Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arel Sutan Sjachriar Iskandar
"Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penataran dan uji kompetensi apoteker (PUKA) serta hubungan karakteristik peserta, metoda dan media terhadap peningkatan ilmu pengetahuan kefarmasian, hasrat untuk berubah sikap, kemampuan mempraktekan ketrampilan dan kemampuan menerapkan konsep baru setelah mengikuti PUKA pada periode Oktober sampai dengan Desember 2008. Penataran dan uji kompetensi Apoteker diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) bekerja sama dengan perguruan tinggi farmasi (PTF) sebagai usaha untuk meningkatkan kompetensi profesi Apoteker di Indonesia.
Metoda penelitian adalah deskripsi kuantitatif menggunakan rancangan cross section dengan sampel 380 Apoteker peserta PUKA berasal dari Bandung, Jakarta, Surabaya dan Bandar Lampung. Untuk melihat pengaruh PUKA terhadap peningkatan ilmu pengetahuan kefarmasian digunakan rancangan penelitian pra - experiment one group pretest and posttest terhadap peserta PUKA dari Jakarta. Data diperoleh dari kuesioner yang dikembalikan oleh peserta kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan distibusi frekuensi, uji Chi Square dan uji t (t-test). Juga dilakukan penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, peserta PUKA memperoleh manfaat terhadap peningkatan ilmu pengetahuan perundang-undangan, farmakoterapi, standar pelayanan kefarmasian dan komunikasi informasi. Tidak ada perbedaan antara umur, pekerjaan dan lokasi PUKA terhadap pendapat peningkatan ilmu pengetahuan, meningkatkan hasrat untuk bersikap lebih baik. PUKA meningkatkan pendapat peserta terhadap penerapan praktek ketrampilan dan penerapan konsep baru serta memberikan perbedaan yang bermakna.
Tidak ada perbedaan yang bermakna antara metoda dan media PUKA terhadap pendapat peserta dalam peningkatan ilmu pengetahuan, hasrat untuk berubah, mempraktekan ketrampilan dan menerapkan konsep baru. Peserta yang berusia diatas 35 tahun, peserta wanita dan peserta yang lama lulus lebih dari 10 tahun memperoleh manfaat yang lebih besar terhadap peningkatan ilmu pengetahuan kefarmasian. Peserta diskusi kelompok terarah (DKT) merasa memperoleh banyak manfaat dari penyelenggaraan PUKA.

The aim of this research was to evaluate the PUKA opinion of participants towards the increase in pharmaceutical science, the desire to change the attitude, the capability to practice the skills and the capability to applied the new concept after the PUKA period in October to December 2008. PUKA was held by the Indonesian Pharmacist Association (ISFI) co-operated with the pharmacy higher education (PTF) as efforts to increase the pharmacist's competence.
The method of this research is quantitative description by using cross sections with the sample 380 participants came from Bandung, Jakarta, Surabaya and Bandar Lampung. The research pre-experiment one group to 110 participants in the Jakarta territory that followed pretest and posttest was to know the PUKA influence on the increase in pharmaceutical sciences. The data was received from participants who returned the questionnaire afterwards was statistically used the analysis frequency distribution, Chi Square test and the t-test.
Results of the research concluded that participants PUKA received the benefit of the increase in legislation science, pharmacotherapy, the standard of the pharmaceutical service and information communication. There was no difference between the age, the work and the PUKA location towards the increase opinion in science, increased the desire to have a better attitude. PUKA increased participants's opinion towards the application of the practice of skills and the application of the new concept as well as gave the significant difference.
There was no significant difference between the method and the media towards participants's opinion in the increase in science, the desire to change the attitude, practiced the skills and applied the new concept. Participants were above 35 years old, the woman and participants that graduated more than 10 years received the benefit towards the increase in pharmaceutical science. Participants focused group discussion (DKT) felt received many benefits from PUKA.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T29040
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrika Widharini Widyaka
"[Penelitian mengenai menara gereja Protestan tahun 1901-1942 di Jakarta,
Bandung, Semarang, dan Surabaya dilakukan karena menara gereja dapat
memperlihatkan ciri arsitektur kolonial. Dua belas menara gereja dipakai dan
menjadi sumber data pnelitian ini, yaitu dua menara GPIB Pniel-Jakarta, empat
menara GPIB Koinonia-Jakarta, satu menara GPIB Paulus-Jakarta, satu menara
GPIB Bethel-Bandung, satu menara GPIB Maranatha-Bandung, satu menara GKI
Taman Cibunut-Bandung, satu menara GKI Gereformeerd-Semarang, dan satu
menara GPIB Immanuel-Surabaya. Semuanya merupakan menara gereja Protestan
yang dibangun pada masa Hindia Belanda. Penelitian ini diawali dengan
pengumpulan data dengan cara mendeskripsikan unsur bangunan yang dijadikan
unit analisis, yaitu menara gereja serta komponen bangunan yang ada padanya.
