengikuti Millenium Development Goal (MDG’s) sebesar 95%.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi faktor - faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan kunjungan pelayanan antenatal care (ANC) dengan jumlah sampel 100 ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan antenatal mulai tanggal 1 November sampai 13 Desember tahun 2012. Pengambilan sampel secara simple random sampling dan data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas Pondok Gede yang melakukan kunjungan pelayanan antenatal dengan baik sebanyak 72% dan terdapat 3 variabel yang terbukti bermakna secara statistik dengan variabel dependen yaitu variabel pengetahuan (OR:0,250; 95%CI:0,1-0,627), pendidikan (OR:3,5; 95%CI:1,386-8,835) dan dukungan keluarga (OR:0,147; 95%CI:0,040-0,539).

Antenatal care is health service by health staff to mother during her gestation, it carried out in accordance with the antenatal care standard. According to profile data at the Health Center Pondok Gede, Bekasi Town (2011) the coverage of K1 is 96,8%, which is still under the target Development Goal (MDG’s) is 97% and the coverage of K4 is 85,2%, which is still under the target Development Goal (MDG’s) is 95%.
This research was descriptive by design cross sectional. The research aimed to know distribution of factors associate with utilization of antenatal care visit for pregnant women at the Health Center Pondok Gede, Bekasi Town in 2012. A hundred the 3rd trimester pregnant women from 1st November until 13rd December 2012. Randomly selected as sample of this research who attend to Maternal and Child Health Clinic at the Health Center Pondok Gede. Data collected using questionnaries.
The result of this research showed the 3rd trimester pregnant women at the Health Center Pondok Gede, Bekasi Town visited antenatal care well is 72%, and only three variables were statistically significant with the dependent variables which are knowledge (OR:0,250; 95%CI:0,1-0,627), education (OR:3,5; 95%CI:1,386-8,835), and family support (OR:0,147; 95%CI:0,040-0,539).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Martha Adelina
"Pelayanan antenatal merupakan strategi kunci untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi, karena pemanfaatan ANC yang memadai, dihubungkan dengan peningkatan kesehatan maternal dan neonatal. Tujuan penelitian, mengetahui proporsi pemanfaatan dan faktor yang berhubungan dengan pelayanan antenatal K4 di Kota Pematangsiantar tahun 2013. Desain potong lintang, pengumpulan data dengan wawancara kepada 200 ibu yang telah melahirkan 6 bulan. Analisis data : univariat, bivariat dan multivariate. Proporsi yang memanfaatkan pelayanan antenatal sesuai standar K4, 65%. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan antenatal K4 adalah dukungan suami, pengetahuan, sikap, sumber informasi dan status bekerja. Dukungan suami selama kehamilan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kunjungan antenatal K4.

Antenatal care is a key strategy for reducing maternal and neonatal morbidity and mortality rate because adequate utilization of ANC services is associated with improved maternal and neonatal health outcomes. The objective of study was to determine the proportion of ANC utilization and factor associated with utilization of antenatal care in Pematangsiantar City at 2013. A cross-sectional design, data collection by interviewing 200 mothers who gave birth to 6 months. Data Analysis: Univariate, bivariate and multivariate analyzes. The proportion of antenatal care that utilizes standardized K4, 65%. Factors related to the utilization of antenatal K4 is the husband's support, knowledge, attitudes, resources and work status. Husband's support during pregnancy is an important factor to improving antenatal visits K4."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siane Nursianti Tanuwidjaja
"Pelayanan antenatal, merupakan salah satu komponen penting dalam program kesehatan ibu dan anak, pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu secara kualitas, dalam penelitian ini diukur dengan melihat jumlah kunjungan, umur kehamilan pada kunjungan pertama serta usia kehamilan saat penelitian dilakukan.
Komponen predisposing, enabling, need dan reinforcing diduga merupakan faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal di Kabupaten Bogor, yang mempunyai kuantitas sudah cukup baik namun kualitasnya masih kurang.
Metoda penelitian survey, dengan populasi penelitian ibu hamil dan petugas antenatal puskesmas, penarikan sampel dengan cara: Stratified Cluster Random Sampling.
Hasil yang diperoleh, ternyata derajat .pemanfaatan antenatal baik di Kabupaten Bogor baru mencapai 28%, ibu hamil yang datang ke pelayanan antenatal. 19% masih ada dalam kelompok umur resiko tinggi (<20 atau >35 tahun), dengan pendidikan kurang dari enam tahun 61%, jumlah kehamilan lebih dari tiga kali masih ada 25%, pekerjaan suami terbanyak sebagai buruh, pengetahuan ibu tentang antenatal yang baik baru 41%. Dari segi pembiayaan ternyata 56% ibu hamil mengeluarkan biaya antenatal sekali periksa >=Rp 1000, kondisi ibu waktu datang ke antenatal 46% kondisi sakit dan dilayani 80% oleh puskesmas dengan praktek petugas antenal rata-rata baik. Sumber informasi kesehatan, yang sering diterima dan dipercayai oleh ibu hamil selain petugas adalah orang tua. Faktor yang besar hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan antenatal adalah biaya antenatal, dan pengetahuan ibu.
