Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tina Wikara
"Artemisinin merupakan senyawa SOH-seskuiterpen lakton dengan gugus unik peroksida yang berhasil diisolasi dari tanaman Artemisia annua. Dari hasil uji in vitro dan in vivo, artemisinin terbukti efektif melawan malaria dan menunjukkan hasil yang menggembirakan, bahkan untuk galur Plasmodium yang telah kebal sekalipun. Dihidroartemisinin adalah salah satu derivat artemisinin dari hasil semisintesis sederhana, yang lebih poten dari artemisinin. Penelitian ini bertujuan memodifikasi struktur artemisinin menjadi dihidroartemisinin menggunakan katalis Ni/TiO2 melalui proses hidrogenasi dan mengkaji aktivitasnya sebagai antimalaria melalui uji in vitro. Cara baru modifikasi struktur artemisinin menjadi derivatnya dihidroartemisinin telah berhasil dilakukan melalui reaksi hidrogenasi menggunakan katalis Ni/TiO2 Sintesis senyawa ini menghasilkan kristal berbentuk jarum dengan titik leleh 151- 153oC. Rendemen yang diperoleh sebesar 16.58%. Analisa TLC dengan plat silika gel 60 F254 menggunakan eluen toluene: etil asetat: asam formiat menunjukkan satu spot dengan Rf 0,44. Analisa LC-MS menunjukkan satu puncak dengan tR 2.2 menit serta berat molekul 284.29 sama dengan dihidroartemisinin yaitu C15H24O5. Spektrum IR menunjukkan adanya gugus hidroksil pada frekuensi 3371.57 cm-1 didukung dengan munculnya pita serapan dari vibrasi ulur C-O pada frekuensi 1034.14 cm-1. Reaksi hidrogenasi tidak merusak keberadaan gugus endoperoksida. Hal ini terbukti dengan masih terdapatnya serapan vibrasi ulur dari C-O-O-C pada frekuensi 1091.71; 875.68; 844.82 cm-1. Dari data NMR membuktikan bahwa senyawa tersebut adalah campuran rasemat STX/ETX dihidroartemisinin. Senyawa ini mempunyai aktivitas antimalaria dengan IC50 0.20 nM, melalui uji in vitro menggunakan biakan Plasmodium falciparum kultur 3D7.

Artemisinin is a SOH-sesquiterpene lactone that incorporates an endoperoxide moiety. This compound is isolated as the active compound of Artemisia annua. Based on the result of in vitro and in vivo assay, artemisinin is an effective antimalarial drug and it shows possitive result, moreover strain of Plasmodium resistant. Dihydroartemisinin is the simplest semisynthetic derivative of artemisinin and is more potent than artemisinin. The objective of this research are to modify the structure of artemisinin into dihydroartemisinin. A new way to modify the structure of artemisinin into dihydroartemisinin, had been successfully done using hydrogenation process with Ni/TiO2 catalyst, and the result was a soft white needle like crystal with melting point of 151-153oC. The yield of the crystal was 16.58%. the TLC analysis on TLC plate silica gel 60 F254 using toluene: etil asetat: asam formiat showed a spot with Rf 0.44. LC-MS analysis showed that the compound contained mainly a peak with tR 2.2 minutes and mass spectrum showed that the molecular weight of the compound was 284.29 which is similar to that of dihydroartemisinin, C15H24O5. The IR spectrum showed that there was a spectrum from C-O in a frequency of 1034.14 cm-1. Hydrogenation reaction did not destroy the existance of endoperoxide group. This was proven by the existance of C-O-O-C in a frequency of 1091.71; 875.68; 844.82 cm-1. NMR data showed that the compound was the mixture of racemic. The compund also had the activity of antimalarial with IC50 0.20 ng/ml by using in vitro test with Plasmodium falciparum strain 3D7."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29035
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Oktaviani
