Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Norma Fitri Anik
"Tumor payudara biasanya merupakan tumor jinak, akan tetapi tumor jinak ini dapat berubah menjadi keganasan (kanker payudara). Tumor payudara biasanya timbul pada usia di bawah 30 tahun (usia produktif). Oleh karena itu perlu adanya deteksi dini, SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) terhadap tumor payudara ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara tingkat pengetahuan individu tentang tumor payudara dan SADARI terhadap tingkat motivasi yang mereka miliki untuk melakukan SADARI. Desain penelitian ini adalah deskripsi korelasi.
Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok responden yaitu mahasiswi kelompok fakultas kesehatan dan mahasiswi kelompok fakuItas non kesehatan. Data primer diperoleh dari 106 responden melalui kuisioner.
Penelitian ini menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat motivasi dan tingkat kemaknaan yang digunakan adatah 5% (α = 0,05).
Hasil penelitian pada kelompok fakultas kesehatan diperoleh nilai p Value = 0,049, yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tingkat motivasi. Namun, pada kelompok fakultas non kesehatan diperoleh hasil yang bertolak belakang dimana nilai p Value = 0,696, yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tingkat motivasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5561
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Rini Puspitasari
"Kanker payudara merupakan kanker paling umum pada wanita tidak hanya di dunia tetapi juga di Indonesia. Jumlah kasus baru semakin meningkat setiap tahun dan terdeteksi pada stadium lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan perilaku SADARI perawat di ruang rawat RS Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan populasi 198 responden dan diambil sampel sebanyak 132 orang menggunakan menggunakan metode Disproportionate Stratified Random Sampling. Hasil menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang kanker payudara sebagian besar memiliki pengetahuan baik. perilaku SADARI perawat cukup. Penelitian ini menyarankan diadakannya pelatihan kanker berkelanjutan bagi perawat dan sosialisasi SADARI di masyarakat.

Breast cancer is the most common cancer in women not only in the world but also in Indonesia. The number of new cases is increasing every year and detected at an advanced stage. The purpose of this research is to know an overview level knowledge of breast cancer and behavior nurses BSE in the Dharmais Hospital. The results indicate the level of nursing knowledge about breast cancer is good and behavior BSE is enough. This research suggests an ongoing training for nurses and socialization BSE in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trivini Valencia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi mahasiswa regular putri FIK UI untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dalam rangka mencegah kanker payudara. Sampel penelitian adalah 96 orang mahasiswa reguler putri dengan tahun masuk FIK UI pada tahun 2005-2008. Data dan informasi dikumpulkan dari sampel penelitian kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metoda desain penelitian deskriptif sederhana Hasil penelitian menunjukkan tingkat motivasi mahasiswa reguler putri FIK UI untuk melakukan SADARI. Mahasiswa dengan motivasi tinggi sebesar 47% dan motivasi rendah sebesar 53%. Penelitian ini sangat merekomendasikan untuk menambah jumlah responden yang lebih besar, menambah jumlah pertanyaan dalam angket penelitian dan melakukan analisis faktor intrinsik dan ekstrinsik secara lebih spesifik pada penelitian selanjutnya.

This research have aim to know level of motivation reguler students in nursing faculty in university of Indonesia to do breast examination self (BSE) for prevent breast cancer. The sample of research is 96 woman reguler students with registering year at 2005-2008. Data and information collected from sample of research and than done analyze with use methode sample descriptive design. The result of reserch has described that level of motivation reguler student in nursing faculty in university of Indonesia to do BSE. Student with high motivation are 47% and low motivation are 53%. This research hardly recommends for apply research with larger number of responders, larger number of quisoner, and use analyze intrinsic factor and extrinsic factor as more spesific at research here in after.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5771
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"Kanker payudara adalah keganasan pada payudara dimana terjadi pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi dengan jaringan di sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Di Indonesia kekerapan (prevalensi) kanker payudara cenderung meningkat jumlahnya mencapai 11, 6% dari seluruh keganasan. Kanker payudara tergolong keganasan yang dapal didiagnosis secara dini. Kira-kira 1/3 dari penyakit kanker payudara yang ditemukan sejak dini dapat disembuhkan.
