Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Welya Roza
"One of the differences between the expression of the language aspects of English and Indonesian is related to the definiteness and indefiniteness (henceforth: DFS and IDFS) phenomenon. Lyons (1995:0) sates that the natural languages express the DFS and IDFS phenomenon by using several semantic categories. However, the expression of the phenomenon in most languages is not as a well-defined system, with clear-cut categories and black and white distinctions, as that in English (Chesterman, 1991:4; Lyons, 1977:179). According to Lyons (1977) English might use the definite article the in the definite noun phrase (henceforth: NP). Proper names and personal pronouns also express the English definite NP Then, the English indefinite NP is usually peceded by the indefinite article a/an. The Indonesi_an DFS's syntactic devices include demonstratives itu/ini and personal pronoun -nya, while the IDFS's uses noun classifiers (seorang for human, seekor for animal, and sebuah for the rest) (Dardjowidjojo, 1983:194_245). Alwi et al. (1998a:44) specifies the DFS""s syntactic devices of the parts of Indonesian syntax, namely, artrcles (si/ sang, yang), demonstratives (itu/ini), proper names (Rizky, Rizka, Kharin), personal pronouns (I, my, you, your), or referring nouns (I3apak, Ibu, Saudara). Thus, those devices vary, and my study suggests to use zero (4)), too. The analogical mistakes made by the Indonesian students who study English were due to the fact that the forms and the meanings of the syntactical devices in English and Indonesian are not equivalent (Dardjowidjojo, 1983:194_245; cf. Mansyur, 1993). The definite and indefinite NP are two referring expessions in the referential system; the others are the general, opaque, and generic references (Lyons, 1977:177-197). The role of the definite and indefinite NP are more basic than those other referring expressions. Thus, my study focuses on the definite and indefinite NP which entail the discussion of those other referring expressions, but not vice versa."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
D1639
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welya Roza
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
D1537
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novida Setiawan
"Tulisan ini akan mencoba menganalisa secara kontrastif sistem jamak yang terdapat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan tujuan untuk mendapatkan sedikit gambaran yang sebenarnya mengenai struktur dan sistem jamak dari kedua bahasa tersebut, sehingga dapat memberikan sumbangan sekedarnya pada bidang penterjemahan, khususnya dalam hal mengalihkan struktur jamak bahasa inggris ke ba_hasa Indonesia. Bahasa pertama yang akan dianalisa, yakni bahasa Inggris, termasuk dalam kelompok bahasa-bahasa sebelah Barat dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Rumpun bahasa Indo-Eropa terdiri dari sub-rumpun bahasa-bahasa Indo-Iran, Armenia, Hellenik, Albania, Italik, Keltik, Germanik, Balto-Slavik, dan Tokharia. Sub-rumpun bahasa-bahasa ini dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok berdasarkan bunyi dari konsonan awal dalam kata yang berarti seratus dalam bahasa-bahasa itu. Kedua kelompok itu disebut.kelompok centum dan kelompok satem. Yang termasuk dalam kelompok centum ialah sub-rumpun bahasa-bahasa Hellenik, Tokharia, Italik, Keltik dan Germanik. Kelompok satem terdiri dari sub-rumpun bahasa-bahasa Indo-Iran, Armenia, Balto-Slavik dan Albania. Bahasa Germanik terbagi lagi atas tiga bagian, yaitu Germanik Timur, Germanik Utara, dan Germanik Barat."
Depok: Universitas Indonesia, 1978
S14189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.R. Tjandrakesuma
"Bahasa-bahasa yang ada di dunia ini sangat banyak jumlahnya dan bahasa-bahasa tersebut tergolong ke dalam berbagai macam rumpun bahasa. Menurut kamus Bahasa dan Linguistik yang disusun oleh R.R.K. Hartmann dan F.C. Stork, ada lebih dari 2000 bahasa di dunia ini dan semuanya digolongkan ke dalam lebih dari tiga belas rumpun bahasa, yaitu: Indo-Eropa, Dravidian, Sino-Tibetan, Ural-Altaic, Hemito-Semitic, African, Malaya-Polynesia, American-Indian dan kelompok lain-lain yang terdiri dari: Japanese, Mon-Khmer, Caucasian, Australian, Papua dan lain-lain (Hartmann & Stork, 1973:267).
