Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Remaja adalah harapan bangsa Salah satu karakteristik identitas remaja pertengahan
adalah sangat berfokus pada diri dan berusaha mengubah citra diri. Rasa cemas dapat
mempengaruhi perkembangan pribadi remaja yang bisa memicu timbul permasalahan
usia remaja, seperti penggunaan NAPZA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
gambaran hubungan antara citra tubuh dengan tingkat kecemasan pada usia remaja
pertengahan (15-17 tahun). Penelitian dilakukan di SMUN 61 Jakarta Timur dengan
jumlah responden 92. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan
menggunakan alat kuisioner. Analisa data yang digunakan distribusi frekuensi dan uji
Kai Kuadrat. Hasil penelitian yang diperoleh pada alpha 0,05 yaitu tidak ada hubungan
bermakna antara jenis kelamin dengan gambaran citra tubuh pada remaja pertengahan (p value = 0,834), tidak ada hubungan bermakna antar jenis kelamin dengan kecemasan pada remaja pertengahan (p vaIue= (1,327) dan tidak ada hubungan bemaakna antara gambaran citra tubuh dengan tinglcat kecemasan pada remaja pertengahan (p value = 0,16). Penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya mempergunakan instrumen yang telah diuji kembali setelah direvisi Serta melibatkan responden dengan jumlah populasi yang lebih bervariatif (misal: mewakili beberapa sekolah)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5296
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prihadi Elta
"Usia remaja adalah masa transisi anak-anak menjadi dewasa. Pada masa tersebut seorang remaja mengalami perubahan yang pesat secara fisik, psikologis dan sosial. Peningkatan ukuran rangka, perubahan berat badan, masalah-masalah fisik yang terkait dengan perubahan hormonal remaja mempengaruhi gambaran citra tubuh remaja menjadi masalah tersendiri bagi remaja yang digambarkan salah satunya dengan respon kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan antara gambaran citra tubuh pada remaja dengan tingkat kecemasannya. Penelitian ini dilakukan terhadap 42 responden remaja laki-laki dan perempuan di SLTP. Muhammadiyah HI Jakarta Pusat. Analisa data dilakukan dalam dua tahap yaitu analisa univariat mencari tendensi sentral untuk distribusi data karakteristik responden dan analisa bivariat chi-square untuk mencari hubungan antara gambaran citra tubuh dengan tingkat kecemasan. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan rata-rata remaja mempunyai gambaran citra tubuh yang negatif dengan mean 29,43 dan standar deviasi 2,11 serta mengalami kecemasan sedang dengan nilai mean 48,13 dan standar deviasi 2,66, ada hubungan bermakna antara gambaran citra tubuh dengan tingkat kecemasan ditunjukkan oleh nilai X^2 5,61 dengan nilai kemaknaan 0,05 nilai kritis 5,99, ada hubungan bermakna antara gambaran citra tubuh dengan jenis kelamin ditunjukkan oleh nilai X^2 1,14 dengan nilai kemaknaan 0,05 nilai kritis 3,84 dan ada hubungan bermakna antara tingkat kecemasan dengan jenis kelamin, nilai kemaknaan ditetapkan 0,05 nilai kritis 5,99.
