Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Holilah
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang banyak menggunakan air dalam memberikan asuhan keperawatan autara lain untuk mencuci tangan. Salah satu usaha untuk sehubungan terjadinya krisis air akibat global warming dapat dilakukan dengan menggunakan hand rub untuk mencuci tangan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan persepsi perawat tentang cuci tangan nnnggunakan air dan hand rub di ruang rawat inap rumah sakit. Desain penelitian deskriptif sederhana, menggunakan teknik stratified random sampling dengan 70 responden.
Hasil analisis memmjukkan perbandingan persepsi perawat tentang cuci tangan menggunakan air (95,6%) dan hand rub (95,7%) mayoritas positif dan perbedaannya kecil sekali. Penelitan ini merekomendasikan pentingnya perbedaan persepsi perawat tentang mencuci tangan menggunakan air dan hand rub untuk dapat merubah perilaku perawat mencuci tangan menggunakan hand rub pada kondisi-kondisi tertentu.

Health nurse is a lot of water associated with the use of nursing care, among others, to wash hands, one of the business in respect of a water crisis due to globai warming can reduce water usage by using a hand rub jbr hand washing.
This study aims to identify the comparative perceptions of nurses using a hand-washing and hand rub the water in the room Inpatient hospital. Simple descriptive research design, using stratified random sampling technique with 70 respondents.
The results of the analysis shows the comparison ofthe perception of nurses use hand-washing water (98.6%) and hand rub (95.7%) majority ofthe positive and very small dyferences. This research recommends the importance ofdWerences in the perception of nurses clean their hands using water and hand rub to be able to change the behavior of nurses clean their hands using the hand rub in certain conditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5751
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edison Sahputra
"ABSTRAK
Nama : Edison SahputaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Penerapan Praktik Cuci Tangan Perawat diRuang Rawat Inap RSUD Kemayoran Jakarta SebagaiSalah Satu Syarat Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2017Akreditasi rumah sakit adalah untuk keselamatan pasien dengan menilai praktikcuci tangan pada kelompok kerja Pencegahan Pegendalian Infeksi PPI versiKARS 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat praktik cuci tangan yangdilakukan perawat di ruang rawat inap RSUD Kemayoran sehari-hari yangmerupakan salah satu syarat akreditasi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalahpenelitian kuantitatif-kualitatif mixed method . Desain penelitian kuantitatifsecara cross sectional dan data kualitatif diperoleh dengan pengamatan langsungdan wawancara mendalam. Hasil praktik cuci tangan perawat sebesar 58,3 .Variabel usia, ruang kerja, pengingat di tempat kerja, media belajar, ketersediaansarung tangan, telusur kars dan sikap ada hubungan Praktik cuci tangan, p Value