"Reaksi hidrogenasi CO2 dilakukan melalui katalis bimetalik Ni-Ga dan Ni-Ga termodifikasi Ag yang didukung pada karbon mesopori (MC). MC berhasil disintesis menggunakan metode soft-template dengan menggunakan phloroglucinol sebagai prekursor karbon dan pluronik F-127 sebagai template. Katalis Ni-Ga dan Ni-Ga yang termodifikasi Ag disintesis menggunakan metode impregnasi dengan variasi Ni5Ga3/MC, Ni5Ga3Ag0,1/MC, Ni5Ga3Ag0,3/MC, dan Ni5Ga3Ag0,5/MC. Berdasarkan karakterisasi XRD, pembentukan bimetal Ni-Ga dan nanopartikel Ag pada penyangga MC telah terkonfirmasi. Gambar mapping EDX menunjukkan Ni-Ga maupun NiGa-Ag terdistribusi secara merata pada permukaan MC. BET-SAA menunjukkan ukuran diameter pori katalis Ni5Ga3/MC dan Ni5Ga3Ag0,1/MC masing-masing adalah 5,5 nm dan 6,0 nm yang mana termasuk dalam ukuran mesopori 2-50 nm. Aktivitas katalis dalam reaksi hidrogenasi CO2 dilakukan pada reaktor fixed-bed. Pada katalis Ni5Ga3/MC dan Ni5Ga3Ag/MC terdeteksi produk metanol dan formaldehida. Penambahan Ag pada katalis Ni5Ga3/MC meningkatkan konversi CO2 dan yield produk metanol maupun formaldehida pada katalis Ni5Ga3Ag0,1/MC. Yield optimum metanol dan formaldehida dihasilkan dengan rasio H2/CO2 7/1 pada suhu 170 °C yaitu masing-masing 0,02 dan 2,26%.. Konversi CO2 semakin kecil dengan semakin meningkatnya suhu reaksi karena kondisi reaksinya yang eksoterm.

The study of CO2 hydrogenation reaction was carried out using bimetallic Ni-Ga and Ag-modified Ni-Ga catalysts supported on mesoporous carbon (MC). MC was successfully synthesized using the soft-template method by using phloroglucinol as a carbon precursor and pluronic F-127 as a template. The Ni-Ga and Ag-modified Ni-Ga catalysts were synthesized using the impregnation method with variations in Ag loading to give Ni5Ga3/MC, Ni5Ga3Ag0.1/MC, Ni5Ga3Ag0.3/MC, and Ni5Ga3Aug0.5/MC catalyst. Based on the characterization of XRD, the formation of bimetallic Ni5Ga3 and Ag nanoparticles on MC have been confirmed. The EDX mapping image shows both Ni-Ga and NiGa-Ag were evenly distributed on the MC surface. BET-SAA analysis shows the pore diameter of Ni5Ga3/MC and Ni5Ga3Ag0.1/MC catalysts are 5.5 nm and 6.0 nm respectively which are included in the mesoporous size of 2-50 nm. The activity of the catalyst in the hydrogenation reaction of CO2 was carried out in a fixed-bed reactors. Both Ni5Ga3/MC and Ag-modified Ni5Ga3/MC catalysts gave methanol and formaldehyde as CO2 hydrogenation products. The addition of Ag to the Ni5Ga3/MC catalyst increases the CO2 conversion and yield of methanol and formaldehyde products. The highest yield of methanol of 0.02% and formaldehyde of 2.26% were obtained over Ni5Ga3Ag0.1/MC catalyst with a H2/CO2 ratio of 7/1 at 170 °C. The conversion of CO2 is getting smaller with increasing reaction temperature due to its exothermic reaction conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nurliana
"Artemisinin dikenal sebagai obat herbal dari Cina yang diisolasi dari tanaman Artemisia annua. Awalnya artemisinin dikenal sebagai obat demam dan antimalaria, selain itu artemisinin dan turunannya juga berpotensi sebagai antikanker. Hal ini dikarenakan artemisinin merupakan senyawa seskuiterpen lakton dengan gugus unik peroksida. Penelitian ini bertujuan memodifikasi struktur artemisinin menjadi artemeter menggunakan katalis padat Ni/TiO2-SO4 melalui proses hidrogenasi dan metilasi alkohol dalam satu wadah reaksi dan mengkaji aktivitasnya sebagai antikanker terhadap sel leukemia L1210 secara in vitro. Katalis padat yang digunakan pada penelitian ini tersusun dari logam Ni sebagai pusat aktif, TiO2 sebagai penyangga katalis dan sulfat sebagai promotor. Artemeter yang dihasilkan berupa kristal putih dengan rendemen yang diperoleh sebesar 1,29% sebagai minor produk dan masih terdapat senyawa intermediet yaitu dihidroartemisinin dengan rendemen sebesar 19%. Artemeter hasil sintesis mempunyai aktivitas antikanker terhadap sel leukemia L1210 dengan nilai IC50 3,07 µg/mL, sehingga artemeter hasil sintesis berpotensi terhadap senyawa antikanker.

