Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Prajurit yang menjadi korban dalam tugas operasifpertempuran dengan akibat kehilangan atau
cacat pada bagian tubuhnya mengalarni stres yang cukup berat. Kecemasan pada prajurit yang
nengalami cedera apabila tidak ditangani dengan sungguh-sungguh dan profesional dapat
Jerlanjut pada gangguan jiwa yang Iebih berat . Dengan adanya respon psikologis berupa
zecemasan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa sajakah yang
nempengaruhi iingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
nempengaruhi tingkat kecemasan pada prajurit korban tempur di wilayah kelja Kodam Jaya.
desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dan cara pengambilan sampel dengan total
sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2004 dengan jumlah responden 36
rang. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang mencakup variabel umur,
endidikan, suport sistem, mekanisme koping, dan tingkat kecemasan. Hasil penelitian
idapatkan bahwa masih ada responden yang mengalami cemas berat-panik scbanyak 14
asponden (38,9 %). Sedangkan yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecemasan adalah
ekanisme koping (p value = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan
dalah meningkatkan mekanisme koping pada prajurit korban tempur yang cedera clengan
lemberikan bimbingan, motivasi dan arahan. Untuk peneliti selanjutnya dapat menggali Iebih
njut faktor Iain yang mempengaruhi tingkat kecemasan dengan jumlah sampel yang Iebih besar
hingga dapat digeneralisasikan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5332
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dakso Srijono
"Komponen otomotif seperti pegas daun dalam pengoperasiannya mengalami beban dinamis yang besarnya tergantung pada kondisi jalan. Salah satu metoda agar pegas daun tidak mengalami penurunan umur yang terlalu besar, adalah dengan memberikan proses shot peering sehingga terbentuk tegangan sisa tekan pada pegas daun tersebut. Dalam makalah ini diberikan hasil penelitian variasi kecepatan tembakan peluru shot peening terhadap benda uji dari baja pegas 16 MnCr5 yang telah mengalami proses perlakuan panas pengerasan. Jenis pengujian yang dilakukan meliputi : uji kekerasan, kekasaran permukaan dan uji tekuk dinamis. Dari hasil pengujian diketahui bahwa shot peening pada umumnya dapat menaikkan kekuatan material menahan beban dinamis. Akan tetapi bila kecepatan tembakan peluru shot peening terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan benda uji, sehingga dapat menurunkan kekuatan material menerima beban dinamis.

Automotive components like leaf spring when in operation is always subjected to dynamic loading. The magnitude of load depends on road condition. One method to extend leaf spring life time is obtained by shot peening process to produce compressive residual stress. This paper presents the results of the speed variation of shot bullets to leaf spring steel 16 MnCr 5 which have been heat treated by hardening process. Several tests were performed including hardness test, surface roughness test and dynamic bending fatigue test. The test results show that shot peening improved fatigue strength, but when the speed of the bullets were too high it could damaged the surface of the specimen, and eventually reduced fatigue strength."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-20
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Wibowo
"Tesis ini membahas tentang analisis ancaman Penyalahgunaan senjata airsoft gun di Indonesia. Kasus penyalahgunaan yang semakin menunjukkan trend kenaikan kasus setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori dan konsep yang digunakan adalah teori analisis Kerentanan dan analisis ancaman, analisis intelijen strategis serta konsep PPRR (Prevention, Preparation, Respon dan Recovery). Penelitian ini menganalisis Pola terjadinya penyalahgunaan airsoft gun dan membuat analisis ancaman penyalahgunaan airsoft gun dengan harapan diperoleh hasil informasi yang berguna bagi stakeholder terkait sebagai peringatan dan solusi penanganan penyalahgunaan airsoft gun. Hipotesa hasil dari penelitian ini adalah Penyalahgunaan yang terjadi didasarkan kepada kemiripan senjata airsoft gun dengan senjata api yang digunakan untuk intimidasi orang lain. Penyalahgunaan dipicu oleh berbagai faktor diantaranya yaitu lemahnya pengawasan oleh leading sector terkait, Keinginan seseorang yang ingin menggunakan airsoft gun sebagai pengganti senjata api, lemahnya aturan yang mengatur sehingga kedudukan airsoft gun yang belum jelas. Berbagai faktor tersebut merupakan suatu potensi yang dapat menimbulkan kenaikan kasus penyalahgunaan di kemudian hari.