ABSTRACT
Name Edison SahputaStudy Program Hospital Administration StudyTitle Analysis of Implementation of Nurse Hand WashingPractices at Inpatient Room of RSUD KemayoranJakarta As One of the Accreditation Terms of Hospitalin 2017Hospital accreditation is for patient safety by assessing handwashing practices inworking group of Infection Prevention and Control IPC version 2012. Thepurpose of this research is to see the practice of handwashing done by nurses inKemayoran Hospital ward everyday which is one of the requirements of hospitalaccreditation. The method used is quantitative qualitative research mixedmethod . Quantitative research design is cross sectional and qualitative data isobtained by direct observation and in depth interview. The result of nurse handwashing practice was 58,3 . Age variables, workspace, workplace reminders,learning media, availability of gloves, search kars and relationship attitudesHandwashing Practice, p Value "
2017
T48524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firdaus
"Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan elemen strategi implementasi multimodal WHO di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari. Dengan pendekatan kualitatif, Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam langkah baik (89,6%) dan ketersediaan handrub berbahan dasar alkohol merupakan faktor yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam langkah.
Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan, Strategi Implementasi WHO, infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element of WHO multimodal strategy implementation approach in Mitra Medika Batanghari Hospital. The design was cross-sectional, used quantitative approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step of hand-washing practice was good (89,6%) and availability of alcohol based handrub to be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of hand washing practice.
Keywords: Hand washing practice, Implementation strategy WHO, Health-care assosiated infections."
2020
T54980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Fitria
"Skripsi ini membahas mengenai perilaku cuci tangan perawat pelaksana di Unit perawatan intensif RSUD Budhi asih tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh analisis gambaran perilaku cuci tangan perawat pelaksana. Apabila perilaku cuci tangan pada perawat sudah dilakukan secara optimal, hal ini dapat meminimalisir terjadinya infeksi nosokomial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh analisis perilaku cuci tangan perawat pelaksana di Unit Perawatan Intensif. Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen, serta referensi literature-literatur yang terkait dengan topik penelitian ini. Masalah yang di temukan di unit perawatan Intensif dari waktu ke waktu adalah perilaku cuci tangan perawat yang mencuci tangan belum sepenuhnya mengikuti prosedur yang ada.
Berdasarkan Hasil penelitian diperoleh bahwa perilaku cuci tangan perawat pelaksana di Unit perawatan Intensif masih belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait diantaranya adalah dari factor predisposisi (pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (ketersediaan fasilitas), faktor penguat (Pendidikan dan pelatihan, SOP, Komunikasi). Dari hasil penelitian ini di peroleh bahwa perilaku cuci tangan perawat tergolong tidak baik maka di perlukan adanya peningkatan pengetahuan perawat melalui pendidikan dan pelatihan terkait cuci tangan, adanya SOP yang di sempurnakan dan sosialisasi terkait pentingnya cuci tangan serta dengan adanya pengawasan dari pihak internal rumah sakit sehingga diharapkan timbul kesadaran dan motivasi untuk melakukan cuci tangan yang benar sesuai prosedur.

This paper discusses the behavior of nursing hand -washing executor in the intensive care unit hospitals Budhi compassion in 2011. The purpose of this study was to obtain a picture analysis of hand-washing behavior of nurse executives. When hand-washing behavior in the nurse had done optimally, this can minimize the occurrence of nosocomial infections. This study used a qualitative approach to obtain the analysis of hand-washing behavior of nurse executive at the Intensive Care Unit. Data obtained on the basis of in-depth interviews, observation, document review, as well as literatureliterature references related to this research topic. The problems found in intensive care units from time to time hand washing is the behavior of nurses washed their hands have not fully follow the procedures. Based on the results obtained that the hand washing behavior of nurse executive in the Intensive care unit is still not optimal due to several interrelated factors which include the predisposing factors (knowledge, attitudes), enabling factors (availability of facilities), reinforcing factors (education and training, SOP, Communications).
From the results of this study was obtained that the behavior of nurses wash their hands properly then classified as not in need of increased knowledge and training of nurses through education related to hand washing, the SOP in the perfected and socialization-related importance of washing hands and with the supervision of the hospital so that the internal party expected to arise awareness and motivation to perform the correct hand washing procedure.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Haryati
"Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kepatuhan perawat melakukan hand hygiene sebelum dan sesudah penggunaan hand rub pocket/clip-on dispenser di Instalasi gawat darurat rumah sakit umum pusat Fatmawati. Desain penelitian ini pra-eksperiment dengan one-group pra-post test design. Perlakuan yang diberikan adalah hand rub pocket/clip-on dispenser. Penelitian ini mengambil sampel perawat Instalasi gawat darurat Fatmawati berjumlah 45 orang. Observasi dilakukan secara total sampling dengan menggunakan lembar format observasi World Health Organization. Hasil penelitian didapatkan Mayoritas responden adalah berusia 25-35 tahun, berjenis kelamin perempuan (64,4%) dan berpendidikan DIII Keperawatan (84,4%). Kepatuhan hand hygiene perawat Instalasi gawat darurat Fatmawati sebelum perlakuan rata-rata sebesar 0,45 (SD=0,20) dan sesudah perlakuan rata-rata sebesar 0,83 (SD=0,17). Penggunaan jenis hand hygiene terbanyak sesudah perlakuan adalah hand rub pocket/clip-on dispenser rata-rata 1,84 (SD=1,53). Hasil uji t dependen menyatakan p=0,00 (p < 0,05) berarti ada perbedaan tingkat kepatuhan hand hygiene perawat sebelum dan sesudah perlakuan. Penggunaan hand rub pocket/clip-on dispenser perlu diadakan di pelayanan rumah sakit.