Artemisinin has known as herbal medicine from China, was isolated from the plant Artemisia annua. Artemisinin was originally known as fever and antimalarial drugs. Artemisinin and its derivatives also have potential as anticancer, due to their sesquiterpene lactone and a unique group peroxide. This study aimed to modify the structure of artemisinin into artemether using solid catalyst Ni/TiO2-SO4 through the process of hydrogenation and methylation of alcohol in one pot system reaction. The study also assess the test as an anticancer activity against L1210 leukemia cells. The solid catalyst used in this study was composed of metallic Ni as the active center, TiO2 as a catalyst support and sulphate as promoter. The modification of artemisinin produced the white crystals with a yield of 1,29% artemether as a minor product and 19% dihidroartemisinin as an intermediate compound. The synthesized artemeter showed an anticancer activity against L1210 leukimia cells by IC50 3,07 µg / mL. The result suggest that the synthesized artemeter have a potential as anticancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkina Hasanah
"Semihidrogenasi alkuna menjadi alkena menggunakan katalis logam transisi yang menghasilkan konfigurasi (E) atau (Z) adalah salah satu transformasi penting dalam sintesis kimia organik. Pada penelitian ini, dilakukan hidrogenasi selektif difenilasetilena menggunakan NaBH4 sebagai sumber hidrogen dan katalis bimetalik NiAg dengan penyangga katalis SiO2. SiO2 disintesis dengan metode sol-gel. Sintesis katalis bimetalik NiAg/SiO2 dilakukan dengan Ni(NO3)2.6H2O dan AgNO3 dengan berbagai rasio sebagai prekursor melalui metode presipitasi urea. Material yang diperoleh, yaitu SiO2, NiAg/SiO2, Ni/SiO2, dan Ag/SiO2 dikarakterisasi menggunakan FTIR, TEM-EDX, XRD, dan SAA. Berdasarkan hasil karakterisasi SAA, diperoleh diameter pori dari SiO2, NiAg/SiO2 1:1, Ni/SiO2, dan Ag/SiO2 berukuran mesopori. Dengan karakterisasi TEM-EDX, diperoleh bahwa logam Ni dan Ag berhasil dipresipitasi ke dalam penyangga katalis, terlihat dengan adanya black spot. Hasil XRD menunjukkan SiO2 adalah amorf dan untuk NiAg/SiO2 1:1 diperoleh puncak-puncak dari logam nikel dan perak yang telah tereduksi secara sempurna. Produk hasil reaksi dikarakterisasi menggunakan GC-MS. Diperoleh kondisi optimum menggunakan katalis Ag/SiO2 pada suhu 30 oC selama 1 jam, dengan persen konversi 52,72 %, persen yield sebesar untuk cis-stilbene 41,2 % dengan selektivitas terhadap cis-stilbene sebesar 75,16 %.