This thesis discusses the analysis of the threat of misuse of airsoft guns in Indonesia. Abuse cases are increasingly showing a trend of increasing cases every year. This study uses a qualitative method. The theories and concepts used are the theory of vulnerability analysis and threat analysis, strategic intelligence analysis and the concept of PPRR (Prevention, Preparation, Response and Recovery). This research analyzes the pattern of airsoft gun misuse and makes an analysis of the threat of airsoft gun misuse with the hope of obtaining useful information for relevant stakeholders as a warning and solution for handling airsoft gun misuse. The hypothesis resulting from this research is that the abuse that occurs is based on the similarity of airsoft guns with firearms used to intimidate other people. Abuse is triggered by various factors, including weak supervision by the relevant leading sector, the desire of someone who wants to use an airsoft gun as a substitute for a firearm, weak regulations that regulate it so that the position of airsoft guns is unclear. These various factors have the potential to lead to an increase in abuse cases in the future."
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyadi
"Fatik inerupakan salah saiu fakmr icegagalan akibar reiak (crack) yang rimbul dari adanya silclus iegangan pada maierial terienlu. Kegagalan ini selalu diawali pada permukaannya dan ie/jadi lceiika regangannya beraafa di bawah legangan lululi material iersebur. Falik memegang peranan penling dalam apiikasi perancangan indusiri terulama pada komponen-komponen yang sering rnenerima pembebanan lzverzilang Ulucfuaiing l0aaD, sehingga material dapat mengalami lrerusalcan.
Kompanen Low Pressure Turbine Cooling i\/lanifold General Eleciric Aircraj? Engine CF6-50C dalam pesawal McDonnel Douglas DCI 0-30 yang ierbuat dari material baja rahan karat AISI 347 sering mengalami crack yang berawal di daerah lasan saat operasi berlangsung Berdasarkan referensi di lapangan, prosedur repair unlulc penanggulangan crack pada lcomponen iersebut adalah non deslruclive ies: spar FP] (Fluaresceni Peneirani lnslaectionj dan welliing. Akibatnya malriks austeni! tilialc culcup kuat untulc mendukung lzasil lasan sehingga kelangguhan sambungan lasan berlcurang lcetika lingkungan mengalami sikl us geraran dan ier/nal.
Perlalcuan panas-stress relieving dan perlakaan panas stress relieving plus sho! peening ililakukan lerhadap material baja tahan karat AISI 347 laasil las GTAW zinruk melilial pengarulmya Ierhaclap urnur fatik. Pada penelilian ini pengujian faiilc clengan metode bending dilakukan pada dua buah sample uniulc musing-masing perlakaan rerseb ui. Unruk mempercepai iijormasi da/a nmurjarik yang clilzasilkan aicibar perlakuan yang cliberikan, malca digunakan pernbebanan 90% dari lcelcuatan luluh material.