Upaya deteksi dini kanker payudara yang murah dan mudah dilakukan adalah dengan melakukan SADARI. Wanita terutama disaat usia mulai 20 tahun harus dibekali pengetahuan tentang kanker payudara dan upaya deteksi dini dengan SADARI sebagai upaya menurunkan prevalensi kanker payudara khususnya di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita mulai usia 20 tahun tentang kanker payudara dan hubungan dengan perilaku melakukan SADARI yang merupakan penelitian dengan desain korelasi uji hubungan yang membandingkan 2 kelompok data kategorik yang diuji dengan chi square. Sampel yang diambil sesuai kriteria inklusi yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signitikan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku meiakukan SADARI (p value > 0,005). Dengan melihat hasil penelitian tersebut panting dilakukan pemberian informasi dan edukasi kepada wanita mulai usia 20 tahun sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan prosedur melakukan SADARI agar dapat melalmlcan deteksi dini secara mandiri."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5634
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Stigma adalah atribut yang mengabaikan suatau kelompok sosial dalam berinteraksi sehingga timbul diskriminasi. Semakin meningkatnya angka prevalensi ODHA memicu terbentuknya stigma di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan, persepsi dan perilaku mahasiswa kesehatan dan non kesehatan tentang stigma HIV-AIDS di Universitas Indonesia. Responden pada penelitian ini berjumlah 70 orang yang terdiri dari 35 orang mahasiswa kesehatan dan 35 orang mahasiswa non kesehatan. Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriptif perbandingan dengan desain cross sectional dan alat ukur menggunakan kuisioner. Analisa data berupa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa kesehatan yang tidak tahu tentang stigma HIV-AIDS sebanyak 62,86, mahasiswa non kesehatan yang tahu sebanyak 54,29 %, dengan P value = 0,942 berarti tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat pengetahuan. Mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan tentang stigma HIV-AIDS. Mahasiswa kesehatan yang memiliki persepsi menolak stigma HIV-AIDS sebanyak 51,43%, sedangkan mahasiswa non kesehatan yang memiliki persepsi menerima stigma HIV-AIDS sebanyak 62,86 %, dengan P value = 2,084 berarti tidak ada perbedaan signifikan persepsi mahasiswa kesehatan dan non kesehatan tentang stigma HIV AIDS. Mahasiswa kesehatan yang berperilaku positif
terhadap ODHA sebanyak 54,29 % dan mahasiswa non kesehatan yang berperilaku negatif terhadap ODHA sebanyak 54,29 %, dengan p value = 3,914 berarti tidak ada perbedaan signifikan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan tentang stigma HIV-AIDS. Melihat fenomena ini, peneliti menyarankan agar memperbesar akses informasi dan pendidikan tentang HIV - AIDS dan stigma sehingga dapat mereduksi stigma dan tindakan diskriminasi pada ODHA."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5526
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dhahliawati
"Osteoporosis adalah suatu penyakit dengan tanda utama berupa berkurangnya kepadatan massa tulang, yang berakibat rneningkatnya kerapuhan tuiang dan meningkatkan resiko patah tulang. Osteoporosis rnerupakan masalah kesehatan yang cukup besar di dunia karena sering terjadi pada perempuan setelah menopause. Akan tetapi karena pengaruh perubahan gaya hidup seperti pengkonsumsian alkohol, merokok, jarang berolahraga, menyebabkan osteoporosis bukan hanya menjadi milik wanita dan lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiiikasi hubungan tingkat pengetahuan tentang osteoporsosis dengan motivasi untuk melakukan pencegahan terhadap risiko osteoporosis. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatitf Responden penelitian adalah keiompok mahasiswa usia dewasa muda. Data diperoleh dari 80 responden. Data pada penelitian ini diambil dengan menggunakzm instrumen berupa kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 45 orang (56,3%). Responden memiliki motivasi tinggi untuk melakukan pencegahan terhadap resiko osteoporosis yaitu pada 42 orang (52%), Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan dan motivasi mahasiswa tergolong baik dalam menghadapi resiko osteoporosis. Analisis lebih lanj ut didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bemiakna antara variabel tingkat pengetahuan dan variabel motivasi hal tersebut sesuai dengan hasil uji statistik Chi-Square yang menunjukkan P value > cz, pada U.0,05. Walaupun tidak terdapat hubungan yang bermakna, akan tetapi peningkatan pengetahuan masih tetap perlu dilakukan Tindakan promotif melaiui penyuluhan, seminar, media publikasi melalui poster dll, dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5601
