Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69430 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam rangka mewujudkan Tujuan Nasional sebagaimana tertera dalam pembukaan Undang--Undang Dasar 1945, pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara seperti dituangkan dalam rencana-rencana pembangunan lima tahun telah menggerakkan proses industrialisasi yang hingga kini telah menghasil_kan ratusan industri baru maupun perluasan atau modernisasi dari industri yang sudah ada, Perubahan-perubahan nyata ini dengan sendirinya mempengaruhi dunia usaha Indonesia, kebutuhan dan tatalaku para konsumen serta cara-cara pemasaran barang-barang.Struktur pasar yang berubah dari sellers 'menjadi buyers_ market dan perubahan tatalaku konsumen telah menghadapkan para ind.ustriawan nasional pada situasi pasaran yang sejauh ini belum banyak dikenal. Keadaan pasar baru itu menyaratkan secara mutlak peninjauan kembali dari orientasi usaha dan pemasaran perusahaan (business and marketing orientation). Pemakaian konsep dan tehnik-tehnik pemasaran yang lebih up-to-date maupun dinamis kini menjadi sangat penting, dan diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup ser_ta pertumbuhan perusahaan ( = industri ). Kelangsungan hidup dan pertumbuhan industri-industri itu uihari_-_hari mendatang menyaratkan pula usaha-usaha perluasan daerab pemasarannya (geo_graphical market coverage) dan cara pemasaran yang lebih terarah atau selek_tip (selective marketing). Pemasaran selektip itu adalah penting untuk pe-rumusan strategi pemasaran perusahaan, agar sesuai dan tepat Mengenai sasaran_nya (target market). Karena dalam kenyataan pasar suatu barang adalah tidak"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
D1587
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Panglaykim, 1922-1986
Jakarta: Yayasan Proklamasi, 1974
381.095 JUS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Panglaykim, 1922-1986
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1974
658.8 JUS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pratjihno
Jakarta: Djambatan, 1985
658.8 PRA g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Martono
"ABSTRAK
PT Asuransi AIU Indonesia telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1970. dan
telah menawarkan berbagai macam perlindungan asuransi kerugian untuk masyarakat
Indonesia. Untuk memasarkan produk-produknya, AIU Indonesia membentuk suatu
keagenan dimana agen disini bertindak sebagai penghubung yang mewakili AIU dalam
memasarkan produk asuransi.
Untuk lebih meningkatkan kontribusi dari keagenan (terutama untuk produk produk individual), maka pada tahun 1998 dibentuklah suatu keagenan yang baru dimana AIU Indonesia bisa memberikan kontrol terhadap keagenan yaitu dengan keagenan yang ekslusif.
Rencana implementasi keagenan yang baru ini diambil dari implementasi keagenan yang telah dijalankan di beberapa Negara terutama di Asia dan disesuaikan dengan kondisi Indonesia pada saat itu (tahun 1995). Rencana implementasi ini diberi nama "AIU Indonesia Agency Implementation Plan".
Pada pelaksanaannya diindikasikan bahwa keagenan ini tidak sesuai dengan rencana implementasinya, sehingga hasil yang dicapai jauh di bawah rencana. Dari kondisi yang seperti itu dilihatlah hal-hal apakah yang menyebabkan hasil implementasi tidak sesuai dengan rencana implementasinya. Kemudian dicari hal-hal apakah yang diperlukan untuk memperbaiki keagenan AIU Indonesia ini.
Tujuan utama dari dibentuk suatu keagenan yang baru ini (disebut sebagai "Career Agency") adalah untuk mengembangkan keagenan yang profesional yang akan bertumbuh dengan sangat cepat dan akan memberikan kontribusi yang siknifikan bagi perolehan premi AIU Indonesia.