This research aimed to know the differences of hand hygiene compliance of nurses before and after used of hand rub pocket/clip-on dispenser at emergency unit at the public hospital of Fatmawati. This research used design preeksperiment with one-group pre-post test design. The intervention were hand rub pocket/clip-on dispenser. The respondents are 45 emergency nurses at the Fatmawati hospital. Observations hand hygiene using format observation world health organization. Results, the majority of respondent were aged 25-35 years, female sex (64.4%) and educated DIII Nursing (84.4%). Hand hygiene compliance of nurses emergency unit at Fatmawati hospital before intervention by an average of 0.45 (SD = 0.20) and after intervention by an average of 0.83 (SD = 0.17). The most used type of hand hygiene hand rub was after intervention is hand rub pocket/clip-on dispenser on average 1.84 (SD = 1,53). The results of independent t-test, there were significant differences in the level of compliance of hand hygiene before and after intervention with p value of 0,000 (α < 0,05). The recommendations of this study is hand rub pocket/clip-on dispenser can used in the hospital service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhika Setya Nugroho
"ABSTRAK
Nama : Mahardhika Setya NugrohoProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Praktik Cuci Tangan Perawat Ciputra HospitalCitraGarden Jakarta Tahun 2017Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegahHealthCare Associated Infections HCAI . Rendahnya praktik cuci tangan padaperawat menyebabkan HCAI di Ciputra Hospital CitraGarden Jakarta masih cukuptinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variabel yang berpengaruh dalampraktik cuci tangan sesuai standar WHO di rumah sakit tersebut, menggunakan desainpotong lintang yang dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan praktik cuci tangan sesuai standar WHO baik 88,6 dan pengetahuanmerupakan variabel yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktikcuci tangan sesuai standar WHO. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuandengan cara memberikan pelatihan yang spesifik terkait praktik cuci tangan.Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan Perawat, HealthCare AssociatedInfections HCAI

ABSTRACT
Name Mahardhika Setya NugrohoStudy Program Hospital Administration ProgramTitle Analysis of Hand Washing Practice Among Nurses at CiputraCitraGarden Hospital Jakarta in 2017.Hand washing practice is one of the key factors to decrease and prevent HealthCareAssociated Infections HCAI . Poor hand washing practice among nurses causingHCAI rates are still high. This study aimed to identify the variables that are correlatedwith WHO rsquo s hand washing practice at Ciputra CitraGarden Hospital Jakarta in 2017.The design of the study was cross sectional, using quantitative approach, thenfollowed by qualitative approach. The result showed that WHO rsquo s hand washingpractice was good 88,6 and ldquo Knowledge rdquo is the most dominant factor contributedto the implementation of WHO rsquo s hand washing practice. It is suggested to gain more ldquo Knowledge rdquo on how to give trainings, especially with regards to hand washingpractice.Keywords Hand washing practice among nurse, HealthCare Associated Infections HCAI ."
2017
T48644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni
"Perilaku cuci tangan tenaga kesehatan secara signifikan dapat menurunkan infeksi terkait perawatan kesehatan (heaIthcare-acquired infections/HAIs) termasuk COVID-19, merupakan Iangkah yang efektif, Iebih mudah dan Iebih murah, namun banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga kepatuhan cuci tangan tenaga kesehatan terutama perawat pada masa pandemi COVID-19 masih cukup rendah. Tujuan penelitian ini adaIah untuk menganaIisis faktor determinan apa saja yang mempengaruhi kepatuhan perilaku cuci tangan perawat pada masa pandemi COVID-19 di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kualitatif. Tehnik sampling berupa total sampling dengan jumlah responden sebanyak 103 orang. Instrumen pengumpulan data primer berupa kuesioner yang disebarkan dengan aplikasi google-form, dan data sekunder berupa hasil observasi IPCLN. Analisis data menggunakan Chi-square test. Hasil analisis mendapatkan perawat yang patuh cuci tangan sebanyak 71,8%, sedangkan hasil observasi IPCLN 83,1% (kepatuhan sedang). Terdapat hubungan antara fasilitas kebersihan tangan (faktor pemungkin), kebijakan RS, dukungan kepala ruang, supervisor dan rekan kerja (faktor penguat), dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat (p<0,000). Tidak ada hubungan antara karakteristik perawat, pengetahuan serta akses informasi (faktor predisposisi) dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Strategi promosi kesehatan yang tepat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat.

