Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triyem
"Garcinia cf. bancana Miq termasuk familia Guttiferae yang tumbuh di Indonesia. Beberapa spesies Garcinia mengandung senyawa xanton dan isoprenil benzofenon dengan berbagai aktivitas biologi antara lain antioksidan, anti bakteri, anti malaria dan anti kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa kimia dari kulit batang G. cf. bancana Miq serta uji aktivitas sebagai antioksidan.
Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: perkolasi, partisi, isolasi dengan tehnik kromatografi (kolom vakum, kolom gravitasi, kolom sphadex LH-20) dan preparatif. Struktur molekul ditentukan dengan data spektroskopi: GC-MS, IR, dan NMR. Uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat, metanol, n-butanol dan senyawa murni dengan menggunakan metode radical scavenger.
Dari hasil isolasi ekstrak n-heksana diperoleh campuran minyak atsiri dan senyawa GBH D yang identik dengan guttiferon - F. Hasil uji aktivitas antioksidan, bahwa semua ekstrak yang diuji menunjukkan aktivitas antioksidan dengan IC50 masing-masing adalah: ekstrak n-heksana = 24,50 μg/mL, ekstrak metanol = 22,35 μg/mL, ekstrak etil asetat = 29,17 μg/mL, ekstrak butanol = 37,56 μg/mL, sedangkan senyawa GBH D memiliki IC50 sebesar 25,79 μg/mL, dimana antioksidan kuercetin menpunyai IC50 sebesar 10,09 μg/mL.

Garcinia cf. bancana Miq belongs to Guttiferae family which grow in Indonesia. Several species from genus of Garcinia contain xanton and isoprenilbenzophenone with various biological activities including antioxidant, anti-bacterial, anti-malaria and anti cancer. This research aimed to isolate and determine the structure of chemical compounds from stem bark of G. cf. bancana Miq, as well as antioxidant activity test.
Research conducted through the following process: percolation, partitions, isolation with chromatography technique (vacuum column, gravitational column, sphadex LH-20 column) and preparative. The structure of isolated compound was established base on spectroscopy data: GC-MS, IR and NMR. Antioxidant activity test carried out on extract n-hexane, ethyl acetate, methanol, n-butanol and pure compound using radical scavenger method.
From the n-hexane extract afforded mixture of essential oils and GBH D compound which identical with guttiferon F. Antioxidant activity test, showed activity with the IC50, respectively, are n-hexane extract = 24,50 μg/mL, methanol extract = 22,35 μg/mL, ethyl acetate extract = 29,17 μg/mL, n-butanol extract = 37,56 μg/mL and GBH D compound has IC50 = 25,79 μg/mL, whereas antioxidant quercetin with IC50 = 10,09 μg/mL.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29032
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Juli Astuti
"Ekstrak metanol kulit batang manggis hutan (Garcinia bancana Miq.) diketahui mengandung epikatekin yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan stabilitas fisik sediaan gel yang mengandung ekstrak metanol kulit batang manggis hutan dalam konsentrasi yang bervariasi yaitu 10xIC50 (0,004%), 30xIC50 (0,012%) dan 90xIC50 (0,036%) (b/b) dengan basis karbomer. Aktivitas antioksidan dalam sediaan gel dihitung berdasarkan nilai IC50 dengan metode peredaman radikal DPPH. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan pengamatan organoleptis dan pH gel yang disimpan pada suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (27±2oC), suhu tinggi (40±2oC) dan uji cycling test. Nilai IC50 ekstrak metanol kulit batang manggis hutan sebesar 4,37 ppm. Nilai IC50 sediaan gel formula I (0,004%) 104,92 ppm, formula II (0,012%) 85,91 ppm, formula III (0,036%) 78,87 ppm dan blanko positif (gel kuersetin) 57,025 ppm. Berdasarkan nilai IC50 disimpulkan bahwa gel kulit batang manggis hutan 0,036% memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibandingkan formula I (0,004%) dan formula II (0,012%) tetapi lebih rendah dari blanko positif (gel kuersetin). Sediaan gel ekstrak metanol kulit batang manggis hutan secara fisik terbukti stabil dalam berbagai suhu penyimpanan dan cycling test.