Kemudian dilanjutkan dengan menganalisisnya dengan cara memperbandingkan
dan melihat persamaan dan perbedaannya. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan mengintegrasikan komponen yang ada pada menara gereja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa menara gereja Protestan tahun 1901-1942 di
Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya bercirikan arsitektur Indis dan Art
Deco, terlihat dari komponen bentuk, ukuran, denah, pintu, jendela, lubang
ventilasi, ornamen, serta lonceng atau jam.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock., This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.]"
[, ], 2015
S62278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Tresiana
"enelitian ini didasari pemikiran bahwa pemekaran wilayah merupakan sebuah produk kebijakan publik, sebagai upaya pemerintah untuk memecahkan masalah publik. Dalam kerangka rasionalitas, maka kebijakan pemekaran seharusnya adalah hasil pilihan yang rasional, mencakup pemilihan alternative bagi tercapainya tujuan, mengandung nilai yang fundamental dan tepat guna untuk mencapai hasil akhir (outcome) yang diinginkan. Tujuan dari penulisan ini adalah : mendeskripsikan proses pembuatan kebijakan pemekaran dan mendeskripsikan rasionalitas yang digunakan aktor dalam kebijakan pemekaran. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Tulisan ini mengangkat temuan hasil penelitian bahwasanya proses penetapan kebijakan pemekaran, bukanlah upaya solutif bagi persoalaan substantive masyarakat dan rasionalitas yang digunakan dalam penetapan kebijakan, didominasi model rasionalitas tong sampah, sebagai respon struktur terhadap kepentingannya elit (politik), bersifat transaksional, bukanlah respon sistem (legislatif dan eksekutif) untuk mengatasi masalah faktual yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat."
Kementerian Dalam Negeri Ri, {s.a.}
351 JBP 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Irhas Said
"ABSTRAK
Nyeri dan luka merupakan masalah yang sering di alami pasien kanker payudara,
dimana luka ini menimbulkan malodour sehingga menurukan kualitas hidup
pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan nyeri dan malodour dengan
stress pada pasien kanker payudara. Desain penelitian ini study cross-sectional
dengan sampel 92 pasien, diambil di RSKD Jakarta dan RSAM Bandar Lampung.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nyeri, malodour, jenis analgetik dan jenis
balutan merupakan faktor yang berhubungan dengan stres. Malodour akan
beresiko menyebabkan stres tinggi pada individu yang mengalami luka kanker
sebesar 3.2 kali dari pada yang merasakan kurang bau (95% CI OR 1.04, 9.8)
setelah dikontrol oleh jenis balutan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya
pengkajian aspek psikososial pada pasien dengan luka kanker.

ABSTRACT
Pain and wound are the common problems in breast cancer patients, the wound
would cause malodour that the effect on poor quality of life. This research aimed
to identify the correlation of pain and malodour related to stress in breast cancer
patient. The research design used cross sectional study with 92 samples that
recruting in RSKD Jakarta and RSAM Lampung. The conclusion of the research
were pain, malodour, analgesic type and dressing type that was causing factor
related to higher stress for person who had wound cancer 3.2 times more than who
felt less scent (95% CI OR; 1,04;9.8) after controlled by dressing type. The
research recomended the important of the aspect psichology assesment to person
with wound care."
2012
T30672
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Rafif
"Skripsi ini membahas mengenai strategi optimalisasi PBB P2 yang diterapkan di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi strategi optimalisasi PBB P2 dan gambaran mengenai kendala yang menghambat strategi tersebut. Skripsi ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data melalui studi lapangan dan studi literatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi optimalisasi PBB P2 yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung belum memenuhi kriteria kebijakan yang baik menurut teori evaluasi kebijakan William Dunn. Kendala yang dihadapi Pemerintah Kota Bandar Lampung yakni belum akuratnya database, belum berjalannya penegakkan hukum pajak, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap PBB P2.

