Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163942 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devy Ike M.S.
"Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan kasus HIV/AIDS tercepat di Asia. Kasus HIV/AIDS di Indonesia banyak terjadi pada kelompok usia produktif. Remaja merupakan bagian dari kelompok usia produktif yang sangat rentan untuk tertular HIV/AIDS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap remaja terhadap HIV/AIDS.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel 104 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja terhadap HIV/AIDS (p value = 0,1 18; a = 0,05). Perbedaan hasil penelitian ini dengan teori dan penelitian terdahulu disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini. Penelitian ini merekomendasikan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS di kalangan remaja lebih ditingkatkan lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5879
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Perilaku penyalahgunaan Napza semakin meningkat dewasa ini. Pelakunya sebagian besar adalah remaja, kurangnya tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS merupakan salah satu faktor penyebab mengapa jumlah usia remaja berkontribusi besar terhadap penyalahgunaan Napza. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap remaja terhadap penyalahgunaan Napza. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 81 siswa dari total populasi 440 siswa, pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, populasinya adalah siswa SMU Negeri I Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel mempunyai tingkat pengetahuan tidak memadai (56%) tetapi sebagian besar responden mempunyai sikap yang negatif untuk melakukan penyalahgunaan Napza (54%). Analisis bivariat dengan melakukan uji chi square mendapatkan basil nilai P lebih besar dari α yang berarti Ho gagal di tolak. Kesimpulannya tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap penyalahgunaan Napza, hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan sikap seseorang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Hasil penelitian ini mungkin dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti yaitu latar belakang keluarga, agama, budaya dan aturan sosial di masyarakat yang melarang tindak penyalahgunaan Napza. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan penyalahgunaan Napza."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5699
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herlia Yuliantini
"Kurangnya pengetahuan HIV/AIDS pada remaja mempengaruhi sikap remaja pada perilaku seksual pranikah sehingga akan meningkatkan kerentanan remaja tertular HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 96 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat pengetahuan HIV/AIDS yang baik dengan sikap yang tidak mendukung terhadap perilaku seksual pranikah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa jenis kelamin berhubungan dengan sikap terhadap perilaku seksual pranikah (p=0,0005). Peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS melalui pengembangan kurikulum dan penyusunan strategi promosi kesehatan yang tepat bagi remaja menjadi upaya untuk memperbaiki sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah.

Lack of HIV/AIDS knowledge on adolescent influences the adolescent attitude towards premarital sexual behavior so it will increase the adolescent vulnerability to HIV/AIDS infection. The aim of this study was to identify the correlation between the level of HIV/AIDS knowledge and adolescent attitude towards premarital sexual behavior. Descriptive correlative study and cross sectional approach was conducted by using questionnaires among 96 purposively selected students.
The results showed that most of the students had high level of HIV/AIDS knowledge with unfavorable attitude towards premarital sexual behavior. This study also indicated that sex correlated with attitude towards premarital sexual behavior (p=0,0005). Improvement of HIV/AIDS knowledge through developing the curriculum and creating appropriate health promotion for adolescent should be addressed to reform the adolescent attitude towards premarital sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Septianauli D.
"Saat ini angka HIV/AIDS tinggi pada remaja. Hal inj mungkin dikarenakan rendahnya pemahaman remaja tentang masalah kesehatan reproduksi dan di Indonesia masih ada anggapan bahwa pendidikan seks itu tabu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adalcah hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan pendidikan seks yang dipcroleh. Penelitian ini dilakukan di SMU Lab School Jakarta dengan jumlah responden 70 orang yang merupakan siswa di SMU tersebut.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen kuesioner. Analisis data yang digunakan adaiah distribusi iiekuensi clan Chi-Square untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Hasil penelitian ini adlah tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS clengan pendidikan seks yang diperoleh (p value 0,4'?3; oL=0,05). Penelitian ini merekomendasikan dilakukannya penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5502
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Jos Iswadi
"Penularan HIV menjadi tantangan dunia hingga saat ini yang memerlukan pencegahan yang konprehensif berbasis pengetahuan. Remaja merupakan kelompok kecil yang rentan terhadap penularan HIV. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan HIV dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 87 siswa SMA dengan teknik quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan penularan HIV. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan tingkat pengetahuan berhubungan signifikan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS (p=0,01, α=0,05). Analisis bivariat sikap dan perilaku menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS (p=0,20,α=0,05). Pendidikan kesehatan perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah untuk memperkaya remaja tentang informasi kesehatan khususnya HIV/AIDS sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan HIV/AIDS.