Methanol extract stem bark forest mangosteen (Garcinia bancana Miq.) is known to contain epicatechin which had high antioxidant activity. This study was used to know the antioxidant activity and physical stability of gel preparations containing methanol extract stem bark forest mangosteen in various concentrations were 10xIC50 (0,004%), 30xIC50 (0,012%) and 90xIC50 (0,036%) (w/w) on the basis of carbomer. The antioxidant activity in gel preparation was calculated based on the value of IC50 DPPH radical reduction method. Physical stability test was conducted by organoleptic observations and pH gel which was stored at low temperature (4±2°C), room temperature (27±2°C), high temperature (40±2°C) and cycling test. The IC50 value of methanol extract stem bark forest mangosteen was 4,37 ppm. The IC50 value of stocks gel formula I (0,004%) 104,92 ppm, formula II (0,012%) 85,91 ppm, formula III (0,036%) 78.87 ppm and positive blank (quercetin gel) 57,025 ppm. Based on the IC50 value concluded that methanol extract stem bark forest mangosteen gel 0,036% had the highest antioxidant activity compared to formula I (0,004%) and formula II (0,012%) but lower than the positive blank (quercetin gel). Gel preparations of methanol extract stem bark forest mangosteen were proven physically stable in a wide range of storage temperatures and cycling test."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Tiariani
"Manggis Hutan ( Garcinia rigida Miq ) termasuk ke dalam familia Guttiferae, dan banyak tersebar di wilayah Asia Tenggara. Hampir sebagian besar dari genus Garcinia telah diteliti dan memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit batang manggis hutan. Pemisahan dan pemurnian ekstrak menggunakan kromatografi kolom cepat dan kromatografi lapis tipis. Isolat ditentukan struktur molekulnya secara Spektrometri Resonansi Magnetik Inti CH-NMR dan 13C-NMR) dan Spektrometri Massa, serta diuji aktivitas antioksidannya menggunakan 1,1-Diphenyl-2- picrylhydrazyl (DPPH). Pada kromatografi kolom cepat digunakan silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan pelarut n-heksana, etil asetat serta metanol sebagai fase gerak dengan tingkat kepolaran yang bertingkat. Setelah rekristalisasi, diperoleh dua isolat, senyawa A dari ekstrak n-heksana ( Rf 0,27 ) dan senyawa 8 dari fraksi 11 ekstrak aseton ( Rf 0,69 ). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa kedua senyawa kurang aktif dengan nilai ICsa masing-masing sebesar 723,43 ~ g/ml untuk senyawa A dan 229,73 ~g/ml untuk senyawa 8. Hasil identifikasi dan karakterisasi isolat menunjukkan bahwa senyawa A adalah campuran dari a-amirin dan f3-amirin, sementara senyawa 8 adalah campuran dari stigmasterol dan f3-sitosterol.

Manggis Hutan (Garcinia rigida Miq), belongs to Guttiferae, is a widespread plant in Southeast Asia. Almost all of the researched Garcinia genus are known as medical plants. The research was done to find out the chemical constituents and antioxidant activity of manggis hutan's bark extract. Extract separation and purification was using fast column chromatography and thin layer chromatography. The determination of molecule structure from isolate was using Nuclear Magnetic Resonance Spectrometry CH-NMR dan 13C-NMR) and Mass Spectrometry, then tested its antioxidant activity using 1,1-Dipheny/-2-picry/hydrazy/ (DPPH) radical scavenging activity method. Fast column chromatography was using silica gel 60 F254 as steady phase and mixture of n-hexane, ethyl acetate and methanol in different grades of polarity as mobile phase. After further purification, two constituents were isolated, isolate A was from hexane extract ( Rf value 0,27) and isolate B was from the 11th acetone extract's fraction ( Rf value 0,69 ). The result of antioxidant test showed that these isolates were less active with each value of ICso was 723,43 J..I g/ml and 229,73 J..I g/ml. Isolate identification and characterization showed that the compound of isolate A was a mixture of aamyrin and J3-amyrin, and isolate B was a mixture of stigmasterol and B-sitosterol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrukhan
"Jenis tanaman Garcinia banyak ditemukan di Indonesia, tetapi belum banyak yang diteliti. Beberapa penelitian mengenai genus Garcinia yang telah dilakukan, memberikan banyak informasi mengenai kandungan serta manfaat dari masingmasing senyawa dan bioaktivitasnya.
Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan melakukan uji bioaktivitas senyawa kimia dari kulit batang G. bancana Miq yang berasal dari Desa Kalapangan, Kecamatan Sebangau, Kabupaten Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Isolasi senyawa tersebut dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut n-heksana, dilanjutkan pemisahan ekstrak menggunakan metode kromatografi kolom dengan silika gel sebagai fasa diam dan n-heksana, etil asetat dan metanol sebagai eluen yang dipergunakan secara gradien. Senyawa kimia yang diduga telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektroskopi (UV, IR, MS, 1H-NMR, dan 13C-NMR) dan diuji aktivitas antioksidan dengan metoda radical scavenger DPPH.
Hasil penelitian ini diperoleh senyawa dengan nama IUPAC 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione dengan rumus molekul C28H34O6. Pengamatan terhadap uji aktivitas antioksidan menggunakan kuersetin sebagai pembanding menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi tersebut memiliki aktivitas antioksidan sangat aktif dengan nilai IC50 = 12,78 ppm.

There are many species Gacinia in Indonesia, but not all researches. Concerning the Garcina genus has been do give a lot of information about how the contents and benefits of each compound and its activities.
This study aimed to isolate and chemical compounds assay from stem bark G. bancana Miq, Kalapangan originating from the village, district Sebangau, district Palangkaraya, Central Kalimantan province isolated compounds were carried out by using n-hexane as solvent by maseration, followed by separation of the extract using column chromatography with the stationary phase silica gel and mobile phase n-hexane, ethyl acetate and methanol as gradien compounds customarily used chemical that has been determined purely by way of its molecular structure spectrosopy (UV IR, MS, 1H_NMR, and 13C-NMR) and the antioxidant activity assay with radical scavenger DPPH methodes.
The results show tha compounds with IUPAC name 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione with molecule formulation C28H34O6. Observations on the antioxidant activity assay using quercetin as the comparison compound showed that isolated compoun C28H34O6 have very active antioxsidant activity with the value IC50 = 12,78 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29066
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kumala Putri
"Telah diketahui bahwa Garcinia memiliki aktivitas antioksidan, pada penelitian sebelumnya ekstrak n-heksana kulit batang Garcinia bancana Miq. diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 17,78 g/mL. Pada penelitian ini, untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada bagian lain dari Garcinia bancana Miq. dilakukan. Fraksinasi dari ekstrak n-heksana daun Garcinia bancana Miq. dan didapatkan sebanyak 10 fraksi, dimana fraksi-fraksi tersebut diuji sevara in vitro menggunakan alat spektrofotometer UV Vis dengan menggunakan dua metode dengan menggunakan radikal bebas DPPH 1,1-Diphenil-2-picrilhydrazyl dan FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power untuk mendapatkan fraksi teraktif. Dari fraksi teraktif didapatkan nilai IC50 sebesar 36,24 g/mL dengan metode DPPH dan nilai EC50 sebesar 39,54 g/mL dengan metode FRAP. Fraksi teraktif kemudian diidentifikasi dan didapatkan bahwa fraksi teraktif memiliki kandungan terpenoid.