Ada beberapa hal yang menyebabkan hasil implementasi tidak sesuai dengan rencana implementasinya, yaitu antara lain adalah adanya faktor ekstemal yang mempengaruhi keagenan ini yaitu teijadinya krisis moneter pada saat keagenan ini mulai diimplementasikan; juga dengan banyaknya pesaing sesama asuransi kerugian di Indonesia. Hal yang lain yang bisa dimasukkan dalam faktor internal antara lain adalah terjadinya kegagalan dalam pelaksanaan secara penuh sistem keagenan AIU Indonesia, ini disebabkan banyak hal antara lain struktur organisasi keagenan tidak sesuai dengan rencana implementasi, kurangnya tingkat. kontrol aktivitas para agen, dan tidak dilakukannya pekerjaan administrasi yang mendukung aktivitas para agen.
Rekomendasi yang dikemukakan adalah dengan menggunakan sumber daya manusia yang sesuai dengan rencana implementasi, menempatkan tenaga ahli dalam bidang keagenar.. yang memiliki pengalaman keberhasilan penanganan keagenan, lebih mengefektifkan penggunaan alat kontrol, diberikannya insentif yang dikaitkan dengan aktivitas administrasi yang mendukung kegiatan keagenan dan proses penjualan, dan tidak lupa didukung pula dengan adanya produk-produk yang inovatif untuk memenangi persaingan yang sangat ketat.
Keterbatasan yang ada dalam tulisan ini adalah belum adanya persepsi dari para
agen mengenai keagenan ini. Hal ini dapat menjadi saran untuk penelitian lanjutan
dimana di dalam penelitian melibatkan persepsi dari para agen sehingga akan didapatkan
suatu tulisan yang lebih mendalam mengenai keagenan ini.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Nabila
"Kerusakan lingkungan terutama yang disebabkan oleh sampah dan limbah memang telah menjadi permasalahan klasik di Indonesia. Hal ini membuat isu sampah maupun limbah menjadi perhatian tidak hanya bagi komunitas, melainkan juga pelaku bisnis dan menciptakan permintaan baru di pasar. Permintaan terhadap produk ramah lingkungan mendorong perusahaan untuk menyusun strategi guna memasuki pasar ramah lingkungan melalui rencana green marketing mix. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh green marketing terhadap minat beli produk-produk ramah lingkungan pada konsumen Zero Waste Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer melalui penyebaran kuesioner dengan teknik pemilihan sampel purposive. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada responden melalui daring. Data kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan melalui teknik regresi linier berganda. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh signifikan positif antara strategi green marketing dengan minat beli konsumen khususnya pada dimensi green promotion dan green place. Penelitian ini merekomendasikan perusahaan untuk memaksimalkan strategi green promotion secara optimal dan sederhana agar informasi dapat mendorong minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.

Environmental damage, especially caused by rubbish and waste, has become a classic problem in Indonesia. This makes the problem of waste a concern not only for the community but also for businesses and creates new demand in the market. The demand for environmentally friendly products encourages companies to develop strategies to enter a "green" market through a green marketing mix strategies. This study aims to analyze the effect of green marketing on purchasing intention in environmentally friendly products for Zero Waste Indonesia's consumers. This study uses a quantitative approach by collecting primary data through the distribution of questionnaires with a purposive sample selection technique. The questionnaire was distributed to respondents through digital media. The data were analyzed and interpreted using multiple linear regression techniques. This study found a significant effect between green marketing strategies and consumer purchasing intention, especially in the dimensions of green promotion and green place. This study recommends the company maximize its green promotion strategy and make it easy for consumers to understand so that information can encourage consumers' purchasing intention in environmentally friendly products."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Satriyo Wibowo, 1964-
Jakarta: Alex Media Komputindo, 1996
658.8 ARI b (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ricardi S. Adnan
"Buku ini membahas secara komprehensif tentang pemasaran sosial. Pemasaran sosial dikenal sebagai bidang ilmu yang menggunakan prinsip dan teknik pemasaran untuk mempengaruhi publik agar secara sukarela menerima atau menyesuaikan perilaku untuk kepentingan individu atau masyarakat secara keseluruhan. Dijelaskan pula berbagai dimensi mulai dari definisi pemasaran sosial, pengembangan dan konsep pemasaran sosial, strategi pemasaran, mewujudkan efektivitas pemasaran sosial, dan evaluasi pemasaran sosial."