Health care handwashing behavior can significantly reduce health care-related infections (HAIs) incIuding Covid-19. It is an effective, easier and cheaper step, but many factors affect it so that the compIiance of hand washing heaIth workers during the Covid-19 pandemic is stiII quite low. The purpose of this study is to analyse what determinants factor that affect hand washing behavior compliance of nurses during the COVID-19 pandemic at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. The study uses cross sectional design with a qualitative approach. The sampling technique used is total sampling with the number of respondents 103 people. The research instrument used is a questionnaire using google-form and IPCLN observation results. Data analysis using Chi-square test. The results of the analysis were obtained that nurses who obediently washed their hands are 71.8%, with IPCLN observation results of 83.1% (moderate compliance). There is a relationship between hand hygiene facility (the enabling factor) and hospital policy, room head support, supervisors and co-workers (the reinforcing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance (p<0,000). There is no relationship between nurse characteristics, knowledge and access to information (the predisposing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. Proper health promotion strategies are needed to improve compliance with nurses' handwashing behaviors. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Andromeda
"Berdasarkan konsep WHO (1994): The Four Pillars of Safe Motherhood Departemen Kesehatan menerapkan pelayanan kebidanan dasar melalui pertolongan persalinan aman dan bersih. Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan diharapkan dapat menjadi agen perubah perilaku hidup sehat dengan menjaga higienitas diri melalui praktek higienitas tangan. Membudayakan keselamatan pasien dengan melakukan praktek higienitas tangan yang baik dan benar diharapkan dapat menurunkan angka infeksi nosokomial. Di Indonesia angka kematian ibu masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan.
Angka kematian ibu mengacu pada jumlah kematian ibu pada kehamilan,
persalinan dan masa nifas. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif
menggunakan uji t test dan chi square serta regresi logistik berganda dengan
analisis bootstrapping. Sampel adalah bidan di ruang bersalin RSB Asih Panglima
Polim Jakarta dengan cara pengambilan data melalui observasi serta pengisian
kuesioner. Cuci tangan responden yang sesuai standar “5 Kesempatan Higienitas
Tangan” lebih banyak yang angka kepatuhannya (61.1%) masih di bawah ratarata,
sedangkan pada standar “11 Langkah Cuci Tangan” didapatkan lebih banyak
(55.6%) yang angka kepatuhannya di atas rata-rata. Faktor predisposisi yang
secara statistik terbukti signifikan berhubungan dengan angka kepatuhan cuci
tangan bidan adalah usia, masa kerja, pengetahuan, dan sensitifitas kulit, faktor
pemungkin yang secara statistik terbukti signifikan berhubungan dengan angka
kepatuhan cuci tangan bidan adalah pelatihan. Hasil uji multivariat menyatakan
sarana prasarana dan kepatuhan terhadap standar “5 Kesempatan Higienitas
Tangan” adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan terhadap
standar “11 Langkah Cuci Tangan”. Dibutuhkan perhatian lebih dari pihak
manajemen dan dukungan pimpinan RS terhadap higienitas tangan agar dapat
meningkatkan angka kepatuhan cuci tangan para petugas kesehatan di RSB Asih.