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Pangestuti
"Abstrak

Latar Belakang: Kecemasan terhadap perawatan gigi disebut kecemasan dental yang menjadi tantangan dokter gigi dan pasien karena seseorang akan menghindari, bahkan menolak perawatan gigi, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan mulut dan kualitas hidup seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dental mahasiswa kesehatan dan nonkesehatan di Universitas Indonesia, serta hubungannya dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, berupa self report questionarre. Responden berasal dari mahasiswa aktif Universitas Indonesia dengan teknik convenience sampling. Instrumen kuesioner ini, yaitu Modified Dental Anxiety Scale (MDAS). Data dianalisis menggunakan IBM SPSS software versi 25 dengan uji chi square. Hasil Penelitian: Sebanyak 72% mahasiswa mengalami cemas rendah dan 33,2% mahasiswa dengan prosedur sangat cemas adalah suntikan anestesi lokal. Berdasarkan analisis bivariat, terdapat perbedaan signifikan mahasiswa kesehatan dan nonkesehatan dengan tingkat kecemasan dental (p-value 0,003). Sebaliknya, faktor demografi (jenis kelamin dan tahun studi) memiliki p-value >0,05 atau tidak berbeda signifikan. Kemudian, perilaku kesehatan gigi dan mulut berbeda signifikan dengan tingkat kecemasan dental (p-value <0,05). Kesimpulan: Mahasiswa kesehatan dan nonkesehatan berbeda signifikan terhadap tingkat kecemasan dental. Begitu juga dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut walaupun faktor demografi tidak berbeda signifikan. Maka dari itu, perlu manajemen efektif dari dokter gigi  dalam meminimalisasi kecemasan dental.


Background: Anxiety towards dental treatment is called dental anxiety which is a challenge for dentists and patients because people will avoid, even refuse dental treatment, thus adversely affecting their oral health and quality of life. Objective: To determine the difference in dental anxiety levels between health and non-health students at the University of Indonesia, and its relationship with oral health behavior. Methods: This study used a cross-sectional method, in the form of a self-report questionarre. Respondents came from active students of the University of Indonesia with convenience sampling technique. This questionnaire instrument, the Modified Dental Anxiety Scale (MDAS). Data were analyzed using IBM SPSS software version 25 with chi square test. Results: A total of 72% of students experienced low anxiety and 33.2% of students with very anxious procedures were local anesthetic injections. Based on bivariate analysis, there was a significant difference between health and non-health students with dental anxiety level (p-value 0.003). In contrast, demographic factors (gender and year of study) had a p-value >0.05 or not significantly different. Then, oral health behavior was significantly different from the level of dental anxiety (p-value <0.05). Conclusion: Health and non-health students have significantly different levels of dental anxiety. Likewise, oral health behavior despite demographic factors is not significantly different. Therefore, effective management from dentists is needed to minimize dental anxiety."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kanker payudara merupakan penyakit di urutan ketiga dari penyakit kanker dan yang
paling sering menyebabkan kematian pada wanita di seluruh dunia (Crane & Okada, 2001).
The American Cancer Society (ACS) merekomendasikan kepada wanita yang berusia 20
tahun atau lebih agar melakukan SADARI setiap bulan untuk mendeteksi dini kanker
payudara (Carlson dkk, 1997). Penelitian ini bertujuan untuk rnengidentifikasi pengetahuan
tentang SADARI pada ibu-ibu di Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta
Timur. Teknik pengambilan sampel penelitian purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif sederhana. Sebagian besar ibu-ibu di Kelurahan Cijantung
mempunyai tingkat pengetahuan kognitif sedang tentang SADARI (66,2 %), tingkat
pengetahuan afektif sedang (76,5 %), tingkat pengetahuan psikomotor sedang (75 %), tingkat
pengetahuan secara keseluruhan sedang (70,6%). Berdasarkan penelitian ini juga diketahui
bahwa pengetahuan kognitif yang baik menunj ang pengetahuan afektif yang baik,
pengetahuan kognitif yang baik juga menunjang pengetahuan psikomotor yang baik, dan
pengetahuan afektif yang baik menunjang pengetahuan psikomotor yang baik pula.