Kata kunci : Pubertas, citra tubuh, kecemasan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5229
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Handayani Kawanto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai asupan serat pangan dan air dan kejadian konstipasi pada remaja masih belum banyak Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan profil jumlah asupan serat pangan dan air pada remaja serta hubungan antara asupan serat pangan dan air terhadap pola buang air besar konsistensi tinja dan konstipasi Studi potong lintang dilakukan pada 120 siswa SMU berusia 15 17 tahun dilakukan selama Oktober Desember 2015 Data jumlah asupan energi karbohidrat protein lemak air dan serat bahan makanan dan minuman dikumpulkan dengan menggunakan food record form selama 2x24 jam dan food frequency questionnaire FFQ Subjek terdiri dari 82 anak perempuan 68 3 dan 38 anak lelaki 31 7 sebagian besar dengan gizi baik dan perawakan normal Hanya dua subjek yang mengalami konstipasi Median asupan energi protein lemak dan karbohidrat air dan serat berturut turut sebanyak 1419 3 kalori 54 6 gram 48 4 gram dan 183 2 gram 2079 mL dan 5 1 gram Jumlah asupan energi karbohidrat dan air subjek lelaki secara bermakna lebih tinggi dibandingkan perempuan Tidak didapatkan hubungan bermakna antara asupan serat pangan dan air dengan kejadian konstipasi Data yang didapat menunjukkan jumlah asupan serat pangan remaja usia 15 17 tahun di bawah AKG yang dianjurkan Sebaliknya jumlah asupan air sesuai dengan AKG yang dianjurkan Data yang didapat diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya ABSTRACT
Indonesian children and adolescent are alleged not to consume sufficient fiber and water while studies show fiber and water affect defecation profile This cross sectional study records the amount of fiber and water intake of Indonesian adolescents aged 15 17 years and their defecation pattern Subjects are 120 SMU 68 students aged 15 17 years 82 girls and 38 boys The study was conducted between October and December 2015 We attempt to find any correlation between fiber and water intake and defecation profile Most of the subjects were well nourished and normal stature Median water and fiber intake were 2079 mL and 5 1 grams The median of energy protein fats and carbohydrates intake were 1419 3 calories 54 6 grams 48 4 grams and 183 2 grams consecutively Only two subjects who experienced constipation About 49 subjects had abdominal pain according to Rome III Criteria We found there is no significant association between dietary fiber intake and water consumption and constipation However we feel that future study should be carried out to encrich our data in this field ;Indonesian children and adolescent are alleged not to consume sufficient fiber and water while studies show fiber and water affect defecation profile This cross sectional study records the amount of fiber and water intake of Indonesian adolescents aged 15 17 years and their defecation pattern Subjects are 120 SMU 68 students aged 15 17 years 82 girls and 38 boys The study was conducted between October and December 2015 We attempt to find any correlation between fiber and water intake and defecation profile Most of the subjects were well nourished and normal stature Median water and fiber intake were 2079 mL and 5 1 grams The median of energy protein fats and carbohydrates intake were 1419 3 calories 54 6 grams 48 4 grams and 183 2 grams consecutively Only two subjects who experienced constipation About 49 subjects had abdominal pain according to Rome III Criteria We found there is no significant association between dietary fiber intake and water consumption and constipation However we feel that future study should be carried out to encrich our data in this field ;Indonesian children and adolescent are alleged not to consume sufficient fiber and water while studies show fiber and water affect defecation profile This cross sectional study records the amount of fiber and water intake of Indonesian adolescents aged 15 17 years and their defecation pattern Subjects are 120 SMU 68 students aged 15 17 years 82 girls and 38 boys The study was conducted between October and December 2015 We attempt to find any correlation between fiber and water intake and defecation profile Most of the subjects were well nourished and normal stature Median water and fiber intake were 2079 mL and 5 1 grams The median of energy protein fats and carbohydrates intake were 1419 3 calories 54 6 grams 48 4 grams and 183 2 grams consecutively Only two subjects who experienced constipation About 49 subjects had abdominal pain according to Rome III Criteria We found there is no significant association between dietary fiber intake and water consumption and constipation However we feel that future study should be carried out to encrich our data in this field "
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diani
"Komunikasi merupakan proses yang khusus dan berarti dalam berhubungan dengan sesama makhluk hidup. Komunikasi yang tidak tepat akan mengakibatkan kesalahpahaman, oleh karena itu konsep dan proses komunikasi harus dipahami oleh setiap orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja terutama usia 15-17 tahun di SMUN 55 Jakarta Selatan tentung komunikasi efektif dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Penelitian ini dilakukan di SMUN 55 Jakarta Selatan dengan sampel 42 orang. Hasil penelitian mendapatkan karakteristik tentang komunikasi efektif dalam keluarga menurut remaja dan teridentifikasinya perbedaan karakteristik komunikasi efektif berdasarkan kelompok usia (15,16, dan 17 tahun). Rekomendasi penelitian: sampel yang diperbanyak agar diperoleh hasil dapat lebih mewakili populasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5551
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adman Maliawan
"Pendidikan penting bangsa bagi Indonesia. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang balk Pendidikan dapat di ikuti melalui 2 jenjang, pendidikan formal dan non format. Kesuksesan jangka pendek seseorang dalam mengikuti pendidikan dapat dilihat dan prestasi belajar yang dimilikinya. Menurut Suryabrata prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal; faktor eksternal dibagi menadi faktor non sosial dan sosial; faktor sosial dibagi menjadi faktor lingkungan keluarga dan Iingkungan sekolah. Faktor internal dibagi menjadi faktor psikologis dan fisiologis. Faktor psikologis dipengaruhi oleh intelegensi minat, bakat, motivasi, dan tanggung jawab. Penelitian ini bermaksud untuk melihat hubungan antara tanggung jawab dengan prestasi belajar. Menurut Schneiders sejak seorang anak lahir akan di ajarkan disiplin dari orang tuanya dengan tujuan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Disiplin ini disebut dengan disiplin eksternal.