Based on the concept of the WHO (1994): The Four Pillars of Safe Motherhood
Department of Health implements a basic obstetric care through safe and clean
delivery assistance. Hospital as a health care organization is expected to be the
agents of change of health behavior by maintaining hygiene of self through hand
hygiene practices. Cultivating patient safety by implementing a correct hand
hygiene practice is expected to reduce the number of healthcare associated
infection. In Indonesia mother death rates remains a major problem in the health
sector. Mother death rates refers to the number of maternal deaths in pregnancy,
childbirth and the postpartum period. The study was conducted by quantitative
methods using T-test, chi square test and multiple logistic regression with
bootstrapping analyses. The sample was a midwife in the delivery room RSB
Asih Panglima Polim Jakarta by collecting data through observation and
questionnaires. Hand-wash respondents according to the standard "5 Hand
Hygiene Opportunities" more of the compliance rate (61.1%) is still below
average, while the standard "11 Steps of Hand Wash" earned more (55.6%) are
above the compliance rate average. Predisposing factors that are statistically
proven significantly associated with hand washing compliance rate of midwives
are age, years of service, knowledge, and sensitivity of the skin, enabling factors
that are statistically proven significantly associated with hand washing compliance
rate of midwives is training. The results of the multivariate test state that the
infrastructure and adherence to standards "5 Hand Hygiene Opportunities" is the
most dominant factor affecting adherence to the standard "11 Steps Hand
Wash". It takes more attention from management and leadership support of the
hospital to hand hygiene in order to increase the compliance rate of hand washing
among health workers in RSB Asih
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Bangkit Ma`ruffi
"Komunikasi merupakan elemen dasar dalam membina hubungan yang baik antara perawat dan klien. Masih banyaknya keluhan terhadap komunikasi perawat (komunikasi verbal perawat dan komunikasi non verbal) menunjukkan kualitas komunikasi perawat yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan menggambarkan persepsi klien tentang komunikasi perawat. Desain penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan sampel sebesar 97 responden yang dipilih dengan teknik stratified sampling, dan instrumen berbentuk kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki persepsi baik tentang komunikasi verbal perawat yaitu berjumlah 67 orang (69.1%). Responden yang memiliki persepsi baik tentang komunikasi non verbal perawat yaitu berjumlah 60 orang (61.9%). Tidak terdapat perbedaan proporsi persepsi tentang komunikasi perawat berdasarkan kelas ruang rawat (p=0,103; α=0,05). Gambaran mengenai persepsi klien tentang komunikasi perawat diharapkan menjadi bahan evaluasi dan motivasi baik perawat maupun mahasiswa keperawatan untuk meningkatkan kualitas komunikasi perawat.

Communication is a basic element of building good relationship between nurse and client. Still many complain about nurse communication (verbal and non verbal) shows lack quality of nurse communication. The aim of this study was to identify the client perception of nurse communication. Descriptive correlative study and cross sectional approach was conducted by using questionnaires among 97 which chosen by stratified sampling method. The result showed that the client had good perception about nurse communication both verbal and non verbal. There are 67 clients (69,1%) had good perception about verbal communication of nurses, and 60 clients (61,9%) had good perception about non verbal communication of nurses. There is no difference about client perception of nurse communication in several class of room (p=0,103; α=0,05). This client perception about nurse communication should become evaluation material and also motivation for both nurse and student to increase the quality of nurse communication"
2013
S47450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crisnah Indah
"Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah
infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di
kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih
cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi
penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan
elemen strategi implementasi multimodal WHO di RS Islam Siti Khadijah.
Digunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dilanjutkan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam
langkah baik (61,9% ) dan ketersediaan air dan sabun merupakan faktor yang
paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam
langkah

Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care
assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers
causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the
elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element
of WHO multimodal strategy implementation approach in Siti Khadijah Islamic
Hospital, Palembang in 2016. The design was cross-sectional, used quantitative
approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step
of hand-washing practice was good (61.9%) and availability of water and soap to
be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of
hand washing practice
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>