Dalam masa modern ini, perhubungan antara suatu bangsa dengan bangsa lain menjadi lebih erat. Mereka saling berhubungan baik karena alasan geografis, politis, ekonomis, kultural maupun keagamaan. Perhubungan yang erat ini dijalin dengan suatu alat komunikasi yang utama yaitu bahasa. Jika kedua bangsa yang saling berhubungan itu tidak saling mengetahui bahasa mereka masing-masing, maka bahasa pihak ketigalah yang dipergunakan sebagai alat perhubungan itu. Sebagai contoh, alat komunikasi yang dipakai antara bangsa Indonesia dan Jepang bukanlah bahasa Indonesia atau Jepang, melainkan bahasa Inggris (Cokrowinoto, 978: 1; Maulana, 1978:1)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partami Gusdiniarti
"ABSTRAK
Dalam penerjemahan, kesalahan sering dilakukan oleh para penerjemah sehingga hasil terjemahan tidak sesuai dengan pesan dalam karya asli. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba untuk membahas kesalahan penerjemah dalam mengalihkan pesan dari bahasa Inggris sebagai bahasa sumber ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa dasaran.Tujuan skripsi ini adalah melihat keambiguan struk_tural yang terdapat dalam suatu teks dan terjemahannya. Saya meneliti berapa banyak struktur ambigu yang terdapat dalam suatu karya tulisan dan ketepatan penerjemah dalam mengalihkan pesan dari.struktur-struktur yang ambigu. Data yang dipakai dalam skripsi ini penulis ambil dari dua buah seri cerita anak-anak beserta terjemahan ma_sing-masing seri cerita tersebut. Dalam penelitian ini, penulis memakai duapuluh struktur ambigu yang dikemukakan oleh Norman C. Stageberg untuk mencari struktur-struktur ambigu yang dijadikan data penelitian. Dengan keduapuluh struktur tersebut, dapat dilihat termasuk jenis ambigu mana yang banyak terdapat. Juga dapat dilihat struktur mana yang sering mengalami kesalahan penerjemahan. Yang dimaksud dengan keambiguan adalah suatu keadaan di mana suatu kata atau struktur memiliki lebih dari satu makna atau tafsiran yang berlainan. Sedangkan keam-biguan struktural adalah konstruksi yang memiliki lebih dari satu interpretasi gramatikal. Dengan berpedoman pada keduapuluh struktur ambigu Stageberg, penulis hanya berhasil menemukan duabelas je_nis struktur saja dalam sumber data, dengan demikian analisis yang dilakukan hanyalah terhadap keduabelas jenis truktur tersebut saja. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat dikemuka--kan bahwa pada umumnya struktur-struktur ambigu pada teks bahasa cumber berhasil dihilangkan keambiguannya dalam teks bahasa sasaran. Keambiguan tersebut dapat dihilangkan de_ngan pertolongan konteks yang dapat berupa bagian kalimat, kalimat, wacana, maupun keseluruhan teks. Hanya sedikit struktur ambigu yang padanannya juga ambigu

"
1986
S13917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjie, Tjin Siang
"Seringkali terjadi pemindahan aspek bahasa antara bahasa ibu dnegan bahasa asing, sehingga perlu diadakan suatu analisis kontrastif. Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu, maka skripsi ini bertujuan memberikan suatu deskripsi mengenai perubahan morfologis dan struktur gramatikal dari tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang dilihat dari konstruksi atributif dan konstruksi konektif. Sebagai dasar analisis kontrastif digunakan wawasan sintaksis Bloomfield yang mengatakan bahwa kalimat dapat dianalisis berdasarkan konstituen langsung.