HIV transmission is challenging the world to date and need base prevention conprehensive prooer knowledge. Teenagers are a small group who are vulnerable to HIV infection. This correlation descriptive study aimed to identify the correlation between knowledge and attitudes to HIV prevention behaviour with a cross-sectional approach involving juvenile respondents with a high school 87 students with quota sampling technique. The research instrument used questionnaires to measure the level of knowledge, attitudes, and behaviors to prevent HIV transmission. Results of bivariate analysis with chi-square test showed that there was a significant relationship between knowledge with behavior of the prevention of HIV/AIDS (p=0,01 α=0,05). Bivariate analysis of attitudes and behavior showed there was no significant relationship between attitude with behavior prevention of HIV/AIDS (p=0,20 α=0,05). Health education should be included in the education curriculum in schools to enrich the youth about health information in particular HIV/AIDS so that they can break the chain of transmission of HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Persentase infeksi HIV pada kelompok umur 20-24 tahun (14%) dan Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (30,7%), kemudian pada kelompok umur 15-19 tahun (3,3%). Angka kejadian pada anak gan sekolah atau mahasiswa sebanyak 1.086 orang dan HIVmAIDS terjadi pada remaja yang berusia 15-29 tahun. Prevalensi kasus AIDS per 100.000 penduduk berdasarkan propinsi, Propinsi Bengkulu menduduki peringkat ke-19 dari 33 provinsi di Indonesia, di mana terdapat angka prevalensi kasus AIDS 9,33 bahwa(Kemenkes, 2013). Data ini mengindikasikan usia muda, 15-29 tahun merupakan populasi yang rentan dan perlu menjadi sasaran dalam program HIV/AIDs di Indonesia. Metode penanggulangan pan Penelitian ini merupakan penelitian Pre eksperimen bayi aitu dengan Design One Group Pretest Posttest. Sampel penelitian ini menggunakan Total Sampling, seluruh mas ang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Selupu Rejang sebanyak 167 orang. Pengumpulan data diperoleh dari data primer langsung dari obyek penelitian, ban mas melalui kuesioner. Untuk menguji hasil penelitian menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji baik yang wilcoxon dengan taraf kepercayaan a 0,05. Hasil perbedaan rerata nilai pengetahuan r ini menunjukkan han siswa tentang HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai p value agar 0,000. Hal ini berarti penyuluhan kesehatan tentang suai HIV/AIDS berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan siswa."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supartini
"Hubungan antara pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS dengan perilaku siswa Ierhadap program penoegahan AIDS di SMU Negeri 12 Jakarta. Penelitian dengan sampel siswa SMU Negeri 12 Jakarta ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS dengan periiaku siswa terhadap program penoegahan AIDS, balk secara sendiri- sendiri maupun bersama-sama. Subyek berjumiah 300 siswa. 122 siswa laki- Iaki dan 118 siswa perempuan Data diperoleh melalui tiga buah instrumen dalam bentuk tes untuk mengungkap pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS, serta instrumen tentang perilaku siswa terhadap program penoegahan AIDS. Ketiga instrumen tersebut memiliki koehsien reliabiiitas masing-masing secara berturut-turut sebesar 0,8608, 0,9430, dan 0,7609.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara (1) pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dengan perilaku siswa terhadap program pencegahan AIDS, dengan koetisien korelasi sebesar 0,242 dan sangat signifikan pada taraf Alpha 0,05 (2) pengetahuan siswa tentang AIDS dengan perilaku siswa terhadap program penoegahan AIDS, dengan koeisien korelasi sebesar 0,410 dan sangat signitikan pada taraf Alpha 0,05 (3) dan pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS dengan perilaku siswa terhadap program pencegahan AIDS dengan koetisien korelasi sebesar 0,49."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernilawati M. Saleh
"Target pencegahan tentang HIV/AIDS mendapatkan tingkat pengetahuan remaja meningkat. Akan tetapi remaja belum sepenuhnya rnelaksanakan apa yang mereka ketahui tentang HIV/AIDS sehingga kasus HIV/AIDS pada remaja setiap tahun terus meningkat (UNAIDS, 2005). Saat ini pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS melalui pendidikan seks yang efektif sangat penting untuk pengendalian dan pencegahan HIV/AIDS.