Hasil penelilian menunjiilfkan balrwa pada kondisi perlakuan panas-stress relieving dan perlaka/an panas stress relieving plus sho! peening ma/erial baja ialian karat AISI 347 memiliki lcecenclerungan zimur fafik yang lebilz cepal clibanflingkan malerial yang lzanya mengalaini proses pengelasan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran kecepatan peluru munisi kaliber kecil (MKK) sangat dibutuhkan untuk mengetahui kecepatan peluru dari suatu munisi kaliber kecil karena tanpa mengetahui kecepatannya kita tidak dapat menghitung jarak cepatnya dan waktu tempuhnya ke sasaran. Alat pengukur kecepatan peluru yang menggunakan sensor dapat mengetahui kecepatan suatu peluru hanya berdasarkan perhitungan waktu tempuh suatu peluru pada jarak antara kedua sensor dari mulut laras senjata. Pada perencanaan pengukuran kecepatan peluru tersebut untuk mengetahui kecepatan suatu peluru penulis memanfaatkan landasan pegas pada suatu plat penahan apabila terjadi tekanan oleh peluru yang menumbuknya. Dari tingginya nilai lendutan pegas maka dapat diketahui bahwa gaya peluru untuk menekan plat penahan juga tinggi. Dengan menggunakan persamaan bernoulli dapat kita ketahui bahwa pada suatu benda/fluida yang mengalir dengan kecepatan yang tinggi maka pada benda atau fluida tersebut terdapat gaya yang besar pula yang juga dipengaruhi oleh luasan penampang dan rapat jenis benda tersebut terdapat gaya yang besar yang dipengaruhi oleh luasan penumpang dan rapat jenis benda tersebut. "
JIP 1:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Anak usia sekolah sangat rentan terhadap Iuka, oleh sebab itu perawatan Iuka sangat
diperlukan pada usia ini. Perilaku anak usia sekolah dalam merawat Iuka dipengaruhi
oleh pengetahuan anak tentang perawatan Iuka. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan anak usia sekolah tentang
perawatan Iuka dengan perilaku merawat Iuka. Desain penelitian yang digunakan
adalah deskriptif koleratif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 89 orang yang
diminta untuk mengisi kuisioner yang terdiri dari 17 pernyataan untuk variabel
tingkat pengetahuan dan 14 pernyataan untuk variabel perilaku. Responden
merupakan anak usia sekolah kelas III dan IV di SDN Depok Jaya II. Hasil penelitian
mendapatkan bahwa 67,4% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah dan
32,6% memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sedangkan jumlah responden yang
merawat Iuka dengan baik adalah 48,3%, sedangkan responden masih kurang baik
merawat Iuka sebanyak 51,7%. Analisa lebih Ianjut menyimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara tingkat pengetahuan anak usia sekolah tentang perawatan Iuka
dengan perilaku merawat Iuka di SDN Depok Jaya II tahun 2008. Peneliti
merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku merawat Iuka pada anak usia sekolah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5602
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Herliawan
"Karakterisasi soldering pada die casting mengharuskan cetakan memiliki ketahanan erosi dan juga bebas dari kegetasan white layer pada nitriding. Penggabungan Shot peening dan nitriding adalah proses perlakuan pada permukaan yang biasa digunakan untuk meningkatkan kekuatan untuk komponen struktural maupun mekanis Pada penelitian ini material H13 pebanding yaitu H13 Premium dan H13 Superior yang masing masing dilakukan 5 variasi proses perlakuan permukaan dan 2 variasi waktu tahan pada proses nitriding kemudian dicelup ke dalam lelehan alumunium ADC12 pada temperatur 680°C dan di tahan selama 30 detik, 5 menit, dan 30 menit.
Karakterisasi permukaan baja difokuskan pada struktur mikro, distribusi kekerasan, komposisi kimia, kekasaran permukaan, dan kehilangan berat dari baja perkakas H13. Hasilya didapat H13 modifikasi menunjukkan kekerasan hingga 1416 HV serta selisih ketebalan lapisan compound dan broken layer pada soldering yaitu 13.35 μm dan 73.14 μm dibandingkan dengan shot peening saja. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa variasi shot peening sebelum dan sesudah nitriding menghasilkan ketahanan soldering yang lebih baik.

Soldering characteristic on die casting makes it's should be has high wearability erotion and also realeased from white layer embrittlement on nitriding process. Both of shot peening and nitriding are kind of process which can increasing surface strength characterization in structural or mechanical components and also as an effective way to prevent soldering. In this case research, H13 tool steel will be compared with supreme and superior which each part of materal has 5 combination surface treatment and 2 kind of holding time of nitriding. Then dipped into the molten of ADC12 Alumnium at temperature 680°C and held for 30 second, 5 minutes and 30 minutes.