Tujuan dan disiplin eksternal adalah membentuk dlsiplin internal yang pada akhimya akan membentuk self dicipline, self-control dan will power. Menurut Anderson dan Prawat individu yang memiliki self-control dapat bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Menurut Morris terdapat 2 macam tingkah laku bertanggung jawab, yaitu bertanggung jawab (being responsible) dan terpaksa bertanggung jawab (being held responsible). Bacon mengatakan bahwa siswa siswi sekolah yang bertanggung jawab akan mengerjakan tugasnya tanpa pengawasan orang Iain. Hal ini terkait dengan disiplin internal. Sedangkan siswa-siswi sekolah yang terpaksa bertanggung jawab hanya mengerjakan tugas jika ada pengawasan dari pihak Iuar. Hal ini terkait dengan disiplin eksternal. Corno menemukan ada siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar kemudian berusaha dengan belajar sendiri, dengan teman dan bertanya kepada guru. Ini adalah ciri-ciri siswa-siswi yang bertanggung jawab. Tingkah laku belajar sendiri, dengan teman dan bertanya kepada guru dapat meningkatkan prestasi belajar. Bacon telah menemukan 6 kategori tingkah laku bertanggung jawab menurut persepsi siswa-siswi sekolah itu sendiri. Penemuan Bacon menjadi dasar terbentuknya alat ukur tanggung jawab yang akan dihubungkan dengan prestasi belajar di sekolah.
Dalam metode penelitian ini, hipotesa alternatif yang disusun adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tanggung jawab pada pelajaran di sekolah dengan prestasi belajar yang dicapai olah siswa sekolah menengah umum di Jakarta. Sedangkan hipotesa nol yang disusun adalah tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tanggung jawab pada pelajaran di sekolah dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sekolah menengah umum di Jakarta. Sebagai variabel tergantung adalah prestasi belajar yang secara operasional diukur melalui nilai total masing-masing mata pelajaran. Sebagai variabel bebas adalah tanggung jawab dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sebagai variabel konstan dalam penelitian adalah intelegensi yang diukur dengan menggunakan PM Advanced dari Raven Subyek yang digunakan adalah siswa kelas II SMU.
Teknik pengambilan sampel adalah Incidental Sampling. Jumlah responden adalah sebesar 148 orang. Alat pengumpul data variabel tergantung adalah legger, yaitu Iembar kerja guru yang di dalamya tercantum secara lengkap nilai, nilai total, ranking, absen dan hasil tes intelegensi siswa. Alat pengumpul data variabel bebas adalah kuesioner yang dibuat berdasarkan 6 kategori tanggung jawab dari Bacon. Skala yang digunakan merupakan adaptasi dari skala Likert yang terdiri dari 6 kutub. Uji validitas dilakukan dengan face validity dan internal consistency. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode alpha cronbach. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi pada cawu 1 p = 0,003 kecil dari 0,05 dan cawu 2 p = 0,005 kecil dari 0,05. Nilai korelasi pada cawu 1 r12.3 = 0,2430 dan pada cawu 2 r12.3 = 0,2324.