Rekomendasi penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dan dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan memperbanyak responden."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5423
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratanto
"Indikator untuk mengukur kualitas pelayanan adalah kepuasan klien. Kepuasan klien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan berada dibawah standar. Kepuasan klien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik klien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan mahasiswa fakultas kesehatan dan fakultas non kesehatan terhadap pelayanan PKM UI Serta faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan klien atau mahasiswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif pada 106 responden yang dilakukan di PKM UI Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa fakultas kesehatan adalah 75,47 % dan mahasiswa fakultas non kesehatau adalah 62,26 %. Dari analisis data didapat bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan adalah mutu pelayanan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5629
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Priharja Putri
"Kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus baru 43,3 dan kematian akibat kanker 12,9 pada wanita di dunia. Lebih dari 70 pasien datang kelayanan kesehatan pada stadium kenker yang telah lanjut. Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI yang dilakukan setiap bulan merupakan metode deteksi dini termurah dan paling sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri oleh wanita. Meskipun telah direkomendasikan selama bertahun-tahun, praktik BSE masih rendah. Lebih dari 80 orang tidak memahami praktik SADARI. Program ini tidak dapat dipisahkan dari literasi kesehatan. Teori Health Belief Model dianggap sesuai untuk melihat mengapa beberapa orang memilih untuk tidak melakukan SADARI. Penelitian ini untuk melihat asosiasi literasi kesehatan dan Health Belief Model dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 251 mahasiswa S1 Reguler dari Universitas Indonesia angkatan 2018/2019. Hasil yang diperoleh 156 mahasiswi 62,2 melakukan SADARI, 66,9 mahasiswi pernah mendapakan informasi terkait SADARI, mempunyai pengetahuan sedang 66,41, mempunyai persepsi keseriusan tinggi terhadap kanker payudara 66,66 dan persepsi rentan terkena kanker payudara yang rendah 48,00, mempunyai manfaat tinggi pada SADARI 80,00 dan hambatan tinggi untuk melakukan SADARI 80,00, mempunyai kemampuan melakukan SADARI rendah 51,37, dan mempunyai literasi kesehatan tinggi 76,63. Persepsi terhadap kemampuan diri melakukan SADARI mempunyai hubungan bermakna dengan praktik SADARI p = 0,000; OR=10; 95 CI 3,695-25,563 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, keterpaparan informasi, dan pengetahuan. Literasi kesehatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan praktik SADARI p =0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, sumber informasi, dan pengetahuan.

Breast cancer ranks first with the number of new cases 43.3 and cancer deaths 12.9 in women in the world. More than 70 of patients come to health care at an advanced cancer stage. Breast Self Examination BSE carried out every month is the cheapest and simplest early detection method that can be done independently by women. Although it has been recommended for many years, the practice of BSE is still low. More than 80 of people do not understand the practice of BSE. This program cannot be separated from health literacy. The Health Belief Model theory is considered appropriate to see why some people choose not to do BSE. This study looked at the health literacy association and Health Belief Model with BSE practice, using a cross-sectional design with a sample of
251 regular bachelor students from the Universitas Indoenesia 2018/2019 class. The results obtained by 156 female students 62.2 did BSE, 66.9 of students had obtained BSE-related information, had moderate knowledge 66.41, had a high perception of seriousness towards breast cancer 66.66 and perceptions were susceptible to low breast cancer 48.00, has high benefits on BSE 80.00 and high barriers to doing BSE 80.00, has the ability to do low BSE 51.37, and has high health literacy 76 , 63. Perceptions of the ability to do BSE have a significant relationship with BSE practice p = 0,000; OR = 10; 95 CI 3,695-25,563 after being controlled by science groups, sources of information, and knowledge. Health literacy has a meaningful relationship with BSE practice p=0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 after being controlled by scienceclusters, information sources, and knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>