Characterizations on the surface of the steel were focused on the microstructure, microhardness profile, chemical composition, surface roughness, and weight loss of the H13 tool steel. Result found that H13 modification show hardness until 1416 HV and diffence thickness compound and broken layer on soldering 13.35 μm and 73.14 μm compare with only shot peening treatment. This research result showed that best resistance to soldering create from combination shot peening before and after nitriding.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mulyadi Hasanudin
"Shot peening adalah metode yang digunakan dalam industri untuk meningkatkan kekuatan tekan dan pengerasan permukaan pada permukaan logam. Proses ini melibatkan parameter seperti tekanan udara, laju alir media, jarak nozzle, dan sudut, yang mempengaruhi distribusi intensitas dan cakupan peening di area shot peening. Penelitian ini berfokus pada dampak jarak nozzle terhadap intensitas dan cakupan shot peening serta efeknya terhadap tegangan sisa tekan (CRS), yang pada akhirnya mempengaruhi kekuatan fatik komponen. Eksperimen dilakukan pada komponen aktuator planet gear yang terbuat dari baja paduan BS S155 atau setara dengan 300M atau AISI 4340 yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak nozzle shot peening berpengaruh terhadap intensitas shot peening, kekerasan permukaan, dan nilai kekasaran. Struktur mikro dan topografi permukaan komponen shot peening diperiksa untuk analisis kualitatif, dengan memeriksa batas-batas virtual butir yang mengalami deformasi. Tegangan sisa tekan (CRS) bervariasi sesuai dengan perbedaan parameter jarak nozzle shot peening. Jarak nozzle optimum untuk proses shot peening adalah 150 mm, dengan parameter lain seperti tekanan udara, laju aliran media, kecepatan nozzle, dan lintasan yang diatur dengan nilai tetap yang sama. Hal ini dikarenakan kekerasan permukaan hasil shot peening mencapai nilai maksimum pada jarak nozzle 150 mm, berbeda dengan variasi jarak nozzle lainnya.

Shot peening is a method used in industry to improve compressive strength and surface hardening on metal surfaces. The process involves parameters such as air pressure, media flowrate, nozzle distance, and angle, which affect the distribution of peening intensity and coverage in the shot peening area. This study focuses on the impact of nozzle distance on shot peening intensity and coverage also its impact on compressive residual stress (CRS), ultimately affecting the fatigue strength of the component. Experiments were conducted on planet gear actuator components made of BS S155 alloy steel or equivalent 300M or AISI 4340 modified. The results showed that shot peening nozzle distance had an effect on shot peening intensity, surface hardness, and roughness values. The microstructure and topography of the shot peening component's surface were examined for qualitative analysis, examining the virtual boundaries of grains subject to deformation. The compressive residual stress (CRS) varies according to the difference in shot peening nozzle spacing parameters. The optimum nozzle distance for the shot peening process is 150 mm, with other parameters such as air pressure, media flow rate, nozzle speed, and passes all are set with same fixed value. This is because the hardness of the shot peened surface reaches its maximum value at 150 mm nozzle distance, as opposed to other nozzle distance variations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Aziz
"Angka kejadian cidera terus meningkat diseluruh dunia dan menjadi penyakit utama penyebab kematian dan kecacatan pada semua golongan usia Anak usia sekolah sangat rentan terhadap cidera. Cidera dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik host, tingkat keterpaparan agen, dan keterpaparan lingklmgan beresiko dengan kejadian cidera pada anak usia sekolah. Penelitian dilakukan pada anak usia sekolah di Depok menggunakan desain deskriptif korelasi (n=79), dengan instrument kuisioner.
Pada uji Chi Square karakteristik host dengan alpha 0,05 diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan antara karakteristik host dengan kejadian cidera, sedangkan tingkat katerpaparan agen dan keterpaparan lingkungan beresiko dengan kejadian cidera peneliti berkesimpulan ada hubungan keduanya dengan kejadian cidera. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji berbagai kerugian yang ditimbulkan cidera pada anak.