Penelitian tentang "Tingkat Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS di SMK Amaliyah Srengseng Sawah Jakarta Selatan" bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
Metode yang digunakan adalah deskriptif sederhana, dengan jumlah sampel sebanyak 68 yang diperoleh melalui metode simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada remaja SMK Amaliyah dengan usia 14-20 tahun siswa yang duduk di kelas I, II dan III. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode distribusi frekuensi dengan ukuran presentase atau proporsi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa remaja SMK Amaliyah sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan sedang (63,2%). Sumber informasi paling banyak diperoleh responden mengenai HIV/AIDS dari televisi dibandingkan dari sumber lain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5305
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ifah Haryanti
"Di seluruh dunia saat ini diperkirakan sebanyak 11,8 juta remaja usia 15-24 tahun hidup dengan HIV/AIDS. Remaja merupakan kelompok usia yang paling berisiko terhadap HIV/AIDS. Di Indonesia, kasus AIDS terus meningkat tiap lahunnya.
Akibat minimnya informasi tentang kesehatan reproduksi. maka remaja merupakan kelompok umur yang rentan untuk menderita penyakit HIV/AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Penelitian deskriptif sederhana ini dilakukan pada 96 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Hal ini disebabkan karena sebagian besar remaja aktif mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi. Selain itu, kemudahan mengakses informasi melalui berbagai media juga turut mendukung remaja dalam mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.

Nowadays, for about 11,8 million teenagers up to 15 -24 year live with HIV/AIDS in the world. Instead of adults and children, teenagers have high risk to get it. In Indonesia, HIV/AIDS issues increased each year. Lack of genital hygiene information is the reason why the amount of someone who get on HIV/AIDS increase and the teenagers become object that easy to infect. The aint of this research is to get description about level of teenagers knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. The object of this descriptive research is 96 teenagers. The result shows that teenagers have high level of knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. It is caused by their initiative to out about genital hygiene. Besides that, there are many ways to access the information through media that make the teenagers get the right information about genital hygiene.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5784
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Risma Fadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang PMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Wundulako, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2013. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif pada 189 remaja SMA. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja memiliki perilaku tidak berisiko, berumur 16,22 tahun, perempuan, beragama Islam, pengetahuan cukup baik (mean), sikap negatif (mean), terpapar informasi media, dan kontak personal yang kurang aktif. Hasil uji statistik membuktikan terdapat hubungan bermakna antara umur, jenis kelamin (OR=2,18), pengetahuan (OR=2,16), sikap (OR=2,19), sumber informasi media (OR=2,5) dan kontak personal (OR=2,19) dengan perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS.

This research aim to know the description of the knowledge and attitudes of teenagers about PMS and HIV/AIDS with risk behavior of PMS and HIV/AIDS. Research conducted in SMA Negeri 1 Wundulako, Kolaka, Southeast Sulawesi in 2013. Design research was a cross-sectional with a quantitative approach in high school teenagers (189). The results showed most of the teens have no behavior was risk, 16,22 years, male, Moslem, knowledge is quite good (mean), negative attitude (mean), exposure to media information, and personal contacts that are less active. Results of statistical tests proved there was a meaningful relationship between age, sex (OR = 2.18), knowledge (OR = 2.16), attitude (OR = 2,19), sources of information media (OR = 2.5) and personal contacts (OR = 2,19) with risk behavior of PMS and HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>