This study aimed to determine whether garcinia have been known to have antioxidant activity. A previous study of the n hexane of Garcinia bancana Miq. bark showed to have antioxidant activity with an IC50 value of 17.78 g mL. In this study, to know antioxidant activity from other part of G. bancana, fractionation was done. From the fractionation of the n hexane extract of G. bancana Miq. leaves were obtained 10 fractions, in which the fractions were tested in vitro using UV Vis spectrophotometer by two methods using free radical namely, DPPH 1,1 Diphenyl 2 picrilhydrazyl and the FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power to obtain the most active fraction. From the most active fraction, it was obtained an IC50 value of 36.24 g mL with the DPPH method and EC50 value of 39.54 g mL with the FRAP method. The most active fraction was then identified and was found that it had contaied terpenoid content."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Berna Elya
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak n-heksana dan ekstrak etil asetat kulit batang manggis hutan (Garcinia rigida Miq.) terhadap kuman Salmonella typhosa ATCC 14028,
Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus subtilis ATCC 6633. Penelitian dilakukan melalui penentuan zona hambatan pertumbuhan dengan metode difusi silinder dan kadar hambat minimal (KHM) dengan
metode dilusi penapisan lempeng. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana kulit batang Garcinia rigida Miq. Tidak memberikan zona hambatan terhadap pertumbuhan kuman Salmonella typhosa ATCC 14028,Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus subtilis ATCC 6633, tetapi memberikan nilai kadar hambat minimal pada konsentrasi 500 mg/ml untuk Salmonella typhosa ATCC 14028, 250 mg/ml untuk
Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan 125 mg/ml untuk Bacillus subtilis
ATCC 6633, sedangkan ekstrak etil asetat kulit batang Garcinia rigida Miq. memberikan zona hambatan terhadap pertumbuhan pada konsentrasi 500, 250 dan 125 mg/ml berturut-turut untuk Salmonella typhosa
ATCC 14028 adalah 11,15; 9,05; 7,55 mm sedangkan untuk Staphylococcus aureus ATCC 29213 adalah 14,25; 11,10; 8,95 mm dan untuk Bacillus subtilis ATCC 6633 adalah 20,97; 15,00; 10,07 mm. Kadar hambat minimal untuk kadar ekstrak etil asetat berturut-turut untuk kuman
Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan
Bacillus subtilis ATCC 6633 adalah 250, 62,5 dan 31,25 mg/ml. Disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat kulit batang manggis hutan (Garcinia rigida Miq.) memiliki daya antibakteri lebih baik dibandingkan dengan ekstrak n-heksana kulit batang manggis hutan (
Garcinia rigida Miq.)

Abstract
A research on the antibacterial activity of n-hexane extract and the ethyl acetate Garcinia rigida Miq. Bark against Salmonella typhosa
ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus subtilis
ATCC 6633 has been carried out. The research was included the determination of the growth inhibition zona with the cylinder diffusion method and the minimum inhibitory concentration with the petri dish dilution method. The result of this study showed that the n-hexane extract of Garcinia rigida Miq.bark did not give the growth inhibition zona to Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 and Bacillus subtilis ATCC 6633, but gave the minimum inhibitory concentration at 500 mg/ml for Salmonella typhosa
ATCC 14028, 250 mg/ml for Staphylococcus aureus ATCC 29213 and 125 mg/ml for Bacillus subtilis ATCC 6633. Whereas the ethyl acetate
extract of Garcinia rigida Miq. bark gave the growth inhibition zona of concentration 500, 250 and 125 mg/ml with average diameter to
Salmonella typhosa ATCC 14028 were about 11.15, 9.05, 7.55 mm, to
Staphylococcus aureus ATCC 29213 were about 14.25, 11.10, 8.95 mm and to Bacillus subtilis ATCC 6633 were about 20.97, 15.00, 10.07 mm. The minimum inhibitory concentration to ethyl acetate extract to
Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213
and Bacillus subtilis ATCC 6633 were about 250, 62,5 and 31,25 mg/ml respectively. As a conclusion, the ethyl acetate extract of
Garcinia rigida Miq. bark hadmore better antibacterial activity than the n-hexane extract of Garcinia rigida Miq. Bark"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32684
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sopianita Lestari
"ABSTRAK
Garcinia mangostana L. (biasa dikenal dengan nama manggis) sebagai salah satu
sumber yang kaya akan senyawa antioksidan golongan xanton, telah banyak
dimanfaatkan baik untuk mengobati berbagai penyakit maupun untuk pewarnaan.