The incidence of injuries continues to increase around the world and become a major cause of disease and disabilities in the death of all ages. School age children are very vulnerable to injury. Injury is influenced by various factors. The purpose of this study was to identify relationship between the characteristics of host., the level of agents’ exposure, and environmental risk exposure to incidence with injuries in the school age children. The population of this study was school age children in Depok. Descriptive correlation design (n = 79) was used.
At alpha of 0.05 Chi Square test, there is no relationship between the characteristics of the host with the injury incidence. While the level of agent exposure and environment exposure with the occurrence of incidence, researchers have concluded that there is relationship between the variables. Further research is expected to review the various losses causedinjury to the child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5652
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mardhiyah
"Latar Belakang
Lama mengemudi lebih dari 8 jam per hari, serta berbagai faktor pekerjaan lain, seperti posisi kerja dapat menimbulkan nyeri lutut akul pada pengemudi taksi. Pada taimn 2000, di Taipei telah di lakukan penelitian kesehatan untuk pengemudi taksi, di dapatkan prevalensi nyert lutut pada yang mengemudi lebih dari I 0 jam sebesar 22%,
Mctode penclitian
Desain peneiitian ini adalah potong lintang. Pemilihan subyek dilakukan secara consecutive pada pekerja yang datang ke pool saat studi dilakukan. Terpilih 300 sampel dari populasi beijumlah 1349 orang. Variabel dependen adalah nyeri lutut akut, dan variabel independen adalah umur, pendidikan, status gizi, kebiasaan
olah raga, riwayat berhenti berolah raga, pekerjaan tambahan, lama rnengemudi, masa kerja, siklus kerja, proporsi macet, pencapaian target penghasiian, shift kerja, besar sudut fleksi lutut sewaktu menglnjak pedal. Pengumpulan data· dHakukan dengan pengisian kuisloner,logsheet dan body map, perneriksaan fisik, pengukuran kedua sudut lutut.
Hasil
Dari 300 responden, didapatkan 95 orang (31,7%) mengalami nyeri lutut akut, diantaranya 14,7% nyeri lutut kanan saja, 27,37% nyeri lutut kiri saja dan 57,89% nyeri lutut kanan dan kiri. Pada analisis bivariat tidak ditemukan adanya hubungan bennakna dari 13 variabel tcrsebut dengan terjadinya nyeri lutut Ada 5 dari 13 variabel, yang diikutsertakan dalam analisis multivariat dan tidak didapatkan faktor dominan terjadinya nyeri lutut akut. Tetapi dari analisis antara besar sudut lutut kiri dengan nyeri lulut akut pada sendi lutut kiri, didapatkan hubungan yang bermakna (OR= 1,904 CI 1,028-3,530).

Backqround
Driving for more than 8 hours and other work factors, such as awkward position can cause acute knee pain among taxi drivers. A research conducted in Taipei (2000) found the prevalence of knee pain among drivers that drove more than 10 hours per day was 22%.
Research method:
This study used a cross sectional design. Subjects were selected consecutively among drivers that arrived in the pooL A sample of 300 drivers were selected from 1349. The dependent variable was acute knee pain, and independent variables were age, education, nutritional status, exercise habits, history of quitting exercising, extra work, period of driving working period, duty cycle, proportion of traffic jam, achievement of target, working shifts, knee flexion angle. Data collection was conducted using questionnaire. log sheet and body map, physical examination, and measurement of both the knee angles .
Result
Of the 300 respondents, 95 people (3l.7%) experienced acute knee pain, 14.7% of had only right knee pain, 27.37% left knee pain only and 57.89"/o right and left knee pain. Bivariate analysis did not reveal any significant relationship of 13 variables with the occurrence of knee pain. There are five of the 13 variables, which is included in multivariate analysis and no dominant factors of acute knee pain were found. But on the analysis of angle of the left knee with acute knee pain in the left knee joint, a significant relationship (OR 1.904 Cl 1.028 to 3.530)."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>