Semihydrogenation of alkynes to alkenes using transition metal catalysts resulting in (E) or (Z) configuration is one of the important transformations in organic chemical synthesis. In this study, selective hydrogenation of diphenylacetylene was carried out using NaBH4 as a hydrogen source and a bimetallic NiAg catalyst with SiO2 catalyst as a support. SiO2 was synthesized by the sol-gel method. The synthesis of the bimetallic NiAg/SiO2 catalyst was carried out with Ni(NO3)2.6H2O and AgNO3 in various ratios as precursors through the urea precipitation method. The obtained materials, that is SiO2, NiAg/SiO2, Ni/SiO2, and Ag/SiO2 were characterized using FTIR, TEM-EDX, XRD, and SAA. Based on the results of SAA characterization, the pore diameters of SiO2, NiAg/SiO2 1:1, Ni/SiO2, and Ag/SiO2 are mesoporous. With the TEM-EDX characterization, it was found that Ni and Ag metals were successfully precipitated into the catalyst support, as seen by the presence of black spots. The XRD results showed that SiO2 was amorphous and for NiAg/SiO2 1:1, peaks of nickel and silver were completely reduced. The reaction products were characterized using GCMS. The optimum conditions were obtained using Ag/SiO2 catalyst at a temperature of 30 oC for 1 hour, with a conversion percentage of 52,72 %, a yield percentage of 41,2 % for cis-stilbene with a selectivity of 75,16% for cis-stilbene."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Putra Banyuaji
"Dalam penelitian ini dilakukan pembahasan mengenai reaksi semihidrogenasi fenilasetilena menggunakan katalis Ni-NP yang disupport oleh silika makro/mesopori. Pembuatan support silika menggunakan metode co-micelle emulsion templating (co-MET) yang memanfaatkan misel untuk membentuk cetakan berbentuk khas yang dapat memperluas permukaan silika yang terbentuk dari tetraetilortosilikat (TEOS) terhidrolisis. SiO2 yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan SEM, TEM, EDX, SAA, dan FTIR dan dibuktikan terbentuknya SiO2 dengan struktur mesopori berdiameter rata-rata 12,547 nm, luas permukaan BET 357,232 m2/g dan volume pori 0,726 cm3/g. Katalis Ni-NP/SiO2 disintesis dengan mencampur D-fruktosa dengan nikel (II) asetat tetrahidrat dan silika berpori yang terbentuk dan kemudian dipirolisis untuk mendapat produk akhir dengan luas permukaan yang tinggi dan nikel yang terdistribusi dengan baik. Terakhir, katalis diujicoba dalam mengkatalisis reaksi semihidrogenasi fenilasetilena menjadi stirena dan didapat hasil konversi dan selektivitas yang cukup baik yang bergantung pada sumber hidrogen reaksi.

In this research we discuss about semihydrogenation of phenylacetylene utilizing Ni-NP catalyst mounted on macro/mesoporous silica. The synthesis of silica support utilizes co-micelle emulsion templating (co-MET) method which uses micelles as templating agent to increase produced silica surface area made by hydrolizes tetraethylorthosilicate (TEOS). The produced silica is then characterized using SEM, TEM, EDX, SAA, dan FTIR and it is found that the formed product is indeed SiO2 with average mesopore diameter of 12,547 nm, BET surface area of 357,232 m2/g and pore volume of 0,726 cm3/g. Ni-NP/SiO2 catalyst was synthesized by mixing D-fructose with nickel (II) acetate tetrahydrate and porous silica and then pyrolized to form the final product. The formed catalyst exhibits high surface area and well-distributed nickel nanoparticles. Finally, the formed catalyst is then used to catalyze the semihydrogenation reaction of phenylacetylene to styrene. The reaction exhibits good conversion and selectivity rates, which depends on the hydrogen source."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Syaharani