Kulit buah manggis kering dimaserasi menghasilkan ekstrak kasar, yang kemudian
disuspensikan ke dalam air dan diekstraksi dengan pelarut n-heksana, CH2Cl2, etil
asetat dan n-butanol secara berurutan. Aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit buah
manggis dalam pelarut n-heksana, CH2Cl2, etil asetat, n-butanol dan H2O ditentukan
menggunakan metode DPPH. Ekstrak n-heksana memiliki nilai tertinggi yaitu dengan
IC50 (μg/mL) 17.7 (F1) dan 16.64 (F2). Setelah dilakukan pemurnian terhadap ekstrak
CH2Cl2, dengan informasi dari data spektroskopi IR dan GC/MS, diperkirakan
senyawa yang telah diidentifikasi adalah 1-isomangostin dan garcimangoson B.

ABSTRACT
Garcinia mangostana L. (Commonly known as mangosteen) is a rich source of
antioxidant compounds from xanthone group, has been used to treat various diseases
and for dye shift. Maceration of dried mangosteen hulls produced crude extract,
which is then dissolved into water and extracted with n-hexane, CH2Cl2, ethyl acetate
and n-butanol, respectively. The antioxidant activity in hulls extracts of the
mangosteen fruit in the solvent n-hexane, CH2Cl2, ethyl acetate, n-butanol and H2O is
determined using DPPH method. n-hexane extract had the highest value of
antioxidant activity with IC50 (μg/mL) 17.7 (F1) and 16.64 (F2). After Purification of
the CH2Cl2 extract, and determined with IR spectroscopic and GC/MS data, it is
estimated that the identified compounds are 1-isomangostin and garcimangosone B."
2010
S29772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia, translator
"ABSTRAK
Diabetes melitus adalah kondisi dimana kadar gula dalam darah meningkat yang disebabkan karena tidak adanya atau tidak memadainya insulin. Diabetes merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi yang cukup tinggi di dunia. Salah satu obat yang dapat digunakan untuk pengobatan diabetes adalah inhibitor α-glukosidase. Berdasarkan uji in vitro, Garcinia dapat menghambat aktivitas α-glukosidase, salah satunya adalah Garcinia bancana Miq. Penelitian lain menunjukkan ekstrak metanol daun G.bancana Miq. mampu menghambat α-glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 193,75 μg/mL, lebih baik dibandingkan dengan ektrak etil asetat dan ekstrak n-heksana daun G.bancana Miq. Oleh karena itu, penelitian kali ini akan dilakukan isolasi pada ekstrak metanol daun G. bancana Miq. Pemisahan dilakukan dengan kromatografi kolom, fraksi yang diperoleh akan dilakukan uji penghambatan α-glukosidase. Dari pengujian, diperoleh fraksi dengan % inhibisi tertinggi sebesar 27,785. Fraksi ini kemudian akan dipisahkan dan dimurnikan menggunakan KCKT preparatif. Dari pemisahan menggunakan KCKT, diperoleh 8 subfraksi, yang akan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a condition where blood sugar levels increased because the absent or inadequate insulin. Diabetes is a disease that has a fairly high prevalence in the world. One of pharmacology therapy for diabetes is α-glucosidase inhibitor. Based on in vitro test, Garcinia can inhibit the activity of α-glucosidase, one of which is Garcinia bancana Miq. Other studies showed the methanol extract of G.bancana Miq. leaves able to inhibit α-glucosidase which have IC50 values of 193,75 μg/mL, better than the extract of ethyl acetate and n-hexane extract of leaves G.bancana Miq. Therefore, the present study will be carried out isolation methanol extract of leaves of G. bancana Miq. Separation is done by column chromatography, then the α-glucosidase inhibition test will be performed to the fraction. From the test, the most highest % inhibition is at 27.785. This fraction will be separated and purified using preparative HPLC. From the separation using HPLC, gained 8 subfractions, which will be characterized using UV spectrophotometer.
"
2016
S65198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>