This undergraduate thesis focused to examine property tax on rural and urban optimalization strategies in Bandar Lampung. The study was conducted to evaluate property tax on rural and urban optimalization strategies and to gain an overview of the obstacles that hinder the strategies. This undergraduate thesis adopted post-positivist approach through field study and literature study for data collection.
The result showed that property tax on rural and urban optimalization strategies conducted by the government of Bandar Lampung did not meet the criteria of good policy according to William Dunn‟s theory of policy evaluation. Obstacles faced by the government of Bandar Lampung are inaccurate database, lack of law enforcement, and public awareness of property tax on rural and urban.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peggy Yuanita Umbara
"ABSTRAK
Peranan perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pembentukan watak bangsa sudah disadari orang. Dalam bidang pendidikan, perpustakaan merupakan wadah yang mentransmisikan akumulasi ilmu pengetahuan secara terus menerus kepada generasi selanjutnya. Banyak faktor penunjang yang menentukan lancarnya pengelolaan sebuah perpustakaan. Berbagai sistem dan metoda diusahakan guna peningkatan pengelolaan dan pelayanannya. Berbagai jenis perpustakaan yang ada telah banyak disorot dan diteliti. Mengingat bahwa masyarakat terdiri dari berbagai insan, termasuk mereka yang menyandang cacat netra, maka problema yang dihadapi perpustakaan untuk melayani mereka perlu diatasi pula. Masalah pengadaan koleksi dan tenaga pustakawan serta kurangnya biaya juga menghambat pelayanan perpustakaan bagi penyandang cacat (penca) netra. Keadaan perpustakaan di Indonesia hampir semua menderita kekurangan tenaga-tenaga ahli yang terdidik, bahkan pada banyak perpusta_kaan tenaga-tenaga yang dapat mengurus perpustakaan menurut syarat-syarat yang semestinya, tidak ada samasekali. Hal ini nengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan menjadi lamban. Perpustakaan yang dikenal mereka yang awas juga didambakan oleh para penca netra. Koleksi media baca bagi mereka sangat khas. Pengadaan koleksi yang khas ini memakan waktu, tenaga dan biaya yang besar. Upaya yang selalu diusahakan orang mengarah kepada efisiensi_

"
1984
S15392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rahmat Yananda
"Semenjak Kevin Lynch menerbitkan The Image of The City (1960) tentang studi citra kota telah banyak perubahan terhadap tesis Lynch tersebut bahwa citra kota yang tadinya terbentuk dari interaksi warga kota dengan lingkungannya ternyata juga saat ini dipengaruhi oleh media massa. Kemajuan teknologi komunikasi dan infotmasi menyebabkan interaksi seseorang dengan suatu tempat bisa bersifat tidak langsung dan menembus betas - batas spasial Penemuan mesin cetak yang mampu mernproduksi materi publikasi secara massal, serta penemuan telegram dan telepon sebagai cikal bakal pengiriman pesan jarak jauh menjedi sempurna katika televisi diciptakan. Teknologi komunikasi dan infonnasi ini salah satunya berwujud da1am bentuk industri media massa, yaitu cetak dan elektronik. Industri ini telah berkembang menjadi insitusi sosial yang mampu mempengaruhi dan membangun publik opini, tennasuk citra suatu kota.
Dalam pemarasan kota tujuan utamanya adalah membangun citrn kota.Citra kota yang balk dan menarik akan mengundang pihak - pihak lain untuk berinvestasl dan berkunjung. Dorongan menjadikan kota sebagai komoditi menyebabkan citra kota yang tampak secara fisik cenderung seragam karena mengedepankan kepentingan ekonomi scmata sebagaimana kota - kota global lainnya. Kota- kota telah menjadi produk mengabaikan identitas kota yang dibutuhkan sebagai identifikasi oleh warga kota untuk membangun sense of place. Kota tidak Jagi memiliki place identity. Karenanya pemerintah kota perlu melakukan city branding sebagai bagian dari pembangunan place brand berbasis komunikasi primer dan sekunder.
Jakarta, Surabaya dan Bandung adalah tiga kota utama di Indonesia berdasarkan jumlah penduduk dan produktivitas ekonomi menonjol di banding kota- kota 1ainnya di Indonesia. Citra ketiga kota dianalisa berdasarkan pemberitaan media cetak Kompas edisi Agustus 2009- 2010.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa citra kota-kota tersebut di media cetak negatif, karena mereka tidak memiliki pesan yang kuat karena mengabaikan identitas kota dan dimensi kinerja kota yang baik, dan manager kota gagal memanfaatkan komunikasi primer dan sekunder. Kegagalan diperkuat oleh kecenderungan media memproduksi berita bertone negatif sebagai bagian dari fungsi sosial media.