Saran: pengembangan dana sehat untuk menanggulangi masalah biaya pelayanan, dan peringkatan pengetahuan ibu melalui penyuluhan dengan penajaman sasaran (pendidikan kurang dari enam tahun, jumlah kehamilan lebih dari tiga), oleh sumber yang efektif misalnya oleh orang tua."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Djakfar Sadik R.
"ABSTRAK
Latar belakang dilakukannya penelitian ini karena dengan Antenatal Care (ANC) yang baik, akan memberikan sumbangan dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah merupakan Kecamatan yang rendah dalam hal cakupan Ibu hamil termasuk frekuensi kunjungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara faktor Predisposisi yang terkelompok dalam Socio Demographic dan Socio Psychologic, faktor Pemungkin (Enabling factor) dan faktor Penguat (Reinforcing factor)terhadap derajat pemanfaatan Pelayanan Antenatal di wilayah Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah.
Pada peneltian ini akan dilihat hubungan beberapa variabel yang menyangkut faktor Predisposisi seperti Amur, Pendidikan responden dan Suami, Pekerjaan responden dan suami, Jumlah anak, Jarak kehamilan, Pengetahuan dan Sikap responden serta persepsi responden tentang kehamilannya, faktor Pemungkin seperti; Ketersediaan fasilitas, Jarak tempat tinggal dengan Puskesmas, Biaya transportasi dan pengobatan, Pengahasilan Keluarga dan adanya faktor resiko dan yang menyangkut faktor Penguat yaitu Perilaku Petugas Kesehatan dan Dukungan Keluarga/lingkungan.
Penelitian ini dilakukan di Kec. Gunung Sugih Lampung Tengah dengan responden Ibu-ibu hamil trimester III sebanyak 140 sampel. Analisa dilakukan dengan analisa univariat untuk melihat distribusi frekuensi populasi penelitian, analisa bivariat untuk melihat hubungan variabel babas dengan variabel terikatnya menggunakan tabel silang dan uji Khai kuadrat. Sedangkan analisa multivariat dengan menggunakan tabel silang dua variabel terhadap variabel terikat, juga menggunakan uji Logistik regresi.
Dari penelitian ini dihasilkan beberapa variabel yang mempunyai hubungan dengan derajat pemanfaatan pelayanan antenatal responden seperti umur, pendidikan responden, jumlah anak, jarak anak, pengetahuan responden tentang kesehatan kehamilan, sikap responden jarak tempat tinggal responden dengan Puskesmas, social support dan lain-.lain.
Responden yang berumur 30 thn ke bawah cenderung memeriksakan kehamilannya secara baik. Faktor ini erat kaitannya dengan jumlah anak yang dimiliki reponden dan jarak kehamilannya. Responden yang mempunyai anak kurang dari tiga orang pemeriksaan kehamilan dengan kategori baik lebih besar (58,9%) dari responden dengan jumlah anak tiga orang atau lebih. Sedangkan sebaliknya pada responden yang mempunyai anak tiga orang atau lebih, pemeriksaan kehamilan dengan kategori jelek lebih besar tiga kali (35,6%) dari pada responden dengan jumlah anak kurang dari tiga orang (11,6%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden dengan jumlah anak lebih sedikit cenderung akan lebih baik dalam pemeriksaan kehamilannya dari pada responden dengan jumlah anak yang lebih banyak.58% dari 93 responden yang berumur 30 thn ke bawah dan mempunyai anak kurang dari 3 orang memeriksakan kehamilannya dengan baik lebih besar dari responden yang mempunyai anak 3 orang atau lebih. Dari responden yang berumur di atas 30 thn dan memiliki anak kurang dari 3 orang, 100% (dari 2 responden) memeriksakan kehamilannya dengan baik (tabel 53). Sedangkan pada tabel 54, responden yang jarak kehamilannya lebih dari 3 thn pemeriksaan kehamilannya secara baik cenderung tinggi (49% dan 50%) pada masing-masing kelompok umur.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan ibu hamil dengan jarak kehamilan yang jarang serta dekatnya lokasi pusat pelayanan antenatal dan dengan mendapat dorongan dari keluarganya terutama suami responden maka pemanfaatan pelayanan antenatalnya cenderung baik.