Untuk mencapai tujuan ini maka suatu kriterium dipakai secara konsisten baik untuk bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Dari penerapan kriterium tersebut didapat persamaan dan berbedaan kedua bahasa. Dalam konstruksi atributif, struktur tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris berupa kata sifat mendahului kata benda. Sama pula dalam bahasa Indonesia namun pada umumnya kata sifat mengikuti kata benda. Dalam konstruksi konektif, struktur tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris berupa kopula mendahului kata sifat. Sama pula dalam bahasa Indonesia namun penggunaan kopula tidak perlu selalu ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Amanda Basri
"Seperti telah diungkapkan sebelum ini, dalam BIng pemakaian KGO2 you tidak lagi menunjukkan status pembicara dan yang diajak bicara. Status dapat ditunjukkan dengan pemakaian kata panggilan. Pendapat ini sudah diungkapkan oleh Brown, Ford, Gilman, Irvin-Tripp dan Bell. Apabila dicocokkan pendapat mereka dengan korpus yang digunakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jarak sosial dan status sosial individu sangat menentukan hubungan P1 dan P2 dan dalam menentukan kata panggilan yang akan dipakai. Dalam Bind hubungan antara P1 dan P2 dapat dilihat dari pemakaian KGO2, selain pemakaian kata panggilan seperti dalam BIng. Dalam memilih padanan kata sapaan BIng dalam Blnd, pertama-tama ditentukan hubungan antara pelaku dalam BIng dan kemudian disesuaikan dengan melihatnya dari kaca mata kebudayaan Indonesia dan kaidah sosiolinguistis agar hasil terjemahan terasa wajar. Karena adanya penyesuaian dengan latar belakang kebudayaan Indonesia itu maka KGO2 you mempunyai padanan yang berbeda-beda"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabariati Rahardjo
"Bahasa merupakan alat yang ampuh dalam berkomuni_kasi. Dengan bahasa seseorang mampu menyampaikan pikiran, pengalaman, gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, harapan dan sebagainya kepada sesamanya. Segala kegiatan manusia akan lumpuh tanpa bahasa. Bahasa dibuat oleh dan untuk manusia. Itulah sebabnya maka pembentukan bahasa erat hubungannya dengan perorangan, masyarakat dan alam sekitar manusia yang mem_bentuk dan menggunakannya. Dan itu pula sebabnya di dunia ini terdapat berbagai bahasa (Poerwadarminta, 1979: 5).Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu, dan hal inilah antara lain yang menyebabkan terjadinya komunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain yang berada di luar lingkungan masyarakatnya masing-masing. Namun demikian komunikasi tidak selalu dapat berjalan dengan lancar, karena tidak semua orang menguasai bahasa yang lain di samping bahasanya sendiri. Di sinilah pentingnya pekerjaan menerjemahkan. Karena dengan menbaca suatu karya terjemahan yang baik, kita akan lebih cepat memahami kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan serta latar belakang masing-masing"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman
"Dalam konteks pembelajaran bahasa kedua, dalam hal ini bahasa Inggris, pembelajar dalam berkomunikasi menggunakan beberapa strategi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh lawan bicaranya. Jenis-jenis strategi komunikasi yang sering diterapkan oleh pembelajar mencakup circumlocution, comparison, demonstration, transfer, appeal or assistance, dan mime. Skripsi ini bertujuan untuk merigidentifikasi jenis-_jenis strategi yang sering digunakan oleh pembelajar bahasa kedua dan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan strategi komunikasi dan lamanya pembelajar mempelajari bahasa kedua tersebut, dalam hal ini bahasa Inggris. Penelitian difokuskan pada ujaran-ujaran yang dihasilkan oleh subyek penelitian, yang berjumlah 22 orang mahasiswa, dan data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan metode statistik Uji Kosmolgorov-Smirnov Percontoh Ganda Tidak Berpasangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>