Since Kevin Lyacb pnblished 1'he Image of the City (1960) the study have been in many changes from Lynch thesis that the image of the city came from the interaction of citizens with the current environment that was also influenced by mass media. Advances in communications technology and information causes a person's interaction with a place can be indirect and through the boundaries - spatial boundaries. Communications and information technology is one of them intangible in the form of mass media industry, which is printed and electronic. The industry has evolved into a social institution that is able to influence and build public opinion, including the image of a city.
In the city marketing, the main goal is to build the image of the city. The good and interesting image will invite parties to invest and visit the city. Encouragement made the city as a commodity causes the image of the city that looked physically inclined uniform because the interests of economy only as the city other global cities. If a city is becoming a product ignoring its identity and failing people to identity with it then it no longer has a place identity. Therefore the city government needs to do city branding as part of the development of place based brand as a primary and secondary communication.
Jakarta, Surabaya and Bandung are the three major cities in Indonesia based on population and economic productivity in the appeal of prominent cities in Indonesia. The image of the cities are analyzed based on print media coverage in Kompas issued from August 2009 to August 2010. Using qualitative case study method, the stories of these cities are classified into categories and subcategories based on frequency and valance.
The Research found that the image of the three cities in a printed mass media are negative because they do not have a strong message due to neglecting the city identity and performance dimensions of a good town not to mention that city managers failed to take advantage primary and secondary communication to build the image of the city. Failure is reinforced by the tendency of news media to produce negative tone news as part of the social function of media."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31657
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robyanti Wulandari
"Pajak restoran di Kota Bandar Lampung memiliki regulasi yang unik pada tarif pajaknya, yaitu berupa tarif progresif yang dibedakan berdasarkan klasifikasi omzet. Namun, regulasi yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2011 tersebut tidak diterapkan oleh otoritas pajak setempat. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui mengapa kebijakan tarif progresif pada pajak restoran di Kota Bandar Lampung tidak diterapkan serta mengetahui kelebihan dan kekurangan kebijakan tarif progresif pada pajak restoran di Kota Bandar Lampung. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kebijakan ini tidak berjalan dikarenakan beberapa faktor, yaitu relevansi kebijakan; adanya celah Wajib Pajak Restoran dalam memanipulasi pajak; adanya potential tax loss jika kebijakan ini diterapkan; dan administrasi pajak yang belum siap. Kelebihan dari kebijakan ini adalah kebijakan ini memenuhi prinsip keadilan bagi pengusaha yang berskala kecil dan memenuhi prinsip netralitas. Namun, terdapat kekurangan dalam kebijakan ini, di antaranya kesempatan bagi Wajib Pajak Restoran untuk memanipulasi pajak restoran; tidak terpenuhinya prinsip kesederhanaan; tidak terpenuhinya prinsip efisiensi; dan tidak adanya academic exercise pada saat pembuatan kebijakan ini.

The restaurant tax in Bandar Lampung Municipality has distinct regulation in terms of its tax tariff that is a progressive tariff which is based on the turnover classification. However, the regulation stipulated in Regional Regulation of Bandar Lampung Municipality No. 01 of 2011 is not implemented by the local tax authorities. Thus, this study aims to find out the basis on why progressive tariff policy on restaurant tax in Bandar Lampung Municipality is not implemented and also to find out the advantage and disadvantage of progressive tariff policy on restaurant tax in Bandar Lampung Municipality. The approach used in this study is qualitative approach.