Daftar bacaan : 29 (1973 - 1995).

ABSTRACT
The opinion and background of this research carried out because the adequate Antenatal Care gives contributing in order to make good Human Resources. Kecamatan Gunung Sugih has low coverage about pregnant women and their visited frequencies.
The objective of this research obtain information about relationship between Predisposing factor, Enabling factor and Reinforcing factor lead to degree of utilization Antenatal Care (ANC) in Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah.
This research intended to know relationship about several variables that consist of Predisposing factor like ages, respondents and husband's education, occupations, parity, child spacing, knowledge and attitude and also respondents perception their pregnancy; Enabling factor like facility available, house distance to Health Center, transportation, family income, pregnancy with risk factor and related to Reinforcing factor like health provider behavior and social or family support.
The respondents were pregnant women with gestational age trimester 11I amounts 140 samples. Univariate Analysis was to knew population distribution frequency. Result of this research was founded several variables has relation-ship to dependent variable, that was; age, respondents education, parity, child spacing, knowledge about health of pregnancy, attitude, house distance to Health Center. Respondent with small child (less than three years) has good Antenatal Care categories (58,4%) more than respondent with rare child spacing.
The conclusion of this research is; respondent that has well known about health pregnancy with spacing of the child rares than other, and also antenatal care service center is near to their houses, the utilization of respondent antenatal care tends are well.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Wibowo
"Pelita V di bidang kesehatan merupakan suatu era di mana perhatian dan upaya ditujukan kepada peningkatan keselamatan dan kesehatan ibu (Gerakan Safe Motherhood). Tekad yang telah digalang adalah menurunkan kejadian kematian ibu di Indonesia yang sekarang ini masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain, terutama negara-negara di Asia.
Telah pula dibuktikan oleh para ahli, bahwa angka kesakitan dan kematian ibu meningkat drastis selama kurun kehamilan, melahirkan dan pascalahir. Kehamilan, yang pada dasarnya merupakan suatu proses fisiologis, ternyata dapat terganggu oleh berbagai macam penyakit dan kelainan yang dapat membahayakan kesehatan ibu ataupun janin. Oleh karena itu, setiap keadaan selama hamil yang mengganggu kesehatan dan keselamatan jiwa ibu maupun janin haruslah diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan pencegahan ataupun pengobatan yang sebaik baiknya. Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu cara terbaik.
Pemeriksaan kesehatan selama hamil, yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan istilah "pelayanan antenatal", diartikan sebagai suatu rangkaian tindakan pengamatan, pemeriksaan, dan bimbingan kesehatan yang terencana bagi ibu yang sedang hamil (Ingalls:1975). Tujuan pelayanan antenatal adalah dicapainya keadaan-keadaan sebagai berikut:
kehamilan dengan gejala dan keluhan fisik dan psikis minimal; persalinan dengan status kesehatan ibu dan bayi di dalam keadaan prima; lahirnya bayi sehat tanpa kelainan; tertanamnya kebiasaan hidup sehat yang memberi manfaat bagi anggota keluarga yang lain; penyesuaian yang baik terhadap keadaan pascamelahirkan.
Harapan jangka panjang dari pemeriksaan kehamilan ini adalah membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Jellife (1976) secara lebih spesifik menjabarkan tujuan pelayanan antenatal sebagai berikut:
1. pengawasan dan pemeliharaan kesehatan ibu selama hamil melalui pemeriksaan kesehatan dan kehamilannya secara berkala;
2. penemuan sedini mungkin gejala atau kelainan yang diperkirakan dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin;
3. perlakuan tindakan tepat guna termasuk pengobatan bila ibu hamil dideteksi masuk kedalam kelompok risiko tinggi;
4. penyediaan kesempatan penyuluhan kesehatan khususnya yang menyangkut pemeliharaan kesehatan ibu selama hamil (penyuluhan gizi, kebersihan perorangan, dan persiapan dalam pemeliharaan bayi);
5. perencanaan persalinan sehingga dilahirkan bayi yang sehat dan ibu berada dalam keadaan selamat.
Pada awal abad ke-20, pelayanan antenatal yang dilakukan baik oleh dokter maupun oleh perawat hanya ditujukan pada kebutuhan fisik ibu saja. Dengan berjalannya waktu, makin diketahui bahwa suatu proses kehamilan dan kelahiran melibatkan faktor psikis sehingga pendekatan pelayanan antenatal yang modern berubah kearah pendekatan fisiopsikologi yang melihat ibu hamil dan keluarga sebagai suatu kesatuan yang utuh (Walker:1974)?"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
D421
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>