Kesimpuian dari penelitian adalah hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternatif diterima. Kontribusi tanggung jawab terhadap prestasi belajar sebesar R2 = 4%. Dan faktor intelegensi dan faktor-faktor lain yang belum diketahui sebesar 96%. Belajar di sekolah sebenarnya bukan kegiatan yang menarik bagi siswa-siswi SMU. Persepsi terhadap tanggung jawab diri dari siswa-siswi SMU ini adalah mereka tidak bertanggung jawab pada pelajaran disekolah. Sebagian besar tanggung jawab dari siswa-siswi ini adalah terpaksa bertanggung jawab (being held responsible). Saran dalam penelitian ini agar melakukan uji validitas eksternal pada kuesioner tanggung jawab.
Pada penelitian lebah lanjut disarankan agar meningkatkan heterogenitas sampel. Penelitian Iebih lanjut agar diupayakan mengontrol faktor-faktor Iain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar selain tanggungjawab. Dengan hasil yang positif dan signifikan maka dapat diupayakan pengadaan pelatihan tanggung jawab bagi siswa-siswi SMU. Perlu diupayakan adanya referensi mengenai tanggung jawab yang lebih banyak. Pelaksanaan penelitian perlu memperhatikan agenda akademik siswa-siswi sekolah. Mengingat mereka memiliki jadwal akademi yang berbeda dengan dunia perguruan tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S2762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Selvia Syaferina
"Dysmenorrhea merupakan salah satu keluhan menstruasi yang paling umum terjadi pada wanita. Keluhan ini dapat mengakibalkan gangguan aktivitas sehari-hari pada wanita termasuk pada remaja usia 12-18 tahun yang menghabiskan sebagian aktivitasnya di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan tentang dysmenorrhea dengan status emosi pada remaja putri. Sampel dikumpulkan dengan teknik pengambilan sampel random dan terdiri dari 90 responden remaja yang pernah mengalami dysmenorrhea. Penelitian ini dilakukan di SMUN 65 Jakarta Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang dysmenorrhea dengan status emosi pada remaja putri di SMUN 65, dengan p value = 0,043 pada u = 0,05."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5664
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Eka Handayani
"Penelitian ini mencari tahu berapa besar tingkat pengetahuan remaja putri dalam menangani menstruasi dengan responden anak SMU 90 Jakarta. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5197
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Perilaku seksual pada remaja seringkali tidak disertai sumber informasi yang memadai
dan bertanggung jawab. Hal tersebut membuat remaja sangat rentan terhadap risiko
kesehatan reproduksi. Mengingat informasi dari sumber lain tersebut bisa keliru, adalah
panting bahwa orang tua pun berperan dalam memberikan informasi yang benar.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara pola
komunikasi keluarga dengan perilaku seksual pada remaja. Desain yang digunakan
adalah deskriptif korelasi, dengan pengambilan sampel secara simple random sampiing
terhadap 96 siswa SMAN 52 Jakarta Utara. Analisis yang digunakan adalah univariat
dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Pearson Chi-Square. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola komunikasi keluarga
dengan perilaku seksual remaja (p=0,08; a=0,05). Disarankan pada keluarga unauk
membimbing anak remajanya agar terhindar dari pergaulan bebas dan perilaku seksual
yang berisiko."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5565
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Setiyawati
"Kecemasan lanjut usia (lansia) dapat disebabkan oleh ketidaksiapan mental menjalani proses menua. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik lansia dan perubahan proses menua dengan tingkat kecemasan di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 79 lansia yang diambil secara purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 55,7% lansia mengalami kecemasan ringan dan 44,3% kecemasan sedang. Teridentifikasi adanya hubungan antara jenis kelamin (p =0,004) dan perubahan proses menua (p = 0,028) dengan tingkat kecemasan. Pihak panti disarankan untuk memberikan pelatihan menangani kecemasan untuk petugas panti.

"Anxiety in elderly can be caused by mental unpreparedness undergo aging" "process. The aim was to determine the relationship of elderly characteristics and aging process changes with the level of anxiety at the elderly social institution Bina Mulia 1. A descriptive correlation design was applied and 79 samples were taken by purposive sampling.
The results showed 55,7% elderly experiencing mild anxiety and 44,3 % were moderate. The relationship between sexes (p =0,004) and aging process changes (p= 0,028) with the level of anxiety were identified. The social institution is advised to provide staff training about dealing with elderly anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>