The result reveals that the policy is not implemented due to several factors in terms of policy relevance restaurant taxpayers possibly manipulate the tax potential tax loss during the implementation and under qualified tax administration. The advantage of implementing this policy is that the policy meets the fairness principle of taxation for small scale enterprises and meets the neutrality principle. On the other hand, the disadvantages of implementing this policy are this policy provides an opportunity for restaurant taxpayers to manipulate restaurant taxes failure to meet the simplicity principle of taxation failure to meet the efficiency principle of taxation and lack of academic exercise during the policy making.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hidayat
"Penelitian ini didasari oleh suatu anggapan bahwa setiap individu melakukan suatu tindakan tertentu berdasarkan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan dan tujuan ini dapat menimbulkan suatu dorongan jika ada harapan bahwa seseorang akan mampu untuk memuaskan kebutuhan dan mencapai tujuannya. Ada tidaknya harapan ini dapat menunjang pelaksanaan tugas individu sehingga individu akan mendapatkan kepuasan kerja dan meningkatkan motivasi kerja. Setiap perusahaan, lembaga ataupun departemen baik swasta maupun pemerintah, profit maupun non profit perlu memelihara motivasi kerja, terutama dengan adanya persaingan pasar bebas dalam era globalisasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara efektivitas komunikasi antarpribadi dengan motivasi kerja. Menurut Devito bahwa efektivitas komunikasi antarpribadi ada lima dimensi yaitu : Keterbukaan, Empati, Dukungan , Kepositifan, dan Kesamaan. Kelima faktor ini dapat dikategorikan pada dimensi pengharapan dalam teori motivasi Kinlaw. Lebih jauh penelitian ini ingin melihat dari kelima dimensi efektivitas komunikasi antarpribadi tersebut, dimensi mana yang mempunyai hubungan paling tinggi terhadap motivasi kerja.
Dalam pengumpulan data, angket disebarkan kepada pegawai Pusat Pengembangan Penataran Guru Kejuruan (PPPGK) Jakarta dari golongan I, II, III, dan IV masing-masing 75 %. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak distratifikasi (Stratified random sampling). Sedangkan teknik analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis deskriptif tentang persepsi pegawai terhadap kelima dimensi efektivitas komunikasi antarpribadi dan tingkat motivasi kerja pegawai menunjukkan pada tingkatan sedang. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan secara bersamaan kelima dimensi efektivitas komunikasi antarpribadi yang memiliki hubungan positif dan signifikan adalah keterbukaan dan kepositifan. Sedangkan dimensi empati, dukungan, dan kesamaan tidak berhubungan secara signifikan. Namun apabila dikontrol dengan golongan terdapat perbedaan terutama untuk golongan III dan IV dimana dimensi yang berkorelasi hanya dimensi kepositifan. Sedangkan bagi golongan I dan II sama yaitu keterbukaan dan kepositifan. Begitu pula jika dikontrol dengan jabatan dimana untuk jabatan widyaiswara hanya ada satu dimensi yang berkorelasi yaitu empati. Sedangkan bagi jabatan staf administrasi sama yaitu keterbukaan dan kepositifan.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor komunikasi khususnya komunikasi antarpribadi berhubungan cukup tinggi terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai. Ini dapat dilihat dari Koefisien Determinasi ( R 2) sebesar 0,340 (34 %) terhadap motivasi kerja. Sedangkan sisanya kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain di luar faktor komunikasi. Sebagai akhir faktor-faktor di luar komunikasi perlu diteliti lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk kota yang cepat dan tak terkendali menyebabkan tekanan terhadap ketersediaan lahan. Selain itu berbagai masalah seperti fasilitas umum yang tidak merata hingga bencana seperti banjir dan longsor yang terjadi saat ini akan semakin parah di masa yang akan datang. Penelitian ini berusaha untuk melakukan proyeksi mengenai pertambahan penduduk agar ketersediaan lahan yang ada dapat digunakan secara berkelanjutan. Sistem pemodelan merupakan metode yang dapat menggambarkan situasi nyata mengenai ketersediaan lahan. Penilaian kesesuaian penggunaan lahan merupakan penentu utama dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Variabel yang diambil untuk penelitian ini adalah kemiringan, ketinggian, dan tutupan lahan. Studi ini memberikan informasi mengenai proyeksi pertumbuhan penduduk dan wilayah terbangun, serta kesesuaian lahan untuk pembentukan kota di masa depan dan strategi mitigasi bencana banjir dan longsor untuk pengembangan wilayah terbangun.


The rapid and uncontrolled population growth of the city causes pressure on the availability of land. In addition, various problems such as uneven public facilities such as disasters such as floods and landslides that occur at this time will be even worse in the future. This research attempts to make projections regarding population growth so that the available land can be used sustainably. Modeling system is a method that can describe real situations regarding land availability. Land use suitability assessment is the main determinant in the planning and decision making process. The variables taken for this study are slope, altitude, and land cover. This study provides information on projections of population growth and built areas, as well as land suitability for future city formation and flood and landslide mitigation strategies for the development of built areas.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>