"Hidrogenasi selektif alkuna menjadi alkena adalah jenis penting dari transformasi organik dengan aplikasi industri skala besar. Transformasi ini membutuhkan katalis yang efisien dengan kontrol yang tepat. Katalis bimetalik seperti Ni digunakan secara luas dalam reaksi hidrogenasi alkuna karena sifatnya yang aktif dan selektif. Menemukan katalis yang ekonomis, aktif dan selektif untuk produksi alkena melalui hidrogenasi parsial alkuna merupakan sebuah tantangan bagi ilmu penelitian. Pada penelitian ini dilakukan hidogenasi selektif pada alkuna terminal menggunakan katalis Ni yang terenkapsulasi dengan fruktosa pada silika. Selain itu digunakan NaBH4 sebagai sumber hidrogen serta reduktor pada reaksi. Penelitian ini dimulai dengan mensintesis katalis Ni menggunakan Ni(acac)2 sebagai prekursor. Katalis Ni kemudian disintesis dengan teknik impregnasi menggunakan monosakarida untuk pembuatan nanopartikel nikel baru, yang merupakan katalis hidrogenasi selektif. Dilakukan imobilisasi fruktosa dan Ni(acac)2 pada silika dan menggunakan fruktosa sebagai sumber karbon yang mengenkapsulasi Ni dengan ukuran dan distribusi yang seragam. Proses impregnasi Ni disertakan fruktosa sebagai sumber karbon. Katalis Ni-fruktosa/SiO2 kemudian di karakterisasi menggunakan FT-IR, XRD, SEM-EDX, dan SAA untuk mengetahui keberhasilan sintesis. Katalis Ni-fruktosa/SiO2 kemudian digunakan untuk reaksi hidrogenasi alkuna terminal menggunakan substrat fenilasetilena dengan NaBH4. Produk yang dihasilkan dari reaksi hidrogenasi alkuna terminal akan dikarakterisasi menggunakan instrumentasi GC-MS untuk mengamati aktivitas katalis serta selektivitas produknya. Analisis campuran produk dengan GCMS menunjukkan bahwa katalis dengan variasi atom Ni:fruktosa sebesar 2:1 memberikan hasil paling baik dengan persen konversi alkuna sebesar 35,4% dengan persen selektivitas terbesar sebesar 61,7%.

Selective hydrogenation of alkynes to alkenes is an important type of organic transformation with large-scale industrial applications. This transformation requires an efficient catalyst with precise control. Bimetallic catalysts such as Ni are widely used in the hydrogenation reactions of alkynes because of their active and selective nature. Finding an economical, active and selective one for alkene production through partial hydrogenation of alkynes is a challenge for science. In this study, selective hydrogenation of terminal alkynes will be carried out using a Ni catalyst which is encapsulated with fructose on silica. In addition, NaBH4 is used as a hydrogen source and reducing agent in the reaction. This research was started by synthesizing Ni catalyst using Ni(acac)2 as a precursor. The Ni catalyst was then synthesized by impregnation technique using monosaccharides for the manufacture of new nickel nanoparticles, which were selected hydrogenation catalysts. Immobilizing fructose and Ni(acac)2 on silica and using fructose as a carbon source that encapsulates Ni with uniform size and distribution. The Ni impregnation process included fructose as a carbon source. The Ni-fructose/SiO2 catalyst was then characterized using FT-IR, XRD, SEM-EDX, and SAA to determine the success of the synthesis. The Ni-fructose/SiO2 catalyst was then used for the terminal hydrogenation reaction of the alkyne using phenylacetylene as a substrate with NaBH4. The product resulting from the terminal alkyne hydrogenation reaction will be characterized using GC-MS instrumentation to observe the catalyst activity and product selectivity. Analysis of the product mixture with GCMS showed that the catalyst with atomic variation of Ni:fructose of 1:5 gave the best results with an alkyne conversion percentage of 35,4% with selectivity percentage 61,7%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswan Muharam
"ABSTRAK
Konversi CO2 menjadi metanol dapat ditingkatkan dengan menggunakan katalis dalam reaksinya. Katalis yang biasa dipakai untuk hidrogenasi CO2 menjadi metanol adalah katalis log am kompleks CuO/ZnO/AI203. Akan tetapi, katalis ini masih memiliki kekurangan yaitu kinerja yang masih rendah dan stabilitas yang kurang baik. Hal ini disebabkan H2 yang harus diabsorpsi oleh katalis untuk reaksi hidrogenasi CO2 Iebih tinggi dibanding reaksi pembuatan metanol dengan umpan CO dan H2. Untuk itu diperlukan tambahan oksida logam PdO yang memiliki kemampuan adsorpsi H2 tinggi.