Jakarta: UI-Press, 2015
658.8 RIC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Kartajaya, 1947-
Jakarta : Erlangga, 2010
658.8 HER p;658.8 HER p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Sunaryo
"Dalam rangka mendorong kinerja ekspor, Pemerintah Indonesia secara konsisten terus memberikan stimulus, salah satunya melalui pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Fasilitas KITE tersebut berupa pemberian pembebasan dan Bea Masuk, PPN, PPnBM serta Pengembalian Bea Masuk. Selama 10 tahun terakhir setidaknya telah terjadi 3 kali perbaikan fasilitas KITE, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari nilai dan perubahan kebijakan KITE terhadap nilai devisa ekspor dengan menggunakan model regresi metode general least square (GLS). Penelitian menguji hubungan nilai ekspor dari 7 sektor industri manufaktur dari tahun 2005 sampai 2019 dengan nilai pembebasan bea, nilai pengembalian bea, variable dummy kebijakan KITE pada tahun 2011, 2013, dan 2018. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas KITE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai devisa ekspor. Nilai pembebasan dan pengembalian bea berkorelasi positif terhadap nilai ekspor. Selain itu, perubahan pemberian fasilitas KITE secara keseluruhan, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE menunjukkan pengaruh positif yang sangat signifikan terhadap nilai ekspor. Jenis industri yang paling sensitif terhadap kebijakan fasilitas KITE pembebasan adalah industri barang dari plastik dan jenis industri yang paling sensitif dengan perubahan kebijakan di tahun 2013 (relaksasi fasilitas KITE) dan perubahan kebijakan di tahun 2011 (pengetatan fasilitas KITE) adalah industri elektronik dan komponen. Sementara itu dari ketujuh jenis industri yang di teliti tidak ada satupun industri yang sensitif terhadap fasilitas KITE dengan skema pengembalian. Hal ini menunjukkan industri manufaktur dengan orientasi ekspor membutuhkan relaksasi aturan, kemudahan administrasi serta simplifikasi prosedur permohonan fasilitas KITE untuk dapat meningkatkan devisa ekspor.

The Indonesian government has been consistently providing stimulus packages to boost its export performance, e.g. by launching import duty drawback scheme through Ease of Import for Export Orientation (KITE) facility. The KITE facility covers rebates and exemptions on export duties such as import tariffs, value added taxes, and tax on luxury goods. KITE facility has been amended three times in the last decade and includes improvement on application procedures to claim duty exemptions and rebates. This study aims to identify the impact of the KITE facility on export values by using a regression model of general least square (GLS). Data on export values of seven manufacture sectors from 2005 to 2019 are used as a dependent variable along with a number of independent variables i.e. duty rebate values, duty exemption values, dummy variable on the KITE policy changes in 2011, 2013, and 2018. The study shows positive and significant correlation between the KITE facility and export values. Duty rebate and exemption values positively affect export values. In addition, changes in the KITE facility as a whole incentive package, including procedures relaxation and improvement on the KITE application, display a much greater and more significant impact on export values. Plastic goods industry shows the highest elasticity caused by changes in the KITE exemption policy and Electronics and components industry is most sensitive industry to policy changes in 2013 (relaxation of KITE facilities) and the policy changes in 2011 (tightening of KITE facilities). Meanwhile, out of seven studied industries, none of the industries were sensitive to KITE facility return scheme. This shows to increase export value, manufacturing industry with an export orientation needs regulation relaxation, ease of administration and procedure simplification for applying KITE facilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>