Untuk pengembangan proses hidrogenasi CO2 menjadi metanol perlu dilakukan studi kinetika reaksi dengan tujuan memperoleh persamaan laju reaksi kimia yang berlaku pada rentang kondisi operasi tertentu. Persamaan laju reaksi ini diperlukan dalam perancangan reaktor yang akan digunakan pada skala industri. Pada penelitian ini katalis yang digunakan adalah CuO/ZnO/AI2O3/PdO dengan luas permukaan katalis sebesar 108,6 m2 /gr.
Untuk mendapatkan persamaan laju reaksi yang berlaku umum, harus diusahakan agar reaksi secara keseluruhan hanya dikendalikan oleh kejadian-kejadian kimia saja (tidak termasuk adsorpsi eksternal dan internal).
Pada studi kinetika makro, model kinetika untuk laju konversi CO2 yang cukup representatif adalah model kinetika hukum pangkat sederhana dengan pendekatan model Cherif, dengan kesalahan absolut rata-rata sebesar 7,31 % dan koefisien korelasi R2 sebesar 89,69 %.
Model kinetika untuk laju pembentukan CH3OH yang secara statistik cukup representatif adalah model kinetika hukum pangkat sederhana dengan kesalahan absolut rata-rata sebesar 8,05 % dan koefisien korelasi R2 sebesar 97,54."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Sunarya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyann Raidah
"Reaksi hidrogenasi minyak jarak tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya katalis, yang dipengaruhi oleh larutan garam prekursor pembentuk inti aktifnya. Pada penelitian ini dilakukan preparasi katalis CuO/γ-Al2O3 dengan memvariasikan larutan garam prekursor dan loading katalis untuk mengetahui dampaknya terhadap aktivitas katalis pada reaksi hidrogenasi minyak jarak. Garam prekursor yang digunakan adalah tembaga nitrat, tembaga asetat dan tembaga klorida. Preparasi katalis menggunakan metode impregnasi dan hasilnya dikarakterisasi dengan metode BET dan XRD. Aktivitas katalis pada reaksi hidrogenasi minyak jarak diketahui melalui pengukuran penurunan bilangan iod dari minyak jarak tersebut. Katalis yang memberikan aktivitas paling baik diantara tiga prekursor adalah katalis CuO/γ-Al2O3 dengan prekusor tembaga klorida loading 10%.

The castor oil hydrogenation reaction will not go well without the presence of catalyst, which is influenced by the precursor salt solution that formed its active core. The purpose of this research is to discover the impact of varying the precursor salt solution and catalyst loading to catalyst activity of castor oil hydrogenation. The variation of the precursor salt are copper nitrate, copper acetate and copper chloride. The catalysts were prepared with impregnation method, and the results were characterized by BET and XRD method. Catalysts activities of castor oil hydrogenation were determined through the measurement of castor oil iodine value reduction. Catalyst that shows the best activity among three precursors is CuO/γ-Al2O3 from copper chloride precusor with 10% load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42564
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol menggunakan katalis CuO/ZnO/Al2O3/Cr2O3 , dengan pendekatan analisis kinetika makro (`hukum pangkat sederhana' dan `hukum pangkat kompleks') dan analisis kinetika mikro (kinetika mekanistis). Analisis kinetika makro menghasilkan model kinetika `hukum pangkat sederhana' (SPL) dan `hukum pangkat kompleks' (CPL) seperti pada persamaan-persamaan berikut: (lihat file Pdf)
Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana'. Secara statistik model CPL lebih baik (akurat) dari pada model SPL, dan secara kinetika model CPL dapat memberikan informasi kinetika yang lebih lengkap dibandingkan dengan model SPL.
Hasil analisis kinetika mikro menunjukkan bahwa model kinetika yang terbaik secara statistik adalah model yang diturunkan dari mekanisme Langmuir. Namun secara kinetika belum ada model yang cocok dengan data kinetika yang diperoleh pada penelitian ini. Oleh karena itu maka perlu dilakukan simulasi lebih lanjut dengan model kinetika yang lain atau dengan data kinetika lain yang dicari dengan peralatan reaktor yang mendukung untuk studi kinetika mikro."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>